Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud, 1993: 77), bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Sedangkan Hornby (dalam Wahyuni dkk, 2021: 23) mendefinisikan bahasa sebagai “language is (i) human speech in general, (ii) the expression of thoughts and feelings in words, (iii) the speech of a nation or race, (iv) the manner of expression, (v) words, pharases, expression, etc. used by among person of a certain class of profession, (vi) a method of expression by symbols or gestures’’ atau “bahasa adalah (i) ucapan manusia pada umumnya, (ii) ekspresi pikiran dan perasaan dalam kata-kata, (iii) cara bicara suatu bangsa atau ras, (iv) cara berekspresi, (v) kata-kata, frasa, ekspresi, dan lain-lain yang digunakan oleh orang-orang dari kelas profesi tertentu, (vi) sebuah metode ekspresi dengan simbol atau gerak tubuh.’’ Konsepsi bahasa menunjukkan bahwa sistem lambang bunyi ujaran dan lambang tulisan digunakan untuk berkomunikasi dalam masyarakat dan lingkungan akademik. Bahasa yang baik dikembangkan oleh pemakainya berdasarkan kaidah-kaidahnya yang tertata dalam suatu sistem. Kaidah bahasa dalam sistem tersebut mencakup beberapa hal berikut: a. Bahasa adalah sebuah sistem, artinya bahasa adalah sejumlah unsur yang beraturan. Bahasa terbentuk oleh suatu aturan atau kaidah atau pola yang teratur dan berulang, baik dalam tata bunyi, tata bentuk kata maupun tata kalimat. Apabila aturan atau kaidah ini dilanggar maka komunikasi dapat terhambat. b. Bahasa merupakan lambang bunyi yang bersifat arbitrer. Lambang merupakan tanda yang dipergunakan oleh suatu kelompok sosial berdasarkan perjanjian dan untuk memahaminya harus dipelajari. c. Bahasa adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Namun, tidak semua bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia dapat disebut bahasa. Seperti contohnya batuk atau bersin bukanlah bahasa. Hanya bunyi berupa ujaran lah yang disebut bahasa. Huruf-huruf adalah turunan bunyi. Sifatnya pun arbiter atau manasuka. d. Bahasa itu bermakna. Bahasa adalah sistem lambang yang berwujudbunyi atau bunyi ujar. Lambang itu mengacu pada suatu pengertian, konsep, ide, atau gagasan. Maka dapat disimpulkan bahwa Bahasa memiliki makna. e. Bahasa bersifat konvensional, artinya penggunaan lambang bunyi untuk suatu konsep tertentu berdasarkan kesepakatan antara masyarakat pemakai bahasa tersebut. f. Bahasa itu produktif. Sebagai sistem dari unsur-unsur yang jumlahnya terbatas dapat dipakai secara tidak terbatas oleh pemakainya. Contoh dari fonem /n/a/k/i/ kita dapat membentuk kata: / n/a/i/k/ - /k/i/a/n/ -k/i/n/a/ -/i/k/a/n/. g. Bahasa untuk mengidentifikasikan diri. Orang Melayu mengenal pepatah, “Bahasa menunjukkan bangsa.” Bahasa merupakan ciri pembeda yang paling menonjol di antara ciri budaya. Karena dengan bahasa, setiap kelompok sosial merasa diri sebagai satu kesatuan yang berbeda dengan kelompok lain.