Kelompok 6a PTM
Kelompok 6a PTM
Tidak Menular
(Diabetes Mellitus)
IPE KELOMPOK 6A
Anggota Kelompok 6A
Kurang Pengetahuan
Klien tidak melakukan diit
dengan tepat, tidak mengurangi
konsumsi makanan manis,
kurang olahraga, belum
mengetahui tentang penyebab,
tanda dan gejala, serta
penanganan atau pencegahan
diabetes melitus
HIPOTESIS Ny. B mengalami diabetes melitus disebabkan gaya hidup tidak
sehat, faktor lingkungan disekitar tempat tinggal, dan
kurangnya pengetahuan dalam penanganan diabetes melitus.
1. Identifikasi pasien
4. Monitor BB pasien.
5. Catat hal-hal yang dilaporkan seperti mual, nyeri abdomen, muntah, distensi lambung,
kekurangan cairan dan elektrolit mengubah motilitas lambung, yang sering
menimbulkan muntah sehingga terjadi kekurangan cairan atau elektrolit.
6. Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri, abdomen, mual, muntah. Hiperglikemi dapat
menurunkan motilitas/ fungsi lambung (distensi atau ileus paralitik) yang akan
mempengaruhi pilihan intervensi.
7. Tingkatkan upaya pencegahan dengan mencuci tangan bagi semua orang yang berhubungan
dengan pasien, meskipun pasien itu sendiri. Mencegah timbulnya infeksi nasokomial.
8. Pertahankan teknik aseptik prosedur invasif. Kadar glukosa tinggi akan menjadi media
terbaik bagi pertumbuhan kuman.
9. Anjurkan untuk makan dan minum adekuat. Menurunkan kemungkinan terjadinya infeksi.
13. Edukasi pada pasien dan keluarga tentang tanda dan gejala DM.
14. Edukasi pada pasien dan keluarga tentang pengobatan DM yang tepat.
15. Edukasi tentang perawatan luka dengan teknik aseptic yang baik dan benar.
16. Edukasi tentang adanya tanda-tanda infeksi dan perawatan infeksi pada luka.
18. Edukasi pasien dan keluarga agar selalu kontrol rutin meskipun tidak mengalami
rasa sakit
B. Kebidanan
1. Identifikasi pasien.
2. Identifikasi penyebab penyakit diabetes mellitus.
3. Melakukan pemeriksaan urin untuk mengetahui kadar glukosa pada
urine.
4. Memberikan konseling kepada ibu untuk mengurangi konsumsi
makanan yang tinggi gula.
5. Mengkaji kontrasepsi yang digunakan ibu dan bagaimana dampak
kontrasepsi dengan penyakit diabetes mellitus.
C. Terapis Gigi dan Mulut
1. Mengidentifikasi kelainan pada rongga mulut pasien
diabetes.
2. Menjelaskan tentang penanganan oral hygiene yang dapat
dilakukan dirumah pada pasien diabetes.
3. Edukasi upaya promotif meliputi penyuluhan pada pasien
tentang menjaga kesehatan gigi dan mulut.
4. Edukasi tentang tindakan preventif terdiri dari
pembersihan karang gigi, pengolesan larutan fluor.
D. Teknologi Laboratorium Medis
1. Menjelaskan mengenai pemeriksaan laboratorium yang dibutuhkan untuk
diagnosa penyakit Diabetes Melitus.
5. Memberikan edukasi mengenai nilai normal pemeriksaan gula darah dan cara
mengantisipasi apabila hasil melebihi nilai normal.
E. Teknik Elektro Medik
1. Mengkalibrasi alat ukur agar terjaga keakuratannya.
2. Mengedukasi mengenai penggunaan dan penyimpanan alat ukur yang
tepat pada perawat.
3. Melakukan Perawatan rutin terhadap alat ukur seperti glucometer,
tensimeter, termometer, dan pulseoximetri agar memiliki lifetime
yang panjang.
F. Kesehatan Lingkungan
1. Melakukan Hygiene Sanitasi Makanan minuman.
2. Melakukan Promosi Kesehatan kepada pasien (mengenai
pentingnya mengatur takaran dan menu makanan yang
sehat, menjaga pola makan yg teratur, menjaga pola hidup
sehat, dan pentingnya pengecekan gula darah).
G. Gizi
1. Menentukan status gizi pasien
3. Edukasi tentang pola makan yang tepat sesuai dengan prinsip diet diabetes melitus
5. Identifikasi makanan yang disukai serta melibatkan pasien dalam perencanaan makan sesuai
indikasi.
7. Edukasi tentang bahan makanan dan minuman yang dianjurkan, dihindari, atau yang dibatasi serta
cara pengolahan yang tepat.