Anda di halaman 1dari 25

Motivasi

(motivation)
Definisi
• Suatu sugesti atau dorongan yang
muncul karena diberikan oleh
seseorang kepada orang lain atau
dari diri sendiri
• Alasan yang mendasari sebuah
perbuatan yang dilakukan oleh
seseorang
• Proses yang menjelaskan
intensitas, arah , dan ketekunan
seorang individu untuk mencapai
tujuannya
Hubungan Intensitas, Arah, dan Ketekunan
dengan Motivasi
• Motivasi dengan Intensitas:
intensitas terkait dengan seberapa giat seseorang
berusaha
• Motivasi dengan arah:
intensitas yang tinggi tidak menghasilkan prestasi
kerja yang memuaskan kecuali upaya (motivasi) tersebut
dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi
• Motivasi dengan ketekunan:
Merupakan ukuran mengenai berapalama seseorang
dapat mempertahankan usahanya
Dari berbagai pendapat motivasi dapat
dirumuskan sbb:
1) Setiap perasaaan atau kehendak dan keinginan yang
sangat mempengaruhi kemauan individu, sehingga
individu tersebut terdorong untuk berperilaku atau
bertindak
2) Pengaruh kekuatan yang menimbulkan perilaku
individu
3) Setiap tindakan atau kejadian yang menyebabkan
berubahnya perilaku seseorang
4) Proses yang menentukan gerakan atau perilaku
individu kepada tujuan (goal)
Teori-teori Motivasi
1. Teori kebutuhan Abraham Maslow
2. Teori X dan Y Douglas Mc Gregor
3. Teori Motivasi Herzberg (teori dua faktor)
4. Teori motivasi Vroom (teori harapan)
5. Teori Motivasi Achievement McClelland
6. ERG Theory Clayton Alderfer( existence,
relatedness, growth teori)
• Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan
(energi) seseorang yang dapat
Teori kebutuhan Abraham Maslow menimbulkan tingkat persistensi dan
entusiasmenya dalam melaksanakan suatu
kegiatan, baik yang bersumber dari dalam
diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik)
maupun dari luar individu (motivasi
ekstrinsik).
Dalam teori maslow terdapat 5 pkok
kebutuhan manusia yang palingmendasar,
antara lain:
• 1.Kebutuhan Fisiologis (fisiologic)
• 2.Kebutuhan Keamana dan
keselamatan(safety)
• 3.Kebutuhan akan rasa cinta (belongnging
and love)
• 4.Kebutuhan Pengghargaan (Self esteem)
• 5.Aktualisasi Diri (self fullfilment)
• Kebutuhan fisiologis ini sangat
kuat, dalamkeadaan kelaparan
dan kehausan semua
kebutuhan lain ditinggalkan
danorang mencurahkan semua
kemampuan untuk memeuhi
kebutuhan
– Kebutuhan fisiologis dan
keamanan pada dasrnya adlah
kebutuhan mempertahankan
kehidupan. Kebutuhan fisiologis
adalah pertahanan jangka
pendek,sedangkan kebutuhan
keamanan adalah kebutuhan
hidup jangka panjang.
• Kebutuhan kasih sayang , orang sangat
peka dengan kesendirian, pengasingan,
ditolak lingkungan, kehilangan sahabat
atau kehilangan cinta, ada dua jenis cinta
(dewasa):
1) Deficiency (D-love): orang mencintai
sesuatu yang tidak dimilikinya, seperti
harga diri, sek atau seseorang yang
membuat dirinya menjadi tidaksendirian
2) Being (B-love): didasarkan pada
penilaian orang lain apa adanya. Cinta
yang tidak berniat untuk memilki, tidak
mempengaruhi dan terutama bertujuan
memberi gambaran orang lain positif,
penerimaan diri dan perasaan dicintai,
yang membuka kesempatan orang itu
untuk berkembang.
• Kebutuhan harga diri, ketika kebutuhan
dimiliki dan dicntai sudah relatif terpuaskan,
kekuatan motivasinya melemah, diganti
motivasi harga diri,ada dua jenis harga diri:
1. Menghargai diri sendiri(self respect),
misalnya kebutuhan kekuatan,
penguasaan, kompetensi, prestasi,
kepercayaa diri, kemandirian dan
kebebasan
2. Mendapatkan penghargaan dari orang lain
(respect from other) misalnya kebutuhan
prestis,status, ketenaran, dominasi,
menjadi orang penting, kehormatan,
diterima dan diapresiasi. Orang
membutuhkan pengetahuan bahwa
dirinya dikenal dengan baik dan dinilai
dengan baik oleh orang lain.
• Kebutuhan aktualisasi diri,
setelah semua kebutuhan dasar
terpenuhi, muncullah kebutuhan
aktualisasi diri,suatu kebutuhan
yang orang itu mampu
mewujudkan secara maksimal
dengan seluruh bakat
kemampuan potensinya.
• Aktualisasi diri adalah keinginan
untuk memperoleh kepuasan
dengan dirinya sendiri (self
fullfilment) untuk menjadi kreatif
dan bebas mencapai puncak
prestasinya.
• Gaya manajemen suatu perusahaan
Teori X dan Y sangat dipengaruhi oleh keyakinan dan
asumsi manajemennya terhadap apa
Douglas yang merupakan dorongan kerja
Mcgregor karyawannya. Jika manajemennya yakin
bahwa sebagian dari karyawannya tidak
menyukai pekerjaannya , maka gaya
manajemen akan cenderung ke gaya
manajemen otoriter.
• Namun jika manajemennya berasumsi
sebagian besar karyawan atau anggota
timnya menyenangi pekerjaannya dan
bangga ketika suatu pekerjaannya dapat
diselesai dengan baik maka gaya
manajemennya akan cenderung
mengadopsi ke gaya manajemen
partisipatif atau demokratik.
Teori X
pada dasarnya karyawan yang bekerja pada suatu
perusahaan secara alami tidak termotivasi dan tidak
suka bekerja. Dengan asumsi dan anggapan
demikian, maka manajemen akan cenderung
menggunakan gaya otoriter dalam mengoperasikan
perusahaannya. Gaya Manajemen ini menyimpulkan
bahwa pekerja pada dasarnya :
• Tidak suka bekerja.
• Perlu diawasi, dipaksa, diperingatkan untuk
mengerjakan pekerjaannya.
• Membutuhkan pengarahan dalam melaksanakan
tugasnya.
• Tidak menginginkan adanya tanggung jawab.
• Tugas yang diberikan harus diawasi setiap langkah
pengerjaannya.
Teori Y

pada dasarnya karyawan yang bekerja pada suatu perusahaan menyenangi


pekerjaannya, termotivasi, kreatif, bangga terhadap hasil kerjanya yang baik,
bekerja penuh dengan tanggung jawab dan senang untuk menerima tantangan.
Teori Y ini beranggapan bahwa karyawannya :
• Bertanggung jawab penuh atas semua pekerjaannya dan memiliki motivasi
yang kuat untuk mengerjakan semua pekerjaan yang diberikan kepadanya.
• Hanya memerlukan sedikit bimbingan atau bahkan tidak memerlukan
bimbingan dalam menyelesaikan tugasnya.
• Beranggapan bahwa pekerjaan adalah bagian dari hidupnya.
• Dapat menyelesaikan tugas dan masalah dengan kreatif dan imajinatif.
Teori Dua Faktor Herzberg
(Teori Motivator – Hygiene)

• Teori Dua Faktor Herzberg atau


sering disebut juga dengan Teori
Motivator-Hygiene adalah Teori
Motivasi yang dikemukakan oleh
Psikolog Amerika Serikat yang
bernama Frederick Herzberg pada
tahun 1959. Dikatakan sebagai Teori
Dua Faktor karena pada teori ini
pada dasarnya terdiri atas dua
faktor yang mempengaruhi Motivasi
seseorang dalam bekerja, kedua
faktor tersebut adalah faktor
Motivator dan faktor Hygiene.
• Prestasi : Pekerjaan harus memberi karyawan
rasa prestasi. Ini akan memberikan perasaan
bangga karena telah berhasil melakukan sesuatu
yang sulit tetapi bermanfaat.
• Pengakuan : Pekerjaan harus memberikan pujian
dan pengakuan atas keberhasilannya kepada
karyawan. Pengakuan ini harus datang dari
atasan atau rekan-rekan kerja mereka.
• Pekerjaan itu sendiri : Pekerjaan itu sendiri
harus menarik, beragam dan memberikan
tantangan yang cukup untuk membuat karyawan
tetap termotivasi.
• Tanggung jawab : Karyawan harus “memiliki”
pekerjaan mereka. Mereka harus menganggap
diri mereka bertanggung jawab atas
penyelesaian.
• Pengembangan Karir : Peluang promosi harus
ada untuk karyawan.
• Pertumbuhan : Pekerjaan harus memberi
karyawan kesempatan untuk mempelajari
keterampilan baru. Ini bisa terjadi baik di tempat
kerja atau melalui pelatihan yang lebih formal.
Faktor Hygiene

• Tidak adanya faktor Hygiene akan menyebabkan karyawan bekerja kurang keras.
Ketidak hadiran Faktor Hygiene ini juga akan menyebabkan ketidakpuasan bagi
pekerjanya. Contoh faktor Hygiene diantaranya seperti kebijakan perusahaan,
pengawasan, gaji, kondisi kerja, keselamatan dan kesehatan tempat kerja,
hubungan dengan kolega, tempat kerja fisik serta hubungan antara atasan dan
bawahan. Namun adanya faktor Hygiene tidak banyak berpengaruh terhadap
kepuasan kerja bagi karyawannya. Faktor Hygiene ini pada dasarnya tidak ada
pekerjaan itu sendiri, tetapi ada pada sekitar pekerjaan tersebut. Faktor ini
sering diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi Faktor Kesehatan
atau Faktor Higienis.
• Kebijakan perusahaan : Perusahaan harus adil
dan jelas bagi setiap karyawan. Mereka juga
harus setara dengan pesaing-pesaingnya.
• Pengawasan : Pengawasan harus adil dan
sesuai. Karyawan harus diberikan otonomi dan
tentunya dalam ruang lingkup yang sewajarnya.
• Hubungan : Hubungan yang sehat, ramah dan
pantas harus ada di antara rekan kerja, atasan
dan bawahan.
• Kondisi kerja : Peralatan dan lingkungan kerja
harus aman, cocok untuk tujuan dan higienis
(sehat dan bersih).
• Gaji : Struktur pembayaran harus adil dan
masuk akal. Gaji atau upah juga harus
kompetitif dengan organisasi lainnya dalam
industri yang sama.
• Keamanan : Penting bagi karyawan untuk
merasa bahwa pekerjaan mereka aman dan
mereka tidak berada di bawah ancaman PHK.
Teori Harapan ( Expectancy Theory )

• Teori ini dikemukakan oleh Victor H. Vroom yang menyatakan bahwa


kekuatan yang memotivasi seseorang untuk bekerja giat dalam
mengerjakan pekerjaannya tergantung dari hubungan timbal balik antara
apa yang diinginkan dan dibutuhkan dari hasil pekerjaan itu.
Teori harapan ini didasarkan atas :
1. Harapan (Expectancy), adalah suatu kesempatan yang diberikan akan
terjadi karena perilaku.
2. Nilai (Valence) adalah akibat dari perilaku tertentu mempunyai nilai /
martabat tertentu (daya/nilai motivasi) bagi setiap individu yang
bersangkutan.
3. Pertautan (Instrumentality) adalah persepsi dari individu bahwa hasil
tingkat pertama
Ekspektansi merupakan sesuatu yang ada dalam diri individu yang terjadi
karena adanya keinginan untuk mencapai hasil sesuai dengan tujuan.
Teori Kebutuhan McClelland
(McClelland’s Theory of
Needs)
• Teori kebutuhan McClelland adalah salah satu
teori motivasi yang menyatakan bahwa
perilaku manusia pada dasarnya dipengaruhi
oleh tiga kebutuhan yaitu Kebutuhan akan
pencapaian atau berprestasi (Achievement),
Kebutuhan akan Kekuasaan (Power) dan
Kebutuhan akan Afiliasi (Affiliate). Oleh karena
itu
Kebutuhan akan Pencapaian
(Need for Achievement)

• Individu dengan kebutuhan akan pencapaian atau prestasi


tinggi ini sangat termotivasi oleh pekerjaan yang
menantang dan bersaing. Mereka mencari peluang promosi
dalam pekerjaan dan memiliki keinginan kuat untuk
mendapatkan umpan balik atas pencapaian mereka.
Mereka akan berusaha mendapatkan kepuasan dalam
melakukan hal-hal dengan lebih baik. Pencapaian atau
Prestasi tinggi akan berkaitan langsung dengan kinerja
tinggi. Individu yang berkinerja lebih baik dan di atas rata-
rata sangat termotivasi. Orang-orang ini dapat memikul
tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah di tempat
kerja.
Kebutuhan akan Kekuasaan
(Need for Power)

• Kebutuhan akan kekuasaan adalah keinginan


dalam diri seseorang untuk memegang kendali dan
wewenang atas orang lain dan memengaruhi serta
mengubah keputusan sesuai dengan kebutuhan
atau keinginannya sendiri. Individu tersebut akan
termotivasi oleh kebutuhan akan reputasi dan
harga diri. Individu yang memiliki kekuasaan dan
otoritas yang lebih besar akan melakukan lebih
baik daripada mereka yang memiliki kekuasaan
kecil.
Kebutuhan akan Afiliasi
(Need For Affiliation)

• Kebutuhan untuk berafiliasi adalah dorongan


seseorang untuk memiliki hubungan
interpersonal dan sosial dengan orang lain
atau sekelompok orang tertentu. Mereka
berusaha untuk bekerja dalam kelompok
dengan menciptakan hubungan yang ramah
dan memiliki keinginan yang kuat untuk
disukai oleh orang lain.
Teori ERG
(Existence, Relatedness and Growth)

adalah pengklasifikasian piramida kebutuhan manusia


yang digagas Maslow menjadi tiga kategori. Ketiga
tingkatan kebutuhan itu adalah; eksistensi, hubungan,
dan pertumbuhan.

• Existence atau keberadaan adalah suatu kebutuhan


akan tetap bisa hidup sesuai dengan tingkat
kebutuhan tingkat rendah dari Maslow yaitu meliputi
kebutuhan fisiologis dan kebutuhan akan rasa aman.
• Relatedness atau hubungan mencakup kebutuhan
untuk berinteraksi dengan orang lain. Kebutuhan ini
sesuai dengan kebutuhan afiliasi dari Maslow.
• Growth atau pertumbuhan adalah kebutuhan yang
mendorong seseorang untuk memiliki pengaruh
yang kreatif dan produktif terhadap diri sendiri atau
lingkungan. Realisasi dari kebutuhan penghargaan
dan perwujudan diri dari Maslow.
Jenis-Jenis Motivasi

• . Motivasi Intrinsik
• Motivasi intrinsik ialah suatu keinginan seseorang untuk
melakukan sesuatu disebabkan faktor dorongan yang
berasal dari dalam diri seseorang tanpa adanya
pengaruh orang lain karena adanya hasrat untuk
mewujudkan tujuan tertentu. Contoh motivasi intrinsik
adalah motivasi seseorang untuk bekerja keras untuk
mendapatkan penghasilan karena hendak membeli
sepeda motor.
• 2. Motivasi Ekstrinsik
• Motivasi ekstrinsik ialah suatu keinginan seseorang
untuk bertindak melakukan sesuatu yang disebabkan
oleh faktor dorongan dari luar diri seseorang untuk
mencapai suatu tujuan tertentu yang menguntungkan
dirinya. Contoh motivasi ekstrinsik adalah seorang
pegawai yang termotivasi untuk bekerja lebih keras
karena adanya peluang untuk meningkatkan karir untuk
pegawai berprestasi.

Anda mungkin juga menyukai