Anda di halaman 1dari 9

Bagaimana literasi masyarakat terhadap asuransi?

Perekonomian global yang terus bergejolak menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia


tertekan. Di tengah pelemahan ekonomi nasional dan global ini, industri asuransi tanah air masih
bisa terus tumbuh. Data statistik asuransi yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memperlihatkan,
sampai Agustus 2019, aset industri asuransi telah menembus Rp 1.334,19 triliun, naik 10,3%
dibandingkan periode sama tahun 2018. Pencapaian aset sebesar itu ditopang tiga sector bisnis
asuransi, yakni asuransi jiwa, asuransi sosial (BPJS), dan asuransi umum. Pencapaian aset sebesar itu
masih meninggalkan tantangan besar bagi industri asuransi sepanjang tahun ini dan tahun depan.
Salah satu tantangannya adalah masih minimnya minat masyarakat untuk berasuransi.

2
Produk asuransi belum menjadi pilihan utama produk keuangan. Ini disebabkan oleh
rendahnya literasi masyarakat Indonesia terhadap produk asuransi sehingga banyak masyarakat
yang masih beranggapan bahwa memiliki polis asuransi tidak memberikan manfaat karena jika
tidak terjadi musibah maka premi asuransi yang dibayar nasabah akan hangus.

3
Densitas atau rata-rata pengeluaran masyarakat Indonesia untuk belanja asuransi terbilang
sangat rendah. Tiap tahun, densitas asuransi masyarakat Indonesia hanya 1,61 juta per tahun.
Alhasil, kontribusi industri asuransi terhadap PDB masih dibawah 3%, tepatnya sekitar 2,77%.
Ditengah adanya pertumbuhan aset, kinerja industri asuransi di sepanjang tahun ini masih
melambat jika dilihat dari sisi pendapatan premi dan total klain industri asuransi. Tidak semua
sektor bisnis asuransi berhasil mencetak kenaikan pendapatan premi dan klaim.

4
Peranan pemerintah terhadap industri asuransi
Penetrasi industri asuransi dapat digenjot kembali, salah satu caranya yaitu pemerintah membuat
peraturan yang memberlakukan kewajiban penggunaan asuransi seperti penggunaan asuransi kesehatan,
asuransi kecelakaan diri, asuransi kendaraan bermotor, dan sebagainya. Peluang industri asuransi untuk
tumbuh masih terbuka kendati dihadapkan dengan sejumlah tantangan. Peluang itu, antara lain,
besarnya jumlah penduduk Indonesia yang termasuk dalam lima besar dunia. Selain itu, jumlah kanal
distribusi asuransi juga makin bertambah. Efeknya, kini banyak perusahaan asuransi memasarkan
produknya lewat kanal digital. Sejalan dengan itu pemahanan masnyarakat terhadap produk asuransi
akan meningkat. Ini akan memudahkan para pelaku bisnis asuransi mewarankan produk sekaligus
memberikan pemahaman akan manfaat asuransi.

5
Penggunaan teknologi di Era Digital ini akan sangat meningkatkan peforma perusahaan
asuransi. Salah satu contohnya yaitu masyarakat lebih mudah mengakses informasi mengenai
gaya hidup sehat sehingga seiring tumbuhnya kesadaran untuk menjaga kesehatan akan
mendorong masyarakat mencari jaminan perlidungan kesehatan.

6
BPJS masih menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia
Jaminan perlindungan kesehatan dapat berupa layanan kesehatan gratis dari Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial, yang sering dikenal dengan BPJS, maupun asuransi kesehatan
swasta. BPJS kesehatan masih dianggap sebagai pilihan utama oleh sebagian besar masyarakat
Indonesia dibanding asuransi kesehatan swasta. Salah satu faktornya yaitu iuran BPJS yang masih
terjangkau bila dibandingkan dengan iuran asuransi swasta, iuran BPJS kesehatan adalah sebesar
Rp 25.500 (kelas 3), Rp 51.000 (kelas 2), dan Rp 80.000 (kelas 1), dengan iuran sebesar itu
masyarakat mendapatkan konsultasi dan pemeriksaan serta obat-obatan untuk penyakitnya secara
gratis sesuai dengan masing-masing kelasnya.

7
BPJS memudahkan masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan dengan jaminan dan
benefit yang luas serta iuran yang lebih terjangkau dibandingkan iuran asuransi swasta. Tetapi
tidak sedikit masyarakat pengguna BPJS yang merasa puas dengan pelayanan yang diterima
karena lambat dan repot dalam mengurus klaimnya serta terdapat pula usulan kenaikan iuran
BPJS kesehatan sebesar dua kali lipat. Tahapan klaim BPJS yaitu dengan sistem klaim
berjenjang, yakni mulai dari pengobatan di Fasilitas Kesehatan, Faskes, tingkat pertama dan
seterusnya sehingga banyak masyarakat yang masih tetap membutuhkan asuransi kesehatan
swasta juga.

8
BPJS atau asuransi kesehatan swasta?
Asuransi kesehatan swasta memiliki pelayanan yang lebih baik dan relatif mudah, namun
tentu asuransi kesehatan swasta memiliki premi yang lebih tinggi sehingga dalam menentukan
jaminan perlindungan kesehatan masyarakat harus cermat. Dalam memilih asuransi kesehatan
swasta yang pas, terdapat hal krusial yang harus dipertimbangkan yaitu dimulai dari kebutuhan
dan resiko, anggaran, benefit yang ditawarkan, perbandingan asuransi satu dengan yang lainnya,
track record dan kredibilitas perusahaan asuransi, sistem yang diterapkan, rumah sakit yang
rekanan, serta pehamanan akan polis asuransi.

9
BPJS kesehatan bukan pesaing bagi perusahaan asuransi kesehatan swasta karena BPJS
kesehatan meningkatkan pemahaman masyarakat pada pentingnya asuransi. Dapat dikatakan
bahwa asuransi kesehatan swasta dipandang sebagai top up benefit daripada BPJS yang sudah ada.
Artinya benefit yang sudah ter-cover BPJS dapat ditingkatkan kelas maupun kualitas kenyamanan
pelayanannya dengan ikut serta dalam asuransi kesehatan swasta.

10

Anda mungkin juga menyukai