Anda di halaman 1dari 41

SISTEM PENDUKUNG

KEPUTUSAN
LINIER PROGRAMING
METODE GRAFIK-3
Program D-IV Manajemen Rekayasa Konstruksi
Jurusan Teknik Sipil – Politeknik Negeri Malang
KONSEP DASAR : PEMROGRAMAN LINIER

• Pemrograman Linier adalah sebuah metode matematis yang


berkarakteristik linier untuk untuk menemukan suatu penyelesaian
optimal dengan memaksimumkan/meminimalkan fungsi tujuan
terhadap suatu susunan kendala.
• Berdasarkan definisi tersebut terdapat 3 hal :
• Persamaan matematis linier
• Fungsi Tujuan yang maksimum / minimum
• Beberapa Fungsi Kendala untuk mencapai fungsi tujuan
Sehingaa masalah pokok dalam Pemrograman Linier adalah
pemaksimuman atau peminimuman fungsi tujuan terhadap beberapa
kendala.
• Fungsi Tujuan adalah fungsi matematik yang harus
diminimumkan atau dimaksimumkan terhadap susunan kendala
• Maksimumkan Z = f (X1, X2, ....,Xn)
• Minimumkan Z = f (X1, X2, ....,Xn)

Z adalah notasi fungsi tujuan yang tergantung pada nilai X1, X2 ..., Xn yang
berfungsi sebagai variabel bebas.

• Kendala adalah Fungsi matematika yang mengendalikan nilai


variabel keputusan. Terdiri dari :
• Kendala berupa pembatas disimbolkan pertidaksamaan “≤ “
• Kendala berupa syarat disimbolkan pertidaksamaan “ ≥ “
• Kendala berupa keharusan disimbolkan persamaan “ = “
MENGGAMBAR FUNGSI KENDALA
• Kendala Pertidaksamaan lebih besar atau sama
dengan :
X 2 – X1 ≥ 1

Pertidaksamaan ini menunjukkan bahwa (X1,X2)


yang memenuhi pertidaksamaan itu akan menyebar
pada bidang yang diarsir (feasible solution
space/Feasible area) pada gambar disamping.

• Kendala Pertidaksaman lebih kecil atau sama


dengan :
X 2 – X1 ≤ 1

Daerah dimana (X1,X2) memenuhi pertidaksamaan


ditunjukkan pada daerah yang diarsir pada gambar
disamping
• Kendala Persamaan :

X2 – X 1 = 1

Persamaan ini menunjukkan bahwa variabel (X1,X2) yang merupakan


penyelesaian model persamaan tersebut selalu berada garis kendalanya.
MENGGAMBAR FUNGSI TUJUAN
Fungsi Tujuan ; Z = 2X1 + 2X2
Jika Garis Z melewati titik O (0,0) sehingga
Z = 0 maka 2X2 = -2X1
X2 = -X1 yang merupakan gradien garis tersebut

Saat garis melalui titik :


Z (0,0) = 2 (0) + 2 (0)
=0
Z (0,3) = 2 (0) + 2 (3)
=6
Z (5,1) = 2 (1) + 2 (5)
= 12
Dengan demikian disimpulkan bahwa :
1. Semakin kekanan garis tujuan semakin besar nilai fungsi tujuan
2. Garis tujuan menjadi tempat variabel yang menghasilkan nilai
fungsi tujuan.

Langkah-langkah mencari solusi optimal secara grafik :


3. Gambarkan semua kendala dan tentukan daerah yang layak
(Feasible Solution Space/ Feasible Area)
4. Gambarkan garis fungsi tujuan
5. Dapatkan solusi optimal dengan cara mencari nilai variabel
keputusan yang dapat memaksimumkan / meminimumkan fungsi
tujuan.
CONTOH SOAL 1
Maksimalkan fungsi tujuan Z = 40X1 + 30 X2
Jika kendalanya sebagai berikut :
• 2X1 + X2 ≤ 20 (1)
• 2X1 + 3X2 ≤ 32 (2)
• 2X1 - X2 ≥ 0 (3)
• X2 ≥ 2 (4)

PENYELESAIAN :
1. Menggambar fungsi kendala :
• Kendala (1) : 2X1 + X2 ≤ 20
Garis memotong X1 pada saat X2 = 0
sehingga 2X1 = 20 X1 = 10
Garis memotong X2 pada saat X1 = 0
sehingga X2 = 20
Lakukan cara yang sama untuk setiap kendala kemudian gambarkan grafik
untuk menentukan feasible areanya sebagai berikut :
2X1 - X2 = 0
2X1 + X2 = 20

20

10 A
B

2 D X2 = 2
C
10 16
2X1 + 3X2 = 32
Fungsi tujuan juga dimaksimumkan atau diminimumkan terhadap daerah feasible
sehingga nilai ekstrim pasti terletak pada salah satu titik sudutnya.

Maka Titik A adalah perpotongan Kendala (2) dan (3)


2X1 + 3X2 = 32
2X1 – X2 =0
4X2 = 32 X2 = 8

2X1 – 8 = 0
X1 = 4 jadi titik A (4,8)
Dengan cara yang sama diperoleh B(7,6) ; C(9,2) ; D(1,2)
Sehingga nilai fungsi tujuan adalah :
Z(4,8) = 40 (4) + 30 (8) = 400
Z(7,6) = 40 (7) + 30 (6) = 460 (Nilai Max Fungsi)
Z(9,2) = 40 (9) + 30 (2) = 420
Z(1,2) = 40 (1) + 30 (2) = 100
CONTOH SOAL 2
Minimalkan fungsi tujuan Z = 20X1 + 30 X2

Terhadap kendala-kendala :
• 2X1 + X2 ≥ 10 (1)
• X1 + 2X2 ≤ 14 (2)
• X1 + 4X2 ≥ 12 (3)
• X1 - 8X2 ≤ 0 (4)
• X1 ≤ 8 (5)

PENYELESAIAN :
1. Menggambar fungsi kendala :
• Kendala (1) : 2X1 + X2 ≥ 10
Garis memotong X1 pada saat X2 = 0
sehingga 2X1 = 10 X1 = 5
Garis memotong X2 pada saat X1 = 0
sehingga X2 = 10
Lakukan cara yang sama untuk setiap kendala kemudian gambarkan grafik
untuk menentukan feasible areanya sehingga diperoleh grafik kendala sebagai
berikut :

X2

X1 = 8
10

7 A
X1 + 4X2 = 12

3 B
D X1 - 8X2 = 0
C
X1
5 8 12 14
X1 + 2X2 = 14

2X1 + X2 = 10
Koordinat Titik A adalah perpotongan Kendala (1) dan (2)
2X1 + X2 = 10 |x 2
X1 – 2X2 = 14 (-)
3X1 = 6 X1 = 2

2 – 2 X2 = 14
X2 = 6 jadi titik A (2,6)
Dengan cara yang sama diperoleh B(8,3) ; C(8,1) ; D(4,2)
Sehingga nilai fungsi tujuan adalah :
Z(2,6) = 20 (2) + 30 (8) = 220
Z(8,3) = 20 (8) + 30 (3) = 250
Z(8,1) = 20 (8) + 30 (1) = 190
Z(4,2) = 20 (4) + 30 (2) = 140 (Nilai Min Fungsi)
Nilai minimum fungsi tujuan terletak pada titik D (4,2) dengan nilai fungsi
tujuan sebesar 140.
CONTOH SOAL 3
Sebuah perusahaan transportasi menggunakan 3 macam ban yaitu Radial,
Standar dan Umum. Setiap tahun supplier ban A mampu memasok 600 ban
Radial, 400 ban Standar dan 200 ban Umum sedang Supplier B tiap tahun
mampu memasok 300 ban Radial, 600 ban Standar dan 200 ban Umum.
Kebutuhan minimum masing-masing jenis ban itu setiap tahun adalah 1800 0
ban Radial, 24000 ban Standar dan 10000 ban Umum. Biaya pesan yang harus
dibayar oleh perusahaan kepada Supplier A dan B masing-masing adalah Rp.
4000,- dan Rp. 3000,- untuk setiap kali pesan. Dengan menggunakan
pendekatan geometri, Anda diminta untuk menentukan jumlah pesanan optimal
ke masing-masingSupplier tersebut
PENYELESAIAN SOAL 3
SUPPLIER
JENIS BAN KAPASITAS
A B

Radial 600 300 18000

Standar 400 600 24000

Umum 200 200 10000

Biaya pesan Rp. 4000,- Rp. 3000,-

Misalkan variabel XA = adalah jumlah pesanan dari Supplier A


variabel XB = adalah jumlah pesanan dari Supplier B
Maka fungsi kendala persoalan tersebut adalah :
600 XA + 300 XB ≥ 18000
400 XA + 600 XB ≥ 24000
200 XA + 200 XB ≥ 10000
Dengan tujuan meminimalkan jumlah pesanan (fungsi tujuan) yaitu :
Z = 4000 XA + 3000 XB
Menggambar fungsi kendala dengan hasil sebagai berikut :
XB

Nilai fungsi tujuan adalah :


60 A (0,60) Z(A) = 4000 (0) + 3000 (60)
= Rp. 180.000
50 Z(B) = 4000 (10) + 3000 (40)
B (10,40) = Rp. 160.000
40
Z(C) = 4000 (30) + 3000 (20)
= Rp. 180.000
Z(D) = 4000 (60) + 3000 (0)
C (30,20)
= Rp. 240.000
Nilai minimum fungsi tujuan
terletak pada titik B (10,40).
D (60,0)
XA
30 50 60

400 XA + 600 XB = 24000


600 XA + 300 XB = 18000

200 XA + 200 XB = 10000


SOAL LATIHAN
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK
• Analisis Sensitivitas adalah bagaimana pengaruh perubahan data
terhadap solusi optimum.
• Misalnya terjadi perubahan terhadap kemampuan penyediaan
bahan baku, penyediaan jam tenaga kerja atau keuntungan per
unit. Apakah solusi optimum masih berlaku ???
• Analisis Sensitivitas akan memberikan jawaban : Sampai
seberapa jauh perubahan dibenarkan tanpa mengubah solusi
optimum, atau tanpa menghitung solusi optimum baru dari awal.
Secara umum terdapat tiga pertanyaan yang ingin dijawab dalam
analisis sentivitas yaitu :
1. Kendala mana yang dapat dinaikkan dan seberapa besar
kenaikan dapat dibenarkan sehingga menaikan nilai Z tetapi
tanpa melakukan perhitungan dari awal ?
Sebaliknya, kendala mana yang dapat dikurangi
tanpa menurunkan nilai Z dan tanpa melakukan perhitungan dari
awal ?
2. Kendala mana yang mendapatkan prioritas untuk dinaikkan ?
3. Seberapa besar koefisien fungsi tujuan dapat berubah tanpa
mengubah solusi optimal ?
Menjawab pertanyaan tersebut, dilakukan dengan membahas persoalan
berikut sebagai ilustrasi pembahasan.
Contoh Kasus
Definisi variabel :
X1 = jumlah precast A yang diproduksi
X2 = jumlah precast B yang diproduksi
Maksimalkan fungsi tujuan berikut : Z = 40 X1 + 30 X2
Dengan kendala :
2X1 + 3X2 ≤ 60 (bahan baku A)
2X2 ≤ 30 (bahan baku B)
2X1 + X2 ≤ 40 (jam tenaga kerja)
X1 ; X2 ≥ 0 (nonnegativity)
Menggambar fungsi kendala dengan hasil sebagai berikut :
X2 Solusi Optimum adalah :
Z(B) = 40 (20) + 30 (0)
40
= 800
Z(C) = 40 (15) + 30 (10)
3
= 900 (Optimum)
Z(D) = 40 (7,5) + 30 (15)
= 750
Z(E) = 40 (0) + 30 (15)
H
20 = 450
F Terletak pada titik C (15,10).
2
E D Hasil menunjukkan adanya kendala
yang habis terpakai (Scarce)dan
C kendala yang berlebihan
1 (Abundant) atau idle capasity

B G
X1
20 30
Berdasarkan grafik diatas, Titik ekstrim yang optimal (Titik C)
berpotongan kendala 1 (bahan baku A) dan kendala 3 (jam tenaga
kerja) yang berarti kedua kendala dalam keadaan full capasity
(scarce).

Persoalaan selanjutnya adalah seberapa besar bahan baku A dan


jam tenaga kerja dapat dinaikkan sehingga memberikan efek
positif (menaikkan) nilai fungsi tujuan.
I. PERUBAHAN KAPASITAS SUMBER DAYA
1. Perubahan Bahan Baku A
X2 • Bahan baku A dapat dinaikan
hingga titik F (12,5 ; 15)
40
Nilai ini disubstitusi ke kendala 1
3 (bhn Baku A) 2X1 + 3X2 =
2 (12,5) + 3 (15) =
70 Maka kenaikan max
bahan baku A sebesar :
H
20 • 70 – 60 = 10
F Daerah feasible menjadi
2
E D
ABFE dan solusi optimum pada
C titik F
1
• Z(F) = 40 (12,5) + 30 (15) =
A B G
X1
950 ada kenaikan Z
20 30 = 50
PERUBAHAN KAPASITAS SUMBER DAYA
X2 2. Perubahan Jam tng Kerja

40 • Jika jam kerja ditambah, garis


kendala 3 bergeser hingga titik
3
G (30;0)
• Max jam kerja menjadi
2X1 + X2 = 2
20 H
(30) + 0 = 60 jam sehingga
F
2
E D ada penambahan jam kerja
C sebesar 60 – 40 = 20 jam
1
• Daerah feasible = AGDE
A B G
20 30
X1 • Z(G)= 40 (30) + 30 (0)
= 1200 ada
kenaikan Z = 300
Analisis lebih lanjut
Jika penambahan jam kerja sebanyak 20 jam dengan biaya tambahan
akibat kerja lembur Rp. 10/jam.
Apakah kerja lembur cukup ekonomis untuk dilaksanakan ???
Total keuntungan setelah kerja lembur Rp. 1200

Total keuntungan sebelum kerja lembur Rp. 900

Kenaikan keuntungan (shadow price) Rp. 300

Biaya kerja lembur = 20 x Rp 10 Rp 200

Keuntungan bersih Rp. 100

Dengan demikian dapat disimpulkan :


Kerja lembur cukup ekonomis untuk dilaksanakan karena masih
memberikan tambahan keuntungan sebesar Rp. 100.
PERUBAHAN KAPASITAS SUMBER DAYA
X2 3. Perubahan Bahan Baku B
40 • Bahan Baku B bersifat
3
abundant (berlebihan)
• Berarti bahan baku B dapat
diturunkan sampai titik C (X2
20
H =10) sehingga nilai optimum
F
2
tetap di C. 2X2 = 2 (10) = 20
E D
C
atau turun sebesar 30 – 20 = 10
1 • Penurunan tidak menyebabkan
A B G nilai Z berubah
X1
20 30
Hasil perhitungan perubahan sumberdaya di atas dapat diringkas
sebagai berikut :
Kendala Tipe Kendala Maksimum Maksimum Penambahan Z
Penambahan
1 : 2X1 + 3X2 ≤ 60 Scarce 70 – 60 = 10 950 – 900 = 50

2 : 2X2 ≤ 30 Abundant 20 – 30 = - 10 900 – 900 = 0

3 : 2X1 + X2 ≤ 40 Scarce 60 – 40 = 20 1200 – 900 = 300


II. PRIORITAS PERUBAHAN SUMBERDAYA
Prioritas kendala menggunakan konsep
“Nilai sumbangan per unit sumberdaya”

Perubahan max nilai Z optimal


Yi =
Perubahan max dalam sumberdaya i

1. Bahan baku A (kendala 1)


y1 = (950 – 900) / (70 – 60)
= Rp. 5 per unit bahan baku A
2. Jam Tenaga kerja (kendala 3)
y3 = (1200 – 900) / (60 – 40)
= Rp. 15 per jam tenaga kerja
Hasil ini menunjukkan bahwa kendala 3 diprioritaskan untuk ditambah
karena memiliki nilai sumbangan per unit yang lebih besar
III. PERUBAHAN FUNGSI TUJUAN
Seberapa besar koefisien fungsi tujuan dapat dinaikan atau diturunkan
tanpa mengubah solusi optimum ?

Jika C1 dan C2 adalah keuntungan per unit Precast A dan Precast B maka
fungsi tujuan semula dapat ditulis Z = C1X1 + C2X2

Kasus 1. Perubahan koefisien C1


Naik/turun nilai C1 dapat ditentukan dengan menyamakan slope Z
dengan slope kendala 1 dan 3
Dengan asumsi C2 tetap 30 maka
Z = C1X1 + C2X2 menjadi Z = C1X1 + 30X2
Slope Z = C1/30 ; S.Kendala 1 = 2/3 dan S.kendala 3 = 2/1
C1/30 = 2/3 3C1 = 60 atau min C1 = 20
C1/30 = 2/1 C1 = 60 atau max C1 = 60
Sehingga range nilai C1 agar titik C tetap Optimum adalah 20 <
C1 < 60

Kasus 2. Perubahan koefisien C2


Dengan asumsi C1 tetap 40 maka
40/C2 = 2/3 2C2 = 120 atau max C2 = 60
40/C2 = 2/1 2C2 = 40 atau min C2 = 20
Sehingga range nilai C2 agar titik C tetap Optimum adalah 20 <
C2 < 60
CONTOH SOAL
Sebuah perusahaan bahan admixture untuk beton memproduksi accelarator dan
retarder. Dua bahan dasar A dan B digunakan memproduksi kedua macam
admixture. Ketersediaan maksimum dari bahan dasar A adalah 6 ton/hari.
Sedangkan bahan dasar B adalah 8 ton/hari. Kebutuhan perhari terhadap bahan dasar
per ton accelarator dan retarder sebagai berikut :

Admixture
Bahan Dasar Ketersediaan max
Accelarator Retarder

A 2 1 6

B 1 2 8

Survey pasar menunjukkan permintaan perhari accelarator tidak dapat melebihi


permintaan terhadap retarder lebih dari 1 ton. Selain itu permintaan max accelarator
dibatasi sebesar 2 ton/hari. Harga jual retarder adalah $3000/ton. Sedangkan harga
jual accelarator $2000/ton. Berapa banyak accelarator dan retarder yang harus
diproduksi perhari untuk memaksimalkan keuntungan kotor ?
PENYELESAIAN :
Variabel :
XA = Jumlah accelarator yang harus diproduksi per hari

XR = Jumlah retarder yang harus diproduksi per hari

Fungsi Tujuan :
Z = 3 X R + 2 XA

Fungsi Kendala :
XR + 2 X A ≤ 6 (Ketersediaan bahan A)

2XR + XA ≤ 8 (Ketersediaan bahan B)

XA – XR ≤ 1 (Permintaan 1 )

XA ≤ 2 (Permintaan 2 )

XR , X A ≥ 0 (Nonnegativity)
2. Penentuan titik ekstrim
XA
 Titik B (0,1)
8
2  Titik C perpot (3) & (4)
3
2 – XR = 1
XR = 1 maka titik C(1,2)
 Titik D Perpot (2) & (4)
2XR + 2 = 8
3 XR = 3 maka titik D(3,2)
C D 4  Titik E perpot (1) & (2)
2
E XR = 10/3
1 B
XR
XA = 4/3
A F
4 6  Z = 3.10/3 + 2.4/3
1
= $12 2/3 rb
I. PERUBAHAN KAPASITAS SUMBER DAYA
XA
1. Penambahan bahan A
8 • Kendala 1 merupakan scarce
2
resource maka dinaikan smp
3
titik E’ (3,2)
• Substitusi variabel titik E’ ke
pers. kendala 1
XR + 2 XA =
3

4
3 + 2.2 = 7
C D E’
2
E Shg max penambahan bahan A
1 B
XR
=7–6=1
A F
4 6 • Z(E’) = 3 (3) + 2 (2)
1
= $ 13.000
I. PERUBAHAN KAPASITAS SUMBER DAYA
XA
1. Penambahan bahan B
8 • Kendala 2 digeser kekanan smp
2
3
memot titik E” (6,0)
• Substitusi variabel titik E” ke
pers. kendala 2
2XR + XA =

3 2 (6) + 0 = 12
2
C D E’ 4
Shg max penambahan bahan B
E
= 12 - 8 = 4
1 B
XR
A F E” • Z(E”) = 3 (6) + 2 (0)
4 6
1 = $ 18.000
I. PERUBAHAN KAPASITAS SUMBER DAYA
3. Pengurangan permintaan 2
XA • Permintaan 2 bersifat abundant
8 (berlebihan)
2
3
• Berarti bahan baku B dapat
diturunkan sampai titik E
(10/3 , 4/3) sehingga nilai
optimum tetap di E. XA = 4/3
atau turun sebesar 2 – 4/3 = 2/3
3

2
C D 4 • Penurunan tidak menyebabkan
E nilai Z berubah
1 B
XR
A F
4 6
1
II. PRIORITAS PERUBAHAN SUMBERDAYA
Hasil perhitungan perubahan sumberdaya di atas dapat diringkas sebagai
berikut :
Kendala Tipe Kendala Maksimum Maksimum Penambahan Z
Penambahan
1: X R + 2 XA ≤ 6 Scarce 7–6=1 13 – 12 2/3 = 1/3

2: 2XR + XA ≤ 8 Scarce 12 – 8 = 4 18 – 12 2/3 = 5 1/3

3 : XA – XR ≤ 1 Abundant -2 – 1 = - 3 0

4 : XA ≤ 2 Abundant 4/3 – 2 = -2/3 0

Prioritas perubahan resources :


y1 = 1/3 : 1 = 1/3
y2 = 5 1/3 : 4 = 4/3
Dengan demikian bahan dasar B bisa ditambah sampai dengan 4 ton/hari
III. PERUBAHAN FUNGSI TUJUAN

Misalkan fungsi tujuan : Z = CRXR + CAXA

Z = 3XR + 2XA
Kasus 1. Perubahan koefisien CR
Dengan asumsi CA tetap 2 maka
Z = CRXR + CAXA menjadi Z = CRXR + 2XA
Slope Z = CR/2 ;
Kendala 1 = 1/2 dan
kendala 2 = 2/1
Maka range perubahan CR adalah
1 ≤ CR ≤ 4
Kasus 2. Perubahan koefisien CA
Dengan asumsi CR tetap 3 maka
Z = CRXR + CAXA menjadi Z = 3XR + CAXA
Slope Z = 3/CR ;
Kendala 1 = 1/2 dan
kendala 2 = 2/1
Maka range perubahan CA adalah
1,5 ≤ CA ≤ 6
SOAL LATIHAN 1
PT Kido memproduksi 2 jenis zat aditif beton. Kedua jenis zat aditif tersebut diproses melalui
dua jenis mesin. Waktu proses (jam) setiap mesin untuk kedua jenis produk seperti terlihat pada
tabel berikut :
Zat Additif
Jenis Mesin Kapasitas (jam/bln)
A B

1 2 ½ 320

2 1 3 300

Keuntungan Rp. 750 Rp. 500

PT. Kido ingin memodifikasi Zat additif beton, untuk itu diperlukan tambahan satu jenis mesin.
Setiap jenis Zat aditif memerlukan waktu pemrosesan masing-masing 1 jam di mesin baru
dengan kapasitas 200 jam/bulan.
1. Bagaimana pengaruh modifikasi zat aditif terhadap produk mix dan keuntungan PT. Kido ?
2. Mesin mana yang harus diprioritaskan untuk ditambah jam operasinya agar memberikan
efek lebih besar thp keuntungan
3. Berapa keuntungan zat aditif 1 dan 2 dapat dinaikan atau diturunkan tanpa mempengaruhi
solusi optimum
SOAL LATIHAN 2
Seorang kontraktor mempertimbangkan pengadaaan material
konstruksi yang diambil dari dua buah gravel pits (Pit 1 dan pit 2)
untuk sebuah proyek. Harga satuan mengadakan material sampai
dilokasi proyek adalah $ 5,0/m3 dari pit 1 dan $ 7,0 /m3 dari pit 2.
Proyek membutuhkan minimal 10000m3 material tsb dilokasi.
Campuran yang diadakan sedikitnya harus terdiri dari 50% pasir,
tidak lebih dari 60% kerikil dan tidak lebih dari 8% lanau.
Material dari pit 1 terdiri dari 30% pasir danm 70% kerikil.
Material dari pit 2 terdiri dari 60% pasir, 30% kerikil dan 10%
lanau.
1. Formulasikan model untuk mencari biaya minimum pengadan material
tersebut
2. Tentukan Solus Optimumnya

Anda mungkin juga menyukai