Anda di halaman 1dari 41

TUJUAN, MANFAAT,

KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN PTK
Menurut Masnur Muslich (2009: 10)

Penelitian tindakan memiliki tujuan


untuk mencapai tiga hal, yaitu:
(1) Peningkatan praktik;
(2) Peningkatan pemahaman praktik
oleh praktisinya;
(3) Peningkatan situasi tempat
pelaksanaan praktik
Menurut Suharsimi Arikunto (2008: 106)
Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, serta
hasil pendidikan dan pembelajaran di sekolah
Membantu guru dan tenaga kependidikan lainnya
mengatasi masalah pembelajaran dan pendidikan
di dalam dan luar kelas
Meningkatkan sikap profesional pendidik dan
tenaga kependidikan
Menumbuhkembangkan budaya akademik di
lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap
proaktif di dalam melakukan perbaikan mutu
pendidikan dan pembelajaran secara
berkelanjutan.
Menurut Subyantoro (2009: 23)
Memperbaiki praksis pembelajaran

Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar

Meningkatkan kualitas pelayanan dalam


mengajar dan pada gilirannya prestasi atau
kinerja siswa akan meningkat
Sarana untuk dapat meningkatkan pelayanan
sekolah secara keseluruhan terhadap anak didik
dan masyarakat

Meningkatkan kualitas program sekolah secara


keseluruhan
Menurut Rochman Natawidjaya
(Sarwiji Suwandi, 2010: 16)
Menanggulangi masalah atau kesulitan dalam bidang
pendidikan dan pengajaran yang dihadapi guru dan
tenaga kependidikan, terutama yang berkenaan dengan
masalah pembelajaran dan pengembangan materi
pengajaran
Memberikan pedoman bagi guru atau administrator
pendidikan di sekolah guna memperbaiki dan
meningkatkan mutu kinerja atau mengubah sistem
kerjanya agar menjadi lebih baik dan produktif
Melaksanakan program latihan, terutama pelatihan dalam
jabatan guru, yaitu sebagai salah satu strategi pelatihan
yang bersifat inkuiri agar peserta lebih banyak
menghayati dan langsung menerapkan hasil pelatihan
tersebut
Lanjutan………………..
Untuk memasukkan unsur-unsur pembaruan
dalam sistem pembelajaran yang sedang berjalan
dan sulit untuk ditembus oleh pembaharuan pada
umumnya
Untuk membangun dan meningkatkan mutu
komunikasi dan interaksi antara praktisi (guru)
dengan para peneliti akademis
Untuk perbaikan suasana keseluruhan sistem
atau masyarakat sekolah, yang melibatkan
administrasi pendidikan, guru, siswa, orangtua,
dan pihak lain yang bersangkutan dengan pihak
sekolah.
Menurut E. Mulyasa (2012: 89)
Memperbaiki dan meningkatkan kondisi-kondisi belajar
serta kualitas pembelajaran
Meningkatkan layanan profesional dalam konteks
pembelajaran, khususnya layanan kepada peserta didik
sehingga tercipta layanan prima
Memberikan kesempatan kepada guru berimprovisasi
dalam melakukan tindakan pembelajaran yang
direncanakan secara tepat waktu dan sasarannya
Memberikan kesempatan kepada guru mengadakan
pengkajian secara bertahap terhadap kegiatan
pembelajaran yang dilakukannya sehingga tercipta
perbaikan yang berkesinambungan
Membiasakan guru mengembangkan sikap ilmiah,
terbuka, dan jujur
Menurut Suyanto; Hasan dkk (1997)
(dalam Kasihani Kasbolah, 2001: 21)
Meningkatkan kualitas praktik
pembelajaran di sekolah

Meningkatkan mutu hasil pendidikan

Meningkatkan relevansi pendidikan

Efisiensi pengelolaan pendidikan


Pertama:
Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
dinyatakan dapat meningkatkan atau
memperbaiki praktik pembelajaran di
sekolah karena dengan Penelitian
Tindakan Kelas guru dapat secara lebih
sistematis mencobakan pendekatan,
metode, atau strategi pembelajaran yang
baru atau bervariasi sehingga kegiatan
menjadi lebih efektif, efisien, dan menarik
Kedua:
Penelitian Tindakan Kelas mendukung
upaya peningkatan relevansi pendidikan
karena Penelitian Tindakan Kelas
berorientasi pada peningkatan kualitas
proses pembelajaran. Proses pembelajaran
dapat dinyatakan meningkat kualitasnya,
antara lain apabila unsur-unsur yang
terdapat di dalamnya menjadi lebih sesuai
(relevan) dengan karakteristik pribadi siswa,
tuntutan masyarakat, serta perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi
Ketiga:
Penelitian Tindakan Kelas juga
mempunyai hubungan dengan
peningkatan mutu hasil pendidikan. Hal
ini dapat dipahami dari keterkaitan antara
proses dan hasil belajar. Penelitian
Tindakan Kelas memang lebih terfokus
pada penyempurnaan proses
pembelajaran, namun semuanya itu
ditujukan untuk meningkatan mutu hasil
pembelajaran.
Keempat:
Pelaksanaan PTK dapat membantu
mewujudkan efisiensi pengelolaan
pendidikan. Peningkatan atau perbaikan
proses pembelajaran, disamping
dimaksudkan untuk meningkatkan
relevansi dan mutu hasil pendidikan,
juga ditujukan untuk meningkatkan
efisiensi pemanfaatan sumber-sumber
daya yang terintegrasi di dalamnya.
Menurut Grundy dan Kemmis(1982) (dalam
Wina Sanjaya, 2009: 30)

Meningkatkan
situasi tempat
praktik
Pengembangan langsung
Profesional

Peningkatan
Praktik
SIMPULAN TUJUAN PTK:
 Memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran
 Membantu guru dan tenaga pendidik lainnya
mengatasi masalah pembelajaran
 Memberi kesempatan guru untuk berinovasi dan
melakukan improvisasi dalam pelaksanaan
pembelajaran
 Membiasakan guru bersikap ilmiah, jujur, dan terbuka
dalam pembelajaran
 Memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan di
sekolah
 Meningkatkan relevansi pendidikan
 Memberikan pedoman bagi guru atau administrator
sekolah untuk meningaktkan mutu pembelajaran di
sekolah
MANFAAT PTK
Menurut Sarwiji Suwandi (2011: 16)
Guru dapat melakukan inovasi pembelajaran
Guru dapat meningkatkan kemampuan
reflektifnya dan mampu memecahkan
permasalahan pembelajaran yang muncul
Guru akan terlatih untuk mengembangkan secara
kreatif kurikulum di kelas atau sekolah
Kemampuan reflektif guru serta keterlibatan guru
dalam upaya inovasi dan pengembangan
kurikulum, pada akhirnya akan bermuara pada
tercapainya peningkatan kemampuan
profesionalisme guru.
Menurut E. Mulyasa (2012: 89)
Mengembangkan dan melakukan inovasi
pembelajaran sehingga pembelajaran yang
dilakukan senantiasa tampak baru di kalangan
peserta didik
Merupakan upaya pengembangan Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sesuai dengan
karakteristik pembelajaran, serta situasi dan kondisi
kelas
Meningkatkan profesionalisme guru melalui upaya
penelitian yang dilakukannya, sehingga pemahaman
guru senantiasa meningkat, baik berkaitan dengan
metode maupun isi pembelajaran.
Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 131)
• Bagi Peneliti
Peneliti sendiri yang sudah mencoba melaksanakan
tindakan karena sudah mempunyai pengalaman
melaksanakan penelitian tindakan, dan akan menjadi
modal untuk melaksanakan penelitian tindakan di lain
waktu.

Bagi Siswa, guru, staf TU, kepala sekolah, dan


penanggungjawab unit-unit kerja di sekolah, yang pernah
berperan sebagai subjek tindakan, dan juga sudah
menjadi pelaku yang baik dalam penelitian tindakan.
Selain pengalaman, subjek tindakan juga mempunyai
manfaat, yaitu meningkatkan prestasi belajar untuk siswa
dan untuk personil lain, pasti ada peningkatan pada
kemampuan yang dimiliki.
Pihak sekolah yang sudah mengantongi pengalaman
memperoleh hasil yang lebih baik dibandingkan dengan
pengalaman yang lalu. Bagi sekolah yang mempunyai
pengalaman dikembangkan gurunya, staf TU-nya,
personil penanggungjawab unit-unit kerjanya, pasti
merasa senang karena sudah ada peningkatan kualitas
warga sekolah atau unit-unit kerjanya.

Bagi dunia pengetahuan, terutama pengetahuan


yang berkenaan dengan penelitian tindakan,
dengan adanya pengalaman pelaksanaan
penelitian tindakan tersebut tentu ada data atau
informasi yang menyangkut perkembangan teori
tentang penelitian tindakan.
Subyantoro (2009: 23)
Mengembangkan proses belajar mengajar di kelas
Dengan pengetahuan tentang teori belajar dan mengajar yang
sesuai dengan bidang studi, dapat mengembangkan teknik,
metode, atau pendekatan yang akan terus dikaji untuk melihat
efektivitasnya di kelas
Mengembangkan proses belajar mengajar yang optimal bagi
anak didik di kelas
Proses belajar mengajar dapat dikembangkan terus menerus
sehingga terjadi inovasi dalam proses belajar mengajar
Bahan refleksi untuk guru untuk mengembangkan kurikulum di
tingkat sekolah
Guru semakin profesional sebab akan terus merefleksi proses
belajar mengajar
Guru akan terus melakukan tindakan perbaikan dan
mengadakan evaluasi atas kinerjanya
Suyanto (dalam Subyantoro 2009: 24)

Inovasi Pembelajaran

Pengembangan kurikulum di
tingkat sekolah dan kelas

Peningkatan Profesionalitas guru


Wina Sanjaya (2009: 30)

Perkembangan
Teori
Sekolah Pendidikan
Siswa

Bagi
Guru
Bagi Guru
• PTK dapat meningkatkan kualitas pembelajaran yang
menjadi tanggung jawabnya
• Melalui perbaikan dan peningkatan kerja, maka akan
tumbuh kepuasan dan rasa percaya diri yang dapat
dijadikan sebagai modal secara terus menerus
meningkatkan kemampuan dan kinerjanya
• Keberhasilan PTK dapat berpengaruh terhadap guru
lain. Mereka dapat mencoba hasil penelitian tindakan
atau lebih dari itu mereka dapat mencoba ide-ide baru
seperti yang telah dilakukan oleh guru pelaksana PTK
• PTK juga dapat mendorong guru untuk memiliki sikap
profesional
• Guru akan selalu mengikuti kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi
Bagi Siswa
PTK dapat mengurangi bahkan menghilangkan rasa
jenuh dalam mengikuti proses pembelajaran. Melalui
PTK guru mencoba hal-hal baru yang tidak seperti
biasanya. Dengan demikian, PTK dapat menciptakan
suasana baru yang dapat meningkatkan gairah
belajar siswa
PTK dapat berpengaruh positif terhadap pencapaian
hasil belajar siswa. Tujuan akhir dari pelaksanaan
PTK adalah hasil belajar yang optimal. Dengan
demikian, kemampuan siswa untuk mencapai hasil
belajar yang lebih baik akan menjadi bidikan akhir
dari setiap guru yang melaksanakan PTK. Oleh
sebab itu, PTK juga akan bermanfaat bagi orang tua
yang mengharapkan keberhasilan putra putrinya
dalam belajar.
Bagi Sekolah
Guru-guru yang kreatif dan inovatif dengan selalu
berupaya meningkatkan hasil belajar siswa, secara
langsung akan membantu sekolah yang
bertanggungjawab dalam penyelenggaraan pendidikan
untuk mendidik siswanya. Dengan demikian, tidak dapat
dipungkiri lagi manfaat PTK untuk sekolah, sebab
keberadaan dan sikap guru memiliki hubungan yang erat
dengan kemajuan suatu sekolah. Sekolah yang dihuni
oleh orang-orang yang tidak kreatif akan sulit
memajukan sekolah yang bersangkutan. Sebaliknya,
manakala guru-guru di suatu sekolah memiliki sikap
profesionalitas yang tinggi, kreatif dan inovatif, maka
terbuka kesempatan bagi sekolah yang bersangkutan
untuk maju dan berkembang.
Bagi Perkembangan Teori Pendidikan

PTK dapat menjembatani antara teori dan praktik. Teori


sebagai hasil proses berfikir deduktif-induktif, penuh
dengan pembahasan abstrak yang tidak semua orang
memahaminya sehingga sulit untuk dipraktikkan oleh
para praktisi di lapangan. Dengan kata lain, teori
biasanya hanya dikonsumsi oleh para akademikus yang
selalu berusaha untuk menjelaskan keterkaitan antara
dua atau lebih variabel. PTK yang bersifat kolaboratif
antara setiap unsur yang berkepentingan termasuk
kolaborasi antara guru dan orang LPTK, memiliki
potensi untuk menterjemahkan teori yang bersifat
konseptual ke dalam hal-hal yang bersifat rill dan
praktis.
a n i ( 2 0 0 7 : 1 .2 3 )
Menurut Wardh

i G u ru
Bag

Bagi Siswa

B a gi S e ko l ah
Bagi Guru
Manfaat PTK bagi guru untuk memperbaiki pembelajaran
yang dikelola karena sasaran akhir PTK adalah perbaikan
pembelajaran; dengan melakukan PTK guru dapat
berkembang secara profesional karena dapat
menunjukkan bahwa ia mampu menilai dan memperbaiki
pembelajaran yang dikelolanya
PTK juga mampu membuat guru berkembang sebagai
pekerja profesional, maka sebagai konsekuensinya PTK
mampu membuat guru lebih percaya diri
Selain itu guru mendapat kesempatan untuk berperan
aktif mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan
sendiri.
Bagi siswa

PTK meningkatkan hasil belajar siswa


Memperbaiki praktek pembelajaran
dengan sasaran akhir memperbaiki
belajar siswa
Kesalahan dalam pembelajaran akan
cepat dianalisis dan segera diperbaiki
dalam pelaksanaannya.
Bagi sekolah
Sekolah yang para gurunya sudah mampu membuat perubahan/
perbaikan mempunyai kesempatan yang besar untuk berkembang
endekatan penelitian tindakan yang dilakukan dalam kelas dapat
dilaksanakan dalam pengelolaan kegiatan sekolah secara
keseluruhan
Hubungan kolegial yang sehat yang tumbuh dari rasa saling
membutuhkan akan menumbuhkan iklim kerjasama yang kondusif
untuk memajukan sekolah
Seringnya melakukan PTK, berbagai strategi/ teknik pembelajaran
dapat dihasilkan dari sekolah untuk disebar luaskan kepada
sekolah lain
PTK memberikan sumbangan yang positif terhadap kemajuan
sekolah yang tercermin dari peningkatan kemampuan profesional
para guru, perbaikan proses dan hasil belajar siswa, serta
kondusifnya iklim pendidikan di sekolah tersebut
Menurut Kasihani Kasbolah (2001: 21)

Manfaat akademik
Ditinjau dari segi akademik, Penelitian Tindakan Kelas
bermanfaat untuk membantu guru menghasilkan
pengetahuan yang sahih dan relevan bagi kelas mereka
untuk memperbaiki pembelajaran dalam jangka pendek

Manfaat praktis
Manfaat praktis dari Penelitian Tindakan Kelas dapat
dilihat dari hal-hal berikut: (1) pelaksanaan inovasi
pembelajaran dari bawah; (2) pengembangan kurikulum
di tingkat sekolah dan di tingkat kelas; (3) peningkatan
profesionalisme guru melalui proses latihan sistematik
secara berkelanjutan
SIMPULAN MANFAAT PTK:
Mengembangkan dan melakukan inovasi pembelajaran
sehingga pembelajaran yang dilakukan senantiasa
tampak baru di kalangan peserta didik
Meningkatkan profesionalisme guru melalui penelitian
yang dilakukan
Meningkatkan pembelajaran yang menjadi tanggung
jawabnya
Keberhasilan dalan PTK mendorong guru untuk
bersikap lebih profesional dan mempengaruhi guru
lain
Mengurangai kejenuhan siswa terhadap pembelajaran
yang sering dilakukan;
PTK berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa
Meningkatkan profesionalisme guru melalui pelatihan
yang berkelanjutan dan sistematis
Kelebihan PTK
Menurut Wina Sanjaya (2009: 37)
PTK tidak dilaksanakan oleh seseorang saja akan
tetapi dilaksanakan secara kolaboratif dengan
melibatkan berbagai pihak, dengan kerja sama yang
dilakukan akan memberikan kepercayaan khusus
untuk guru dalam menghasilkan sesuatu yang lebih
berarti
Kerjasama dalam PTK memungkinkan dapat
menghasilkan sesuatu yang lebih kreatif dan inovatif
Hasil yang diperoleh merupakan hasil kesepakatan
dari semua pihak
Hasil yang diperoleh dari PTK dapat diterapkan
secara langsung oleh guru

Penelitian T
Menurut Shumsky (da
lam Suwarsih Madya,
2009: 46)

Kerjasama dalam penelitian tindakan menimbulkan


rasa memiliki

Kerjasama dalam penelitian tindakan


mendorong kreativitas dan pemikiran kritis

melalui kerjasama memungkinkan


untuk berubah meningkat

Kerjasama dalam penelitian tindakan


meningkatkan kesepakatan
SIMPULAN KELEBIHAN PTK:
Menimbulkan rasa memiliki antara guru
dan peneliti maupun terhadap sekolah
Kerjasama yang dilakukan akan mendorong
kreativitas, pemikiran kreatif dan inovatif peneliti

Hasil yang diperoleh dalam PTK merupakan hasil dari


keputusan semua pihak

Hasil yang diperoleh dapat diterapkan secara


langsung oleh guru

Kerjasama yang dilakukan meningkatkan kesepakatan

Penelitian T
Keku
rang an PT
K
Menurut Suwarsih Madya (2009: 47)

Kurangnya pengetahuan dan ketrampilan


dalam teknik dasar penelitian tindakan
pada pihak peneliti
Peneliti yang ingin melakukan penelitian
tindakan harus membagi waktunya untuk
melakukan tugas rutinnya dan untuk
melakukan penelitian, hal ini
menyebabkan merosotnya efisiensi dan
efektivitas kerja
Menurut Wardhani (2007: 1.27)

Validitas PTK
Dilihat dari keobjektifannya masih
menimbulkan keraguan, apakah kaidah-
kaidah ilmiah dapat dijaga selama
pengumpulan data siswa.

Generalisasi
Terkait dengan validitas PTK, hasil PTK
tidak dapat di generalisasikan karena
memang hasil tersebut hanya terkait
dengan siswa dalam kelas tertentu
Menurut Wina Sanjaya (2009: 38)
Keterbatasan dari aspek peneliti atau guru itu
sendiri
PTK adalah penelitian yang berangkat dari masalah
praktis yang dihadapi oleh guru, dengan demikian
kesimpulan yang dihasilkan tidak bersifat universal
yang berlaku secara umum
PTK adalah penelitian yang bersifat situasional dan
kondisional, yang bersifat longgar yang kadang
tidak menerapkan prinsip-prinsip metode ilmiah
secara ajek, dengan demikian banyak orang yang
meragukan PTK sebagai suatu kerja penelitian
ilmiah
SIMPULAN KELEMAHAN PTK:

Keterbatsan dari peneliti dan guru itu


sendiri
Kesimpulan yang dihasilkan tidak
bersifat universal
Dalam pelaksanaannya tidak efisien dan
efektif, karena waktu dan tugas yang
dimiliki oleh peneliti dan guru beragam,
sehingga menyebabkan merosotnya
kinerja guru dan peneliti dalam hal lain.

Anda mungkin juga menyukai