Anda di halaman 1dari 17

MUTU DI

PUSKESMAS
LOKAKARYA MINI BULANAN
Senin, 18 Oktober 2021
Pelayanan Kesehatan Bermutu

Mutu sering diartikan sebagai “memberikan


perawatan yang benar dengan cara yang benar
pada waktu yang benar”
PJ TIM MUTU YANG HARUS
ADA
O PJ KP (Keselamatan Pasien)
O PJ PPI (Penanggulangan dan Pencegahan
Infeksi)
O PJ MR (Manajemen Resiko)
O PJ AI (Audit Internal)
O PJ K3 (
O PJ PIM (Penentuan Indikator Mutu)
O PJ MFK (Manajemen Fasilitas Kesehatan)
O PJ IKM (Indeks Kepuasan Masyarakat)
Definisi Insiden Keselamatan
Pasien (IKP)
(PMK 11 thn 2017)

Insiden Keselamatan Pasien yang selanjutnya disebut


Insiden adalah setiap kejadian yang tidak disengaja dan
kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera yang dapat dicegah pada
PASIEN.
Laporan Insiden
Keselamatan Pasien

Laporan Insiden Keselamatan Pasien (Internal)


Pelaporan secara tertulis setiap kejadian Sentinel, Kejadian
nyaris cedera (KNC) atau kejadian tidak diharapkan (KTD)
atau kejadian tidak cedera (KTC) atau Kondisi potensial
cedera signifikan / serius (KPC) yang menimpa pasien.

5
Laporan Insiden
Keselamatan Pasien

Laporan Insiden keselamatan pasien ke KNKP (Eksternal)


Pelaporan secara anonim dan elektronik ke KNKP, setiap
Kejadian Sentinel, Kejadian Tidak diharapkan (KTD),
Kejadian nyaris cedera (KNC), Kejadian tidak cedera (KTC
yang terjadi pada PASIEN dan telah dilakukan analisa penyebab,
rekomendasi dan solusinya

5
INDIKATOR NASIONAL MUTU DI
PUSKESMAS
6 1
KEPUASAN PASIEN KEPATUHAN
KEBERSIHAN
TANGAN

5
IBU HAMIL YANG
MENDAPATKAN 2
PELAYANAN ANC KEPATUHAN
SESUAI STANDAR PENGGUNAAN
ALAT PELINDUNG
DIRI
4
KEBERHASILAN
PENGOBATAN 3
PASIEN TB SEMUA KEPATUHAN
KASUS SENSITIF IDENTIFIKASI
OBAT (SO) PASIEN
MFK
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) yang meliputi
keselamatan dan keamanan fasilitas, pengelolaan bahan dan limbah
berbahaya, manajemen bencana, pengamanan kebakaran, alat
kesehatan dan system utilisasi

Program MFK
a. Manajemen Keselamatan dan keamanan
b. Manajemen bahan dan limbah berbahaya dan beracun
c. Manajemen Bencana/disaster
d. Manajemen Penanganan Kebakaran
e. Manajemen Alat Kesehatan
f. Manajemen system utilisasi
g. Pendidikan (edukasi) petugas
• Dilakukan identifikasi dan pembuatan peta risiko (huruf a sd f)
• Tetapkan tim atau petugas yang menjalankan program MFK
• Dilakukan evaluasi minimal per tri wulan
PROGRAM KESELAMATAN DAN KEAMANAN

Tujuan :
• Mencegah terjadinya cedera bagi pasien, petugas, pengunjung dan
masyarakat akibat keselamatan dan kesehatan kerja
Contoh ; tertusuk jarum, kebakaran, gedung roboh, tersengat listrik
• Program keselamatan bagi petugas terintegrasi dengan program
keselamatan dan kesehatan kerja
• Program untuk keamanan perlu direncanakan untuk mencegah terjadinya
kejadian kekerasan fisik maupun cedera akibat lingkungan fisik yang tidak
aman seperti penculikan bayi, pencurian, dan kekerasan pada petugas
• Apabila Puskesmas mengalami renovasi dan atau konstruksi bangunan
maka perlu disusun Infection Control Risk Assesment (ICRA) renovasi
untuk memastikan proses renovasi dan atau konstruksi bangunan dilakukan
secara aman dan mengontrol terjadinya penyebaran infeksi
JENIS INSIDEN YANG HARUS
DILAPORKAN

1. KEJADIAN SENTINEL
Suatu Kejadian tidak diinginkan yang serius menyebabkan
kematian atau cedera
2. KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN (KTD)
Insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien
3. KEJADIAN TIDAK CEDERA (KTC)
Insiden yang sudah terpapar kepada pasien tapi tidak
menimbulkan cedera
4. KEJADIAN NYARIS CEDERA (KNC)
Insiden yang belum terpapar kepada pasien
5. KONDISI POTENSIAL CEDERA (KPC)
Kondisi yang potensial signifikan menimbulkan cedera tapi
belum terjadi insiden
PPI

Program pencegahan dan pengendalian infeksi


dilaksanakan untuk mencegah dan meminimalkan
terjadinya infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan

Regulasi dan program pencegahan dan pengendalian infeksi


dilaksanakan oleh seluruh karyawan Puskesmas secara komprehensif
untuk mencegah dan meminimalkan risiko terjadinya infeksi yang
terkait dengan pelayanan kesehatan
• Kegiatan yang tercantum dalam program PPI tergantung pada
kompleksitas kegiatan klinis dan pelayanan Puskesmas, besar
kecilnya area Puskesmas, tingkat risiko dan cakupan populasi
yang dilayani, geografis, jumlah jenis pelayanan pasien, dan
jumlah pegawai dan merupakan bagian terintegrasi dengan
Program Peningkatan Mutu

• Untuk memantau dan manilai pelaksanaan program PPI disusun


indikator-indikator sebagai bukti dilaksanakannya kegiatan-
kegiatan yang direncanakan
K3
Kesehatan dan Keselamatan Kerja

• Adanya risiko terpapar infeksi :

1. Penyakit akibat kerja


2. Kecelakaan kerja terkait dengan pekerjaan yang dilakukan dalam
pelayanan baik langsung maupun tidak langsung

• Program pemeriksaan kesehatan secara berkala termasuk imunisasi

• Pegawai juga berhak untuk mendapat perlindungan dari kekerasan yang


dilakukan oleh pengguna layanan, keluarga pengguna layanan, maupun oleh
sesama pegawai

• Dilakukan konseling dan tindak lanjut terhadap pegawai yang terpapar


penyakit infeksi, kekerasan, atau cedera akibat kerja.
AUDIT INTERNAL

• Tujuan untuk memantau Kinerja Puskesmas apakah mencapai


target yang ditetapkan

• Audit internal merupakan salah satu mekanisme pengawasan dan


pengendalian yang dilakukan secara sistematis oleh tim audit
internal yang dibentuk oleh Kepala Puskesmas

• Jika ada permasalahan yang ditemukan dalam audit internal tetapi


tidak dapat diselesaikan sendiri oleh pimpinan dan pegawai
Puskesmas, maka permasalahan tersebut dapat dirujuk ke Dinas
Kesehatan daerah Kabupaten/Kota untuk ditindak lanjuti
TIMELINE MUTU

AGUSTUS S/D DESEMBER 2021

BULAN
NO KEGIATAN
AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOPEMBER DESEMBER

M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4

1 Penyusunan Tim Mutu Puskesmas

2 Membuat Kebijakan/SK

3 Menyusun Rincian Tugas

4 Sosialisasi Mutu

5 Penetapan Indikator Mutu

6 Pembahasan Indikator Mutu

7 Pelaksanaan Mutu

8 Monitoring Evaluasi

9 Rapat Tinjauan Manajemen

Anda mungkin juga menyukai