Dermatitis Venenata
Aldina Misrafidayana
Estadiah Suci Ramadhani Rita Erdayani
Fhara Thessa Jelvi Vina Rahmayani
Mardhatillah Yohanes Nathaniel
Zakia Fatma Rahim
PEMBIMBING :
Dr. dr. Endang Herliyanti Darmani, Sp.KK, FINSDV
KEPANITERAAN KLINIK SENIOR KULIT DAN KELAMIN FK UNRI – RSUD ARIFIN ACHMAD 2022
PENDAHULUAN
• Dermatitis venenata dermatitis kontak iritan tipe akut gigitan, liur, atau bulu
serangga
• Gambaran klinis & gejala umumnya muncul 8 sampai 24 jam atau lebih setelah
kontak
DERMATITIS VENENATA
Sebagian besar merupakan mayoritas kelompok rumah tangga dengan prevalensi 74 % tinggal di lantai dasar, 38%
memiliki tanaman di depan rumah dan 53% memiliki vegetasi lebat didekat rumah
Surabaya
(Kenjeran 2009-2010)
20 penderita
ETIOLOGI
Beberapa hewan dan tumbuhan yang dapat menyebabkan Dermatitis Venenata yaitu
sebagai berikut :
Ubur-ubur
Setiap nematocyst atau cnidoblast mengandung racun
yang membawa benang melingkar yang jika kontak
dengan mangsa atau kulit manusia akan menjadi
terkelupas dan ubur ubur akan mengeluarkan racun
secara paksa.
ETIOLOGI
Tanaman mengiritasi secara kimia melalui kristal kalsium oksalat, silikat, glikosida atau alkaloid,
sementara yang lain mengiritasi secara mekanis melalui rambut (trikoma) atau duri (glochid):
Toksin merusak membran lemak keratinosit sebagian menembus membran sel dan merusak lisosom
dan mitokondria. Kerusakan membran mengaktifkan fosfolipase dan melepaskan Asam Arakidonat
(AA), Diasilgliserida (DAG), Platelet Activating Factor (PAF) dan inositida (IP3).
Pada kontak dengan iritan keratinosit juga melepaskan TNF menginduksi ekspresi
molekul adhesi sel dan pelepasan sitokin menimbulkan gejala peradangan klasik di tempat
terjadinya kontak di kulit (eritema, edema, panas, nyeri)
MANIFESTASI KLINIS
Kissing lesion Localized pustular dermatitis
Lesi dermatitis venenata akibat Lesi dermatitis venenata akibat
ubur-ubur tanaman
Makula eritem linear dengan vesikel Lesi eritem linear yang disebabkan oleh
pada bagian sentral kumbang paederus
Railroad Pattern/Train Track Whiplash appereance
DIAGNOSIS
ANAMNESI
S
Riwayat penyakit sekarang: tempat kerja, jenis pekerjaan dan pakaian
pelindung yg digunakan.
Riwayat lain secara umum : riwayat atopi pada keluarga, alergi kulit, dan
pengobatan yg pernah diberikan
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN
Perawatan luka
FISIK
1. Tentukan lokasi kelainan apakah sesuai dengan kontak bahan yg di curigai, yang
paling sering yaitu pada daerah tangan, lengan, muka atau anggota gerak.
2. Tentukan ruam kulit. Biasanya didapatkan adanya eritema, edema dan papula
yang disusul dengan pembentukan vesikel.
DIAGNOSIS
PEMERIKSAAN
Perawatan luka
FISIK
Gejala klinis yang sering ditemukan adalah :
TERAPI SIMPTOMATIK
5. Antihistamin : digunakan untuk meredakan rasa gatal
6. Agen penenang (Kalamin, kapur barus & anestesi lokal (lidokain, benzokain)) digunakan untuk
menghilangkan rasa gatal dan rasa terbakar sementara.
7. Pada disestesia kronis dapat diberikan gabapentin dan pregabalin
TATALAKSANA
PENCEGAHAN