PROYEK
PEMBANGUNAN JALAN KOLEKTOR SEKUNDER
TIRTONADI KABUPATEN PONOROGO
PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu merupakan suatu proses
pemeriksaan dan pengujian terukur, mulai dari
material (spesifikasi), pemasangan (sesuai gambar)
dan hasil kerja (sesuai toleransi spesifikasi teknis hasil
pekerjaan) dan penilaian berdasarkan standar
RKS/Spesifikasi Teknis dan peraturan yang ditetapkan
harus dipatuhi oleh proyek.
Beton
Beton adalah suatu campuranyang terdiri dari pasir, kerikil, batu pecah atau agregat agregat
lain yang dicampur jadi satu dengan suatu pasta yang terbuat dari semen dan air
membentuk suatu massa mirip batuan. Terkadang satu atau lebih bahan aditif ditambahkan
untuk menghasilkan beton dengan kataristik tertentu, seperti kemudahan pengerjaan
(workability), durabilitas, dan waktu pengerasan (Mc.Cormac, 2004).
Jalan Kolektor
Jalan kolektor sekunder adalah jalan yang
melayani angkutan pengumpulan atau pembagian dengan ciri-ciri
perjalanan jarak sedang, kecepatan rata-rata sedang, dan jumlah
jalan masuk dibatasi, dengan peranan pelayanan jasa distribusi
untuk masyarakat di dalam kota.
MACAM – MACAM PENGENDALIAN
MUTU BETON
05 PENGUJIAN BETON
MACAM – MACAM PENGENDALIAN MUTU
BETON
1. PENGENDALIAN MUTU PADA PENENTUAN PROPORSI CAMPURAN BETON
Agregat adalam meterial granular seperti pasir, krikil, batu pecah yang dipakai secara bersamaan
dengan suatu media perekat yaitu semen hidraulik agar membentuk beton.Dari pengalaman
menunjukkan bahwa kandungan agregat dalam campuran beton sangat tinggi sekitar 60-70% dari
berat campuran beton. Walaupun agregat hanya berfungsi sebagai pengisi tetapi karena
komposisinya cukup tinggi, maka karaktiristik agregat perlu dipelajari. Agregat yang
dipergunakan dalam campuran beton dapat berupa agregat alam dan agregat buatan (artificial
Agregat kasar
aggregates). Secara umum agregat dapat dibedakan menurut ukuran butirnya, yaitu agregat kasar
dan agregat halus. Di dalam (SK SNI T-15-1990-03:1) disebutkan bahwa,
agregat halus adalah pasir alam sebagai hasil desintegarsi secara alami dari batu atau pasir
yang dihasilkan oleh industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir terbesar 5,0 mm.
Agregat halus
agregat kasar, adalah kerikil sebagai hasil disintergarasi secara alami dari batu atau batu
pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir antara 540 mm.
KOMPOSISI PENYUSUN BETON
3. Air
Ta b e l n i l a i s l u m p b e t o n b e rd a s a r k a n p e ra t u ra n b e t o n
bertulang Indonesia 1971
2. UJI KUAT TEKAN BETON (COMPRESSION TEST)
Uji kuat tekan beton adalah pengujian yang dilakukan pada sampel beton,
sampel ini akan diberi tekanan hingga mengalami kehancuran.
Tujuannya adalah untuk mengetahui kekuatan beton terhadap gaya
tekannya
C A R A P E N G U J I A N K U AT T E K A N B E T O N ( C O M P R E S S I O N T E S T )
Klas A ( K 500)
Kegunaan dan peruntukan kelas ini adalah untuk beton untuk precast atau prestressed
Klas P ( K450 )
Kelas jenis beton ini kegunannya untuk rigit, jalan klas 1 atau jalan negara dan jalanl tol)
Klas B ( K350 )
Jenis Beton kelas ini diperuntukan untuk lantai biasanya lantai dasar bangunan pabrik
Klas K 300
Beton untuk kontruksi bangunan ruko / rumah bertingkat 3 lantai s/d 5 lantai
Klas K 250
Konstruksi bangunan bertingkat dua lantai, ruko/ rumah tinggal / standar.
Klas K 225 (mobil standar) konstruksi bangunan bertingkat dua lantai, ruko/ rumah tinggal, jalan pedesaan/kolektor,dsb.
Klas 225 ( MINI MIX / mobil kecil) kontsruksi bangunan bertingkat dua lantai, ruko/ rumah tinggal.
Klas D ( K 175 ) konsruksi bangunan ringan.
Klas E ( K 125 ) konsruksi LC/ lantai dasar
Klas BO konsruksi LC/ lantai dasar.
2. UJI KUAT TEKAN BETON (COMPRESSION TEST)
Uji kuat tekan beton adalah pengujian yang dilakukan pada sampel beton,
sampel ini akan diberi tekanan hingga mengalami kehancuran.
Tujuannya adalah untuk mengetahui kekuatan beton terhadap gaya
tekannya
Keterangan :
Jumlah benda uji = 14
Tipe benda uji = Silinder
Kesimpulan
Slump
• Nilai rata-rata slump yang dianjurkan adalah minimal 5 cm dan
maksimal 7.5cm.
• Dari hasil data yang didapatkan, nilai rata-rata pengujian Slump
adalah 5,2.
• Untuk penggunaan beton pada beberapa konstruksi mungkin masih
memenuhi kapasitas aman, tetapi apabila digunkaan untuk
pembuatan beton massa, beton basah ini melebihi kapasitas yang
disyaratkan.
Kesimpulan
Kuat Tekan Beton
• Sample pengujian kuat tekan beton memiliki umur maksimal 21hari,
dengan berat silinder 13kg. Hasil kuat tekan adalah 26,39 Mpa.
Apabila dikonversi pada umur 28hari maka hasil kuat tekan sebesar
27,78MPa.
• Nilai kuat tekan beton setelah pengujian terbilang bagus karena rasio
air-semen nya yang cukup kecil, sehingga beton dengan sample ini
bisa menahan beban yang cukup besar.