Anda di halaman 1dari 20

MIOMA UTERI

1. Jamalus 21031082
2. M. Arif Fadhali 21031085
3. Carmenita Sinaga 21031090
4. Nessa Sesti Liandry 21031091
5. Azni Nirma Saputri 21031092
6. Abel Paulina Manik 21031093
7. Halimatun Syaqdiyah 21031098
8. Resy Fahira Elvid 21031100
9. Rahmat Ridho 20031088
Definisi Mioma Uteri
Mioma uteri adalah tumor jinak berbatas
tegas dan tidak berkapsul yang berasal
dari otot polos dan jaringan ikat fibrous.
Tumor jinak ini banyak ditemukan pada
traktus geniltalia wanita, terutama pada
wanita sesudah produktif (menopause).
Etiologi Mioma Uteri
Etiologi yang pasti dari terbentuknya mioma
uteri sampai saat ini belumdapat dipastikan
dengan jelas. Stimulasi estrogen diduga sangat
berperan untuk terjadi mioma uteri. Dalam
jaringan mioma uteri lebih banyak mengandung
reseptor estrogen jika dibandingkan dengan
miometrium normal. Pertumbuhan mioma uteri
berbeda pada setiap individu, diantara nodul
mioma pada uterus yang sama. Perbedaan ini
berkaitan dengan jumlah reseptor estrogen dan
reseptor progesteron
Manifestasi Mioma Uteri
1. Perdarahan abnormal
2. Nyeri
3. Gejala penekanan
4. Disfungsi reproduksi
5. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
kehamilan
Klasifikasi Mioma Uteri
1. Mioma Submukosum
Mioma ini terletak di bawah endometrium atau lapisan
mukosa uterus dan tumbuh menonjol ke kavum uteri.
2. Mioma Intramural
Mioma ini terletak di dinding uterus diantara serabut
miometrium. Disebut juga mioma intraepitalial, biasanya
multiple
3. Mioma Subserosum
Mioma ini tumbuh keluar dinding uterus sehingga menonjol
pada permukaan uterus dan diliputi oleh serosa
Patofisiologi Mioma Uteri
Mioma uteri mulai tumbuh sebagai bibit
kecil di dalam miometrium dan mulai
membesar. Akibat dari pertumbuhan itu
miometrium mendesak menyusun
semacam pseudokapsula atau sampai
semua mengelilingi tumordi dalam
uterus. Bila mioma tumbuh intramural
dalam korpus uteri maka korpus ini
tampak bundar dan konstipasi padat.
Pencegahan Mioma Uteri
1. Pencegahan Primordial
Pencegahan ini dilakukan pada perempuan yang belum
menarche atau sebelum terdapat resiko mioma uteri.
2. Pencegahan Primer
Pencegahan primer merupakan awal pencegahan sebelum
seseorang menderita mioma.
3. Pencegahan Sekunder
Pencegahan sekunder ditujukan untuk orang yang telah
terkena mioma uteri, tindakan ini bertujuan untuk
menghindari terjadinya komplikasi
4. Pencegahan Tersier
Pencegahan tersier adalah upaya yang dilakukan setelah
penderita melakukan pengobatan
Penatalaksanaan Mioma
Uteri
1. Pentalaksanaan secara konservatif
2. Penatalaksanaan operatif
Pemeriksaan Penunjang
Mioma Uteri
1. Tes laboratorium
2. USG (Ultrasonografi)
3. Tes kehamilan
4. Pap smear serviks
5. Vaginal toucher
6. Laparoskopi
7. Histerosal pingogram
8. Histeroskopi
9. MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Komplikasi Mioma Uteri
• Anemia sekunder akibat perdarahan yang berlebihan
• Kompresi kandung kemih
• Infeksi (jika tumor menonjol ke luar lubang vagina)
• Infertilitas sekunder (jarang)
• Obstruksi usus
• Perlekatan pascamiomektomi
• Torsi (putaran tangkai mioma)
• Pengaruh timbal balik mioma dan kehamilan
GAMBARAN KASUS
Tn.S berumur 58 tahun seorang dengan
perkerjaan petani datang ke rumah sakit
dengan keluhan klien mengatakan nyeri pada
luka oprasi,klien juga mengatakan nyeri seperti
ditusuk tusuk dan hilang timbul skala nyeri
adalah 7.klien tampak meringis, dan ada luka
oprasi pada perut bagian bawah berukuran 5
cm.klien tampak hanya bisa berbaring.saat di
lakukan pemeriksaan tanda tanda vital di dapat
kan TD : 120/90 mmhg, N : 90 x/menit, S :
37,5°C dan R : 20 x/menit
Analisa data
No Data Etiologi Masalah
1. Ds : Perjalanan penyakit (mioma nyeri
uteri )
- Pasien merasa nyeri saat bergerak
dan saat BAK, seperti ditusuk Penekanan pada syaraf
jarum, perut bawah sampai
vagina, skala 6
- T : ± 10 m
Do :
Pasien mengatakan sering kencing
sedikit dan merasa sakit
- Td :110/70 mmHg
- N : 88 x/menit
- S : 36 °C
2. DS : Penekanan daerah uterus Gangguan
Eliminasi Urin
- pasien mengatakan sering
kencing sedikit danmerasa sakit

DO :

- pasien saat berkemih merasa


kesakitan
- sering berkemih
Diagnosa keperawatan

1. Nyeri b.d perjalanan penyakit mioma


uteri
2. Resiko gangguan eliminasi urin b.d
akibat penekanan uretra
Intervensi Keperawatan
NO TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Setelah dilakukan 1.Kaji karakteristik nyeri 1. Untuk memeriksa jenis
skala
tindakan keperawatan (PQRST)
3x24 jam Nyeri 2.Kaji faktor yang mempengaruhi 2. Sebagai salah satu dasar
askep
berkurang 3.Berikan posisi yang nyaman
4.Ajarkan relaksasi 3.Aktifitas sesuai
-TD :100/70 -140/90 kesenangan akan mengurangi
5.kolaborasi pemberian analgetik
nyeri
-Skala nyeri (3-4)
5.Untuk mengurangi nyeri

2. 1. Latih kandung kemih


Setelah dilakukan
1. Meningkatkan fungsi
tindakan keperewatan
kandung kemih
selama 3x24 jam 2. Managemen eliminasi/urine
kutimensia urine dengan
kriteria hasil: 2. Mempertahakan pola
3. Pantau eliminasi urine eliminasi
-Mempertahankan pola 4. Ajarkan pasien untuk minum
3. Mengetahui masukan dan
berkemih 200ml pada saat makandan awal keluaran
pulang
-Eliminasi urine tidak
4. Memenuhi kebutuhan
terganggu
cairan dan melatih refleksi
kandung kemih
ANALISIS JURNAL
Judul Penelitian Penurunan Intensitas Nyeri Pada Pasien Mioma
Uteri Menggunakan Teknik Relaksasi Dan Distraksi

Nama Peneliti Fitriyanti, Machmudah

Jurnal Ners Muda, Vol 1 No 1, April 2020

Halaman 40-49

Publikasi Penelitian -
Patient/ Berdasarkan penelitian World Health
Population/ Organisation (WHO) penyebab dari angka
Problem (P) kematian ibu karena mioma uteri pada
tahun 2010 sebanyak 22 kasus (1,95%)
dan tahun 2011 sebanyak 21 kasus
(2,04%). Di Indonesia kasus mioma uteri
ditemukan sebesar 2,39% -11,7% pada
semua pasien kebidanan yang di rawat.
Mioma uteri lebih sering ditemukan pada
wanita kulit hitam dibandingkan wanita
kulit putih. Data statistik menunjukkan
60% mioma uteri terjadi pada wanita yang
tidak pernah hamil atau hamil hanya satu
kali (Handayani, 2013).
Intervention (I) Nyeri merupakan suatu pengalaman sensorik dan
emosional yang tidak menyenangkan akibat
kerusakan jaringan, baik actual maupun potensial,
yang dapat terjadi akibat proses penyakit atau
tindakan (treatment) seperti pengobatan dan
pembedahan (International Association for the
Study of Pain (IASP) (1979) dalam (Potter & Perry,
2009; Smeltzer & Bare, 2012).
Nyeri post operasi termasuk ke dalam kategori
nyeri akut dengan karakteristik memiliki awitan
yang cepat, mendadak dan berlangsung dalam
waktu yang singkat. Karakteristik tersebut terjadi
karena diskontinuitas jaringan oleh penggunaan
alat dalam tindakan pembedahan. Diskontinuitas
jaringan merangsang tubuh menghasilkan
mediator kimia yang akan menimbulkan proses
transduction, transmission, perception dan
modulation sehingga tubuh mempersepsikan rasa
nyeri (Potter & Perry, 2009; Rosenquist &
Rosenberg, 2003; Smeltzer & Bare, 2002).
Comparison (C)
Outcome (O) Seperti diketahui penyebab yang pasti dari mioma uteri
sampai saat ini belum diketahui. Beberapa
peneliti menduga mioma tumbuh dari sel neoplastic
tunggal (monoclonal) sel-sel otot yang normal, dari sel-
sel otot imatur dalam mioma uterum atau dari sel-sel
embrional di dinding pembulu darah uterus. Hormon
esterogen juga berperan penting terjadinya mioma uteri.
Walaupun tidak ada bukti bahwa esterogen
menyebabkan mioma., pertumbuhan mioma tergantung
pada kadar esterogen. Tumor ini tumbuh selama aktifitas
paling tinggi, dan ovarium. Sekresi esterogen yang terus
menerus, terutama tidak diselingi oelh kehamilan dan
laktasi diduga sebagai factor resiko utama yang
melatarbelakangi pertumbuhan mioma. Factor genetic
mungkin turut mempredisposisi terjadinya mioma uteri,
karena sering dijumpai riwatat mioma pada keluarga
penderita mioma uteri. Mioma dijumpai 3-9 kali lebih
sering pada ras negro dari pada kaukasia, dimana mioma
banyak terjadi diantara mereka yang sangat muda dan
nulipara, sementra pada ras kaukasia dijumpai pada
wanita-wanita lebih tua dan multipara.
Time (T) Submit 27 Februari 2020
Diterima 17 Juli 2020
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai