Anda di halaman 1dari 23

Headlight tester

Pertemuan Minggu 8
MK. Peralatan PKB
Headlight Tester
Untuk menjamin pencahayaan pada saat
pengendaraan malam hari, brightness
headlamp (luminous intensity) dan arah
lampu beam (optic axis deflection) harus
tersetel dengan baik.
Headlight tester digunakan untuk
mengetest headlamp brightness dan arah
pancaran lampu beam.
DASAR HUKUM : DAYA PANCAR DAN ARAH
SINAR LAMPU UTAMA
PP. 55/2012

Pasal 70

Daya pancar dan arah sinar lampu utama sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 64 ayat (2) huruf g meliputi :

a. daya pancar lampu utama lebih dari atau sama dengan 12.000 (dua
belas ribu) candela;

b. Arah sinar lampu utama tidak lebih dari 0 34’ (nol derajat tiga puluh
empat menit) ke kanan dan 1 09’ (satu derajat nol sembilan menit)
ke kiri dengan pemasangan lampu dalam posisi yang tidak
melebihi 1,3% (persen) dari selisih antara ketinggian arah sinar
lampu pada saat tanpa muatan dan pada saat bermuatan.
PEMERIKSAAN LAMPU

• Lokasi lampu dan jumlahnya


• Warna dari lampu utama
• Pemasangan dudukan lampu
utama
• Penerangan dan sorotan utama
• Perubahan arah dari sorotan
utama jika dinyalakan.
PERALATAN UJI LAMPU

 Peralatan untuk menjamin bahwa


lampu2 utama dari Kendaraan
Bermotor memenuhi persyaratan

 Terdapat jaminan bahwa pengukuran


dilakukan secara tepat, meliputi :
• Penerangan
• Posisi vertikal (sorotan utama)
• Posisi menyamping (sorotan utama)
PRINSIP HEAD LIGHT TESTER

Terdapat beberapa bagian utama :

 Penangkapan fokus cahaya lampu


 Pengolahan pada lensa/peralatan
 Penunjukkan/pembacaan pada meter
(baik tinggi- rendah maupun kanan-
kiri)
 Penunjukkan pada meter tergantung
dari banyaknya cahaya yang
mengenai foto sel
PERSYARATAN PEMASANGAN LAMPU UTAMA :

Terkait sistem lampu dan alat pemantul cahaya, untuk lampu utama
dekat dan lampu utama jauh kendaraan diatur berwarna putih atau
kuning muda. Selain itu, untuk kendaraan selain sepeda motor, lampu
dekat dan lampu utama jauh harus memenuhi persyaratan:
a. berjumlah 2 (dua) buah atau kelipatannya;
b. dipasang pada bagian depan Kendaraan Bermotor;
c. dipasang pada ketinggian tidak melebihi 1.500 (seribu lima ratus)
millimeter dari permukaan jalan dan tidak melebihi 400 (empat
ratus) millimeter dari sisi bagian terluar Kendaraan; dan
d. dapat memancarkan cahaya paling sedikit 40 (empat puluh) meter
ke arah depan untuk lampu utama dekat dan 100 (seratus) meter
ke arah depan untuk lampu utama jauh.
Adapun komponen-komponen dalam headlight tester antara lain :

a. Lensa
Berfungsi untuk meneruskan cahaya kendaraan bermotor menuju ke cermin untuk di pantulkan ke photocell

b. Cermin
Berfungsi untuk memantulkan sinar dari lensa menuju ke photocell.
Ketika cermin ini kotor maka sinar yang di pantulkan ke photocell akan mempengaruhi hasil dari intesitas
cahaya yang di baca oleh opesarional amplifiernya.

c. Photocell
Berfungsi untuk menyerap cahaya yang masuk. Cahaya yang masuk ini di pantulkan dari cermin ketika
cermin mendapatkan sinar. Maka dari itu headlight tester tidak boleh di tempatkan pada ruangan yang
terbuka apalagi langsung terkena cahaya matahari.
Pada photocell ini bila ada cahaya yang masukn kuat, maka teganagn yang di hasilkan besar. Tegangan ini
di bangkitka oleh OM (operasional amplifier).

d. Operasional Amplifier
Operasioanal amplifier berfungsi untuk menguatkan tegangan yang masuk dari photocell setelah ada cahya
yang masuk di photocell.
Setelah tegangan yang masuk di Operasional Amplifier, tegangan tersebut di tampilkan ke indikator untuk
memperoleh intensitas cahayanya serta apakah ada penyimpangan kanan, kiri dan penyimpangan atas serta
bawahnya

4. Prinsip Kerja
Prinsip kerja dari headlight tester ini adalah ketika ada sinar cahaya yang masuk maka sinar tersebut di
teruskan ke lensa kemudian dari lensa di pantulkan oleh cermin ke photocell. Di dalam photocell sinar
tersebut di serap kemudian di bangkitkan menjadi tegangan oleh OM (operasional amplifier) lalu di tampilkan
oleh indikator.
Cahaya yang masuk dalam OM (Operasional amplifier) tersebut di tampilkan dalam bentuk intensitas cahaya
serta apakah ada penyimpangan dari lampu kendaraan bermotor yang tidak simetris terhadap titik fokus
headlight tester.
Prinsip Pengukuran
• Sensor yang digunakan :
– Photocell
– Camera

• Cara pengukuran :
Alat uji ditempatkan sedemikian
sehingga lensa optik segaris dengan
lampu kendaraan. Ketika cahaya
mengenai sensor, terjadi perubahan
tegangan yang kemudian dikonversikan
menjadi intensitas cahaya.
PHOTOCELL
• Terbuat dari plat baja diproses secara
kimiawi, ditambahkan lapisan timah,
solenium murni pada plat baja dengan proses
pemanasan dalam waktu tertentu.
• Di letakkan pada ruang hampa udara
ditambahkan lembaran metal diatasnya.
• Gambar yang dihasilkan menunjukkan sel
photo electric dimana elektron di lepas dari
permukaan dasar jika cahaya jatuh pada
permukaan film baja.
• Arus elektron tersebut dicatat oleh meteran
PENGUJIAN LAMPU UTAMA
• Tempatkan kendaraan di depan Head light tester kira-kira
10- 70 cm. atau sesuai dengan yang disarankan oleh
pabrik alat
• Posisikan alat Head light tester di tengah –tengah
kendaraan
• Lihat cermin pengintai dan cari referensi di dua titik pada
bemper/lainnya pada masker kendaraan untuk
memposisikan agar alat Head light tester benar-benar
tegak lurus dengan kendaraan yang akan di uji. ( bila
menggunakan sinar laser anda tinggal cari garis yang
sejajar dengan garis yang ada pada kendaraan ).
• Tarik Head light tester Housing untuk di posisikan pada
salah satu lampu kendaraan dan atur tingginya agar pas
dengan tinggi lampu
• Lakukan pengujian lampu sesuai dengan prosedur yang
disarankan oleh pabrik alat.
• Ingat hasil uji harus dalam satuan candela, bila tidak
konversi ke candela.
• Hal-hal lain perhatikan juga batery Head light tester
apakah perlu di charging kalau menggunakan batery.
PERSIAPAN ALAT
a. Tarik alat ketengah tengah kendaraan
dan atur lensa agar tegak lurus dengan
kendaraan dengan menggunakan
cermin /sinar laser
b. Bila alat dilengkapi dengan pengatur level
maka aturlah agar alat benar –benar level
c. Sesuaikan gradient disc dengan
rekomendasi dari pabrik kendaraan
dengan melihat standar yg ada pada
kendaraan ( bila dilengkapi gradient
disc )
d. Lakukan pengukuran sesuai petunjuk dari
pabrik alat
PROSEDUR PENGUJIAN LAMPU UTAMA
KENDARAAN
I. PERSIAPAN KENDARAAN UJI :
a. Tekanan angin ban harus sesuai spesifikasi
b. Batere Kendaraan dalam keadaan daya
optimal(Fully Charge).

II. PERSIAPAN ALAT UJI :


a. Periksa instrumen alat uji (berfungsi atau tidak
berfungsi)
b. Alat uji sudah dikalibrasi
c. Lakukan prosedur pengoperasian :
- ON kan Power
- Pilih Menu/Tombol sesuai perintah Alat uji
d. Lakukan warming up Alat uji sesuai petunjuk
Pabrik
e. Pastikan meter indikator berfungsi dengan baik
PROSEDUR PENGUJIAN LAMPU UTAMA
KENDARAAN
1. Tempat uji harus dalam keadaan gelap dan tidak
memantulkan cahaya.
2. Lantai Ruang uji rata air
3. Tempatkan Kendaraan uji dalam keadaan tegak lurus
4. ke arah Head Light Tester
5. Hidupkan Kendaraan dalam posisi netral dan idle
6. Atur jarak antara lampu utama kendaraan dengan
Head Light Tester sesuai petunjuk Pabrik Alat uji
7. Hidupkan Lampu utama Jauh kanan, ukur kuat pancar
dan penyimpangan sinar lampu utama kanan.
8. Hidupkan Lampu utama dekat kanan, ukur kuat pancar
dan penyimpangan sinar lampu utama dekat kanan
9. Hidupkan lampu utama jauh kiri, ukur kekuatan pancar
dan penyimpangan sinar lampu utama kiri
10. Hidupkan Lampu utama dekat kiri, ukur kuat pancar
dan penyimpangan sinar lampu utama dekat kiri
11. Pastikan bahwa hasil pengukuran telah tercatat
Pembacaan hasil pengukuran :

a. Hasil pengukuran akan muncul sesuai dengan


kemampuan alat yang digunakan :
b. Penyimpangan kekiri dan atau kekanan
c. Penyimpangan keatas dan atau ke bawah
d. Kekuatan intensitas cahaya lampu utama
Bila alat uji hasil pengukuran ditunjukkan
dalam satuan LUX
Maka hasil tersebut harus dikonversi ke
dalam satuan candella (Cd) , agar sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di
Indonesia.
Sesuai dengan rekomendasi dari pabrik
pembuat alat (khusus merek muler bem)
ditentukan sebagai berikut :

64 lux = 40.000 candella

SATUAN HASIL UKUR


Light dan headlamps

Units pengukuran lampu

Luminous intensity (cd)


Illuminance (lx)
Karakteristik Headlamp

ANGLE

ANGLE (a)Luminous intensity distribution


This refers to the distribution of brightness expressed
by the equiluminous curves.

ILLUMINANCE

(b)Luminous flux
This is expressed by the luminous intensity distribution
curve of the brightness distribution longitudinal section.

ANGLE

(c)Irradiation direction
ANGLE If the optic axis center is considered the point of
maximum brightness, the deviation from the horizontal
and vertical intersection indicates the beam direction.
Structural outline

Condenser type

Screen type

Condenser type Screen type


Luminous Intensity
meter indicator
Luminous Intensity meter Screen

1m

Condensing lens

Optic axis scale


Adjusting Optic Axis Deviation

Adjust screw
Adjust screw

Adjust screw Adjust screw

TYPE II TYPE I
Adjust screw
SEKIAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai