Anda di halaman 1dari 18

Kasus Penyakit

Tidak Menular
(Diabetes Mellitus)
IPE KELOMPOK 6A
Anggota Kelompok 6A

1. Nanda Ilmi Syahadah (Keperawatan) 11. Cecillia Martha Triana (Keling)


2. Eri Setiya Kurniawati (Keperawatan) 12. Fazirha Angelia A. W (Kesling)
3. Anisa Athaliyah (Keperawatan) 13. Jasmine Noor A. A (Kesling)
4. Kholiq Febriantoro (Keperawatan) 14. Michael Kurniawan H (Kesling)
5. Farah Hanis Dwi K. S (Keperawatan) 15. Anisah Rona Rosyidah (Gizi)

16. Ratih Pramitha Wisady (Gizi)


6. Angela Denny Clarissa (Kebidanan)
17. Iktafiani Nilna Aziza (Gizi)
7. Ayun Salsa Ningrum (Kebidanan)
18. Andini Wahyu Fitriani (Keperawatan gigi)
8. Ardila Reza Fernanda (Kebidanan)
19. Aranda Dewandana (Tekmed)
9. Citya Sabrina Ning F (Kebidanan)
20. Elisa Ayu Sintiyah (Tekmed)
10. Ardiya Lailatul A (Analis Kesehatan)
Skenario
Ny. B berusia 51 tahun menderita diabetes melitus sejak tahun 2021. Klien mengeluh sering merasa
lapar dan haus, sering buang air kecil di malam hari, sering paresthesia pada ujung-ujung jari tangan
dan kaki, susah tidur pada malam hari, merasa gatal pada kulit serta penglihatan kabur. Gula darah
sewaktu 252 mg/dl.
Klien suka mengkonsumsi makan makanan berminyak dan minum minuman manis. Terdapat
riwayat diabetes melitus dari orang tua klien yaitu ayahnya. Tanda-tanda vital yang didapatkan setelah
melakukan observasi, TD 1600/100 mmHg, N : 88x/m, RR : 21x/m, dan Suhu : 36,5 0C. Berat badan
klien 50 Kg, Tinggi badan 151 cm, dan IMT: 22.
Klien tidak mendapatkan terapi insulin, melainkan mengkonsumsi obat tablet untuk penurun
gula darah yang diberikan dokter yaitu gleanpirid 3 ml diminum tiga kali saat pagi sebelum makan,
saat sedang makan dan sesudah makan.
Klien mengatakan hanya mengetahui diabetes mellitus adalah gula darah tinggi, namun belum
mengetahui tentang penyebab, tanda dan gejala, serta penanganan atau pencegahan diabetes melitus.
Sampai saat ini klien malas berolahraga dan masih mengonsumsi makanan manis.
Klien tinggal bersama suami dan anak ketiga karena anak pertama dan kedua merantau. Kondisi
tempat tinggal klien kurang mendapat cahaya matahari dan ventilasi serta jendela rumah yang kurang.
TAHAP I DISKUSI KELOMPOK
PENULIS SKENARIO Kelompok 6 A IPE
SASARAN Memahami penanganan penyakit tidak menular pada pasien
PEMBELAJARAN dengan diabetes melitus.
LINGKUP BAHASAN Memahami mengenai perawatan dan pengobatan pada
pasien diabetes melitus
PENGETAHUAN AWAL 1. Pengetahuan tentang diabetes melitus
2. Pengetahuan tentang penyebab diabetes melitus
3. Pengetahuan tentang tanda dan gejala penyakit
diabetes melitus
4. Pengetahuan perawatan pada pasien dengan diabetes
melitus
PEMICU Ny. B berusia 51 tahun dengan keluhan sering merasa lapar dan haus, sering buang air kecil di
malam hari, sering paresthesia pada ujung-ujung jari tangan dan kaki, susah tidur pada malam hari,
merasa gatal pada kulit serta penglihatan kabur. Klien mempunyai riwayat diabetes melitus dari orang
tua. Klien mengatakan memiliki riwayat diagnosa diabetes mellitus sejak tahun 2021.

KATA BARU 1. Paresthesia


(Kata Baru 2. Gleanpirid
adalah kata yang menurut anggota
kelompok sebagai kata yang baru
diketahuinya)
IDENTIFIKASI FAKTA 1. Ny. B adalah klien dengan diagnosa diabetes melitus berusia 51 tahun. Gejala yang sering
(Identifikasi fakta adalah fakta-fakta dialami oleh klien yakni sering merasa lapar dan haus, sering buang air kecil di malam hari,
dari pemicu yang dianggap menjadi sering paresthesia pada ujung-ujung jari tangan dan kaki, susah tidur pada malam hari,
masalah / atau bagian dari masalah merasa gatal pada kulit serta penglihatan kabur.
2. Klien memiliki riwayat diabetes mellitus sejak tahun 2021 (±2 tahun yang lalu).
3. Gula darah sewaktu 252 mg/dl
4. Klien tidak melakukan diit dengan tepat, tidak mengurangi konsumsi makanan manis
5. Keluarga klien tidak mengingatkan untuk minum obat.
6. Klien belum mengetahui tentang penyebab, tanda dan gejala, serta penanganan atau
pencegahan diabetes melitus.
MASALAH UTAMA Diabetes Mellitus
 
RUMUSAN 1. Mengapa Ny. B mengalami diabetes mellitus?
MASALAH
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit diabetes
(Yaitu kalimat bertanya yang
melitus?
dirumuskan dengan mengacu
pada masalah utama dan data lain
3. Apa tanda dan gejala penyakit diabetes mellitus?
di pemicu) 4. Bagaimana penanganan penyakit diabetes mellitus?

DATA TAMBAHAN 1. Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu


(Dapat ditanyakan pada fasilitator) 2. Pemeriksaan Gula Darah Puasa
  3. Pemeriksaan Gula Darah 2 Jam Post Prandial
4. Pemeriksaan HbA1C
5. Pemeriksaan Urine Lengkap
6. Pemeriksaan Profil Lipid
7. Pemeriksaan Serum Creatinin
8. Pemeriksaan Albumin
LEARNING ISSUES 1. Apakah pola makan Ny.B teratur?
YANG MUNGKIN 2. Bagaimana cara Ny.B dalam melakukan kontrol terhadap
TERJARING konsumsi gula?
  3. Apakah keluarga mengetahui peran dalam memantau
(Kelompok membuat asupan makanan yang dikonsumsi pasien?
pertanyaan- pertanyaan 4. Bagaimana cara keluarga agar dapat menjadi pengingat
yang bertujuan untuk agar pasien rutin dalam meminum obat diabetes?
menjawab 5. Monitoring dan evaluasi apa yang dapat dilakukan?
/menyelesaikanmasalah  
pada Pemicu)
Ny. B menderita Diabetes Mellitus

ANALISIS MASALAH Klien terdapat riwayat


penyakitGaya Hidupmellitus
diabetes
(yaitu kelompok diminta
dari orang tua. Selain itu
membuat diagram alur/ peta juga disebabkan karena
dulu klien suka
konsep dari penyebab dan mengonsumsi makanan
proses terjadinya masalah berminyak dan minuman
manis.
tersebut berdasarkan
pengetahuan yang sudah Faktor Lingkungan
Kondisi tempat tinggal
dimiliki dan diskusi kelompok). klien kurang mendapat
cahaya matahari dan
ventilasi serta jendela
rumah yang kurang.

Kurang Pengetahuan
Klien tidak melakukan diit
dengan tepat, tidak mengurangi
konsumsi makanan manis,
kurang olahraga, belum
mengetahui tentang penyebab,
tanda dan gejala, serta
penanganan atau pencegahan
diabetes melitus
HIPOTESIS Ny. B mengalami diabetes melitus disebabkan gaya hidup tidak
sehat, faktor lingkungan disekitar tempat tinggal, dan
kurangnya pengetahuan dalam penanganan diabetes melitus.

REFERENSI TERKAIT Modul Pembelajaran Interprofessional Education (IPE)


PERTANYAAN 1. Apakah ada pengetahuan baru yang diperoleh mengenai
REFLEKSI penanganan pasien diabetes?
INTERPROFESI 2. Apakah ada pengetahuan yang sudah dimiliki untuk dapat
menyelesaikan kasus ini?
3. Apakah ada informasi/ilmu yang tidak diketahui oleh
kelompok?
4. Apakah semua anggota tiap kelompok memahami keilmuan
atau profesi masing-masing
Solusi/Penanganan Kasus
dari tiap Profesi
A. Keperawatan

1. Identifikasi pasien

2. Monitor gula darah pada pasien.

3. Monitor tingkat kepatuhan pasien dalam pengobatan.

4. Monitor BB pasien.

5. Catat hal-hal yang dilaporkan seperti mual, nyeri abdomen, muntah, distensi lambung,
kekurangan cairan dan elektrolit mengubah motilitas lambung, yang sering
menimbulkan muntah sehingga terjadi kekurangan cairan atau elektrolit.
6. Auskultasi bising usus, catat adanya nyeri, abdomen, mual, muntah. Hiperglikemi dapat
menurunkan motilitas/ fungsi lambung (distensi atau ileus paralitik) yang akan
mempengaruhi pilihan intervensi.

7. Tingkatkan upaya pencegahan dengan mencuci tangan bagi semua orang yang berhubungan
dengan pasien, meskipun pasien itu sendiri. Mencegah timbulnya infeksi nasokomial.

8. Pertahankan teknik aseptik prosedur invasif. Kadar glukosa tinggi akan menjadi media
terbaik bagi pertumbuhan kuman.

9. Anjurkan untuk makan dan minum adekuat. Menurunkan kemungkinan terjadinya infeksi.

10. Tingkatkan kebersihan agar terhindar dari kuman


11. Edukasi keluarga selalu memantau pasien agar terhindar dari bahaya seperti terjadinya
luka untuk mencegah terjadinya gangren
12. Edukasi tentang penyakit DM kepada pasien dan keluarga.

13. Edukasi pada pasien dan keluarga tentang tanda dan gejala DM.

14. Edukasi pada pasien dan keluarga tentang pengobatan DM yang tepat.

15. Edukasi tentang perawatan luka dengan teknik aseptic yang baik dan benar.

16. Edukasi tentang adanya tanda-tanda infeksi dan perawatan infeksi pada luka.

17. Edukasi tentang pola hidup sehat dengan rajin berolahraga.

18. Edukasi pasien dan keluarga agar selalu kontrol rutin meskipun tidak mengalami
rasa sakit
B. Kebidanan
1. Identifikasi pasien.
2. Identifikasi penyebab penyakit diabetes mellitus.
3. Melakukan pemeriksaan urin untuk mengetahui kadar glukosa pada
urine.
4. Memberikan konseling kepada ibu untuk mengurangi konsumsi
makanan yang tinggi gula.
5. Mengkaji kontrasepsi yang digunakan ibu dan bagaimana dampak
kontrasepsi dengan penyakit diabetes mellitus.
C. Terapis Gigi dan Mulut
1. Mengidentifikasi kelainan pada rongga mulut pasien
diabetes.
2. Menjelaskan tentang penanganan oral hygiene yang dapat
dilakukan dirumah pada pasien diabetes.
3. Edukasi upaya promotif meliputi penyuluhan pada pasien
tentang menjaga kesehatan gigi dan mulut.
4. Edukasi tentang tindakan preventif terdiri dari
pembersihan karang gigi, pengolesan larutan fluor.
D. Teknologi Laboratorium Medis
1. Menjelaskan mengenai pemeriksaan laboratorium yang dibutuhkan untuk
diagnosa penyakit Diabetes Melitus.

2. Memberikan penjelasan mengenai apa saja yang perlu dilakukan sebelum


pengambilan sampel.

3. Memberikan edukasi mengenai apa saja yang perlu dipersiapkan pasien


sebelum dilakukan pengambilan sampel.

4. Menjelaskan langkah langkah pemeriksaan yang akan dilakukan dari setiap


sampel yang diambil.

5. Memberikan edukasi mengenai nilai normal pemeriksaan gula darah dan cara
mengantisipasi apabila hasil melebihi nilai normal.
E. Teknik Elektro Medik
1. Mengkalibrasi alat ukur agar terjaga keakuratannya.
2. Mengedukasi mengenai penggunaan dan penyimpanan alat ukur yang
tepat pada perawat.
3. Melakukan Perawatan rutin terhadap alat ukur seperti glucometer,
tensimeter, termometer, dan pulseoximetri agar memiliki lifetime
yang panjang.
F. Kesehatan Lingkungan
1. Melakukan Hygiene Sanitasi Makanan minuman.
2. Melakukan Promosi Kesehatan kepada pasien (mengenai
pentingnya mengatur takaran dan menu makanan yang
sehat, menjaga pola makan yg teratur, menjaga pola hidup
sehat, dan pentingnya pengecekan gula darah).
G. Gizi
1. Menentukan status gizi pasien

2. Menerapkan jenis diet DM yang tepat

3. Edukasi tentang pola makan yang tepat sesuai dengan prinsip diet diabetes melitus

4. Menerapkan prinsip Tepat 3J (Jadwal, Jumlah, Jenis) dalam pengaturan makan

5. Identifikasi makanan yang disukai serta melibatkan pasien dalam perencanaan makan sesuai
indikasi.

6. Memberikan informasi pada keluarga untuk memahami kebutuhan gizi pasien.

7. Edukasi tentang bahan makanan dan minuman yang dianjurkan, dihindari, atau yang dibatasi serta
cara pengolahan yang tepat.

8. Monitor asupan pada pasien

Anda mungkin juga menyukai