Anda di halaman 1dari 45

Etika Profesional

Apakah Etika itu?


Definisi Etika
• Etika (ethics) adalah serangkaian prinsip atau nilai moral
• Prinsip atau nilai moral contoh : UU, doktrin gereja, peraturan
• Etika merupakan perekat dalam anggota masyarakat
• Sedangkan perilaku tidak etis diartikan sebagai tindakan yang
berbeda dengan apa yang mereka anggap tepat dilakukan dalam
situasi tertentu

20XX presentation title 3


Mengapa seseorang bertindak tidak etis?

Alasan utama mengapa seseorang bertindak tidak etis?


1. Standar etika seseorang berbeda dengan standar etika yang berlaku di
masyarakat
2. Atau individu tersebut memilih untuk mementingkan diri sendiri

20XX presentation title 4


Dilema Etika
• Dilema etika adalah situasi yang dihadapi oleh seseorang dimana dia
harus mengambil keputusan tentang perilaku yang kurang tepat
• Contoh : auditor akan memilih untuk tetap memberikan pendapat
sesuai dengan penemuannya walaupun terancam digantikan dengan
auditor baru atau tetap mempertahannya.

20XX presentation title 5


Menyelesaikan Dilema Etika
Enam langkah berikut diharapkan dapat menjadi pendekatan yang relative sederhana
untuk menyelesaikan dilema etika :
1. Memperoleh fakta-fakta yang relevan
2. Mengidentifikasi isu-isu etika yang muncul dari fakta-fakta tersebut
3. Memutuskan siapa yang akan terkena dampak dari dilema tersebut dan
bagaimana setiap orang atau kelompok dapat terkena dampaknya
4. Mengidentifikasikan alternatif-alternatif yang tersedia bagi individu yang harus
menyelesaikan dilema tersebut
5. Mengidentifikasi konsekuesi yang mungkin muncul dari setiap alternatif
6. Memutuskan tindakan yang tepat

20XX presentation title 6


Contoh Dilema Etika
• Bambang Lelono telah bekerja selama 6 bulan sebagai asisten staf di kantir akuntan publik (KAP) Budi &
Budi. Baru-baru ini, ia ditugaskan untuk mengaudit Reksa Manufacturing Company dibawah supervisi
Charles Hutapea, seorang auditor senior yang berpengalaman. Ada tiga auditor yang ditugaskan dalam audit
tersebut, termasuk Bambang, Charles dan seorang asisten yang berpengalaman, Mira Maharani. Saat makan
siang di hari pertama, Chales berkata, “Sangat penting bagi kita untuk bekerja lembur selama beberapa jam
namun tidak memasukkannya dalam hitungan upah lembur, agar biaya yang dikeluarkan sesuai dengan
anggaran. Kontrak kerja audit ini sebenarnya tidak begitu menguntungkan, dan kita tidak ingin membebani
perusahaan dengan anggaran tambahan. Kita dapat melakukannya dengan mudah, dengan cara hadir setengah
jam lebih cepat, mengambil waktu makan siang yang lebih singkat dan bekerja ekstra satu atau beberapa jam
setelah jam pulang kerja. Kita tidak akan memasukkan jam tambahan tersebut ke dalam laporan waktu kita.”
Bambang kemudian ingat bahwa ia pernah membaca panduan kebijakan perusahaan yang menyatakan bahwa
bekerja lembur dan tidak membebankannya dalam laporan waktu merupakan pelanggaran terhadap kebijakan
kepegawaian di KAP Budi & Budi. Ia juga mengetahui bahwa auditor senior mendapatkan bonus, dan
bukannya upah lembur. Sementara para staf diberi upah lembur tetapi tidak mendapatkan bonus. Kemudian,
ketika sedang mendiskusikan masalah ini dengan Mira, Mira berkata, “Charles melakukan hal ini dalam
semua pekerjaannya. Para partner menganggap ia melakukan pekerjaannya dengan luar biasa, karena
pekerjaan selalu dibawah anggaran. Charles akan membalas kita dengan membalas kita dengan memberikan
evaluasi yang baik atas kontrak kerja kita, khususnya untuk kategori perilaku kooperatif. Beberapa auditor
senior lainnya juga melakukan hal yang sama.”

20XX presentation title 7


Menyelesaikan Dilema Etika dengan Menggunakan Enam Langkah

• Fakta-Fakta yang Relevan


Terdapat tiga faktor kunci dalam situasi yang terkait dengan masalah etika dan bagaimana masalah
tersebut akan ditangani, yaitu:
1. Staf tersebut diberitahukan bahwa dia akan bekerja lembur oleh atasannya, tetapi kelebihan
jam tersebut tidak akan dicatat dalam laporan waktu.
2. Kebijakan perusahaan melarang hal tersebut
3. Seorang staf lainnya telah menyatakan bahwa hal ini merupakan praktik yang umum
dilakukan di perusahaan tersebut.
• Masalah Etika
Apakah etis jika Bambang bekerja melebihi waktu kerja namun tidak dicatat sebagai jam
lembur dalam laporan?

20XX presentation title 8


Menyelesaikan Dilema Etika dengan Menggunakan Enam Langkah
• Siapa yang terkena dampaknya dan bagaimana masing-masing pihak terkena
dampaknya?
Pihak yang Terkena Bagaimana Terkena Dampaknya
Dampak
Bambang Diminta untuk melanggar kebijakan perusahaan
Jumlah jam kerja akan terpengaruh
Honor akan terpengaruh
Evaluasi kinerja mungkin akan terpengaruh
Sikap terhadap perusahaan mungkin terpengaruh
Mira Sama seperti Bambang
Charles Kesuksesan dalam kontrak kerja dan dalam perusahaan akan terpengaruh
Budi & Budi Kebijakan tertulis perusahaan dilanggar
Dapat mengakibatkan penurunan tagihan pada klien dalam kontrak kerja saat ini dan di masa
mendatang
Dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk memotivasi dan menahan pegawai

20XX presentation title 9


Menyelesaikan Dilema Etika dengan Menggunakan Enam
Langkah
Pihak yang Terkena Dampak Bagaimana Terkena Dampaknya
Staf yang ditugaskan di Reksa Dapat mengakibatkan anggaran waktu yang realistis
Manufacturing
Dapat berakibat kinerja waktu yang tidak baik dalam evaluasi kinerja di
masa mendatang
Dapat mengakibatkan merasa tertekan untuk melanjutkan tugas tanpa
dibayar pada kelebihan jam kerja
Staf lain di perusahaan Dampak praktik dalam kontrak kerja ini akan memotivasi yang lain
untuk melakukan praktik yang sama dalam kontrak kerja lainnya

• Alternatif yang Tersedia untuk Bambang


- Menolak untuk bekerja lembur
- Melakukan seperti yang diminta charles
- Memberitahu charles bahwa ia tidak akan bekerja lembur atau ia akan meminta upah lembur jika harus
bekerja di luar jam kerja normal
- Mendiskusikan dengan manajer atau partner mengenai permintaan charles
- Menolak untuk bekerja dalam kontrak kerja tersebut
- Berhenti dari perusahaan tersebut

20XX presentation title 10


Menyelesaikan Dilema Etika dengan Menggunakan Enam Langkah

• Konsekuensi dari Setiap Alternatif


Dalam menentukan konsekuensi dari setiap alternatif, sangat penting untuk mengevaluasi dampak jangka pendek maupun
jangka panjang. Terdapat kecenderungan normal untuk lebih menekankan pada tujuan jangka pendek karena konsekuensi
jangka pendek akan dirasakan dalam waktu dekat, bahkan meski konsekuensi jangka panjangnya lebih penting. Sebagai
contoh, pertimbangan konsekuensi yang mungkin muncul jika Bambang memutuskan untuk bekerja lembur dan tidak
melaporkan kelebihan tersebut. Dalam jangka pendek, kemungkinan ia akan mendapatkan hasil evaluasi yang baik untuk
kriteria kerja sama dan bahkan akan mendapatkan kenaikan gaji. Dalam jangka panjang, apakah akibatnya jika melaporkan
jam lembur tersebut ketika konflik etika lainnya muncul? Pertimbangkan dilema etika serupa yang mungkin akan dialami
Bambang dalam kariernya di masa yang akan mendatang adalah :
- Seorang supervisor meminta Bambang untuk bekerja lembur 3 jam setiap hari dan tidak melaporkan 15 jam lembur di
setiap akhir pekan.
- Seorang supervisor meminta Bambang untuk berbuat seolah-olah telah melaksanakan prosedur audit tertentu, padahal
kenyataannya prosedur tersebut tidak dilakukan.
- Bambang menyimpulkan bahwa ia akan mendapatkan promosi jabatan sebagai manajer kecuali hanya jika ia
membujuk para asistennya untuk bekerja lembur dan tidak mencatat jam lembur tersebut.
- Manajemen memberitahukan Bambang, yang kini telah menjadi partner, bahwa perusahaan akan mendapatkan imbalan
jasa audit sebesar Rp 40.000.000 sebagai imbalan atas dikeluarkan opini unqualified atau perusahaan akan mengganti
para auditornya.
- Manajemen menginformasikan pada Bambang bahwa imbalan jasa audit akan dinaikkan Rp 25.000.000 jika Bambang
dapat menemukan cara-cara yang memungkinkan untuk menaikkan laba sebesar Rp 1 miliar.

20XX presentation title 11


Menyelesaikan Dilema Etika dengan Menggunakan Enam Langkah

• Tindakan yang Tepat


Hanya Bambang yang dapat memutuskan tindakan yang tepat untuk dipilih dalam
setiap kondisi tersebut setelah mempertimbangkan nilai-nilai etikanya dan
kemungkinan dampak dari masing-masing pilihan keputusan tersebut. Secara ekstrem,
Bambang dapat memutuskan bahwa konsekuensi yang relevan adalah dampak
potensial terhadap kariernya. Sebagian besar kita yakin bahwa Bambang melakukan
perbuatan yang tidak beretika jika ia mengikuti pola tersebut. Di sisi lainnya,
Bambang dapat memutuskan untuk menolak bekerja dalam suatu perusahaan yang
mengizinkan seorang supervisor untuk melanggar kebijakan perusahaan. Sebagian
besar orang meyakini bahwa pilihan tersebut merupakan reaksi paling ekstrem dan
naif.

20XX presentation title 12


Kebutuhan Khusus Akan Kode Etik Profesi

• Perlunya Etika Profesional bagi Organisasi Profesi


 Setiap profesi yang menyediakan jasanya kepada masyarakat memerlukan
kepercayaan dari masyarakat yang dilayaninya
 Kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa akuntan publik akan menjadi lebih
tinggi jika profesi tersebut menerapkan standar mutu tinggi

20XX presentation title 13


Akuntan Publik dan Auditor Independen
Akuntan Publik adalah akuntan yang berpraktik dalam Kantor Akuntan Publik
(KAP).
Jasa yang disediakan oleh Kantor Akuntan Publik :
1. Jasa audit atas laporan keuangan historis
2. Jasa atestasi atas laporan keuangan prospektif atau asersi selain yang
dicantumkan dalam laporan keuangan historis
3. Jasa akuntansi dan review
4. Jasa konsultasi
Auditor Independen adalah akuntan publik yang melaksanakan penugasan
audit atas laporan keuangan historis yang menyediakan jasa audit atas dasar
standar auditing yang tercantum dalam Standar Profesional Akuntan Publik.
20XX presentation title 14
Kode Etik Akuntan Indonesia

• Etika profesional bagi praktik akuntan di Indonesia disebut dengan istilah


kode etik dan dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai
organisasi profesi akuntan. Ikatan Akuntan Indonesia beranggotakan
auditor dari berbagai tipe (auditor pemerintah, auditor intern, dan auditor
independen), akuntan manajemen, akuntan yang bekerja sebagai pendidik.

20XX presentation title 15


Kode Etik AICPA
• Prinsip etika profesi
• Peraturan etika
• Interpretasi atas peraturan etika
• Kaidah etika

20XX presentation title 16


Kode Etik Ikatan Akuntan Indonesia

1. Prinsip Etika
2. Aturan Etika
3. Interpretasi aturan etika
4. Tanya dan jawab

20XX presentation title 17


Prinsip – Prinsip Etika
Kode etik Ikatan Akuntan Indonesia memuat 8 prinsip etika, yaitu:
1. Tanggung jawab profesi
2. Kepentingan publik
3. Integritas
4. Obyektivitas
5. Kompetensi dan kehati-hatian profesional
6. Kerahasiaan
7. Perilaku profesional
8. Standar teknis

20XX presentation title 18


Prinsip – Prinsip Etika
• Tanggung jawab profesi
Bahwa akuntan di dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai profesional, setiap anggota
harus senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang
dilakukannya.
• Kepentingan publik
Akuntan sebagai anggota IAI berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka
pelayanan kepada publik, menghormati kepentingan publik, dan menunjukkan komitmen atas
profesionalisme.
• Integritas
Akuntan sebagai seorang profesional, dalam memelihara dan meningkatkan kepercayaa publik,
harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya tersebut dengan menjaga integritasnya setinggi
mungkin.
• Obyektivitas
Dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya, setiap akuntan sebagai anggota IAI harus menjaga
obyektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan.
20XX presentation title 19
Prinsip – Prinsip Etika
• Kompetensi dan kehati-hatian profesional
Akuntan dituntut harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan penuh kehati-hatian, kompetensi, dan
ketekunan, serta mempunyai kewajiban untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan
profesionalnya pada tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja memperoleh
manfaat dan jawa profesional yang kompeten berdasarkan perkembangan praktik, legislasi, dan teknik yang
paling mutakhir.
• Kerahasiaan
Akuntan harus menghormati kerahasiaan informasi yang diperoleh selama melakukan jasa profesional dan
tidak boleh memakai atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada hak atau
kewajiban profesional atau hukum yang mengungkapkannya.
• Perilaku profesional
Akuntan sebagai seorang profesional dituntut untuk berperilaku konsisten selarasa dengan reputasi profesi
yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan profesinya.
• Standar teknis
Akuntan dalam menjalankan tugas profesionalnya harus mengacu dan mematuhi standar teknis dan standar
profesional yang relevan. Sesuai dengan keahliannya dan dengan berhati-hati, akuntan mempunyai kewajiban
untuk melaksanakan penugasan dari penerima jasa selama penugasan tersebut sejalan dengan prinsip
integritas dan obyektivitas.
20XX presentation title 20
Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik

• Aturan etika ini secara khusus • Dalam aturan etika ini


ditujukan untuk mengatur digunakan singkatan KAP
perilaku profesional yang dengan dua makna dan
menjadi anggota Kompartemen penulisan yang berbeda.
Akuntan Publik. Aturan ini (1) KAP yang berarti
berlaku efektif tanggal 5 Mei Kompartemen Akuntan
2000. Publik
(2) KAP yang bermakna Kantor
Akuntan Publik

20XX presentation title 21


Aturan Kompartemen Akuntan Publik

• 100 Independensi, Integritas dan Obyektivitas


• 200 Standar Umum dan Prinsip Akuntansi
• 300 Tanggung Jawab kepada Klien
• 400 Tanggung Jawab kepada Rekan Seprofesi
• 500 Tanggung Jawab dan Praktik Lain

20XX presentation title 22


100 Independensi, Integritas dan Obyektivitas

• 101 Independensi
Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus selalu mempertahankan sikap mental
independen di dalam memberikan jasa profesional sebagaimana diatur dalam standar
profesional akuntan publik yang ditetapkan oleh IAI. Sikap mental independen tersebut
harus meliputi independen dalam fakta (in fact) maupun dalam penampilan (in
appearance)
• 102 Integritas dan Obyektivitas
Dalam menjalankan tugasnya, anggota KAP harus mempertahankan integritas dan
obyektivitas, harus bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest) dan tidak boleh
membiarkan faktor salah saji material (material misstatement) yang diketahuinya atau
mengalihkan (mensubordinasikan) pertimbangannya kepada pihak lain.

20XX presentation title 23


200 Standar Umum dan Prinsip Akuntansi
• 201 Standar Umum • 203 Prinsip-prinsip Akuntansi
Anggota KAP harus mematuhi standar Anggota KAP tidak diperkenankan :
berikut beserta interpretasi yang terkait yang
1. Menyatakan pendapat bahwa laporan keuangan
dikeluarkan oleh badan pengatur standar yang
atau keuangan lain suatu entitas disajikan sesuai
ditetapkan IAI :
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
- Kompetensi profesional
2. Menyatakan bahwa ia tidak menemukan
- Kecermatan dan keseksamaan profesional perlunya modifikasi material yang harus
- Perencanaan dan supervisi dilakukan terhadap laporan atau data agar
- Data relevan yang memadai sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku,
• 202 Kepatuhan terhadap Standar laporan yang memuat penyimpangan yang
berdampak material terhadap laporan atau data
Anggota KAP wajib mematuhi standar yang secara keseluruhan dari prinsip akuntansi yang
dikeluarkan oleh badan pengatur standar yang berlakuyang ditetapkan pengatur standar yang
ditetapkan oleh IAI ditetapkan IAI.

20XX presentation title 24


300 Tanggung Jawab kepada Klien
• 301 Informasi Klien yang Rahasia
 Anggota KAP tidak diperkenankan mengungkap informasi klien yang
bersifat rahasia tanpa persetujuan klien.
 Anggota yang terlibat dalam penyidikan dan review diatas, tidak boleh
memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi mereka atau
mengungkapkan informasi klien yang harus dirahasiakan yang
diketahuinya dalam pelaksanaan tugasnya. Larangan ini tidak boleh
membatasi anggota dalam pemberian informasi sehubungan dengan
proses penyidikan atau penegak disiplin.

20XX presentation title 25


300 Tanggung Jawab kepada Klien

• 302 Fee Profesional


a. Besaran Fee
Besaran fee anggota dapat bervariasi tergantung antara lain : risiko penugasan,
kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan untuk
melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya KAP yang bersangkutan dan
pertimbangan profesional lainnya.
b. Fee Kontijen
fee yang ditetapkan untuk pelaksanaan suatu jasa profesional tanpa adanya fee
yang akan dibebankan, kecuali ada temuan atau hasil tertentu dimana jumlah fee
tergantung pada temuan atau hasil tertentu tersebut.

20XX presentation title 26


400 Tanggung Jawab Kepada Rekan Seprofesi
• 401 Tanggung jawab kepada rekan seprofesi
Anggota wajib memelihara citra profesi, dengan tidak melakukan perkataan dan perbuatan
yang dapat merusak reputasi rekan seprofesi.
• 402 Komunikasi antar akuntan publik
Anggota wajib berkomunikasi tertulis dengan akuntan publik pendahulu bila menerima
penugasan audit menggantikan akuntan publik pendahulu atau untuk tahun buku yang
sama ditunjuk akuntan publik lain dengan jenis dan periode serta tujuan yang berlainan.
Akuntan publik terdahulu wajib menanggapi secara tertulis permintaan komunikasi dari
akuntan pengganti secara memadai.
• 403 Perikatan atestasi
Akuntan publik tidak diperkenankan menerima penugasan atestasi yang jenis atestasi dan
periodenya sama dengan penugasan akuntan yang lebih dahulu ditunjuk klien, kecuali
apabila penugasan tersebut dilaksanakan untuk memenuhi ketentuan perundang-undangan
atau peraturan yang dibuat oleh badan yang berwenang.

2022 Etika Profesional 27


500 Tanggung Jawab dan Praktik Lain
• 501 Perbuatan dan perkataan yang mendiskreditkan
Anggota tidak diperkenankan melakukan tindakan dan/atau mengucapkan
perkataan yang mencemarkan profesi.
• 502 Iklan, promosi dan kegiatan pemasaran lainnya
Anggota dalam menjalankan praktik akuntan publik diperkenankan
mencari klien melalui pemasangan iklan, melakukan promosi pemasaran
dan kegiatan pemasaran lainnya sepanjang tidak merendahkan citra profesi

2022 Etika Profesional 28


500 Tanggung Jawab dan Praktik Lain
• 503 Komisi dan Fee Referal
1. Komisi
Anggota KAP tidak diperkenankan untuk memberikan/menerima komisi apabila
pemberian/penerimaan komisi tersebut dapat mengurangi independensi.
2. Fee Referal (Rujukan)
Fee referal (rujukan) hanya diperkenankan bagi sesama profesi.
• 504 Bentuk Organisasi dan Nama KAP
Anggota hanya dapat berpraktik akuntan publik dalam bentuk organisasi yang
diizinkan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku dan atau yang tidak
menyesatkan dan merendahkan citra profesi

2022 Pertemuan 2 – Etika Profesional 29


20XX presentation title 30
INTRODUCTION
3

PRIMARY GOALS
4

agenda AREAS OF GROWTH


5

TIMELINE
10

SUMMARY
13
introduction
At Contoso, we empower organizations to
foster collaborative thinking to further drive
workplace innovation. By closing the loop and
leveraging agile frameworks, we help business
grow organically and foster a consumer-first
mindset.​

20XX presentation title 33


primary goals
quarterly performance
Q1

Q2

Q3

Q4

- 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0

Series 1 Series 2

20XX presentation title 35


areas of growth
B2B SUPPLY CHAIN ROI E-COMMERCE

Q1 4.5 2.3 1.7 5.0

Q2 3.2 5.1 4.4 3.0

Q3 2.1 1.7 2.5 2.8

Q4 4.5 2.2 1.7 7.0

20XX presentation title 36


RICHARD BRANSON

“Business opportunities are like buses.


There's always another one coming.”

20XX presentation title 37


meet our team

TAKUMA HAYASHI MIRJAM NILSSON​ FLORA BERGGREN​ RAJESH SANTOSHI


president chief executive officer chief operations officer vp marketing

20XX presentation title 38


meet our extended team

TAKUMA HAYASHI MIRJAM NILSSON​ FLORA BERGGREN​ RAJESH SANTOSHI


president chief executive officer chief operations officer vp marketing

GRAHAM BARNES ROWAN MURPHY ELIZABETH MOORE ROBINE KLINE


vp product SEO strategist product designer content developer
plan for product launch
PLANNING synergize scalable e-commerce

MARKETING disseminate standardized metrics

DESIGN coordinate e-business applications

STRATEGY foster holistically superior methodologies

LAUNCH deploy strategic networks with compelling e-business needs

20XX presentation title 40


timeline
NOV 20XX
disseminate standardized metrics

SEP 20XX
synergize scalable e-commerce

JAN 20XX
coordinate e-business applications

MAR 20XX MAY 20XX


foster holistically superior deploy strategic networks with
methodologies compelling e-business needs
areas of focus
B2B MARKET SCENARIOS
o Develop winning strategies to keep ahead of the competition
o Capitalize on low-hanging fruit to identify a ballpark value
o Visualize customer directed convergence​

CLOUD-BASED OPPORTUNITIES
o Iterative approaches to corporate strategy
o Establish a management framework from the inside

20XX presentation title 42


how we get there
ROI NICHE MARKETS SUPPLY CHAINS

o Envision multimedia- o Pursue scalable customer o Cultivate one-to-one


based expertise and cross- service through customer service with
media growth strategies sustainable strategies robust ideas

o Visualize quality o Engage top-line web o Maximize timely


intellectual capital services with cutting-edge deliverables for real-time
deliverables schemas
o Engage worldwide
methodologies with web-
enabled technologies

20XX presentation title 43


summary
At Contoso, we believe in giving 110%. By
using our next-generation data architecture, we
help organizations virtually manage
agile workflows. We thrive because of our
market knowledge and great team behind our
product. As our CEO says, "Efficiencies will
come from proactively transforming how we
do business."​

20XX presentation title 44


thank you
mirjam nilsson
mirjam@contoso.com
www.contoso.com

Anda mungkin juga menyukai