Anda di halaman 1dari 30

KULIAH KERJA SOSIAL

DAN
DAKWAH MUHAMMADIYAH

Oleh
DJUNAIDI ISHAK, SE.,M.Si
Wakil Rektor IV UMMU
PENGANTAR
Menurut Amir Hamzah (1968:94), Profil lulusan
lembaga pendidikan yang dicita-citakan KH.
Ahmad Dahlan untuk membentuk manusia Muslim
yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Baik budi, alim ilmu agama.
b. Luas pandangan, alim dalam ilmu-ilmu dunia
(ilmu umum)
c. Bersedia berjuang untuk kemajuan
masyarakatnya
Lanjutan…….
Untuk merealisasikan tujuannya, program pendidikan yang ditawarkan KH.A.
Dahlan mencakup ilmu-ilmu agama dan ilmu umum sekaligus yang pada garis
besarnya menitikberatkan pada tiga aspek:
1. Pendidikan moral (akhlak) untuk menanamkan karakter kamusia yang saleh
berdasarkan al-Qur’an dan Sunnah.
2. Pendidikan individu: untuk menumbuhkan kesadaran individu yang utuh,
seimbang perkembangan mental dan jasmani, keyakinan dan intelektual,
perasaan dan akal pikiran, serta antara dunia dan akhirat.
3. Pendidikan kemasyarakatan, untuk membangkitkan kesadaran sosial dan
bermasyarakat.
(Arifin, 1987; Wirjosukarto, 1968, dalam dalam Muhammad Ali dan Marpuji Ali “Mazhab Al-
Maun, Tafsir Ulang Praktis Pendidikan Muhammadiyah, 2005. hal. 21-22.
Lanjutan.......
Keputusan Muktamar satu Abad tahun 2010 bidang
Pendidikan, diantaranya :
1. Meningkatkan peran dan fungsi lembaga pendidikan
Muhammadiyah sebagai pusat pembelajaran yang
mencerahkan, mencerdaskan dan memberdayakan
peserta didik.
2. Mengoptimalkan peran dan fungsi lembaga
pendidikan Muhammadiyah sebagai pusat dakwah Islam.
4. Meningkatkan dan memperkuat peran dan fungsi
pendidikan Muhammadiyah sebagai pusat perkaderan
dengan pembinaan.
Lanjutan......
Keputusan Muktamar ke-47 tahun 2015
bidang Pendidikan, diantaranya:
1. Menegaskan poisisi dan implementasi nilai
Islam, kemuhammadiyahan, dan kaderisasi
dalam seluruh sistem pendidikan
Muhammadiyah.
2. Mengintegrasikan pengembangan amal
usaha pendidikan Muhammadiyah dengan
program pengembangan masyarakat.
Lanjutan.....
PTM adalah amal usaha Muhammadiyah di
bidang pendidikan tinggi yang dijiwai dan
dilandasi nilai-nilai Islam dan
Kemuhammadiyahan pada tataran ideologis-
filosofis maupun praktis-aplikatif serta menjadi
salah satu kekuatan untuk kelangsungan dan
kesinambungan Muhammadiyah dalam
mencapai tujuannya sebagai gerakan dakwah
dan tajdid yang melintasi zaman.
Lanjutan.....
PTM berfungsi sebagai uswah hasanah
dan pusat keunggulan di bidang
pendidikan, penelitian, dan
pengabdian pada masyarakat serta
sebagai kekuatan penggerak dakwah
dan tajdid Muhammadiyah yang
melintasi zaman untuk terwujudnya
masyarakat Islam yang sebenar-
benarnya (Catur Dharma PTM).
KULIAH KERJA SOSIAL (KKS)
Kuliah Kerja Sosial (KKS) adalah suatu
bentuk pendidikan dengan cara
memberikan pengalaman belajar
kepada mahasiswa untuk hidup di
tengah-tengah masyarakat di luar
kampus dan secara langsung
mengidentifikasi serta menangani
maslah-maslah pembangunan
yang dihadapi.
Lanjutan.......
KKS dilaksanakan oleh
perguruan tinggi dalam upaya
meningkatkan isi dan bobot
pendidikan bagi mahasiswa dan
untuk mendapatkan nilai
tambah yang lebih besar pada
perguruan tinggi.
Lanjutan......
Kegiatan KKS dilaksanakan di luar kampus
dengan maksud menigkatkan relevansi
pendidikan tinggi dengan perkembangan
dan kebutuhan masyarakat akan ilmu
pengetahuan, teknologi, serta seni untuk
melaksanakan pembangunan yang semakin
meningkat, serta meningkatkan persepsi
mahasiswatentang relevansi antara kurikulum
yang dipelajari di kampus dengan realita
pembangunan dalam masyarakat.
Lanjutan.......
Bagi mahasiswa, kegiatan KKS haruslah
dilaksanakan sebagai pemahaman
belajar baru dan yang tidak akan
pernah diperoleh di dalam kampus.
KKS harus menekankan aspek
pengalaman belajar yang
menggabungkan konsep-konsep
akademis dengan realitas
kehidupan masyarakat.
Lanjutan.....
Program KKS merefleksikan
pengetahuan teoritik yang
disenergikan dengan pengalaman di
lapangan serta diharapkan mampu
meningkatkan kepribadian mahasiswa
dan menumbuhkan rasa percaya diri
dalam kehidupan sosial masyarakat.
Lanjutan........
Dengan selesainya ber-KKS mahasiswa
harus meningkat potensinya dan
merasa memiliki pengetahuan baru,
kemampuan baru, dan kesadaran
baru tentang masyarakat,
maupun tentang dirinya sendiri,
yang akan sangat berguna
sebagai bekal menjadi sarjana.
DAKWAH MUHAMMADIYAH
Muhammadiyah adalah
Gerakan Dakwah dan Tajdid,
yakni untuk menyebarluaskan
dan memajukan ajaran Islam
dalam kehidupan sepanjang
kemauan Ajaran Islam
(Statuten 1912 dan 1914)
Lanjutan......
Dakwah Muhammadiyah: merupakan upaya
menanamkan nilai-nilai Islam dalam seluruh
dimensi kehidupan dengan memperhatikan
potensi dan kecenderungan manusia sebagai
makhluk budaya secara luas, dalam rangka
mewujudkan masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya.
(Dakwah Kultural ,2004: 26)
SASARAN DAKWAH MUHAMMADIYAH
Sasaran dakwah Muhammadiyah ditujukan kepada
perseorangan dan masyarakat.
Dakwah untuk perseorangan ditujukan kepada yang
yang telah beragama Islam (bersifat pemurnian)
Dan yang belum beragama Islam (bersifat seruan dan
ajakan untuk memeluk agama Islam).
Sedangkan dakwah untuk masyarakat dilakukan dalam
rangka perbaikan hidup, bimbingan serta peringatan
untuk selalu melakukan yang ma’ruf dan menjauhi
yang munkar.
DAKWAH PENCERAHAN
1. Membikin cerah, terang, tidak gelap,
2. Membuka wawasan dan cakrawala yang lebih
luas bahwa dakwah itu bukan hanya ceramah
dan bukan hanya kepada yang sudah muslim
saja,
3. Memberi pengertian kepada obyek dakwah
agar lebih memahami Islam yang benar
secara lebih terang, lebih luas, dan lebih
mendalam.
STRATEGI DAKWAH MUHAMMADIYAH
*Proses dakwah tidak boleh lagi dibatasi sebagai
dakwah bil lisan, tetapi harus diperluas dengan
dakwah bil-hal (pemeberian contoh, pemberdayaan
dan kultural), bil-kitabah/qalam, bil-hikmah (dalam
arti politik), bil-iqtishadiyyah, dlsb.
* Memfungsikan amal usaha sebagai sarana dan
media dakwah.
* Penyelenggaraan Dakwah Jamaah.
* Merebut remaja Indonesia adalah tugas dakwah
jangka panjang.
POKOK-POKOK MATERI AIK
UTK MAHASISWA KKS
A. PERSIAPAN
– Non Fisik :
• Referensi tentang prinsip-prinsip Muhammadiyah
• Referensi tentang prinsip-prinsip Ajaran Islam
• Referensi tentang metode dakwah dan sosialisasi Muhammadiyah

– Fisik :
• Terjemahan Al-Qur’an dan Hadits
• Referensi tentang Kemuhammadiayahan, Al-Islam dan metoda
Dakwah, materi Dakwah, khutbah, Metode Iqra dan lain-lain.
• Alat-alat Shalat
Lanjutan....
B. JENIS-JENIS DAN PELAKSANAAN DI LOKASI
1. Koordinasi dengan pimpinan Daerah /Cabang
/Ranting Muhammadiyah dan pimpinan sekolah
Muhammadiyah setempat:
• Perkenalan
• Minta data awal tentang kondisi Muhammadiyah di lokasi:
– Organisasi
– AmalUsaha
– Potensi yang perlu di kembangkan
Lanjutan....
• Untuk operasional di lokasi, perlu koordinasi yang
mantap dengan Majelis Tabliq, Majelis Pembinaan
Kesehatan Umumdan Kesejahteraan Sosial,
Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah, Aisyiyah,
dan Ortom AMM tingkat Daerah /Cabang /ranting
• Kunsultasi dengan pimpinan Muhammadiyah
setempat untuk menyusun program kerja di lokasi.
• Berkenalan dengan totoh ummat Islam danTokoh
Masyarakat setempat untuk minta nasehatnya.
Lanjutan.....
2. Pelaksanaan Program Kerja
• Khusus bagi warga Muhammadiyah,
diberikan bimbingan motivasi organisasi
dalam setiap kesempatan.
• Membimbing jama’ah dan Dakwah Jama’ah
dalam Masyarakat yang intinya adalah
Warga Muhammadiyah.
Lanjutan......
3. Melaksanakan kegiatan Dakwah, antara lain:
– Memberikan kultum/ceramah di Masjid maupun di
pertemuan-pertemuan.
– Mengadakan pengajian dasar bagi anak-anak.
– Mengadakan pengakajian baik bagi remaja maupun di
kalangan orang dewasa.
– Memberikan bimbingan teknis kepada pengurus Remaja
Masjid tentang Pengelolaan dan Memakmurkan Masjid.
– Kegiatan-kegiatan dakwah lain yang dibutuhkan oleh
Masyarakat Desa.
– Semua kegiatan yang dilaksanakan oleh mahasiswa KKS
ada unsur dakwah di dalamnya.
Lanjutan......
4. Membentuk Pengurus Ranting Muhammadiyah di
Lokasi KKS (bagi yang belum terbentuk pengurus
Rantingnya).

5. Berkoordinasi dengan Kepala Sekolah


Muhammadiyah dan Pengurus Cabang Ikatan Pelajar
Muhammadiyah untuk melaksanakan Perkaderan
Taruna Melati IPM di sekolah-sekolah
Muhammadiyah dan membentuk Ranting IPM di
sekolah tersebut.
Lanjutan......
3. PELAPORAN
• Menyusun laporan tertulis mengenai hal-hal
sebagai berikut:
• Hasil pertemuan dengan pimpinan Muhammadiyah
setempat.
• Laporan kerja yang disusun bersama dengan pimpinan
Muhammadiyah di lokasi dan pelaksanaannya.
• Data Persyarikatan Muhammadiyah di tempat KKS.
• Usul-usul dan lain-lain dianggap perlu.
RANTING MUHAMMADIYAH

Ranting adalah kesatuan angota


di suatu tempat atau kawasan yang
terdiri atas sekurang-kurangnya 15
orang yang berfungsi melakukan
pembinaan dan pemberdayaan
anggota.
Lanjutan.....
Syarat pendirian Ranting:
a. Pengajian/kursus anggota berkala, sekurang-
kurangnya sekali dalam sebulan.
b. Pengajian/kursus umum berkala, sekurang-
kurangnya sekali dalam sebulan.
c. Mushalla/surau/langgar sebagai pusat
kegiatan.
d. Jamaah.
Lanjutan.....
Pengesahan pendirian Ranting dan
ketentuan luas lingkungannya
ditetapkan oleh Pimpinan Daerah
atas usul anggota setelah
mendengar pertimbangan
Pimpinan Cabang.
SEKIAN
WASSALAMU ‘ALAIKUM WR.WB.
REFERENSI
1. Jabrohim, (dkk). 2014, Pedoman Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata
Muhammadiyah Untuk Negeri. Yogyakarta.
2. LAIK. 2014, Kurikuum Pembinaan Al-Islam Kemuhammadiyahan dan
Bahasa Arab UMMU. Ternate.
3. Malik Fadjar, (dkk). 2010, Revitalisasi Pendidikan Muhammadiyah Di
Tengah Persaingan Nasional dan Global. UHAMKA Press, Jakarta.
4. PPM. 2010, Tanfidz Keputusan Muktamar Muammadiyah ke-46
Tahun 2010. Yogyakarta.
5. PPM. 2010, AD dan ART Muhammadiyah. Yogyakarta.
6. PPM. 2012, Pedoman Pendidikan Tinggi Muhammadiyah. Yogakarta.
7. PPM. 2015, Tanfidz Keputusan Muktamar Muammadiyah ke-47
Tahun 2015. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai