Anda di halaman 1dari 24

Train of Trainers

23 Januari 2017
Tujuan Pelatihan
o Trainer mampu meningkatkan kualitas pribadi trainer
o Trainer mampu mengenali karakter peserta dan
menanganinya
o Trainer mampu membuat suasana belajar (learning)
menyenangkan dengan implementasi ice breaking,
opening, energizing dan closing
TRAINING VS TEACHING
TEACHING TRAINING
Partisipasi Pasif Partisipasi Aktif
Memberi Pengetahuan Berbagi Pengetahuan
Menonton Melakukan
Teoritikal Real-life
Albert Mehrabian, Professor di UCLA
Bagaimana Anda
Hasil riset tahun 1972
Tampil
Apa yang Anda
Bagaimana Suara Katakan 55%
Anda
7%
38%

Pepatah orang China mengatakan :


• Jika Saya DENGAR, Maka Saya Akan LUPA
• Jika Saya LIHAT, Maka Saya Akan INGAT
• Jika Saya LAKUKAN, Maka Saya Akan MENGERTI
Menurut Riset Dr. Vernon A. Magnesen, 1983:

Kita belajar:
10% dari apa yang kita baca
20% dari apa yang kita dengar
30% dari apa yang kita lihat
50% dari apa yang kita lihat dan dengar
70% dari apa yang kita katakan
90% dari apa yang kita katakan dan lakukan
KUALITAS PRIBADI TRAINER
• Percaya Diri
• Empati
• Fleksibel
• Mampu Mendengar
• Selalu Belajar
• Humoris
• Melayani
o
Penampilan (Appereance)
Penampilan Fisik dan Bahasa Tubuh
1

Gunakan pakaian yang sesuai dengan audience

Ekspresi wajah, senyum yang wajar

Perhatikan postur tubuh (berdiri tegak)

Kontrol Gerakan Anggota badan (gerakan tangan, berjalan)

Perhatikan hal-hal yang sepele, misalnya: sisa makanan di mulut

o
Hindari :

Mengenakan pakaian yang lebih “rendah” dibanding audience

Ekspresi wajah yang dingin

Berdiri di satu titik, Membelakangi peserta

Gravity (melakukan gerakan tangan yang tidak ada artinya)
2
Kontak Mata (Eye Contact)
Kontak Mata, dapat menunjukan :

Kredibilitas, Kepercayaan, Antusias, Ketulusan,
Keterbukaan

Kontak mata yang efektif adalah ciri seorang pembicara
profesional
o
Bagaimana Melakukan Kontak Mata

Menyapu (scan) pandangan ke seluruh audience

Tatap seluruh audience – bukan lantai, langit-langit atau
beberapa audience saja

Lakukan kontak mata dengan teratur secara periodik

Satu kontak mata sekitar 3 – 4 detik
Teknik Verbal
ARTIKULASI (kejelasan kata-kata)
3
 Kemampuan mengucapkan kata secara Tepat, Benar dan Jelas.
 Artikulasi yang tidak jelas disebabkan oleh tidak lancarnya
aliran udara kedalam organ-organ bicara (lidah, bibir, gigi,
langit-langit)

 Jika ada kata kalimat yang sulit, patah-patah kan


contoh : AR....TI...KU.....LA....SI.....
ACCENTUATING (penekanan kata)
 Penekanan kata yang tidak tepat, bisa merubah makna kalimat
 Contoh kalimat :

”BAPAK MAKAN AYAM MATI”


 Exercise :

BAPAK MAKAN AYAM MATI


BAPAK MAKAN AYAM MATI
BAPAK MAKAN AYAM MATI
INTONATION (tinggi rendah suara)
 Intonasi berkaitan dengan naik-turunnya nada suara

 Merupakan ORKESTRA dalam berbicara.

 Variasikan nada suara agar tidak monoton.

Nada yang stabil akan membuat Anda kehilangan pendengar

Nada yang agak tinggi akan terdengar lebih bersemangat

Sesuaikan Intonasi dengan Kebutuhan & Tujuan (motivasi, talkshow, dsb)


VOICE SPEED / PACE (kecepatan bicara)
 Kecepatan bicara (TEMPO) yang baik adalah 140 – 160 kata per menit.

 Jika terlalu cepat, peserta akan kesulitan mencerna apa yang Anda katakan.

 Bila terlalu lambat, pikiran peserta akan melantur kemana-mana.

 Kecepatan bicara yang tepat akan membuat pesan yang disampaikan dipahami
dengan jelas.

VOLUME SUARA
o
Loud Enough (Cukup nyaring )
• Terlalu RENDAH = Audience akan susah payah
mendengarkan, membuat mereka cepat lelah
• Terlalu TINGGI = Audience akan merasa
terganggu secara psikologis
o
Clear and Pleasant Voice (Jelas dan tegas)
o
Teknik pernapasan Diafragma (perut)
Karakteristik Peserta
• Latar belakang pendidikan
• Kisaran usia peserta dan mayoritas
• Pekerjaan, posisi dan jabatan
• Lama bekerja
• Aliran Politik atau Agama
• Jumlah peserta
• Ramah, bersahabat, emosional
Tempat & Tata Letak
o
Tempat dimana kita akan bicara
• Lokasi (kondisi sekitar)
• Ruangan terbuka/tertutup
• Datang lebih awal untuk melihat
situasi dan alat bantu
o
Tata Letak
• Bentuk Kelas
• Bentuk Auditorium
• Bentuk U
• Bentuk Konferensi
Opening
4 menit pertama yang menentukan
• Ciptakan pembukaan yang memiliki daya
ledak tinggi
• Mulai presentasi dengan menyampaikan
agenda dan tujuan
• Hindari terlalu formal dalam pendahuluan
Ice Breaking &
Energizing
Trik menangani peserta “Cerewet”
• Mengkonfirmasikan ke peserta yang lain / group untuk
masukannya
• Ajak berbicara di saat istirahat
• Menggunakan namanya dalam contoh-contoh kasus
• Tidak melakukan kontak mata secara langsung
• Memberikan kesempatan pada peserta lain untuk berbicara
Trik menangani peserta “Pendiam”
• Mendorong mereka berpartisipasi dalam
kegiatan berpasangan
• Dalam memberikan pertanyaan langsung,
buat suasana yang bersahabat dengan
pertanyaan yang mudah untuk dijawab
• Menggunakan namanya dalam contoh-
contoh kasus
• Melakukan kontak mata secara langsung
Trik menangani peserta “Bosan”
• Menggunakan namanya dalam contoh-contoh kasus
• Memberikan pertanyaan yang menyangkut pengalamannya
• Melakukan sesuatu kegiatan yang sederhana untuk memecah
kebosanan
• Sibukkan dirinya untuk membantu peserta lain
• Untuk peserta kinestetik, sediakan benda-benda untuk pengalih
kebosanannya
Closing
Menutup Presentasi

Ajakan untuk melakukan tindakan

Merangkum semua materi yang
sudah dibahas

Tanya Jawab

Diskusi

Mengakhiri presentasi dengan
penutupan yang mengesankan
PERBEDAAN
PRINSIP PEMBUATAN SLIDE

Sederhana Kuat secara visual Berurutan


“Do not put
9 things on
your presentation “

1. Font Terlalu Kecil


2. Menggunakan KAPITAL
3. Menggunakan Bold Pada Seluruh Teks
4. Terlalu Banyak Jenis Font
5. Animasi “Star Wars”
“Do not put
9 things on
your presentation “

6. Efek Suara Teater 4D


7. Warna-warni Pelangi
8. Terlalu Banyak Teks
9. Latar Belakang : Terlalu Terang atau Terlalu Gelap

Anda mungkin juga menyukai