Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN

KEPERAWATAN
HERPES ZOOSTER
PENDAHULUAN
• Herpes zoster telah dikenal sejak zaman
Yunani kuno
• Tercatat ada tujuh (7) jenis virus yang
dapat menyebabkan penyakit herpes
pada manusia yaitu,:
1. herpes simpleks
2. Varizollazoster (VVZ)
3. Cytomegalovirus (CMV)
4. Ebstein Barr (EVB)
5. human herpes virus tipe 6, 7 dan 8
(HHV-6, 7 dan 8)
• Semua virus herpes memiliki ukuran dan
morfologi yang sama dan semuanya
melakukan replikasi pada inti sel
DEFINISI dan ETIOLOGI

Menurut Peruus : herpes zoster adl radang kulit akut yg disebabkan O/


virus Varicella zooster dg sifat khas
Menurut Purra dan Juradi, dkk : herpes zoster adl radang kulit dg sifat khasnya yaitu tdp vesikel yg
tersusun b’kelompok sepanjang syaraf sensorik sesuai dg dermatomnya dan biasanya unilateral

Kesimpulan : Herpes zoster adl peny’ yg disebabkan O/ infeksi virus


varicella zooster yg menyerang kulit dan mukosa.
Infeksi ini merupakan reaktivasi virus yang terjadi setelah infeksi
primer.
Herpes zoster disebut juga “shingles”, orang awam lebih dikenal
dengan sebutan “Dampa atau Dompo”
KLASIFIKASI
Herpes
zoster
oftalmikus

Herpes
zoster
torakalis
Stadium Prodormal
• Keluhan berlangsung selama 1 – 4 hari.
• Gejala yg mpengaruhi tubuh : demam, sakit
kepala, fatige, malaise, nusea, rash, kemerahan,
sensitive, sore skin ( penekanan kulit), nyeri (rasa
terbakar atau tertusuk), gatal dan kesemutan.
• Gejala yg mpengaruhi mata : Berupa kemerahan,
sensitive thd cahaya, pbengkakan kelopak mata.
Kekeringan mata, pandangan kabur, penurunan
sensasi penglihatan.
MANIFESTASI KLINIS Stadium Erupsi
1) hampir sll unilateral, dpt t’jadi di seluruh bag tubuh.
2) Lesi dimulai dg macula eritroskuamosa, kemudian tbentuk
papul dan dlm waktu 12–24 jam lesi bkembang mjadi
vesikel.
3) Pd hr ke 3 b’ubah mjadi pastul yg akan mengering menjadi
krusta dlm 7–10 hari.
4) Krusta dpt b’tahan sampai 2–3 minggu kemudian
mengelupas.
5) Erupsi kulit yang berat dapat meninggalkan macula
hiperpigmentasi dan jaringan parut (pitted scar).
6) Pada lansia biasanya mengalami lesi yang lebih parah dan
mereka lebih sensitive terhadap nyeri yang dialami
Predisposisi : Respon
varicella Inflamasi

PATOFISIOLOGI
Menyebabkan
viremia skunder : Manifestasi :
demam, anoreksia, Unilateral
fatique dll
Pemeriksaan • Tzanck smear
• Kultur dari cairan vesikel dan tes
Penunjang antibody : digunakan untuk
membedakan diagnosis herpes virus
• Immunofluororescent :
mengidentifikasi varicella di sel kulit
• Pemeriksaan histopatologik
• Pemeriksaan mikroskop electron
• Kultur virus
• Identifikasi anti gen / asam nukleat
VVZ (virus varicella zooster)
• Deteksi antibody terhadap infeksi
virus
1. Usia di atas 50 tahun
Kondisi ini disebabkan oleh semakin menurunnya
sistem kekebalan tubuh pada usia tersebut.
2. Penyakit tertentu
Yang menyerang sistem kekebalan tubuh berisiko
FAKTOR tinggi terkena penyakit ini. Misalnya saja orang
dengan HIV/AIDS.
RESIKO 3. Menjalani pengobatan kanker
Radioterapi dan kemoterapi bisa menurunkan
kekuatan tubuh melawan penyakit.
4. Konsumsi obat-obatan tertentu
Penggunaan obat steroid dalam waktu lama dapat
meningkatkan risiko herpes zoster
KOMPLIKASI

Neuralgia Penglihatan Kehilangan


post terganggu indera
herpetic (nistagmus) pengecapan

Sindrom Eamsay Hunt : gangguan


Mengalami pada nervus fasialis dan optikus,
gangguan sehingga memberikan gejala Paralisis
pendengaran paralisis otot muka (paralisis Bell),
kelainan kulit yang sesuai dengan Motorik
(tinitus, vertigo) tingkat persarafan
PENATALAKSANAAN
6A:
• Attract patient early (penilaian pasien sejak dini
dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik)
Bersifat self- • Assess patient fully (menilai pasien dengan lengkap
berdasarkan pada kondisi khusus)
limiting atau dapat • Antiviral therapy (pengobatan dengan antivirus)
sembuh dengan • Analgesic (tata laksana nyeri)
• Antidepressant dan anticonvulsant (pengobatan
sendirinya dengan antidepresan dan antikonvulsan pada kasus
yang membutuhkan)
• Allay anxiety-counselling atau konseling kecemasan
Masalah Keperawatan
Nyeri
Perubahan Nutrisi
(Resiko Defisit Nutrisi)
Kerusakan Integritas Kulit
Hipertermia
Intoleransi aktifitas
Kurang pengetahuan
Resiko infeksi
Ada
Pertanyaan...???

Anda mungkin juga menyukai