Konteks sosio kultural di daerah Cirebon memiliki kekayaan yang unik,
nilai-nilai tradisi, adat istiadat dan norma-norma sosial menjadi pilar kuat membentu identitas masyarakat. Berikut ini beberapa kebudayaan yang ada dikota Cirebon • Ngobeng 8. Tarling • Nadran 9. Tari Topeng • Sedekah Bumi 10. Barongan Kepet • Bancakan 11. Panjang Jimat • Surak 12. Dll. • Nuju Bulan • Mudun Lemah BUDAYA NGOBENG Budaya ngobeng adalah kegiatan saling membantu berupa tenaga, pikiran, maupun secara materi di kalangan masyarakat Cirebon ketika ada tetangga, saudara atau kerabat yang mau melaksanakan hajat seperti pesta pernikahan, khitanan, rasulan, nuju bulan, membuat rumah dan lain- lain. Budaya ngobeng ini merupakan tradisi turun temurun yang memiliki nilai-nilai kebersamaan, gotong royong dan hormat menghormati. Sosio kultural mempengaruhi proses belajar dalam konteks sosial karena belajar adalah aktivitas sosial yang melibatkan interaksi antara individu dengan individu lain, lingkungan dan budaya. Dalam hal ini Ki Hajar Dewantara mengembangkan konsep trisentra pendidikan yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat sebagai pusat-pusat pendidikan yang saling berhubungan dan berpengaruh Ki Hajar Dewantara menekankan pentingnya pendidikan karakter berwawasan sosio kultural untuk menumbuhkan perasaan memiliki dan mencintai budaya Indonesia. kaitannya dengan pemikiran KHD tersebut budaya ngobeng yang ada di kota Cirebon sangat relevan menjadi penguat karakter peserta didik sebagai individu sekaligus sebagai anggota masyarakat. Budaya ngobeng dapat kita terapkan di dalam pembelajaran baik di dalam kelas maupun dalam kegiatan sekolah seperti pentas seni, expo, perpisahan, panen raya P5 dll. Dimana peserta didik dalam kegiatan tersebut dapat saling bergotong royong memberikan tenaga, pikiran maupun waktunya untuk terlibat aktif bersama-sama mensukseskan penyelenggaraan tersebut.