KKJ Obgyn
KKJ Obgyn
Oleh:
Kepaniteraan Klinik Junior Obstetri dan Ginekologi
Periode 9-14 Maret 2020
Pembimbing:
dr. Ruza P. Rustam, Sp.OG
Primary Survey
Airway : Clear
Breathing : RR 20 x/menit, SpO2 98%, diberikan nasal canul 4 liter
Circulation : TD 160/100 mmHg, diberikan nifedipin MAP 20%,
MgSO4 dosis maintanance (gram/jam)
Disability : GCS 15, kejang (-)
Exposure: inspeksi vulva dan uretra tenang
ANAMNESIS
Keluhan Utama
PEB (+), Hipertensi (-), penyakit jantung (-), penyakit paru (-), penyakit hati
(-), penyakit ginjal (-), DM(-), Alergi(-), riwayat operasi(-)
Menarche usia 14 tahun, siklus teratur 28 hari, lama haid 5-6 hari, ganti pembalut 2-3 kali per
hari, nyeri haid (-), HPHT 27 juli 2019
Riwayat Perkawinan
1 kali,
Riwayat Kehamilan
a. 2009/Perempuan/3900/aterem/pervaginam/bidan/klinik
b. 2014/Abortus/19 minggu/ kuret/Sp.OG/petala bumi
c. 2015/Abortus/19 minggu/kuret/Sp.OG/RS Zainab
d. Hamil saat ini
Riwayat KB
KB suntik sejak 4 tahun yang lalu
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : Composmentis
Tanda-tanda vital
•Tekanan darah : 160/90 mmHg
Nadi : 94 x/menit
Suhu : 36,7˚C
Pernafasan : 20 x/menit
Gizi
◦ BBSH : 86 kg
◦ BBH : 101 kg
◦ TB : 160 cm
◦ IMT : 34
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Leher : Kaku kuduk (-)
THT : Pembengkakan kelenjar tiroid (-), pembengkakan KGB (-)
Dada/Paru : Vesikuler (+/+), rhonki(-/-), wheezing(-/-)
Jantung : S1S2 reguler, murmur (-), gallop(-)
Abdomen : Status lokalis
Genetalia : Status lokalis
Ekstremitas :Akral hangat, edema (+/+), CRT<2 detik
PEMERIKSAAN FISIK
Status Obstetrikus
Genitalia Interna
Pemeriksaan dalam tidak dilakukan
PEMERIKSAAN PENUNJANG: Laboratorium (09 maret 2020)
Darah Lengkap
Hemoglobin : 9,4 g/dl (normal: 12-16 g/dl)
Leukosit : 12,75 x 103/ul (normal: 4,8-10,8 x 103/ul)
Trombosit : 173 x 103/ul (normal: 150-450 x 103/ul)
Eritrosit : 3,41 x 106/ul (normal: 150-450 x 106/ul)
Hematokrit : 27,9% (normal: 37-47%)
Faal Hemostatik
PT : 13,1 detik (normal: 11,6-14,5 detik)
APTT : 31,1 detik (normal: 28,6-42,2 detik)
PEMERIKSAAN PENUNJANG: Laboratorium (09 maret 2020
Kimia Darah
Albumin : 3,0 g/dl (normal: 3,4-4,8 g/dl)
AST : 18 u/l (normal: 10-40 u/l)
ALT : 15 u/l (normal: 10-4- u/l)
GDS : 97 mg/dl (normal: <100 mg/dl)
Imunologi
HbsAg kualitatif: Non reaktif (normal: non reaktif)
HIV kualitatif : Non reaktif (normal: non reaktif)
Urine
Protein : + 2 (Normal: negatif)
PEMERIKSAAN PENUNJANG: USG (9 maret 2020)
G4P1A2H1 gravid 37-38 minggu inpartu, kala I fase laten + PEB JTHIU
letak lintang.
DIAGNOSIS BANDING
Hipertensi kronik
PENATALAKSANAAN
1. IVFD RL Drip MgSO4 40% 2 gr/jam 33 tpm (24 jam pos sc)
2. Paracetamol tab 3 x 500 mg
3. Metildopa tab 3 x 500 mg
4. Hemofort tab 1 x 1
5. Cek DPL post OP 6 jam
6. Mobilisasi bertahap
7. Rawat teratai 1
RENCANA TINDAKAN
Terminasi kehamilan periabdominam (SC cito), konsul ke dokter
spesialis anastesi, konsul ke dokter spesialis anak.
LAPORAN TINDAKAN
TANGGAL DAN WAKTU RUANG KELAS
9 Maret 2020, Pukul: 00.00- OK IGD
01.00 WIB
DIAGNOSIS PRA OPERASI :
G4P1A2H2 gravid 37-38 minggu, inpartu kala 1 fase laten, PEB + STHIV, letak lintang
Telah lahir bayi laki-laki dengan berat 2900 gram, PB 47 cm, AS 8/9,
Ballard score: 36-38. Placenta dikeluarkan dengan lengkap dengan berat
470 gram.
INSTRUKSI PERAWATAN PASCA OPERASI
1. IUVD RL drip MgSO4 40% 2 gr/jam 33 tpm (sampai 24 jam post SC)
2. Drip oksitosin 10 IU selama 24 jam
3. Paracetamol tab 3 x 500 mg
4. Metildopa tab 3 x 500 mg
5. Hemafort tab 1 x 1
6. Mobilisasi bertahap
OBSERVASI KALA IV
Pukul TD N RR T TFU Kontraksi Perdarahan Input/output
1. Nullipara
2. Gemelli
3. Usia <20 tahun atau >35 tahun
4. Riwayat keturunan dan obesitas.
PREEKLAMSI : Patofisiologi
Patofisiologi
Teori:
Invasi Trofoblas yang Abnormal
Aktivasi Sel Endotel
Intoleransi Imunologik Ibu dan Janin
Faktor Genetik
Faktor Nutrisi
PREEKLAMSI : Diagnosis dan Gambaran klinis
PREEKLAMSI : Tatalaksana
Sikap Terhadap Penyakit (Medikamentosa)
Sikap Terhadap Kehamilannya
PREEKLAMSI : Tatalaksana
Syarat-syarat pemberian MgSO4.
a. Harus tersedia antidotum MgSO4, bila terjadi intoksikasi yaitu kalsium
glukonas 10% = 1 g (10% dalam 10 cc) diberikan i.v. 3 menit.
b. Refleks patella (+) kuat.
c. Frekuensi pernapasan > 16 kali/menit, tidak ada tanda-tanda distres
napas.
MgSO4 dihentikan bila:
d. Ada tanda-tanda intoksikasi.
e. Setelah 24 jam pascapersalinan atau 24 jam setelah kejang terakhir.
f. Bila terjadi refrakter terhadap pemberian MgSO4, maka diberikan salah
satu obat berikut: tiopental sodium, sodium amobarbital, diazepam,
atau fenitoin.
PREEKLAMSI : Komplikasi
1. kekurangan cairan plasma akibat gangguan pembuluh darah
2. gangguan ginjal
3. gangguan hematologis
4. gangguan kardiovaskular
5. gangguan hati, gangguan pernafasan
6. sindrom HELLP (hemolysis, elevated liver enzymes, low platelet
count),
7. gangguan pada janin seperti pertumbuhan terhambat,
prematuritas hingga kematian dalam rahim
PREEKLAMSI : Prognosis
Gejala perbaikan setelah persalinan akan semakin tampak
jika penanganan tepat dan cepat
Persalinan dengan Letak Lintang : Klasifikasi Letak
Lintang
Pemeriksaan Dalam
•Teraba tulang iga, scapula, dan kalau tangan menumbung teraba tangan,
teraba bahu dan ketiak yang bisa menutup ke kanan atau ke kiri
•bila kepala di kiri ketiak menutup di kiri
• letak punggung di tentukan dengan adanya scapula, letak dada, klavikula,
Pemeriksaan Penunjang
pemeriksaan ultrasonografi (USG) atau foto rontgen dengan diperoleh hasil
kepala janin berada di samping.
Persalinan dengan Letak Lintang : Mekanisme Persalinan
Janin hanya dapat lahir spontan bila kecil ( premature), sudah mati,
dan menjadi lembek, atau bila panggul luas. Beberapa cara janin
letak lintang lahir spontan yaitu:
1. Evolutio Spontanea
Variasi Mekanisme lahirnya janin dengan letak lintang akibat fleksi lateral yang
maksimal dari tubuh janin ada dua cara yaitu :
•Menurut DENMAN
Bahu tertahan pada simfisis dan dengan fleksi kuat di bagian bawah tulang
belakang, badan bagian bawah, bokong dan kaki turun di rongga panggul dan
lahir, kemudian disusul badan bagian atas dan kepala.
•Menurut DOUGLAS
Bahu masuk ke dalam rongga panggul kemudian di lewati oleh bokong dan kaki,
sehingga bahu, bokong dan kaki lahir, selanjutnya
Persalinan dengan Letak Lintang : Mekanisme Persalinan
2. Conduplicatio Corpore
Kepala tertekan ke dalam perut anak dan seterusnya anak lahir dalam keadaan
terlipat. Yang paling dulu tampak dalam vulva ialah daerah dada dibawah bahu,
kepala, toraks melalui rongga panggul bersamaan.
Persalinan dengan Letak Lintang : Penanganan Letak Lintang
1. Sewaktu Hamil
Usahakan mengubah menjadi presentasi kepala dengan versi luar
2. Sewaktu Partus
•Pada permulaan persalinan diusahakan mengubah letak lintang janin menjadi
presentasi kepala asalkan pembukaan masih kurang dari 4 cm dan ketuban belum
pecah
•Pada seseorang primigravida bila versi luar tidak berhasil, sebaiknya segera
dilakukan seksio sesaria
•Pada multipara dapat ditunggu dan di awasi sampai pembukaan serviks lengkap
untuk kemudian melakukan versi ekstraksi. Apabila ketuban pecah sebelum
pembukaan lengkap dan terdapat prolapsus funikuli, harus segera dilakukan seksio
sesarea
Seksio Sesaria : Definisi
Suatu tindakan untuk melahirkan bayi dengan berat diatas 500
gram, melalui sayatan pada dinding uterus yang masih utuh.
Seksio Sesaria : Indikasi
1. Ibu :
• Disproporsi kepala panggul/CPD
• Disfungsi uterus
• Distosia jaringan lunak
• Plasenta previa
2. Anak
• Janin besar
• Gawat janin
• Letak lintang
BAB 4 PEMBAHASAN
DAFTAR MASALAH