Demam dan ruam tanda sering ditemui pada anak membatasi spektrum
darah
menyeluruh
mikroorganisme
Staphylococcus aureus
seluruh tubuh
Anak & neonatus > dewasa : kurangnya kekebalan dan kemampuan pembersihan
Angka kematian sangat rendah (1-5%), kecuali terkait sepsis atau kondisi medis
serius y
rentan
Kasus SSSS telah dilaporkan pada bayi yang mendapat ASI dari ibu dengan abses
payudara S aureus
Sebuah kasus telah dilaporkan SSSS sekunder akibat transmisi ibu-janin saat lahir
2. bentuk umum : area yang signifikan terlibat, jauh dari lokasi awal infeksi.
Rehidrasi cairan d: Ringer Laktat pada 20 mL/kg bolus awal ulangi bolus
terapi rumatan
Hindar : steroid (perburuk fungsi kekebalan) & NSAID (kurangi fungsi ginjal)
KOMPLIKASI
Infeksi
Bakteremia Sepsis lokal/
sekunder
Sangat baik
Penyebab utama morbiditas & mortalitas pasien imunosupresi, terutama AIDS dan
penerima transplantasi organ
EPIDEMIOLOGI
Pada fase akut dari episode kedua, HHV-7 diidentifikasi dan diekskresikan dalam
saliva diikuti oleh ekskresi HHV-6
PATOFISIOLOGI
Biasanya : bersumber secara horizontal dari orang yang tinggal dekat dengan
bayi
HHV-6 dapat ditemukan pada saliva dan sel mononuclear darah tepi dari 90%
individu yang sehat 100-4000 DNA genom virus HHV-6 untuk satu juta sel
mononuclear
Jarang : menyebar secara vertikal dari ibu ke bayi virus dalam sekret
serviks uteri
GEJALA KLINIS
Klasik bayi berusia 9 hingga 12 bulan, kondisi kesehatan baik, demam tinggi
mendadak (40 °C), 3 hari dengan keluhan nonspesifik
besar
TATALAKSANA
Edukasi :
simptomatis
Pada pasien immunocompromised,
Parasetamol : dosis 10-15 mg/kgBB/dosis
kompleksitas tanda & gejala dengan
(4-6 jam)
sindrom virus lain & infeksi parasit &
Profilaksis gansiklovir (cegah reaktivasi
jamur harus dijelaskan.
HHV-6 pada pasien transplantasi sumsum
Lesi biasanya berupa papul keras dengan puncak datar atau berbentuk kubah,
atau papulovesikuler
Pada fase awal erupsi, fenomena Koebner dapat muncul. Erupsi biasa timbul di
paha dan di bokong
Gejala penyerta biasanya ringan, seperti demam ringan, lesu dan diare. Pada
pemeriksaan fisik bisa diapatkan limfadenopati
Penatalaksanaan
Cari dan bersihkan anjing dari pinjal dan gunakan kalung anjing yang sudah diberi
repelan untuk mengurangi populasi pinjal di sekitar tempat tinggal.
Disinfeksi serentak: Buang semua pinjal dengan hati-hati dari semua penderita.
Rubella Virus Bayi, Dingi Droplet 14-21 Malaise, Diskrit, Berbagai Artritis, Umum vaksin Laporan
(Germa rubell dewas n, pernapasa demam nonkonfluen, makula trombosi rubella kesehatan
n a a semi n tidak tinggi, makula dan eritematu topenia, 12-15 bulan masyarakat
Measles muda pembesaran papula s ensefalo dan ;
) kelenjar berwarna merah pada pati, ulangan pada laporan
leher, muda, dimulai palatum embriop 12 epidemi,
belakang dari molle ati fetal tahun; menular 2
telinga, dan wajah dan Paparan: hari
oksipital; 0- menyebar kemungkinan pra gejala
4 ke bawah; 1-3 globulin dan 5-
hari hari serum 7 hari pasca
ruam
HAND-FOOT-MOUTH DISEASE
/ HFMD
DEFINISI MANIFESTASI KLINIS
• Masa prodromal : panas subfebris, anoreksia, malaise
Penyebab dan nyeri tenggorokan yang timbul 1-2 hari sebelum
penyakit ini timbul enantem. Eksantem timbul lebih cepat dari
oleh pada enantem. Enantem : manifestasi yang paling
Coxsackievirus sering pada HFMD (lesi oral nyeri)
A 16. Penularan • Lesi dimulai dengan vesikel yang cepat menjadi ulkus
virus ini biasa dengan dasar eritem, ukuran 4-8 mm yang kemudian
melalui menjadi krusta, terdapat pada mukosa bukal dan
droplets. Masa lidah serta dapat menyebar sampai palatum uvula
inkubasinya dan pilar anterior tonsil. Eksantema tampak sebagai
adalah 4-6 hari. vesiko pustul berwarna putih keabu-abuan, berukuran
3-7 mm terdapat pada lengan dan kaki termasuk
telapak tangan dan telapak kaki, pada permukaan
dorsal atau lateral, pada anak sering juga terdapat di
bokong.
• Kadang bisa dijumpai adanya limfadenopati leher dan
subamandibula.
GAMBARAN &
PENYA PENY MUSI TRANS INKUB PRODROM ENAN KOMPLIK
UMUR STRUKTUR PREVENSI KOMENTAR
KIT EBAB M MISI ASI AL TEMA ASI
RUAM
Enterovi Virus Bayi, Panas Fekalora 4-6 Bervariasi; Tangan-kaki- Ya Meningitis Tidak ada Ruam
ruse coxsac young , l rewel, mulut: aseptik, mungkin
s kievir childr gugur demam, vesikel di lokasi hepatitis, muncul
us A16 en nyeri tersebut; Yang miokarditis dengan
(CVA tenggorok, lain: , demam atau
16) mialgia, tidak spesifik, pleurodinia setelah
dan nyeri biasanya halus, , deferfesen;
entero kepala nonkonfluen, paralisis: ruam
virus ruam biasanya mungkin
71 makular atau pada muncul
(EV71) makulopapular, pasien pada <50%
. jarang petekie, yang penyakit
urtikaria, atau lebih muda virus;
vesikel; epidemi
berlangsung mungkin
3-7 hari terjadi,
menular
hingga
2 minggu
RICKETTSIALPOX
Rickettsia Prowazekii
Menjaga Kebersihan
Patogenesis:
- Hidung adalah tempat yang paling Tindakan yang dapat
sering terjadi kolonisasi Staphylococcus meningkatkan risiko meliputi
aureus. Rusaknya sawar mukosa penggunaan alat-alat medis
meningkatkan risiko pada pasien yang seperti tampon hidung dan
rentan TSS. septal splints. Sebagian besar
- Kemungkinan keringnya lapisan mukosa kasus TSS secara langsung
setelah trauma operasi dan kerusakan disebabkan oleh kolonisasi atau
mukosa akan mengakibatkan tidak terinfeksi Staphylococcus aureus
aktifnya mucocillary clearace dan yang mensekresi eksotoksin dan
merupakan tempat masuknya toksin dikenal sebagai Toxic Shock
bakteri. Syndrome (TSST-1).
Gejala Klinik:
Waktu rata-rata yang dibutuhkan hingga timbulnya penyakit TSS pasca bedah adalah
2 hari. Kasus TSS minor ringan umumnya ditandai dengan demam, menggigil
mialgia,nyeri adomen, sakit tenggorokan, mual, muntah dan diare. Kasus TSS major
dapat terjadi secara akut disertai gangguan multisistem berbagai organ dan kelainan
laboratorium.
Pemeriksaan Laboratorium:
- Leukositosis
Pemeriksaan Fisik: - Limfositopenia
- Demam tinggi > 38,9oC - Anemia ringan
- Hipotensi - Gangguan fungsi hati SGOT dan SGPT
- Udem wajah dan ekstremitas meningkat, Hiperbilirubinemia
- Kelemahan dan kaku otot - PTT meningkat, PT normal
- Distensi abdomen - Azotemia, mioglobiunia dan sedimen urin
- 1/2 -3/4 penderita mengalami abnormal setelah terjadi gagal ginjal akut
faringitis dan lidah kemerahan - Gangguan elektroit
TSS didiagnosis jika 4 gejala mayor dan paling sedikit 3 gejala minor
- Gejala mayor :
1. Gastrointestinal, muntah atau diare pada saat onset penyakit
2. Muskuler, miagia yang berat atau kadar phosphokinase keratin paling sedikit 2 kali
diatas nilai normal
3. Mukosa membrane, Hiperemi vagina, orofaring atau konjungtiva
4. Renal, Blood rea Nitrogen(BUN) atau kreatinin paling sedikit 2 kali di atas batas normal
atau sedimn urin dengan pyuria tanpa adanya infeksi saluran kencing
5. Hematologi, Trombosit < 100.000
6. Sistem saraf pusat, disorientasi atau perubahan pada kesadaran tanpa tanda
fokalneurologi dengan tidak disertai adanya demam dan hipotensi.
7. Serologi, tes serologi negatif untuk Rocky Mountain spotted fever. Leptopirosis dan
measles
- Gejala minor:
Demam > 38,9 oC disertai mengggil dansakit tenggorokan
Ruam dan deskuamasi
Myalgia, neri abdomen, ual/muntah dan diare
Diagnosis Banding:
- Sindrom virus akut Tatalaksana:
- Leptospirosis - Non-Medikamentosa
- Sindrom lupus Resusitasi cairan terutama pada hipotensi,
eritematous dan pemberian oksigen.
- Gastroenteritis - Medikamentosa
- Penyakit Kawasaki 1. Amoksisilin dengan beta laktamase seperti
- Demam scarlet klavulanat atau sulbaktam 1-2 gram, tiap 4
staphylococcus jam
2. Metilprednisolon dan immunoglobulin
intravena
Prognosis:
Prognosis sangat
dipengaruhi oleh lamanya
syok, gangguan organ
sekunder, kecepatan
pendeteksi dan intervensi
medis yang serius.
Erythema Infectiosum/Fifth
Disease
Epidemiologi:
Erythema infectiosum atau fifth Fifth disease paling sering terjadi pada anak-anak
disease adalah salah satu dari berusia 5 hingga 15 tahun. Pada saat dewasa,
beberapa infeksi yang sebagian besar yang pernah terinfeksi fifth disease
disebabkan oleh parvovirus B19. akan menjadi kebal terhadap infeksi oleh virus fifth
disease.
Transmisi:
Fifth disease ditularkan terutama
melalui sekresi pernapasan (air liur,
lendir, dll), tetapi juga dapat
menyebar melalui darah yang
terinfeksi. Masa inkubasi (waktu
antara infeksi awal dan timbulnya
gejala) biasanya antara 4 sampai 21
hari.
Terapi:
Pengobatan bersifat suportif,
karena infeksi bersifat self-
limiting. Jika pasien demam
dapat diberikan antipiretik.
Ruam biasanya tidak gatal,
tetapi bisa sedikit menyakitkan.
Tidak ada terapi khusus yang
dianjurkan.
Varicella/Cacar Air
Gejala Klinis:
• Varicella yang terjadi pada anak – anak
sering tidak didahului dengan gejala
Varicella disebabkan oleh virus prodormal, melainkan ditandai dengan
Varicella Zoster. Varisela merupakan exanthema.
penyakit infeksi virus akut dan cepat • Satu sampai dua hari setelah seseorang
menular, yang disertai gejala terinfeksi virus, timbul rash berupa vesikel –
konstitusi dengan adanya vesikel vesikel, dan setelah empat sampai lima hari
pada kulit yang sangat menular, kemudian, vesikel – vesikel tersebut pecah
terutama berlokasi dibagian sentral dan menjadi krusta.
tubuh. • Adanya trias berupa munculnya rash,
malaise, dan demam subfebril menandakan
onset dari varicella.
Pemeriksaan Fisik:
- Adanya Rash
• Pemeriksaan fisik ditemukan makula, papula, vesikel dan crustae.
• Lesi biasanya mulai dari kepala atau badan berupa makula
eritematosa yang cepat berubah menjadi vesikel. Dalam beberapa
jam sampai 1-2 hari lesi membentuk krusta dan mulai menyembuh.
Lesi menyebar secara sentrifugal (dari sentral ke perifer) sehingga
dapat ditemukan lesi baru di ekstremitas, sedangkan di badan lesi
sudah berkrusta.
- Demam
Demam yang terjadi biasanya subfebril (37,8oC – 38,9oC), namun
dapat pula tinggi hingga 40oC. Demam lama harus dicurigai
terjadinya komplikasi atau imunodefisiensi.
Pemeriksaan Penunjang: Diagnosis Banding:
1. Tzank Smear 1. Herpes Zooster
2. Direct fluorescent assay 2. Impetigo Krustosa
(DFA) 3. Variola
3. Polymerase chain
reaction (PCR)
4. Biopsi kulit
Epidemiologi:
- Di Negara dengan iklim sedang, 90 %
individu menderita Varicella Zoster pada
masa anak-anak. Epidemic varicella
tahunan terjadi pada musim dingin dan
Etiologi: musim semi.
Varisela disebabkan oleh - Angka peularan rumah tangga dapat
Virus Varisela-Zoster (VVZ). mencapai angkan 80-90%, di mana
sebagian besar terjadi karena adanya
kontak fisik secara kebetulan. Sedangkan
angka penularan yang bukan keluarga
sekitar 30% biasanya karena bertemu di
ruang kelas sekolah.
Penularan:
- Sangat mudah menular, yaitu melalui percikan ludah dan kontak terutama melalui
udara.Dapat mengenai semua golongan umur, termasuk neonatus (varisela kongenital),
tetapi tersering pada masa anak.
- Penularan udara dapat terjadi 2 hari sebelum sampai 5 hari setelah erupsi pada vesikel
dikulit. Pada anak imunokompeten, 6-8 hari setelah pecahnya lesi kulit sudah tidak dapat
menularkan penyakit ini.
Tatalaksana:
• Medikamentosa
Asiklovir adalah obat pilihan untuk varisela
dan herpes zoster.
• Non-Medikamentosa
Terapi varisela :
- Anak perlu dirawat di tempat
- Imunokompeten
tersendiri agar tidak menularkan
Anak-anak : Asiklovir 20mg/kg BB IV selama 7
penyakitnya
hari.
kepada yang lain.
Dewasa : Asiklovir 5 x 800 mg/hari selama 7
- Beri penderita asupan makanan
hari.
bergizi seimbang dan cukup untuk
Valasiklovir 3 x 1000 mg/hari selama 7 hari.
meningkatkan daya tahan tubuhnya.
Famsiklovir 3 x 200 mg/hari selama 7 hari.
- Jaga kebersihan tubuh anak dengan
- Immunocompromised : Asiklovir 5 x 800
tetap memandikannya.
mg/hari selama 7 hari.
- Anak perlu beristirahat yang cukup
Penyakit berat/wanita hamil : Asiklovir IV 10
mg/kgBB tiap 8 jam selama 7 hari.
Bila terdapat infeksi sekunder hendaknya
diberikan antibiotika.
Pencegahan:
Komplikasi:
- Imunisasi Aktif
Komplikasi pada anak-anak
Dilakukan dengan memberikan
umumnya jarang timbul dan
vaksin varisela yang “live
lebih sering pada orang dewasa,
attenuated”.
berupa ensepalitis, pneumonia,
- Imunisasi Pasif
glumerulonephritis, karditis,
Dilakukan dengan pemberian Zoster
hepatitis, keratitis,
Imun Globulin (ZIG) dan Zoster
konjunctivitis, otitis, arteritis
Imun
dan beberapa macam purpura.
Plasma (ZIP).
Meningococcemia
Meningo N. Semua Dingin, Konta 5-15 Demam, Eritematus, Petekie Syok, Kontak: N.gonorrhoe,
c menin (<5 semi, k malaise, nonkonfluen, meningitis, rifampisin; pneumococc
occemia gitidi thn) mengikut dekat mialgia, 1- papul perikarditi Umum: us, H.
s i epidemi yang 10 hari diskrit (awal); s, artritis, vaksin, influenzae
Influenza lama petekie, purpura, endoptalmi obati type b,
ekimosis pada tis, dengan streptococcu
tubuh, gangren, ceftriakson, s grup
ekstremitas, DIC cefotaksim, A dapat
telapak tangan dan penisilin memproduksi
kaki (jika manifestasi
sensitif) klinik
serupa