Anda di halaman 1dari 6

Hubungan antara indeks massa tubuh ibu

dengan berat badan lahir bayi


Berat badan lahir merupakan salah satu indicator kelangsungan hidup
neonatal, perkembangan fisik dan mental neonates yang paling penting
dan dapat diandalkan serta dipengharuhi oleh berbagian factor antara
lain factor genetic, sosail budaya dan demografi ibu dan salah satu
factor terpenting adalah tubuh ibu. Indeks massa (BMI) yang secara
langsung dan tidak langsung mencerminkan kesehatan dan
kesejahteraan ibu setrta status gizinya.
Indeks massa tubuh (BMI) wanita hamil memainkan peran penting
dalam hasil kehamilan dan berat lahir bayi. BMI adalah ukuran relatif
persentase massa lemak dan otot dalam tubuh manusia, yang dihitung
dengan membagi berat badan dalam kilogram dibagi dengan kuadrat
tinggi badan dalam meter.
• Bayi dengan berat badan lebih atau kurang dari kisaran biasanya mempunyai
risiko kematian dan gangguan fisik dan neurologis yang lebih besar. Perlunya
perhatian lebih terhadap pemeriksaan dan pengukuran IMT ibu dan
pertambahan berat badan selama perawatan kehamilan, serta berusaha
semaksimal mungkin untuk meningkatkan status gizi ibu dan pendidikan keluarga,
ditekankan dalam bidang ini karena relatif tingginya prevalensi BMI abnormal dan
pertambahan berat badan abnormal selama kehamilan (pertambahan berat
badan lebih banyak). atau kurang dari jumlah yang disarankan).
Rumusan masalah
1. menunjukan BMI mempengaruhi kehamilan dan berat badan lahir
normal.
2. factor yang mempengaruhi berat badan lahir bayi (BMI, umur,
pekerjaan, pendidikan, jenis persalinan, usia kehamilan, paritas dan
riwayat preeklampsia) serta pendapatan keluarga dimasukkan dalam
kuesioner yang dirancang.
3. pada penelitian ini hanya dilakukan pada beberapa RS maka belum
dapat digeneralisasikan pada seluruh masyarakat dan perlu dilakukan
penelitian yang lebih luas.
Tujuan penelitian
Hubungan indeks massa tubuh ibu dengan berat badan lahir neonatus
yang lahir di rumah sakit Universitas Islam Azad, Ilmu Kedokteran
Teheran tahun 2021 hingga 2022.
Kerangka konsep dan teori
Mengetahui adanya hubungan indek massa tubuh dengan berat lahir
neonatus .
Karakteristrik demomgrafi perempuan dan banyinya variable terdiri dari
usia wanita, BMI wanita, status Pendidikan perempuan, pekerjaan
wanita, keseimbangan, usia kehamilan, jenis pengiriman, riwayat
preeklampsia, pedapatam keluarga, jenis kelamin, berat badan wanita,
tinggi badan wanita, BMI wanita, berat badan lahir bayi.
• Berdasarkan penelusuran data penelitian, diketahui bahwa BMI perempuan
dapat mempengaruhi hasil kehamilan dan berat lahir bayi baru lahir, sehingga
sebagian besar bayi penderita makrosomia dilahirkan dari ibu yang
mengalami obesitas. Selain itu, temuan penelitian mengenai cara melahirkan
ini mengungkapkan bahwa kejadian operasi caesar meningkat seiring dengan
BMI wanita. Menurut model linier umum, di antara prediktor berat badan
bayi baru lahir, kita dapat merujuk pada BMI wanita, usia kehamilan, jenis
kelamin bayi, dan paritas. Singkatnya, penelitian ini menemukan bahwa indeks
massa tubuh (BMI) ibu yang menyimpang, khususnya obesitas, berhubungan
dengan outcome ibu dan bayi baru lahir yang buruk, hal ini konsisten dengan
temuan penelitian sebelumnya dalam bidang ini, yang akan dibahas lebih
lanjut di bawah. Kesimpulan penting dari penelitian ini adalah perempuan
dalam populasi memiliki BMI 29, yang menunjukkan kecenderungan tinggi
mengalami kelebihan berat badan pada wanita usia subur dan merupakan
faktor risiko baik bagi wanita usia subur maupun remaja.
Pengambilan Data
• Dalam penelitian deskriptif cross-sectional ini, dipilih 288 neonatus yang lahir di rumah
sakit Universitas Azad. Informasi tentang neonatus (jenis kelamin dan berat badan
lahir) dan informasi ibu (BMI, umur, pekerjaan, pendidikan, jenis persalinan, usia
kehamilan, paritas dan riwayat preeklampsia) serta pendapatan keluarga dimasukkan
dalam kuesioner yang dirancang.
• Usia rata-rata dan BMI ibu hamil yang diteliti masing-masing adalah 30 dan 29, dan
berat rata-rata bayi baru lahir yang lahir dari ibu tersebut diperkirakan 3200 g. Di antara
ibu yang diteliti, 232 ibu memiliki indeks massa tubuh abnormal, dimana 41%
diantaranya kelebihan berat badan dan sekitar 40% mengalami obesitas. Di antara
neonatus yang diteliti, 25 bayi memiliki berat badan abnormal, 11 diantaranya memiliki
berat badan lahir rendah dan 14 bayi makrosomia. Analisis data penelitian ini
menunjukkan bahwa BMI ibu dapat mempengaruhi outcome kehamilan dan berat
badan lahir neonatus. Antara BMI ibu dengan berat badan lahir bayi terdapat hubungan
yang signifikan.

Anda mungkin juga menyukai