Anda di halaman 1dari 12

Jantung dan Pembuluh Darah

Kelompok 6

FIRDA AULIYAH (P00320020062)


NINGSI AMALIA SAPUTRI (P00320020072)
RISKA (P00320020082)
ZAKIA NUR AULIA R.N.L (P00320020092)
A.Pengertian Jantung dan Pembuluh Darah

Jantung (bahasa Latin: cor) adalah sebuah rongga, rongga organ berotot yang
memompa darah lewat pembuluh darah oleh kontraksi berirama yang berulang.
Darah menyuplai okisgen dan nutrisi pada tubuh, juga membantu menghilangkan
sisa-sisa metabolisme.Jantung merupakan organ yang sangat penting bagi manusia
karena jantung diperlukan untuk memompa darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh
mendapatkan oksigen dan sari makanan yang diperlukan untuk metabolisme tubuh
karena itu, jantung perlu dijaga agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik titik
salah satu yang perlu dihindari adalah penyakit jantung koroner yang merupakan
salah satu penyakit yang berbahaya yang bisa menyebabkan serangan jantung
penyakit kardiovaskular terutama jantung koroner yang ditandai dengan serangan
jantung masih menempati peningkatan pertama penyebab kematian di Indonesia
B. Patofisiologi Jantung dan Pembuluh Darah
Hingga 63% kematian yang terjadi di dunia disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler. Di
Asia Tenggara sendiri, angka kematian sekitar 3,6 juta disebabkan oleh penyakit
kardiovaskuler, dimana angka tersebut adalah seperempat dari angka total kematian setiap
tahunnya.
Di Indonesia sendiri, penyakit kardiovaskuler, stroke dan penyakit jantung koroner adalah
penyebab utama kematian yang menyebabkan lebih dari 470.000 kematian setiap tahunnya.
Pada tahun 2014, angka kematian di Indonesia sebesar 1.551.000 jiwa, di mana 37% dari
angka kematian tersebut disebabkan oleh penyakit kardiovaskuler.
PJK adalah nama kelompok penyakit yang mengenai jantung dan pembuluh darah. Contoh
dari PJK adalah penyakit jantung koroner (PJK), stroke, trombosis dan peripheral artery
disease (PAD). PJK dan stroke dapat disebabkan oleh penyumbatan dalam pembuluh darah.
Selain itu PJK mempengaruhi struktur dan fungsi dari jantung, seperti :
Penyempitan arteri jantung. Serangan jantung. Detak jantung yang tidak normal, atau
aritmia. Gagal jantung. Penyakit katup jantung. Penyakit otot jantung (kardiomiopati).
Penyakit vaskular (penyakit pembuluh darah).
Ciri-ciri Sakit Jantung dan Pembuluh Darah
Berdasarkan Jenisnya

1. Serangan jantung  2. Penyakit jantung


 Nyeri di bagian dada, tulang koroner
rusuk bagian bawah, dan  Lemas dan pusing
lengan yang menjalar hingga  Jantung berdebar atau
ke leher, rahang, bahu, Keringat dingin
sampai punggung  Mual
 Pusing, mual, dan muntah  Napas pendek atau sesak
 Nyeri di perut bagian atas napas
atau ulu hati
 Lemas
 3. Aritmia  5. Gagal jantung
 Jantung berdebar atau palpitasi  Sesak napas saat beristirahat
 Nyeri di dada
atau berbaring
 Pusing  Batuk
 Lemas
 Pembengkakan di area perut,
 Napas pendek
kaki, dan pergelangan kaki
 Penurunan kesadaran atau
 Pusing
pingsan
 Letih dan lemas

4. Fibrilasi atrium  Sulit berkonsentrasi


 Nafsu makan berkur
 Jantung berdebar atau palpitasi
 Nyeri di bagian dada
 Sesak napas saat beraktivitas
normal
 Lemas dan pusing secara tiba-
tiba
 6. Perikarditis  8. Penyakit katup jantung
 gejala demam,  Nyeri di dada saat
 jantung berdebar, beraktivitas atau menghirup
 tubuh terasa lemas, udara dingin
 serta nyeri di bagian tengah  Lemas dan pusing
dada dan terasa menusuk  Palpitasi atau dada berdebar

7. Kardiomiopati
 Nyeri dada setelah
berolahraga dan setelah
makan
 Kelelahan
 Palpitasi
 Pembengkakan di lengan
atau tungkai kaki
 Pingsan
Cara Mendiagnosis Penyakit Jantung
Untuk memastikan apakah gejala yang Anda alami termasuk ciri-ciri
sakit jantung atau bukan, segeralah periksakan diri ke dokter. Hal ini penting
dilakukan terutama jika Anda memiliki faktor risiko terkena penyakit jantung,
seperti memiliki berat badan berlebih dan tekanan darah tinggi.
Dalam menentukan diagnosis dan jenis penyakit jantung yang dialami penderita,
dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang, seperti:
1. Elektrokardiograf (EKG)
2. Rontgen dada
3. Ekokardiografi
4. Angiografi
5. Pemeriksaan enzim jantung
Penyakit jantung dapat dicegah dengan menjalani gaya hidup sehat,
misalnya mengonsumsi makanan bernutrisi, membatasi asupan lemak dan
garam, menghentikan kebiasaan merokok, berolahraga secara rutin, serta
mengelola stres dengan baik.
Jika Anda memiliki faktor risiko penyakit jantung atau merasakan gejala-gejala
sakit jantung, segera konsultasikan ke dokter untuk menjalani pemeriksaan dan
mendapatkan penanganan yang tepat.
Penyebab dan Faktor Risiko Penyakit Jantung dan
Pembuluh Darah
Penyakit jantung koroner, disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah di
jantung. Beberapa faktor risikonya, antara lain gaya hidup tidak sehat, seperti
makan makanan tinggi karbohidrat atau lemak, obesitas, jarang melakukan
aktivitas fisik, serta kebiasaan merokok.

UPAYA MENGATASI PENYAKIT JANTUNG dan


PEMBULUH DARAH
1. Makanan pelindung jantung
2. Menjadi lebih aktif
3. Menurunkan berat badan
4. Berhenti merokok
5. Menurunkan tekanan darah
6. Batasi alkohol
7. Jaga gula darah agar tetap terkendali
8. Mengurangi stres
Diet Jantung dan Pembuluh Darah

 Tujuan Diet
Diet Dislipidemia

Dislipidemia adalah
kelainan metabolisme lipid Tujuan Diet Dislipidemia adalah untuk:
yang ditandai dengan  (1) Menurunkan berat badan bila kegemukan.
peningkatan atau  2) Mengubah jenis dan asupan lemak makanan.
penurunan fraksi lipid  3) Menurunkan asupan kolesterol makanan
dalam plasma. Kelainan  (4) Meningkatkan asupan karbohidrat
fraksi lipid yang utama
kompleks dan menurunkan asupan karbohidrat
adalah kenaikan kadar sederhana.
kolesterol total, kolesterol  Intervensi diet dimaksudkan untuk mencapai
Low Density Lipoprotein
pola makan yang schat. Dokter dan dietisien
(LDL), dan trigliserida
perlu menekankan pada pasien bahwa
serta penurunan' kadar
tujuannya bukan melakukan diet sementara,
kolesterol High Density
retapi secara berangsur melakukan perubahan
Lipoprotein (HDL).
permanen pada perilaku makan.
Diet Penyakit Jantung

Penyakit Jantung terjadi akibat proses berkelanjutan, di mana jantung secara


berangsur kehilangan kemampuannya untuk melakukan fungsi secara normal. Pada awal
penyakit, jantung mampu mengkompensasi ketidakefisiensian fungsinya dan
mempertahankan sirkulasi darah normal melalui pembesaran dan peningkatan denyut nadi
(Compensated Heart Disease).

Dalam keadaan tidak terkompensasi (Decompensatio Cordis), sirkulasi darah yang


tidak normal menyebabkan sesak napas (dyspnea), rasa lelah, dan rasa sakit di daerah
jantung. Berkurangnya aliran darah dapat menyebabkan kelainan pada fungsi ginjal hati,
otak, serta tekanan darah, yang berakibat terjadinya resorpsi natrium. Hal ini akhirnya
menimbulkan edema. Penyakit jantung menjadi akut bila disertai infeksi (Endocarditis atau
Carditis), Gagal Jantung, setelah Myocard Infarct, dan setelahoperasi jantung.

Tujuan Diet
Tujuan Diet Penyakit Jantung adalah:
(1) Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja
jantung
(2) Menurunkan berat badan bila terlalu gemuk.
(3) Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air.
,
 Jenis Diet dan Indikasi Pemberian Diet Jantung
Syarat Diet
 Diet Jantung I
Syarat-syarat Diet Penyakit
 Diberikan kepada pasien penyakit jantung akut seperti Myocard
Jantung adalah sebagai berikut:
In.
(1) Energi cukup, untuk  farct (MC) atau Dekompensasio Kordis berat. Diet diberikan
mencapai dan mempertahankan berupa 1-1,5 liter cairan/hari selama 1-2 hari pertama bila pasien
berat badan normal. dapat menerimanya. Diet ini sanga rendah energi dan semua zat
(2) Prorein cukup yaitu 0,8 gizi, sehingga sebaiknya hanya diberikan selama 1-3 hari.
 Diet Jantung II
g/kgBB
 Diet Jantung II diberikan dalam bentuk Makanan Saring atau
(3) Lemak sedang, yaicu 25-30%
Lunak. Diet diberikan sebagai perpindahan dari Diet Jantung I,
dari kebutuhan energi total, 10% atau serelah fase akut dapat diatasi. Jika disertai hipertensi
berasal dari dan/atau edema, diberikan sebagai Diet Jancung II Garam
lemak jenuh, dan 10-15% lemak Rendah Diet ini rendah energi, protein, kalsium, dan tiamin.
tidak jenuh.  Diet Jantung III
(4) Kolesterol rendah, terutama  Diet Jantung III diberikan dalam bentuk Makanan Lunak atau
jika disertai dengan dislipidemia Biasa. Diet diberikan sebagai perpindahan dari Diet Jantung II
atau kepada pasien jantung dengan kondisi yang tidak terlalu
(lihat Diet Dislipidemia).
berat. Jika disertai hipertensi dan/atau edema, diberikan sebagai
(5) Vitamin dan mineral cukup. Diet Jantung III Garam Rendah. Diet ini rendah energi dan
Hindari penggunaan suplemen kalsium, tetapi cukup zat gizi lain.
kalium, kalsium, dan magnesium 
jika tidak dibutuhkan.  Diet Jantung IV
 Diet Jantung IV diberikan dalam bentuk Makanan Biasa. Diet
diberikan sebagai perpindahan dari Diet Jantung III atau kepada
pasien jantung dengan keadaan ringan. Jika disertai hipertensi
dan/ atau edema, diberikan sebagai Diet Jantung IV Garam
Rendah. Diet ini cukup energi dan zat gizi lain, kecuali kalsium.
Kesimpulan
 Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit degeneratif yang
seringkali dihadapi masyarakat dan merupakan predisposisi atau juga
akibat untuk berbagai penyakit degeneratif lainnya. Salah satu
penyebab utamanya adalah pola gaya hidup yang tidak sclaras dengan
pola hidup schat termasuk salah satunya pengaturan pola makan yang
tidak benar.

 Diet pada penyakit jantung adalah pola makan yang diatur untuk
pasien yang mengalarni gangguan jantung agar tidak menimbulkan
resiko terjadinya penyakit degeneratif lainnya. Pengaturan dietnya
bisa berupa diet rendah garam dan diet rendah kolestrol lemak
terbatas, vang bertujuan untuk memberikan makanan secukupnya
tanpa memberatkan kerja jantung, menurunkan berat badan bila
terlalu gemuk, serta mencegah atau menghilangkan penimbunan
garam atau air.

Anda mungkin juga menyukai