Anda di halaman 1dari 15

Substansi Dakwah

Nabi Muhammad ‫مرحبا‬


‫مرحبا‬
SAW di Madinah
Kelompok : 3
Nama Anggota Kelompok :

1. Dhimas Febryana Putra (9)

2. Firjatullah Parahita Aryaguna(14)

3. Hafish Wahyu Pinaji (16)

4. Muhammad Yafi Faishal (21)

5. Nur Alfaiz (24)


Substansi Dakwah Nabi Muhammad SAW di Madinah :
Membina Persaudaraan Membentuk Masyarakat

A. B.
antara Kaum Anśar dan yang Berlandaskan Ajaran
Kaum Muhajirin Islam

Mengajarkan Pendidikan

C.
Politik, Ekonomi dan
Sosial
A. ‫اثنان‬
Membina Persaudaraan
antara Kaum Anśar dan
Kaum Muhajirin
A. Membina Persaudaraan antara Kaum Anśar dan Kaum Muhajirin
:
Setelah kaum Muhajirin menetap di Madinah, Nabi Muhammad saw. mulai mengatur
strategi untuk membentuk masyarakat Islam yang terbebas dari ancaman dan tekanan
(intimidasi). Pertalian hubungan kekeluargaan antara penduduk Madinah (kaum
Anśar) dan kaum Muhajirin dipererat dengan mengadakan perjanjian untuk saling
membantu antara kaum muslimin dan nonmuslim. Nabi Muhammad saw. juga mulai
menyusun strategi ekonomi, sosial, serta dasar-dasar pemerintahan Islam.

Nabi Muhammad saw. dalam menciptakan suasana agar nyaman dan tenteram di Kota
Madinah, dibuatlah perjanjian dengan kaum Yahudi. Dalam perjanjiannya ditetapkan
dan diakui hak kemerdekaan tiap – tiap golongan untuk memeluk dan menjalankan
agamanya.

Isi perjanjian yang dibuat Nabi Muhammad saw. dengan kaum Yahudi sebagai berikut.
A. Membina Persaudaraan antara Kaum Anśar dan Kaum Muhajirin
: dengan kaum Muslimin.
a. Kaum Yahudi hidup damai Bersama – sama
b. Kedua belah pihak bebas memeluk dan menjalankan agamanya masing masing.
c. Kaum muslimin dan kaum Yahudi wajib tolong – menolong dalam melawan siapa
saja yang memerangi mereka.
d. Orang – orang Yahudi memikul tanggung jawab belanja mereka sendiri dan
sebaliknya kaum muslimin juga memikul belanja mereka sendiri.
e. Kaum Yahudi dan kaum muslimin wajib saling menasihati dan tolong menolong
dalam mengerjakan kebajikan dan keutamaan.
f. Kota Madinah adalah kota suci yang wajib dijaga dan dihormati oleh mereka yang
terikat dengan perjanjian itu.
g. Kalau terjadi perselisihan di antara kaum Yahudi dan kaum muslimin yang
dikhawatirkan akan mengakibatkan hal – hal yang tidak diinginkan, urusan itu
hendaklah diserahkan kepada Allah Swt. dan Rasul-Nya.
h. Siapa saja yang tinggal di dalam ataupun di luar Kota Madinah wajib dilindungi
keamanan dirinya kecuali orang zalim dan bersalah sebab Allah Swt. menjadi
pelindung bagi orang – orang yang baik dan berbakti.
B. ‫اثنان‬
Membentuk
Masyarakat yang
Berlandaskan Ajaran
Islam
B. Membentuk Masyarakat yang Berlandaskan Ajaran Islam :

a. Kebebasan Beragama

Tujuan ajaran yang dibawa Nabi Muhammad Saw adalah memberikan ketenangan
kepada penganutnya dan memberikan jaminan kebebasan kepada kaum Muslimin,
Yahudi, dan Nasrani dalam menganut kepercayaan agama masing – masing. Hanya
kebebasan yang memeberikan jaminan dalam mencapai kebenaran dan kemajuan
menuju kesatuan yang integral dan terhomat. Menentang kebebasan memperkuat
kebatilan dan menyebarkan kegelapan yang pada akhirnya akan mengikis habis
cahaya kebenaran yang ada dalam hati nurani manusia.

b. Azan, Salat, Zakat, dan Puasa

Ketika Nabi Muhammad Saw di Madinah apabila waktu shalat tiba, orang –
B. Membentuk Masyarakat yang Berlandaskan Ajaran Islam :

orang – berkumpul bersama tanpa harus dipanggil. Lalu terpikir untuk menggunakan
terompet seperti Yahudi tetapi Nabi Muhammad tidak menyukainya serta ada yang
mengusulkan genta, seperti Nasrani. Menurut satu sumber atas usul Umar bin
Khattab dan kaum Muslimin serta menurut sumber lainya berdasarkan perintah
Allah Swt melalui wahyu, panggilan shalat menggunakan adzan. Selanjutnya Nabi
Muhammada Saw memerintah kepada Abdullah bin Zaid bi Sa’labah untuk
membacakan lafadz adzan kepada Bilal dan menyerukan manakala waktu shalat tiba
karena Bilal memiliki suara merdu.

Kewajiban shalat yang diterima pada saat mi’raj, menjelang berakhirnya periode
Mekah terus dimantapkan kepada pengikut Nabi Muhammad Saw. Sementara itu,
puasa yang telah dilakikan menurut syariat sebelumnya, kini
B. Membentuk Masyarakat yang Berlandaskan Ajaran Islam :
telah pula diwajibkan setiap puasa Ramadhan. Demikian pula halnya dengan zakat,
bahkan setelah kekuasaan Islam berkembang ke seleruh jazirah Arab, Nabi
mengutus pasukanya ke negeri di luar Madinah untuk memungut zakat.

c. Prinsip – Prinsip Kemanusiaan

Pada saat Nabi Muhammad melaksanakan haji wada beliau menyampaikan khutbah
tentang larangan menumpahkan darah kecuali dengan haq, larangan mengambil
harta orang lain dengan batil, larangan riba, larangan menganiaya, memperlakukan
isri dengan lemah lembut, perintah menjauhi dosa, pertengkaran di zaman jahiliyah
harus saling memaafkan, balas dendam tidak lagi dibenarkan, persaudaraan dan
persamaan harus ditegakkan, hamba sahaya harus diperlakukan dengan baik, mereka
makan dan berpakaian harus seperti apa yang dimakan serta dipakai tuanya, dan
umat Islam harus selalu berpegang kepada Al-Qur’an dan Sunnah.
C.
Mengajarkan ‫اثنان‬
Pendidikan Politik,
Ekonomi dan Sosial
C. Mengajarkan Pendidikan Politik, Ekonomi dan Sosial :

a. Bidang Politik

Rasulullah sebagai kepala negara, tentunya beliau mengatur sistem politik serta
menerapkan dasar bagi sistem politik Islam yaitu musyawarah. Dengan musyawarah
ini umat Islam bisa mengangkat wakil – wakil rakyat atau kepala pemerintahan.
Serta membuat peraturan – peraturan yang harus dipatuhi oleh seluruh rakyatnya,
selagi aturan tersebut tidak menyimpang dari ajaran Islam dan sesuai dengan sumber
hukum Islam yakni Al-Qur’an.
C. Mengajarkan Pendidikan Politik, Ekonomi dan Sosial :

b. Bidang Ekonomi

Dalam bidang ekonomi, Rasulullah SAW menerapkan beberapa sistem


perekonomian, di antaranya adalah sistem ekonomi Islam harus bisa menjamin
terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyatnya.
Dalam bidang perekonomian ini ada beberapa pendapatan, yaitu di antaranya :
a. Pendapatan utama. Pendapatan utama ini pada masa Rasulullah adalah zakat.
Dikarenakan zakat itu merupakan salah satu kewajiban yang harus dikeluarkan oleh
umat Muslim dan termasuk rukun Islam.
b. Pendapatan sekunder atau pendapatan pendukung. Pendapatan pendukung ini
pada masa Rasulullah SAW didapatkan dari uang tebusan para tawanan perang, serta
didapatkan dari wakaf harta benda yang didedikasikan untuk umat Islam.
C. Mengajarkan Pendidikan Politik, Ekonomi dan Sosial :

C. Bidang Sosial

Pada bidang sosial, Nabi Muhammad SAW sangat menjunjung tinggi prinsip –
prinsip kemanusiaan. Beliau menerapkan bahwa semua orang dalam pandangan
Islam itu sama. Maksudnya adalah derajat manusia semuanya sama di hadapan Allah
yang membedakan hanyalah kataqwaannya.Nabi Muhammad SAW adalah seorang
pemimpin yang paling berhasil dalam mengajarkan pendidikan politik, ekonomi
maupun dalam bidang sosialnya. Beliau adalah satu – satunya orang yang sangat
berhasil sepanjang sejarah, baik dalam hal keagamaan maupun keduniaan.
SEKIAN &
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai