Anda di halaman 1dari 30

Manajemen Dana Bank

Syariah
MANAJEMEN KEUANGANBANK SYARI’AH
OLEH : SETIYA AFANDI,S.E, M.H,SY
Kunci Keberhasilan manajemen bank
syariah sangat ditentukan oleh bagaimana
bank tersebut dapat merebut hati masyarakat,
sehingga peranan bank syariah tersebut
sebagai Financial Intermediary berjalan
dengan baik.
Pendahulua Jadi bagaimana bank melayani sebaik-baik
n nya mereka yang kelebihan uang dan
menyimpan uangnya dalam bentuk giro
wadiah, deposito mudharabah, tabungan
wadiah maupun tabungan mudharabah, serta
melayani kebutuhan uang masyarakat melalui
pemberian pembiayaan.
Bank syariah sebagai salah satu lembaga
keuangan memiliki fungsi menghimpun dana
masyarakat. Dana yang telah terhimpun,
kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat.
1. Kegiatan pengumpulan dana tersebut disebut
Funding (Menghimpun Dana Masyarakat/ to
receive deposit)
2. Kegiatan menyalurkan dana kepada masyarakat
Lembaga oleh bank disebut kegiatan Financing. (to make
Financing)
Intermediary “ Sehingga Manajemen Dana Bank adalah sebagai suatu
proses pengelolaan penghimpunan dana-dana
masyarakat ke dalam bank dan pengalokasian dana-dana
tersebut bagi kepentingan bank dan masyarakat pada
umumnya dan pemumpukannya secara optimal melalui
pergerakan sember daya yang tersedia demi mencapai
tingkat rentabilitas yang memadai sesuai dengan batas
ketentuan peraturan yang berlaku”
 Ruang Lingkup Kegiatan Manajemen Dana Bank yaitu
:
1. Segala aktivitas bank dalam rangka penghimpunan
dana-dana masyarakat.
2. Aktivitas bank untuk menjaga kepercayaan
Ruang lingkup masyarakat dengan penyediaan uang tunai bagi
kegiatan pemeliharaan kepentingan masyarakat penyimpan.
3. Penempatan dana dalam bentuk kredit/pembiayaan
sebagai usaha pelayanan kebutuhan uang masyarakat
dan penempatan dana dalam bentuk-bentuk lain, baik
bersifat jangka pendek maupun jangka panjang, demi
kepentingan rentabilitas (profitability)
4. Pengelolaan modal bank agar dapat berfungsi wajar
sesuai dengan perannya selaku penggerak aktivitas.
Fungsi Financial Intermediary

BAGI HASIL

Proses Proses
Penghimpunan Dana Penyaluran Dana
Masyarakat Pemilik Masyarakat Pengguna
Dana Dana

BAGI HASIL
Konsep Penyaluran Dana :
Konsep Penghimpunan Dana : 1. Bagi Hasil (Mudharabah & Musyarakah)
1. Al Wadiah 2. Jual Beli (Murabahah, Istishna & Salam)
2. Mudharabah 3. Ujroh (Ijarah & Ijarah Muntahiah Bitamlik)
Sistem Manajemen Dana
Bank berbasis bunga melaksanakan peran tersebut melalui
kegiatannya sebagai peminjam dan pemberi pinjaman. Yaitu
para pemilik dana tertarik untuk menyimpan dana dibank
berdasarkan tingkat bunga yang dijanjikan. Demikan pula bank
memberikan pinjaman kepada pihak-pihak yang memerlukan
dana berdasarkan kemampuan membayar tingkat bunga
tertentu.
Berbeda dengan bank konvensional, hubungan antara bank
syariah dengan nasabahnya bukan antara hubungan debitur
dengan kreditur melainkan kemitraan antara penyandang dana
Sistem (shahibul al maal) dengan pengelola dana (mudharib).
Oleh karena itu tingkat laba bank syariah bukan saja
Manajemen berpengaruh terhadap tingkat bagi hasil untuk para pemegang
saham, tetapi berpengaruh juga terhadap tingkat yang dapat
diberikan kepada masyarakat penyimpan dana. Dengan
Dana demikian kemampuan manajemen untuk melaksanakan
fungsinya sebagai penyimpa harta, pengusaha dan pengelola
investasi yang baik ( profesional invesment manager)
akan sangat menentukan kualitas usahanya sebagai lembaga
intermediary dan kemapuan menghasilkan laba.
 Faktor-Faktor yang
mempengaruhi Manajemen Dana
Bank
Manajemen dana bank adalah metode atau cara
untuk mencapai tujuan bank, yang tentunya
dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari sumber
internal dan eksternal, yaitu:
Cont’s 1. Kebijaksanaan-kebijaksanaan moneter
2. Lingkungan perbankan
3. Mobilisasi dana
4. Pasar Modal
5. Hubungan peminjam dengan pemodal
Permasalahan Manajemen Dana Bank Syariah

 Pokok-pokok permasalahan manajemen dana bank pada umumnya


dan bank syariah pada khususnya adalah:
1. Berapa memperoleh dana dan dalam bentuk apa dengan biaya yang relatif
murah
2. Berapa jumlah dana yang dapat ditanamkan dan dalam bentuk apa untuk
memperoleh pendapatan yang optimal
3. Berapa besarnya deviden yang dibayarkan yang dapat memuaskan
pemilik/pendiri dan laba ditahan yang memadai untuk pertumbuhan bank
syariah.
Cont’s

Dari permasalahan diatas, maka manajemen dana mempunyai


tujuan sebagai berikut :
1. Memperoleh profit yang optimal
2. Menyediakan aktiva dan kas yang memadai
3. Menyimpan cadangan
4. Mengelola kegiatan-kegiatan lembaga ekonomi dengan
kebijakan yang pantas bagi seseorang yang bertindak sebagai
pemelihara dana-dana orang lain.
5. Memenuhi kebutuhan masyarakat akan pembiayaan.
Cont’s

“Kontradiksi antara tujuan yang satu dengan yang lainnya,

misalnya satu sisi bertujuan untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya, tentunya

dengan memberikan pembiayaan yang sebesar-besarnya,

namun disisi lain kita juga harus menyediakan dana kas untuk memenuhi kewajiban-

kewajiban segera dibayar, yang harus didukung oleh tersedianya dan yang

memadai.”
Cont’s

Bank syariah dirancang


untuk melakukan fungsi
pelayanan sebagai
lembaga keuangan bagi
para nasabah dan
masyarakat.
Dan bank syariah harus
mengelola dana yang
dapat digolongkan sbb :
Cont’s

1. Kekayaan Bank Syariah


a. Kekayaan yang menghasilkan aktiva produktif yaitu pembiayaan untuk debitur serta
penempatan dana di bank atau investasi lain yang menghasilkan pendapatan.
b. Kekayaan yang tidak mengasilkan yaitu Kas dan Investasi (harta tetap)
2. Modal Bank Syariah, berasal dari:
a. Modal sendiri yaitu simpanan pendiri (moda), cadangan dan hibah, infaq/ shadaqah
b. Simpan atau hutang dari pihak lain.
3. Pendapatan usaha keuangan bank syariah berupa bagi hasil atau
mark up dari pembiayaan yang diberikan dan biaya administrasi
serta jasa tabungan bank syariah di bank
4. Biaya yang harus dipikul oleh bank syariah yaitu biaya operasi, biaya
gaji, manajemen, kantor dan bagi hasil simpanan nasabah penabung.
Cont’s

Untuk mengatasi hal tersebut


pihak Bank Syariah dapat
melakukan kegiatan manajemen
Sebagai berikut :
a.Rencana Keuangan (Budgeting)
b.Batasan dan pengukuran spt Struktur
Modal, Pemeliharaan Likuiditas,
Pengawasan Efisiensi, Rentabilitas,
Aktiva Produktif atau Pembiayaan.
Sumber-sumber Dana Bank Syariah

“ Pertumbuhan bank sangat dipengaruhi oleh perkembangan


kemampuannya menghimpun dana masyarakat, baik berskala kecil
maupun besar, dengan masa pengendapan yang memadai. Sebagai
lembaga keuangan, maka dana merupakan masalah bank yang paling
utama. Tanpa dana yang cukup, bank tidak dapat berbuat apa-apa, atau
dengan kata lain, bank menjadi tidak berfungsi sama sekali"
Cont’s

Dana adalah uang tunai yang dimiliki atau dikuasai oleh


bank dalam bentuk tunai, atau dengan kata lain yang dapat
segera diubah menjadi tunai. Uang tunai yang dimiliki atau
dikuasai oleh bank tidak hanya berasal dari pemilik bank itu
sendiri,, tetapi juga berasal dari titipan atau penyertaan dana
orang lain atau pihak lain yang sewaktu-waktu atau pada suatu
saat tertentu akan ditarik kembali, baik sekaligus atau sevara
berangsur-angsur.
Cont’s
Berdasarkan daya empiris, dana yang berasal dari pemilik bank itu sendiri,
ditambah cadangan modal yang berasal dari akumulasi keuntungan yang
ditanam kembali pada bank, hanya sebesar 7-8 % dari total aktiva bank.
Dalam pandangan syariah, uang bukanlan suatu komoditi melainkan hanya
sebagai alat untuk mencapai pertambahan nilai ekonomis (economic
added value). Hal ini bertentangan dengan perbankan berbasis bunga
dimana “uang mengembang biakkan uang”, tidak peduli apakah uang
itu dipakai dalam kegiatan produktif atau tidak.
Berdasarkan prinsip tersebut Bank Syariah dapat menarik dana pihak ketiga
atau masyarakat dalam bentuk :
1.Titipan (Wadiah)
2.Partisipasi modal berbagi hasil dan berbagi resiko ( Mudharabah
Mutlaqoh)
3.Investasi Khusus (Mudharabah Muqayyadah)
Cont’s

Dengan demikian sumber


dana bank syariah terdiri
dari :
1.Modal Inti (Core Capital)
2.Kuasi Ekuitas (Mudharabah
account)
3.Titipan Wadiah atau
simpanan tanpa imbalan (non
renumerated deposit)
BANK SYARIAH
Pembayaran bagi hasil
Menerima pendapatan
Tergantung pendapatan / hasil yg Bagi hasil / Margin
diterima
Hanya dana mudharbah
Shahibul maal Mudharib
Shahibul Maal Mudharib

Penghimpunan dana Penyaluran dana

Deposan Bank Nasabah


debitur
Membayar bunga tetap Menerima bunga tetap

Tidak ada pengaruh pendapatan yang diterima

BANK KONVENSIONAL
Cont’s

MODAL

TITIPAN / WADIAH

BANK SYARIAH
INVESTASI MUDHARABAH

INVESTASI KHUSUS
Operasi Perbankan Syariah

Penghimpunan Penyaluran Js keuangan

Prinsip wadiah Prinsip jual beli


Giro Murabahah  Wakalah
Tabungan Istishna  Kafalah
Salam  Hiwalah
Ijarah  Rahn
 Qardh
 Sharf
Prinsip mudharabah Prinsip bagi hasil
Deposito Mudharabah
Tabungan Musyarakah
PRINSIP PEMBIAYAAN
BANK SYARIAH
PEMBIAYAAN
(Financing)

BAGI HASIL JUAL – BELI PEMB. LAIN PINJ. KEBJK.


(P & L Sharing) (Sale & Purch.) (Other Fin.) (NonCompLen)

MUSYARAKAH MURABAHAH HAWALAH


QARDH
MUDHARABAH SALAM RAHN
ISTISHNA’
IJARAH WA
IQTINA
Cont’s

Penjelasan sbb :
Modal inti adalah dana modal sendiri yaitu dana yg berasal dari para
pemegang saham, yakni pemilik bank, pada umumnya modal inti terdiri
dari :
1.Modal yang disetor oleh pemegang saham, sumber utama dari modal
perusahaan adalah saham
2.Cadangan, yaitu sebagian laba yang tidak dibagi, yang disisihkan untuk
menutup timbulnya risiko kerugian dikemudian hari,
3.Laba ditahan, sebagian laba yang seharusnya dibagikan kepada para
pemegang saham, tetapi oleh para pemegang saham melalui RUPS
diputuskan untuk ditanam kembali dalam bank.
Cont’s

Kuasi Ekuitas (Mudharabah Account)


Bank menghimpun dana berbagi hasil atas prinsip mudharabah, yaitu akad kerjasama
antara pemilik dana (shahib al maal) dengan pengusaha (mudharib) untuk melakukan
suatu usaha bersama, dan pemilik dana tidak boleh mencampuri pengelolaan bisnis sehari
hari.
Dalam prinsip ini, dalam kedudukannya sebagai mudharib, bank menyediakan jasa bagi
para investor berupa :
1.Rekening Investasi Umum, dimana bank menerima simpanan dari nasabah yang
mencari kesempatan investasi atas dana mereka dalam bentuk inveStasi berdasarkan
prinsip mudharabah mutlaqah.
2.Rekening Investasi khusus, dimana bank bertindak sebagai manajer investasi bagi
nasabah institusi (pemerintah atau lembaga keuangan lain) atau nasabah korporasi untuk
menginvestasikan dana mereka pada unit-unit usaha atau proyek-proyek tertentu yang
mereka setujui atau mereka kehendaki, rekening nini berdasarkan prinsip mudhrabah
muqyyadah.
Cont’s

3. Rekening Tabungan Mudharabah, prinsip mudharabah juga


digunakan untuk jasa pengelolaan rekening tabungan. Salah satu
syarat mudharabah adalah bahwa dana harus dalam bentuk uang
(monetary form), dalam jumlah tertentu dan diserahkan kepada
mudharib. Oleh karena itu Tabungan Mudharabah tidak dapat
ditarik sewaktu-waktu sebagaimana tabungan wadi’ah.
Tidak seperti bank konvensional, bank syariah tidak menjamin
pembayaran kembali nilai nominal dari investasi mudharabah.
Bank syariah juga tidak menjamin keuntungan atas investasi
mudharabah. Mekanisme realisasi pembagian keuntungan final
atas investasi mudharabah tergantung pada kinerja bank.
Cont’s

Dana Titipan (Wadi’ah)


Dana titipan adalah dana pihak ketiga yang dititipkan kepada bank, yang
umumnya berupa giro atau tabungan. Dana titipan wadi’ah dikembangkan
dalam bentuk rekening giro wadi’ah dan rekening tabugan wadi’ah .
Penggunaan Dana Bank
Setelah dana pihak Ketiga (dikumpulkan) oleh bank, maka sesuai dengan
fungsi intermediarinya maka bank berkewajiban menyalurkan dana
tersebut untuk pembiayaan. Alokasi dana bank ini mempunyai beberapa
tujuan yaitu:
1.Mencapai tingkat profitabilitas yang cukup
2.Mempertahankan kepercayaan masyarakat dengan menjaga agar posisi
likuiditas tetap aman.
Cont’s

Untuk mencapai kedua keinginan tersebut maka alokasi dana-dana bank


harus diarahkan sedemikian rupa agara pada saat diperlukan semua
kepentingan nasabah dapat terpenuhi. Alokasi penggunaan dana bank
syariah pada dasarnya dapat dibagi dalam dua bagian penting dari
aktiva bank yaitu:
1.Earning Assets (aktiva yang menghasilkan)
2.Non Earning Assit (aktiva yang tidak menghaskan)
Cont’s

Sumber dan Alokasi Pendapatan


a.Sumber Pendapatan Bank Syariah
Sesuai dengan akad-akad penyaluran pembiayaan di bank syariah,
maka hasil penyaluran dana tersebut dapat memberikan pendapatan
bank atau hal ini dikatakan sebagai sumber-sumber pendapatan bank,
antara lain :
1.Bagi hasil dan kontrak mudharabah dan kontrak musyarakah
2.Keuntungan atas kontrak jual-beli
3.Hasil sewa atas kontrak ijarah dan ijarah wa iqtina
4.Fee dan biaya administrasi atas jasa-jasa lainnya.
Cont’s

Pembagian Keuntungan
Pendapatan-pendapatan yang dihasilkan dari kontrak pembiayaan, setelah
dikurangi dengan biaya-biaya operasional, harus dibagi atau didistribusikan
antara bank dengan para penyandang dana, yaitu nasabah investasi, para
penabung, dan para pemegang saham sesuai dengan nisbah bagi hasil yang
dijanjikan.
Berdasarkan kesepakatan mengenai nisbah bagi hasil antara bank degan
para nasabah tsb, bank akan mengalokasikan penghasilannya dengan
tahap-tahap sbb:
1.Tahap pertama bank menetapkan jumlah relatif masing-masing dana
simpanan yang berhak atas bagi hasil usaha bank menurut tipenya, dengan
cara membagi setiap tipe dana-dana dengan seluruh jumlah dana-dana yang
ada pada bank dikalikan 100% (seratus persen)
Cont’s

2. Tahap kedua bank menetapkan jumlah pendapatan bagi hasil bagi


masing-masing tipe dengan cara mengalikan persentase (jumlah relatif)
dari masing-masing dana simpanan pada huruf (a) dengan jumlah
pendapatan bank.
3. Tahap ketiga bank menetapkan porsi bagi hasil untuk masing masing
tipe dana simpanan sesuai dengan nisbah yang diperjanjikan.
4. Tahap keempat bank harus menghiting jumlah relatif biaya operasional
terhadap volume dana, kemudian mendistribuskan beban tersebut
sesuai dengan porsi dana dari masing-masing tipe simpanan.
5. Tahap kelima bank menditribusikan bagi hasil untuk setipa pemegang
rekening menurut tipe simpananya sebanding dengan jumlah
simpanannya.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai