Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dian Ratnasari

NIM : B12.2020.04227

TUGAS HUKUM BISNIS

1. Pandangan saya adalah bahwa ketiga unsur tersebut saling terkait dan saling
mempengaruhi satu sama lain. Jika salah satu unsur tersebut tidak ada, maka sistem
hukum akan kurang lengkap dan dapat berdampak pada efektivitas hukum yang
diterapkan.
Budaya hukum mencakup norma-norma, nilai-nilai, dan praktik-praktik yang terkait
dengan hukum dalam suatu masyarakat. Jika tidak ada budaya hukum, maka orang-orang
dalam masyarakat tidak akan memahami pentingnya hukum, tidak akan mematuhi
hukum, dan tidak akan menghargai keadilan yang ditegakkan oleh hukum.
Dalam situasi di mana tidak ada budaya hukum, Orang-orang mungkin hanya mematuhi
hukum karena takut sanksi atau hukuman, bukan karena mereka percaya bahwa hukum
itu penting dan benar. Oleh karena itu, penegakan hukum dapat menjadi lebih sulit dan
tidak efektif.
Dalam kesimpulannya, ketiga unsur sistem hukum yaitu struktur, substansi, dan budaya
hukum saling terkait dan saling mempengaruhi. Jika tidak ada budaya hukum, maka
efektivitas hukum dapat berkurang, dan penegakan hukum menjadi lebih sulit. Oleh
karena itu, penting bagi suatu masyarakat untuk memiliki budaya hukum yang kuat dan
memahami pentingnya hukum dalam kehidupan mereka.
2. Semua variabel yang disebutkan, yaitu Politik dan hukum, Teknologi, Ekonomi, Sosial
dan Etika memiliki pengaruh yang signifikan pada keberhasilan sebuah organisasi bisnis.
Namun, setiap organisasi bisnis harus mempertimbangkan faktor-faktor yang paling
penting dalam konteksnya sendiri. Berikut adalah beberapa faktor yang harus
diperhatikan oleh organisasi bisnis:
1) Politik dan Hukum: Faktor ini sangat penting bagi organisasi bisnis, karena
peraturan pemerintah dan hukum dapat memiliki dampak besar pada operasi
bisnis dan kemampuan organisasi untuk beroperasi secara efektif. Oleh karena itu,
organisasi harus memantau perubahan dalam peraturan dan kebijakan pemerintah
yang dapat mempengaruhi bisnis mereka.
2) Teknologi: Teknologi memiliki dampak besar pada bisnis saat ini, baik dalam hal
efisiensi operasional maupun untuk memperbaiki layanan dan produk yang
ditawarkan oleh organisasi. Oleh karena itu, organisasi harus selalu memperbarui
dan meningkatkan teknologi mereka agar tetap relevan dan kompetitif di pasar.
3) Ekonomi: Faktor ekonomi juga sangat penting untuk organisasi bisnis, karena
fluktuasi dalam ekonomi dapat memiliki dampak besar pada keuntungan dan
keberhasilan bisnis. Organisasi harus memantau perubahan dalam perekonomian
dan mengambil tindakan yang sesuai untuk meminimalkan dampak negatifnya.
4) Sosial dan Etika: Organisasi bisnis juga harus mempertimbangkan faktor-faktor
sosial dan etika dalam operasi mereka. Hal ini termasuk mempertimbangkan
implikasi sosial dan etis dari keputusan bisnis dan memastikan bahwa organisasi
mematuhi standar etika yang tinggi dalam semua aspek operasi mereka.
5) Secara keseluruhan, semua variabel yang disebutkan memiliki pengaruh yang
signifikan pada keberhasilan organisasi bisnis, namun perhatian utama harus
diberikan pada variabel yang paling relevan dengan konteks bisnis tersebut.
3. Apabila pihak debitur mengalami kesulitan dalam melunasi kewajibannya, maka langkah
yang dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu:
1) Negosiasi atau restrukturisasi kredit: Kreditur dapat menawarkan negosiasi atau
restrukturisasi kredit agar debitur dapat melunasi kewajibannya dengan lebih
mudah. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan tenggat waktu yang lebih
panjang untuk pembayaran, menurunkan suku bunga atau mengubah jenis kredit
yang lebih sesuai dengan kondisi keuangan debitur.
2) Lelang agunan: Jika negosiasi atau restrukturisasi kredit tidak berhasil, kreditur
dapat melakukan lelang agunan yaitu dengan menjual tanah dan bangunan yang
dijadikan jaminan sebagai cara untuk melunasi sisa hutang debitur. Hasil
penjualan agunan akan digunakan untuk membayar sisa hutang debitur.
3) Tuntutan hukum: Apabila lelang agunan tidak dapat menutupi seluruh sisa hutang
debitur, maka kreditur dapat mengajukan tuntutan hukum terhadap debitur agar
dapat memperoleh hak-haknya secara hukum.
4) Akad Musyarakah: Pada kasus tertentu, kreditur dapat menawarkan alternatif
pembiayaan dengan Akad Musyarakah, di mana kreditur dan debitur bekerjasama
dalam suatu usaha untuk memperoleh keuntungan bersama, sehingga risiko terkait
kreditur lebih kecil.
5) Namun, langkah-langkah tersebut harus selalu memperhatikan aspek hukum dan
etika yang berlaku serta mengutamakan keseimbangan hak dan kewajiban antara
kreditur dan debitur.
4. Sebagai seorang AI, saya tidak dapat memberikan saran keuangan atau mempromosikan
salah satu lembaga keuangan tertentu. Namun, saya dapat memberikan beberapa
informasi yang mungkin dapat membantu Anda membuat keputusan yang lebih tepat.
Pertama-tama, perlu diketahui bahwa gadai dan bank adalah dua jenis lembaga keuangan
yang berbeda. Gadai lebih spesifik dalam memberikan layanan pinjaman dengan jaminan
berupa barang bergerak, sementara bank menawarkan berbagai macam produk dan
layanan keuangan seperti tabungan, deposito, kartu kredit, dan pinjaman tanpa jaminan.
Kedua, ketika memilih antara gadai dan bank, penting untuk mempertimbangkan
beberapa faktor seperti suku bunga, biaya, jangka waktu, dan keamanan.
Gadai umumnya memiliki suku bunga yang lebih tinggi daripada bank karena risiko yang
lebih tinggi terkait dengan jaminan berupa barang bergerak. Selain itu, debitur juga harus
membayar biaya gadai yang dapat mencakup biaya administrasi, biaya penilaian, dan
biaya asuransi.
Namun, gadai mungkin menjadi pilihan yang lebih baik jika Anda membutuhkan
pinjaman dengan cepat dan memiliki jaminan berupa barang bergerak yang cukup
berharga. Gadai juga bisa menjadi alternatif jika Anda memiliki catatan kredit yang
buruk atau tidak memenuhi syarat untuk pinjaman bank.
Di sisi lain, bank mungkin lebih cocok jika Anda membutuhkan pinjaman tanpa jaminan,
memiliki catatan kredit yang baik, dan ingin memiliki fleksibilitas dalam memilih jangka
waktu dan pembayaran. Bank juga umumnya lebih terpercaya dan memiliki keamanan
yang lebih baik karena diawasi oleh otoritas regulasi.
Kesimpulannya, pilihan antara gadai dan bank tergantung pada kebutuhan dan keadaan
finansial masing-masing individu. Penting untuk melakukan riset dan membandingkan
suku bunga, biaya, dan ketentuan lain dari kedua lembaga sebelum membuat keputusan.
5. a. Berdasarkan deskripsi yang diberikan, usaha yang cocok untuk ketiga sahabat adalah
CV (Commanditaire Vennootschap). CV adalah bentuk badan usaha yang terdiri dari
sekurang-kurangnya dua orang atau lebih, di mana satu atau lebih anggota aktif terlibat
dalam pengelolaan perusahaan dan bertanggung jawab penuh terhadap hutang-hutang
perusahaan, sedangkan anggota lainnya hanya menyediakan modal dan tidak terlibat
dalam pengelolaan perusahaan. Dalam hal ini, Tuan Amir, Rina, dan Indah dapat menjadi
sekutu aktif yang bertanggung jawab penuh atas hutang-hutang perusahaan dan
menyediakan modal, sedangkan sekutu pasif dapat menjadi investor yang hanya
menyediakan modal tetapi tidak terlibat dalam pengelolaan perusahaan.
b. Langkah-langkah yang dapat dilakukan ketiga sahabat untuk membentuk usaha yang
sah menurut hukum adalah sebagai berikut:
a) Memilih nama perusahaan dan memeriksa ketersediaan nama tersebut di
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) untuk
mendapatkan izin penggunaan nama perusahaan.
b) Menyusun anggaran dasar CV yang meliputi data identitas sekutu aktif dan
pasif, tujuan dan maksud pendirian CV, modal dasar, dan pembagian
keuntungan dan kerugian.
c) Membuat akta pendirian CV di hadapan notaris.
d) Mengajukan permohonan pengesahan akta pendirian CV ke Kemenkumham.
e) Melakukan pendaftaran NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) dan SIUP (Surat
Izin Usaha Perdagangan) ke Kantor Pajak dan Pemerintah Daerah setempat.
f) Membuka rekening bank atas nama CV.

Dengan melakukan langkah-langkah di atas, Tuan Amir, Rina, dan Indah akan
memiliki badan usaha yang sah dan terdaftar secara resmi sesuai dengan
ketentuan hukum yang berlaku di Indonesia.

6. PT, koperasi, dan yayasan adalah bentuk organisasi yang berbeda dengan tujuan dan
karakteristik yang berbeda pula.
1) PT (Perseroan Terbatas)
PT adalah jenis badan usaha yang didirikan dengan modal saham, dimana
pemiliknya disebut sebagai pemegang saham. Pemegang saham memiliki
kewajiban terbatas atas utang perusahaan dan hanya menanggung kerugian
sebesar modal yang mereka miliki. PT didirikan dengan tujuan mencari
keuntungan dan merupakan badan usaha yang terpisah dari pemiliknya. PT
dikelola oleh direksi dan diawasi oleh dewan komisaris.
2) Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang didirikan oleh sekelompok orang dengan
kesamaan kepentingan dan tujuan ekonomi yang sama. Koperasi didirikan dengan
prinsip keanggotaan sukarela, terbuka untuk siapa saja tanpa diskriminasi,
pengelolaan demokratis, pemberian balas jasa yang adil, serta pendidikan dan
pelatihan. Koperasi juga bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggotanya
dan masyarakat secara umum. Anggota koperasi memiliki hak suara yang sama
dalam pengambilan keputusan dan keuntungan diperoleh secara merata sesuai
dengan kontribusi anggota.
3) Yayasan
Yayasan adalah badan hukum nirlaba yang didirikan dengan tujuan sosial,
keagamaan, atau kemanusiaan. Yayasan didirikan oleh orang atau lembaga yang
menyumbangkan harta kekayaannya untuk tujuan tertentu dan dijalankan oleh
pengurus yayasan. Yayasan biasanya melakukan kegiatan sosial, seperti
memberikan bantuan pendidikan, kesehatan, atau keagamaan. Yayasan tidak
dimaksudkan untuk mencari keuntungan, namun jika yayasan mengelola bisnis,
maka keuntungan tersebut harus digunakan untuk tujuan sosial yayasan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai