Anda di halaman 1dari 30

SISTEM ENGINE OTTO (SEO)

GUNAWAN
Pertemuan 1-Sistem Engine Otto (Sejarah Mesin bensin
dan cara kerja mesin bensin )
1. Tahun 1680 9. Tahun 1876
2. Tahun 1807 10. Tahun 1876
3. Tahun 1824 11. Tahun 1885
4. Tahun 1858 12. Tahun 1886
5. Tahun 1862 13. Tahun 1889
6. Tahun 1864 14. Tahun 1890
7. Tahun 1866 15. Tahun 1892
8. Tahun 1873 16. Tahun 1924
Sepeda motor pertama di dunia yang diberi nama Reitwagen- Wikipedia, britannica.com
Cara Kerja Mesin
1. Thermodinamika
2. Cara Kerja Mesin 4 Tak
3. Cara Kerja Mesin 2 Tak
4. Cara Kerja Mesin 5 Tak
5. Cara Kerja Mesin 6 Tak
Siklus Kerja Mesin
A. Mesin 4 Tak
1. Langkah Hisap
a. Katup Hisap Membuka, Katup Buang Menutup
b. Piston bergerak dari TMA ke TMB (180o Pe)
c. Ruangan Silinder Membesar
d. Tekanan turun
e. Udara dari Luar Silinder masuk 100 cc (cm3)
Stater = 1 : 3-5  Gemuk
Idel/normal = 1:11-15  stokiometri  ∝=1 Ideal
Tinggi = 1: 15-20  Kurus
2. Langkah Kompresi
a. Katup Hisap dan Katup Buang Menutup
b. Piston bergerak dari TMB ke TMA (180o Pe)
c. Ruang silinder menyempit
d. Volume silinder Tetap 100 cc
e. Tekanan Naik
f. Temperatur naik
g. Kira-kira 10o Sebelum TMA busi memercikan bunga api listrik
3. Langkah Usaha/Tenaga
a. Katup hisap dan katup buang menutup
b. Piston bergerak dari TMA ke TMB (180o Pe)
c. Ruang silinder melebar
d. Tekanan masih tinggi
e. Temperatur Tinggi
4. Langkah Pembuangan
a. Katup Buang membuka katup hisap menutup
b. Piston bergerak dari TMB ke TMA (180o Pe)
c. Ruang silinder (pembakaran) mengecil
d. Tekanan dan temperature Turun
e. Sisa gas pembakaran keluar (Bb+Udara)
Kesimpulan Motor 4 Tak
Untuk mendapatkan 1 kali langkah Usaha diperlukan :
1. Empat kali gerakan piston  4 x 180oPe = 720oPe
2. Dua kali putaran poros engkol  360o x 2 = 720oPe

Tack = Tak
1. Saluran masuk (intake manifold)
2. Injektor Karburator
3. Katup Masuk (Intake Valve)
4. Poros Kam (Cam shaft)
5. Ruang pembakaran (silinder)
6. Katup buang (Exhaust Valve)
7. Saluran buang (Exhaust Manifold)
8. Kepala Silinder (Cylinder Head)
9. Busi (Spark Plug)
10. Blok silinder (Cylinder Block)
11. Silinder
12. Piston
13. Setang piston (Connecting rod)
14. Poros engkol (Crank shaft)
15. Water Jacket
16. Panci oli (Oil can)
17. Pompa oli (Oil pump)
Putaran mesin
1000 rpm = 1000 putaran/menit idel 1 silinder
1000 putaran/60 detik
1 detik = 1000/60 = 17 putaran
1 putaran = 1/17 detik = 0,05 detik  TMA-TMB=TMA
TMA-TMB = ½ putaran = 0,05/2 =0,029 detik
Turbo
Cara Kerja Mesin 2 Tak
A. Piston Bergerak Dari TMB ke TMA (180o Pe)
1. Di atas Piston Terjadi Peristiwa :
a. Langkah Pembuangan
b. Langkah Kompresi
2. Di bawah Piston Terjadi Peristiwa :
a. Langkah pemasukan di bawah piston
B. Piston Bergerak Dari TMA ke TMB (180o Pe)
1. Di atas Piston Terjadi Peristiwa :
a. Langkah Usaha
b. Langkah Pembungan
2. Di bawah Piston Terjadi Peristiwa :
a. Langkah Pembilasan
Kesimpulan Motor 2 Tak
Untuk mendapatkan 1 kali langkah Usaha diperlukan :
1. Dua kali gerakan piston  2 x 180oPe = 360oPe
2. Satu kali putaran poros engkol  360o x 1 = 360oPe
Komponen Motor 4 Tak
1. Poros engkol (Crank Shaf) 8. Water Jacket
2. Poros Cam (Cam shaf) 9. Saluran masuk
3. Piston 10. Saluran buang
4. Setang piston (connecting rod) 11. Panci oli
5. Silinder 12. Pompa oli
6. Blok silinder 13. Radiator
7. Kepala silinder 14. Alternator
Komponen Motor 2 Tak
1. Poros engkol (Crank Shaf) 8. Saluran Bilas
2. Piston 9. Saluran masuk
3. Setang piston (connecting rod) 10. Saluran buang
4. Silinder 11. Ruang bawah Piston
5. Blok silinder 12. Ruang di atas Piston
6. Kepala silinder 13. Sirip Pendingin
Mesin Wankel
1. Penemunya Felix Wankel, dari Jerman
2. Jenis motor bakar rotary.
3. Motor ini menggunakan rotor sebagai ganti silinder dan piston
Mesin 5 Tak
1. Penemunya Gerhard Smith dari Belgia
2. Prinsip seperti mesin 4 tak
3. Menggunakan 3 silinder
4. Silinder 1 dan 3 bertekanan tinggi (ada businya),silinder 2
bertekanan rendah (tidak ada businya)
5. Efisiensi thermodinamis tinggi karena ada langkah tambahan yang
memanfaatkan panas dari langkah buang di silinder 1 dan 3
6. Emisi gas buang rendah sehingga ramah lingkungan
Mesin 6 Tak
1. Dikembangkan oleh Brose Crowler
2. Memiliki efisiensi tinggi (45%-50%) di atas mesin 4 tak
3. Tidak memerlukan sistem pendingin
4. Kelemahannya memerlukan air murni (distalasi)
5. Proses Kerja :
1) Hisap  TMA-TMB
2) Kompressi  TMB - TMA
3) Usaha  TMA - TMB
4) Buang  TMB - TMA
5) Air disemprotkan ke ruang bakar untuk menyerap panas di ruang bakar dan berubah
menjadi uap yang panas yang bertekanan tinggi dan mendorong piston ke TMB  TMA -
TMB
6) Langkah Buang  TMB - TMA
Langkah ke 5
Langkah ke 6
Tugas 1- Jawab pertanyaan di bawah ini dengan
Benar (B) dan Salah (S), Jika salah beri alasannya !
1. Mesin 4 tak adalah, untuk menghasilkan 1 kali usaha diperlukan 2 kali gerakan piston.
2. Mesin 2 tak adalah, untuk menghasilkan 1 kali usaha diperlukan 4 kali gerakan piston.
3. Mesin 5 tak adalah, untuk menghasilkan 1 kali usaha diperlukan 3 kali putaran poros engkol.
4. Mesin 6 tak adalah, untuk menghasilkan 1 kali usaha diperlukan 5 kali putaran poros engkol.
5. Pada prinsip thermodinamika terjadi proses Isotermis, artinya terjadinya proses pada volume
tetap.
6. Poses isotermis pada motor 4 tak terjadi pada langkah hisap.
7. Pada motor 2 tak saat piston bergerak dari TMA ke TMB di atas piston terjadi peristiwa langkah
kompresi dan langkah hisap.
8. Pada motor 2 tak saat piston bergerak dari TMB ke TMA di bawah piston terjadi peristiwa
langkah kompresi dan langkah pembilasan.
9. Saat mesin sudah hidup yang menggerakkan poros engkol adalah roda gila (flywheel).
10. Yang menggerakkan piston naik turun saat mesin sudah hidup adalah poros engkol.

Anda mungkin juga menyukai