SPM Kelompok 4
SPM Kelompok 4
Nama Kelompok 4
Pengendalian tindakan merupakan pilihan yang terbaik karena pengendalian tindakan berhubungan secara
langsung. Pengendalian tidak akan cenderung membawa pada dokumentasi akumulasi pengetahuan mengenai
apa yang paling baik. Pengendalian juga merupakan elemen kunci dalam bentuk perubahan birokrasi dalam arti
yang positif. akan tetapi pengendalian tindakan memiliki sejumlah kelemahan yang signifikan
1. Adanya pembatasan kemungkinan yang sangat tegas. Pengetahuan yang mendalam mengenai tindakan yang
dibutuhkan hanya ada pada pekerjaan dengan kerutinan yang tinggi. akan tetapi pengendalian tindakan
memiliki sejumlah kelemahan yang signifikan pertama adanya pembatasan kemungkinan yang sangat tegas.
2. Sebesar pengendalian tindakan juga seringkali mematahkan kreativitas inovasi dan adaptasi. Adaptasi ini
mungkin sangat lengkap sehingga mereka mulai tergantung pada peraturan berhenti memikirkan bagaimana
proses tersebut dapat ditingkatkan dan tidak mau berubah contohnya kreativitas pilot bukan merupakan sifat
yang diperlukan.
3. Akuntabilitas tindakan khususnya, dapat menyebabkan kecerobohanmisalnya bisa ditemukan kesalahan
pada kecelakaan pesawat terbang yang berarti pilot terburu-buru dalam melakukan prosedur take off dan
landing.
4. Pengendalian tindakan seringkali menimbulkan pengaruh negative beberapa orang khususnya orang-orang
yang lebih mandiri dan kreatif mungkin keluar untuk mencari pekerjaan lain yang memberikan kesempatan
yang lebih besar untuk meraih prestasi atau aktualitas diri
5. Pengendalian tindakan putusnya yang memerlukan kajian tindakan biayanya mahal
Kajian tersebut biasanya harus dilakukan oleh orang yang sama kualifikasinya atau lebih berkualifikasi daripada
orang-orang yang melakukan Tindakan. Oleh karena itu pengkaji harus berpengetahuan luas serta waktu dan
jasanya mahal
KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN
PENGENDALIAN HASIL
Keunggulan
b) Perilaku karyawan dapat dipengaruhi bahkan ketika b) Keterampilan karyawan kadang memiliki risiko dan pada
karyawan memperoleh otonomi yang signifikan karena pengendalian ini risiko dibebankan pada karyawan. Hal tersebut
otonomi memberikan ruang pada cara berpikir yang sering kali menjadi problematic karena karyawan merupakan
baru dan inovatif. Pemberian otonomi ini akan penolak risiko sehingga perusahaan harus menawarkan tingkat
menghasilkan komitmen dan motivasi karyawan yang kompensasi yang lebih tinggi. Namun ketika perusahaan gagal
lebih besar karena kebutuhan untuk berprestasi yang memberikan premi, karyawan dapat kehilangan kepuasan hingga
semakin tinggi pula. Karyawan juga mendapatkan ruang menurunnya kualitas kerja bahkan perusahaan akan sulit
Kelemahan
untuk berkreativitas melalui gaya perilaku penjualan mempertahankan karyawan yang berkualitas.
Kelemahan
yang unik sehingga akan memberikan hasil yang lebih c) Target kinerja yang merupakan bagian dari system pengendalian
baik daripada umumnya. hasil (seperti target anggaran), biasanya tidak mampu memenuhi
c) Dibandingkan dengan beberapa bentuk pengendalian semua fungsi pengendalian. Terdapat beberapa fungsi
tindakan, biayanya relative murah. Pengukuran kinerja pengendalian yaitu motivation to achieve yaitu target yang
sering kali dikumpulkan karena alas an yang tidak menantang tetapi dapat dicapai, perencanaan, dan koordinasi.
berhubungan secara langsung dengan pengendalian d) Beberapa karyawan kurang suka dengan otonomi dalam bekerja
manajemen sehingga ketika pengukuran tidak dapat dikarenakan mereka tidak menikmati tanggung jawab yang
digunakan pada pengendalian hasil, maka biaya diberikan atau risiko yang dibebankan kepada mereka sehingga
pengendalian tambahan relative kecil. untuk mengatasinya, karyawan diberikan pilihan untuk bekerja
sesuai keterampilan dan ambisinya.
PEMILIHAN KETATNYA PENGENDALIAN
02
diimplementasikan dalam bentuk yang ketat akan
berakibat pada semakin mahalnya biaya yang
dikeluarkan.
Yang membuat analisis pengendalian manajemen menjadi sulit adalah bahwa manfaat dan efek sampingnya tergantung
pada bagaimana karyawan bereaksi terhadap pengendalian yang sedang digunakan. Perbedaan-perbedaan perilaku yang
terjadi dalam perusahaan mengharuskan manajer untuk menyadari perbedaan tersebut karena efektivitas pengendalian
manajemen yang digunakan akan beragam, tergantung pada reaksi karyawan yang terlibat. Contohnya, ada karyawan
yang termotivasi oleh uang sebagai imbalan, namun ada juga beberapa karyawan yang lebih tertarik pada menstimulus
pekerjaan, otonomi, dan tantangan.
Perbedaan ini membuat implementasi SPM menjadi menantang dan penting untuk menekankan bahwa tidak ada satu
bentuk pengendalian pun yang optimal pada semua keadaan. Apa yang baik untuk satu perusahaan atau bagian dalam
perusahaan belum tentu baik untuk yang lain. Namun, tetap penting untuk selalu fokus pada orang-orang yang terlibat
karena respons merekalah yang menentukan keberhasilan atau kegagalan SPM.
MEMPERTAHANKAN PENGENDALIAN YANG BAIK
Banyak perusahaan yang tidak bertahan lama karena SPM mereka gagal sehingga perusahaan
berada di luar kendali. Beberapa contoh penyebabnya adalah pemahaman yang tidak sempurna
mengenai penentuan dan atau pengaruh pengendalian dalam penentuan tersebut. Pemahaman
yang tidak sempurna ini sering dikaitkan pada pertumbuhan yang cepat atau perubahan pada
pasar mereka sehingga faktor kunci yang perlu dikendalikan dengan ketat berubah. Penyebab lain
adalah kecenderungan manajemen untuk mengendalikan implementasi pengendalian manajemen
kepada kecenderungan bisnis lain yang sering kali lebih menekan.
Pengedalian adalah bagian fungsi manajemen yang kompleks. Ada banyak manfaat dan biaya
pengendalian yang sulit dipahami, tetapi agar sistem pengendalian memiliki pengaruh yang
diinginkan, perusahaan harus menyesuaiakan dengan situasi yang ada dengan menggunakan
penilaian, pengetahuan, dan wawasan terbaik yang ada. Contohnya, pengendalian yang longgar
mungkin memiliki manfaat tersembunyi, seperti kreativitas yang tinggi, semangat kerja sama,
atau biaya yang rendah.
LATAR BELAKANG
GSI didirikan pada 2002, dan menjadi rumah layanan video game terkemuka, menyediakan layanan untuk perusahaan
penerbita video game. GSI mengonversi permainan dari latar belakang template, video, dan kode komputer ke dalam
produk digital, sebagian besar DVD dan keamanan mengunduh berkas. GSI juga menyediakan jasa yang berhubungan
dengan hal tersebut seperti menciptakan kreasi menu, sulih suara internasional, dan perbaikan audio.
Pelanggan GSI, perusahaan penerbitan video games, mengembangkan atau melisensi video games dan kemudian
mendanai, mendistribusikan, dan memasarkan permainan tersebut ke seluruh dunia. Industri penerbitan video games
bersifat oligopoli, terdiri atas segelintir perusahaan yang sangat besar yang mendominasi pasar, sama seperti beberapa
yang lebih kecil, perusahaan ceruk. Enam perusahaan penerbitan permainan terhitung 90% dari pendapatan GSI.
Industri video games adalah industri yang dinamis. Karyawan GSI bekerja keras untuk tetap pada kenaikan yang
kompleks dan perubahan yang sangat cepat dari fitur permainan, spesifikasi, dan permintaan. GSI memiliki reputasi
baik dalam hal kualitas produk maupun dalam kemampuannya menangani proyek yang sulit.
PENYELESAIAN
• David mengembangkan “Billings Scorecard” untuk memfokuskan perhatian pada kinerja penagihan, laporan
bulanan yang melacak kinerja penagihan setiap UB. Billing Scorecard adalah tingkatan masing-masing kinerja
penagihan UB dalam empat pengukuran. David mengonversi masing-masing skor ke dalam skala atau tingkatan 0
sampai 4.
• Manajer UB dengan tingkat nilai C dan di bawahnya (kurang dari atau sama dengan tingkat 2,0) akan dipanggil
untuk pertemuan “penahanan” dengan wakil presiden keuangan GSI. Di sana partisipan menjelaskan masing-masing
akrual secara rinci untuk menentukan apa yang menyebabkan terjadinya penundaan. Apabila disebabkan oleh
perilaku pelanggan mka akan dibicarakan kepada departemen penjualan, apabila disebabkan oleh manajer David
akan meminta komitmen dari direktur UB untuk menagih selama periode tertentu.
• Penerbitan P-CAR (Process Corrective Action Reports) untuk manajer yang membuat kesalahan penagihan. P-CAR
digunakan untuk mengidentifikasi kesalahan perangkat lunak dan pelanggaran prosedur. P-CAR menggambarkan
letak kesalahan proses, siapa yang bertanggung jawab, dan tindakan perbaikan apa yang diperlukan.
KESIMPULAN
Dari penerapan dua pengendalian yaitu scorecard dan P-Cars, David merasa cukup puas atas hasil awal yang
diberikan. Hal ini dapat diketahui dari penurunan kesalahan penagihan yang turun menjadi 0,3% dari awalnya yang
mencapai 15%. Hal ini menunjukkan bahwa pengendalian hasil dan tindakan dapat membantu mengatasi permasalahan
GSI. Pengndalian hasil akan mengurangi permasalahan kurangnya pengarahan dan masalah motivasi dan selanjutnya
pengendalian tindakan mampu mengurangi permasalahan kurangnya pengarahan masalah motivasi dan keterbatasan
personal. Namun demikian masih terdapat beberapa hal terkait biaya pengendalian dan peningkatan kualitas
pengendalian, terutama peningkatan kualitas pengukuran scorecard yang masih menjadi tanggung jawab David
selaku analis keuangan yang ditugaskan untuk mengelola sistem penagihan.