Anda di halaman 1dari 20

Tata Kelola

Perusahaan Dan
Dewan Direktur

- Farros Dhana Rahardian – B12.2020.04258


- Fransiskus Julian Finasta – B12.2020.04331
Tata kelola perusahaan merujuk pada
seperangkat mekanisme dan proses yang
membantu memastikan bahwa perusahaan
diarahkan dan dikelola untuk menciptakan
nilai bagi pemiliknya sementara secara
bersamaan memenuhi tanggung jawab kepada
pemegang saham lain (misalnya, karyawan,
• Anglo-Amerika: Sistem tata kelola secara
pemasok, dan masyarakat pada umumnya).
utama disediakan oleh pasar ekuitas dan
struktur yang mendukung atau dihasilkan
oleh mereka
• Negara Eropa Barat dan Asia: Pengaruh
pemerintahan relatif lebih disediakan oleh
pola kepemilikan terkonsentrasi.
HUKUM DAN PERATURAN
Perusahaan adalah sebuah badan hukum. Dengan demikian, mereka tunduk
pada hukum dan peraturan yurisdiksi pemerintah ketika menjalankan
usaha dan orang-orang dari pasar saham ketika sahamnya diperdagangkan.
Pendekatan dan mekanisme tata kelola perusahaan bervariasi di seluruh
negara. Secara umum, orientasi tata kelola perusahaan di dunia dapat
dibagi menjadi dua:
Amerika Serikat Kontinental / Jepang
Sistem hukum di Amerika Sistem pemerintahan Eropa
Serikat menciptakan kewajiban Kontinental/Jepang bertujuan untuk
fidusia bagi manajer dan memastikan bahwa perusahaan
direksi untuk bertindak demi dikelola untuk kebaikan
kepentingan terbaik bagi perusahaan, beberapa stakeholder,
pemegang saham. dan masyarakat pada umumnya.
UNDANG-UNDANG SARBANES-OXLEY TAHUN 202

UU Sarbanes-Oxley memberlakukan
persyaratan baru pada perusahaan
yang terdaftar di Amerika Serikat dan
auditor mereka.
Tujuan eksplisit UU Sarbanes-Oxley
adalah untuk meningkatkan
transparansi, ketepatan waktu, dan
kualitas pelaporan keuangan.
UU Sarbanes-Oxley memiliki pengaruh di luar batas Amerika Serikat. Semua
perusahaan yang terdaftar di Securities and Exchange Commission AS (SEC) harus
mematuhi UU tersebut terlepas dari apakah markas mereka berbasis di Amerika
Serikat atau di luar negeri.

Ketentuan-ketentuan utama dalam Sarbanes-Oxley, antar lain :


• Audit eksternal industry, yang sebelumnya diatur sendiri kemudian menjadi
sangat diatur oleh pemerintah federal.
• Para anggota komite audit dewan direksi perusahaan dituntut untuk mandiri
dan pahammengenai hal keuangan.
DEFINISI DARI
KELEMAHAN
PENGENDALIAN
Kelemahan pengendalian terjadi ketika desain atau operasi pengendalian tidak
memungkinkan manajemen atau karyawan dalam kegiatan normal melakukan
fungsi yang ditugaskan, yakni untuk mencegah atau mendeteksi kesalahan secara
tepat waktu. Kelemahan dalam desain terjadi ketika

a) pengendalian yang diperlukan untuk memenuhi tujuan pengendalian menjadi


hilang atau,
b) pengendalian yang ada tidak dirancang dengan baik, meskipun pengendalian
telah beroperasi seperti yang telah direncanakan, tujuan pengendalian tidak
selalu tercapai.
DEWAN DIREKSI
Dalam perusahaan publik, pemegang saham biasanya memvariasikan risiko
mereka dan memiliki portofolio saham di berbagai perusahaan. solusi
umum bagi pemegang saham secara kolektif adalah menyerahkan
wewenang mereka dalam mengawasi tindakan manajemen kepada dewan
direksi. Dewan direksi (dan juga pejabat perusahaan) memiliki kewajiban
fidusia untuk mendorong keberhasilan jangka panjang perusahaan bagi
kepentingan pemegang saham dan juga kadang-kadang bagi pemegang
utang.
Menjaga
kepentingan ekuitas
investor

Melindungi
kepentingan
stakeholder
perusahaan
lainnya
Dalam memutuskan bagaimana struktur kegiatan dan cara untuk
bertindak, dewan direksi harus mengikuti beberapa prinsip dasar.

Mereka h aru s mematuhi h u k u m


d a n peraturan y a n g Mereka h aru s m e n c o b a untuk
relevan mengikuti a p a y a n g diyakini
se bag ai praktik terbaik
K O M I T E AUDI T

Komite Audit memberikan pengawasan independen atas proses pelaporan keuangan


perusahaan, pengendalian internal, dan auditor independen. Komite audit meningkatkan
kemampuan dewan untuk berfokus secara intensif dan tidak menggunakan biaya relatif
mahal (tanpa melibatkan dewan utama secara penuh) pada fungsi laporan keuangan
yang berkaitan dengan perusahaan.

Unit komite audit biasanya mencakup lingkup tanggung jawab komite dan bagaimana
melaksanakan tanggung jawab tersebut, termasuk struktur, proses, dan persyaratan
keanggotaan. Komite audit juga menetapkan prosedur untuk menangani keluhan
mengenai akuntansi, proses audit, dan hal-hal terkait Pengendalian internal, termasuk
prosedur rahasia, penyerahan yang tidak diketahui oleh karyawan mengenai praktik
akuntansi yang dipertanyakan. Komite audit juga biasanya Bertanggung jawab atas
penunjukan, kompensasi, retensi, dan pengawasan pekerjaan auditor eksternal.
K O M I T E AUDI T
Beberapa praktik u m u m menunjukkan bahwa komite audit disarankan
untuk:

1. Mendapat dukungan dan arahan dari seluruh jajaran direksi.


2. Menggunakan agenda dan mengikuti program kerja formal, menyimpan risalah
rapat, dan mendistribusikan jadwal pertemuan ke dewan direksi, jadwal
pertemuan disiapkan di awal, sehingga peserta memiliki waktu y a n g cukup
untuk mempersiapkan segala sesuatu.
3. Memiliki setidaknya tiga anggota, namun tidak terlalu banyak, sehingga semua
anggota dapat menjadi peserta aktif.
4. Memastikan bahwa komite terdiri atas individu-individu yang ”tepat”.
Menetapkan tanggung jawab anggota dan berharap bahwa anggota y a n g tidak
lagi berkeinginan memberikan kontribusi y a n g bermanfaat untuk mundur dari
KOMITE KOMPENSASI

Komite k o m p e n s a s i juga
menyediakan pengawasan
m e n g e n a i des ain d a n operasi
Komite kompe n s as i dari renc ana pensiun,
m e n a n g a n i ma s a l a h y a n g meskipun dalam perusahaan
lain fungsi ini dis erahk an
berkaitan d e n g a n
k e p a d a komite investasi
kompensasi da n manfaat dewan.
y a n g diberikan kepada
karyawan, da n k h u s u s n y a
Komite k o m p e n s a s i memiliki
pihak top executive t a n g g u n g jawab fidusia untuk
memastikan bahwa program
kompensasi
eksekutif p e r u s a h a a n berjalan adil
d a n tepat
K E S I M P U LA N

Dewan direksi adalah bagian penting dari siste tata kelolaperusahaan d SPM.
Hukum dan peraturan membu Beberapa praktik yawlakatanggap diinginkan,
seperti kemandirian anggota dewan yang menjadi bagian komite kompensasi dan
audit. Akan tetapi, hukum dan peraturan tidak bisa menentukan
segalanya.Meskipun hal tersebut penting, harus diakui bahwa ada batasan untuk
apa yang harus dewan direksi lakukan. Menyalahkan dewan direksi ketika
perusahaan mengalami kejanggalan dan penyimpangan etis adalah sebuah hal
yang biasa terjadi. Akan tetapi, direksi yang mandiri hanya melayani organisasi
mereka paruh waktu. Mereka tidak dapat bertanggung jawab setiap hari untuk
manajemen perusahaan.
S t u d i K a s u s Ve c t o r A e r o m o t i v e
Corporation

- John Pope merupakan seorang anggota dewan direksi dari vector


Aeromotive Corporation. Vector Aeromotive Corporation merancang,
memproduksi, dan menjual mobil sport eksotis. Mobil tersebut
didenfinisikan memiliki teknologi yang canggih, kemampuan yang andal
dan berpenampilan menarik. Mobil sport eksotis tersebut ditawarkan
kepada klien kaya yang terpilih. Vector bermarkas di Wilmington,
California yang merupakan satu-satunya produsen mobil sport eksotis
yang berbasis di Amerika Serikat.
- Gerry Wiegert merupakan presidenten perusahaan Dari Vektor
Aeromotive Perusahaan, pada tahun 1990, Don Johnson dikerjakan
sebagai wakil.
Permasalahan

- Gaya manajemen Gerry yang dibentuk oleh kepribadian, kompulsif obsesif dan
perkataan buruk yang memberikan tehnik yang berlebihan pada karyawan,
sehingga membuat tidak adanya hukum yang menggikat.
- Gaya manajemen Gerry yang membuat perusahaan tak mampu membayar
karyawan atau pajak gaji, penolakan cek, dan rekening saldo utang sedang
diabaikan, secara moral dan hukum para pemegang saham memiliki kewajiban
untuk memecat Gerry sebagai presidenten.
- Anggota dewan direksi velector kurang efektif dalem melakan kontrol atas
kinerja manajemen dalem mengidentifikasikan masalah dan mencari solusi dan
tidak melakan kebijakkan yang berarti meskipun sudah lama mendapat laporan
tentang gaya manajemen Gerry vang buruk.
Saran
• Perusahaan sebaiknya membentuk Komite Dewan, terutama terkait
Komite Audit.
• Bertugas memberikan pengawasan independen atas proses pelaporan
keuangan perusahaan, pengendalian internal, dan audit.
• Meningkatkan kemampuan dewan untuk berfokus secara intensif
dalam fungsi pelaporan keuangan perusahaan.
• Sehingga dapat mengidentifikasi apabila terjadi fraud.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai