Anda di halaman 1dari 28

INTELIGENSI

PENGANTAR

Kita sering dengar bahwa kebanyakan tes psikologi
adalah mengukur inteligensi
• Sebenarnya, apa sih yang diukur?
• Ternyata, tes-tes yang menamakan tes inteligensi,
mengukur :
1. Tingkah laku yang disebut sebagai “inteligensi”
2. Sumber perbedaan individu
3. Predictability dari inteligensi
DEFINISI INTELIGENSI
 Konsep yang bersifat filsafat
a. Ebbinghaus (1897), inteligensi adalah kemamp untuk
membuat kombinasi
b. Spearman: kemampuan umum yang terbentuk akibat
pendidikan
c. Terman (1921), inteligensi adalahlkemamp untuk
membentuk konsep/berpikir abstrak
d. Thorndike, inteligensi ialah kemamp untuk membuat
asosiasi
e. Thurstone (1921), inteligensi adalah kemampuan untuk
menyesuaikan diri, membayangkan beragam respon, dan
kesadaran untuk memodifikasi penyesuaian diri.
SEJARAH INTELIGENSI
PERIODE SEBELUM BINET
-
Pengaruh ilmiah = Fisika, Kimia, dan astronomi = muncul
perhatian tdh perbed indv = tidak semua orang sama
-
Perkembangan metode statistik
a.Francis Galton = menemukan regresi, korelasi, dan psikometri
= membuat alat ukur indv differences = indvidu yang
inteligensinya tinggi memiliki diskriminasi sensoris yang baik.
b. Spearman dan Pearson
PERIODE BINET (PERANCIS)

a. • Binet = bagaimana cara m’bedakan org2 yang


lemah dan tdk lemah dengan cara mengukur :
judgement, reasoning, comprehension. Ciri2 tl
inteligensi : 1) ada arah dan tujuan dan bisa
mempertahankan, 2) bisa menyesuaikan diri
dengan tujuan dan mencapai akhir yang
diinginkan, 3) ada kemamp untuk menilai diri =
bisa menerima kritik
PERKEMBANGAN DI AMERIKA
a. Cattell = murid Wundt, mengukur ketajaman sensoris

Lucunya, semakin banyak yang mendefinisikan
inteligensi dan berkembangnya alat ukur mengenai
inteligensi, tapi

Para ahli ini tidak memiliki kesepakatan mengenai
definisi inteligensi.

Simposium 1921 dan 1974 = blm berhasil
merumuskan
MEANING OF AN IQ

Inteligensi dalam tes-tes psikologi, disimbolkan
dengan term IQ
• Byk tes inteligensi namun dalam
menginterpretasikan harus hati-hati, krn tidak
semua tes inteligensi mengukur hal yang sama.
Walaupun sama-sama mengukur inteligensi.
• Misal : Tes PM dan Tes Wechsler
POINT TO BE
REMEMBERED FOR AN IQ
1. Inteligensi hrs deskriptif, jgn untuk melabel sso,
krn IQ itu merupakan ekspresi dari level kemamp
indv. Sehingga, tes IQ digunakan untuk memahami
indv
misal : orang tua memiliki anak belum bisa membaca,
kemudian pergi ke psikolog untuk tes IQ. Sebagai
psikolog, tdk boleh menuruti mengetes IQ, krn
nantinya pasti jelek bila tesnya bkaitan dengan keg
m’baca. Beri tes IQ non verbal lbh bijaksana atau
ajarkan dulu m’baca baru tes
2. INTELIGENSI ITU BUKAN SEGALANYA, KRN
SLL DIKAITKAN DENGAN PENALARAN
ANGKA, MTK, DLL = PDDK DI INDONESIA.
DIPERPARAH DENGAN P’BUATAN TES IQ
YANG SLL TFOKUS PD KEMAMP VERBAL,
NUMERIK, DAN SIMBOL ABSTRAK.
Padahal, banyak kemamp lain (yang bisa
dikategorikan sbg inteligensi jg) pada indv (spt
kemamp interpersonal = Oprah, kemamp atletik
= olahragawan, kemamp seni = seniman dan
artis, dll).
• intelligence is not a single, unitary ability, but a
composite of several function
3. SKOR IQ TIDAK TETAP, NAMUN
KAPASITASNYA TIDAK BERUBAH 
DAPAT BERUBAH KARENA LINGKUNGAN.

Pada umumnya, tes inteligensi dibuat untuk
anak2 usia sekolah

Jadi kebanyakan tes IQ memang mengukur
kemampuan2 yang dibutuhkan di sekolah =
kemampuan akademik

Hasil IQ merupakan refleksi dari pendidikan yang
diterima di masa lampau dan dapat dijadikan sebagai
prediktor kinerja akademik.
INTELIGENSI DAN HEREDITER

Ternyata, selain stimulasi pada masa infant,
faktor genetika berperan dalam potensi
kecerdasan sso

Dengan perkataan lain, skor IQ dapat berubah2 tapi
kapasitasnya tidak dapat berubah!

Misal : analogi inteligensi dengan ukuran panci.

Namun, skor tsb dpt berubah2 karena adanya
perubahan2 dlm keluarga, kehidupan anak, atau
perubahan di lingkungan tempat tinggal anak.
PENDEKATAN DALAM
PENELITIAN INTELIGENSI
1. Pendekatan Psikometris
- Menggunakan tes yang sudah distandardisasi dan
berstruktur = tugas dan penilaiannya jelas Kuantitatif
- = angka
-Menitikberatkan pada performa

-Analisa statistik = analisa faktor, korelasi

-Berbeda dengan pendekatan impresionistik = mempelajari

individu dr org tsb, misal tulisan tangan, ungkapan2, dll.


2. SIMULASI
-KOMPUTER
simulasi komputer tidak dapat 100%
menggambarkan “human mind” dan inteligensi sso
3. Inteligensi sebagai adaptasi sosial & biologis
manusia selalu memiliki tantangan dan
- rintangan. Jadi, inteligensi merujuk pada
problem solving terhadap masalah2 yang
dihadapi.
INTELIGENSI SEBAGAI PROSES KOGNITIF
- PROSES KOGNITIF YANG MENGGAMBARKAN
INTELIGENSI : ENCODING :
4.

a. menterjemahkan kata
b. Menarik hub antara 2 hal
c. Mapping : menemukan rule yang lbh tinggi
d. Aplikasi : membentuk image ttg jwb yang benar
e. Justifikasi
f. Memberi response
- Metode yang digunakan : think aloud : Subyek
diharuskan menyuarakan apa yang dipikirkan
TEKNIK PEMBUATAN
TES INTELIGENSI

FAKTOR ANALISA

Penelitian ini dimulai dengan mengkorelasikan nilai2
yang didapat oleh orang yang sama dalam beberapa
tes kemamp yang diikuti oleh orang tsb.

Setelah itu, dianalisa dengan statistik dlm rangka
mencari faktor2 atau traits2 yang umum dalam tes itu.

Prinsip utama dari analisa faktor adalah membuat data
menjadi sederhana dengan cara mpkecil variable2
atau dimensi2 penting yang ada di dalam tes.

Dpl, mencari “tema” utama (atau “payung” tema)
dari tes2 yang ada tanpa harus mengorbankan data2
yang banyak di dalam tes!
FAKTOR ANALISA : THEORIES OF
TRAIT ORGANIZATION
- • 1. The Two-Factor Theory
- Developed by Charles Spearman
• Menurutnya kegiatan intelektual terdiri dari
- General Factor (g) dan Specific Factor (s).
• g : faktor2 yang selalu ada dalam semua tes atau
hampir semua tes bermuatan tinggi dan signifikan pd
1 faktor
-
• s : hanya 1 tes yamg memiliki muatan tinggi pd faktor tsb
= ciri khas

Misal : indiv yang melakukan tes IQ dengan
Wechsler didapatkan bahwa reading compre, verbal
analyze, vocabulary, dan object analyze baik, maka
intelektualnya bagus = krn item2 tsb merupakan
faktor g yang mengukur inteligensi

Contoh tes yang mengukur g faktor : Raven’s
Progressive Matrices dan CFIT

Lihat hal 310 Anastasi

Inti dari pengukuran psikologis adalah : mengukur faktor g
individu.

Diasumsikan dengan mengukur faktor g maka kita dapat
memprediksi kinerja seseorang di masa yang akan datang atau
pada situasi tertentu

Selain faktor g dan s, ada yang namanya group factor, ialah
intermediate class of factors, yaitu tidak segeneral faktor
g dan tidak sespesifik faktor s.

Contoh group faktor adalah kemamp aritmatik, mekanik, dan
berbahasa.
FAKTOR ANALISA : THEORIES OF
TRAIT ORGANIZATION (CON”T)
2. Multiple-Factor Theories
- Ahli trait organization dari Amerika menyadari bahwa
banyak sekali group factor yang ada, dimana masing2
group faktor akan memiliki bobot yang berbeda bila
berada di tes yang berbeda pula
-Misal : faktor verbal memiliki bobot yang tinggi di tes vocabulary

tp bobotnya rendah di tes verbal analogi dan tes aritmatik.


-
Tokohnya : Thurstone
-
“Primary Mental Ability” = group factor
-
V = verbal compre = faktor2nya adalah reading compre, verbal
analogies, disarraged sentences, verbal reasoning, dll = it is
most adequately measured by vocab test
-
W = word fluency = rhyming, naming words in a given
category (eg. Sebutkan nama anak laki2, atau sebutkan kata
yang diawali huruf S)
-
N = number = speed and accuracy of simple aritmethic
computation
-
S = space = geometric relation
-
M = associative memory = menuntut kemamp
mengingat = misal diminta menyebutkan gambar
yang baru saja diperlihatkan
-
P = perceptual speed = misal diminta untuk
menyebutkan perbedaan dan persamaan gambar
-
I = induction (general reasoning) = penalaran
induktif dan deduktif.

Dlm 1 battery tes jenis tesnya sedikit, maka 1 tes saja bisa
menjelaskan general faktor.

Misal : 1 battery tes kemamp verbal = tesnya hanya reading
compre dan analogi verbal = maka bila kita melihat hanya
hasil tes reading comprenya, kita sdh dpt mprediksi kemam
verbal sso

Namun, bila tes yang sama (reading compre dan analogi
verbal) berada pd battery tes yang cukup besar dimana
terdapat berbagai macam tes (numerik, spatial, dll) maka hasil
tes dari reading compre dan analogi verbal merupakan group
factor.

Contoh Penerapan dalam kehidupan shari2

Misal : seleksi pegawai untuk posisi difficult and
highly specialized mechanical job.

Dari berbagai tes yang diberikan dalam satu battery
tes, maka yang dilihat hanya nilai dari tes perceptual
dan spatial saja = match dengan persyaratan untuk
menduduki pos difficult and highly specialized
mechanical job.
FAKTOR ANALISA : THEORIES OF
TRAIT ORGANIZATION (CON”T)
3. Structure-of-Intellect Model
- Berangkat dari keinginan para ahli faktor analisa
untuk membuat hubungan antar trait (dari begitu
banyak trait yang terukur dlm 1 battery tes) menjadi
lebih simpel.
- Dengan cara mengorganisasikan trait yang ada ke
dalam skema yang sistematis
- Operations = apa yang dilakukan oleh si testee. Termasuk
didalamnya kognisi, memori recording, memory retention,
divergent production (creativity), convergent production, dan
evaluasi
- Contents = sifat dari materi2 yang digunakan untuk mengukur
kinerja sso dlm tes tsb = simbol2 (angka, huruf), semantic
(kata2), tingkah laku, dll
- Products = output = bentuk informasi yang dihasilkan oleh
testee – units, klas, dll.
FAKTOR ANALISA : THEORIES OF
TRAIT ORGANIZATION (CON”T)
4. Hierarchical Theories
- An alternative schema for the organization
factors
- Burt, Humprey, dan Vernon

Anda mungkin juga menyukai