ELIMINASI
ELIMINASI
KEBUTUHAN ELIMINASI
Program Study: D3 Prodi Kebidanan
Pengertian kebutuhan Eliminasi
Kebutuhan eliminasi adalah suatu kebutuhan dalam proses
pembuangan sisa metabolisme tubuh baik berupa urine atau feses.
Kebutuhan eliminasi terdiri atas dua, yakni eliminasi
urine(kebutuhan buang air kecil) dan eleminasi alvi(kebutuhan
buang air besar)
Eliminasi urine: kebutuhan dalam manusia yang esensial dan
menentukan kelangsungan hidup manusia. Organ yang berperan
dalam terjadinya eliminasi urine yakni ginjal, ureter, kandung kemih,
dan uretra. Peran masing-masing organ tersebut, diantaranya:
1. Ginjal: merupakan organ retroperitoneal(di belakang selaput
perut) yang terdiri atas ginjal sebelah kanan dan kiri tulang
panggung. Ginjal berperan sebagai pengatur komposisi dan volume
cairan dalam tubuh, juga menyaring bagian dari darah untuk di
buang dalam bentuk urine sebagai zat sisa yang tidak di perlukan
oleh tubuh
2. Ureter: merupakan suatu saluran moskuler berbrntuk
silinder yang menghantarkan urine dari ginjal menuju
kandung kemih. Panjang ureter sekitar 20-30 cm dengan
diameter maksimum sekitar 1,7 didekat kandung kemih
3. Kandung Kemih: merupakan sebuah kantong yang
terdiri atas otot halus yang berfungsi sebagai penampung
air seni. Dalam kandung kemih, terdapat lapisan jaringan
otot yang memanjang di tangah dan melingkar di sebut
sebagai dertusor dan berfungsi untuk mengeluarkan urine
4. Uretra: merupakan organ yang berfungsi untuk
menyalurkan urine ke bagian luar. Funnnngsi uretra pada
wanita mempunyai fungsi berbeda dengan yang terdapat
pada pria
KOMPOSISI URINE
1. Air (96%)
2. Larutan (4%)
a. Larutan organik: urea, amonia, kreatin, dan asam urat
b.larutan anorganik: natrium(sodium), klorida, kalium(potasium), sulfat,
magnesium, fosfor. Natrium klorida merupakan garam anorganik yang paling
banyak.
2) Melakukan katerisasi
keterisasi merupakan tindakan memasukan kateter kedalam kandung kemih
melalui uretra untuk membantu memenuhi kebutuhan eliminasi sebagai
pengambilan bahan pemeriksaan.
Eliminasi Alvi : proses pembuangan atau penguluaran
metabolisme berupa feses yang berasal dari saluran
pencernaan yang melalui anus. Sistem yang berperan
dalam proses eliminasi alvi adalah sistem
gastrointestinal bawah yang meliputi usus halus dan
usus besar. Usus halus terdiri atas duodenum,
jejunum, dan ileum dengan panjang 6 m berdiameter
2,5 cm. Usus besar dimulai dari rektum, kolon hingga
anus yang memiliki panjang 1,5 m atau 50-60 inci
dengan diameter 6 cm. Usus besar merupakan bagian
bawah atau bagian ujung dari saluran pencernaan,
dimulai dari katup ileum caecum sampai ke
dubur/anus.
Gangguan/ Masalah Eliminasi Alvi (BAB)
1) Konstipasi
konstipasi merupakan keadaan individu yang mengalami atau berisiko tinggi
mengalami stasis usus besar sehingga menimbulkan eliminasi yang jarang atau
keras, serta tinja yang keluar jadi terlalu kering dan keras.
2) Diere
diare merupakan keadaan individu yang mengalami atau berisiko sering
mangalami pengeluaran feses dalam bentuk cair. Diare sering disertai kejang usus,
mungkgin ada rasa mual dan muntah.
3) Inkonintensia usus
inkontnensia usu merupakan keadaan individu yang mengalami perubshsn
kebiasaan dari proses defekasi normmmmal, hingga mengalami proses
pengeluaran feses tak disadari. Hal ini juga disebut sebagai inkotinensia alvi yang
merupakan hilangnya kemampuan otot untuk mengontrol pengeluaran feses dan
gas melalui spincher akibat kerusakan spincher.
4) Kembung
kembung merupakan keadaan penuh udara
dalam perut karena pengumpulan gas secara
berlebihan dalam lambung atau usus
5) Hemorroid
hemoroid merupakan keadaan terjadinya
pelebaran vena didaerah anus sebagai akibat
peningkatan tekanan didaerah anus ang dapat
disebabkan karena konstipasi, perenggangan
saat defekasi, dll
6) Fecal impaction
fecal impaction merupakan masa feses keras dilipatan rektum yang di akibatkan
oleh retensi dan akumulasi materi feses yang berkepanjangan. Penyebabnya yaitu,
asupan kurang, aktivitas kurang, diet rendah serat, dan kelemahan tonus otot.