Anda di halaman 1dari 19

PENATALAKSANAAN GANGGUAN DEPRESI

DISUSUN OLEH :
PEMBIMBING :
Muhammad Aziz Arrahman
dr. Silvy Agustina Hasibuan, Sp.KJ
19310025

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR BAGIAN ILMU PSIKIATRI RSUD.DR.RM.DJOELHAM BINJAI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALAHAYATI
2020
1. DEFINISI

• Gangguan depresi adalah gangguan mental yang


dikarakteristikan dengan rasa sedih yang dalam dan
berkepanjangan.

• Penderita hilang minat (interest) pada sesuatu yang


sebelumnya menyenangkan baginya.
2. ETIOLOGI

Faktor Biologis

Faktor Genetika

Faktor Psikososial
3. PENATALAKSANAAN
• Dimulai dari keputusan untuk terapi dan
Terapi Fase Akut berakhir dengan remisi.
• Lama terapi 2-6 minggu.

• Tujuan pengobatan adalah tercapainya


Terapi fase lanjutan remisi dan mencegah relaps.
• Lama terapi 6 minggu – 1 tahun

• Tujuan pengobatan untuk mencegah


Terapi fase rumatan rekurensi
Terapi Farmakologi
Penggolongan Antidepresan

1. Antidepresan Klasik (Trisiklik & Tetrasiklik)


Contoh : Imipramin, Klomipramin, Amitriptilin, Lithium
karbonat.

 Efek samping :
• Efek jantung
• Efek anti kolinergik
• Sedasi
• Hipotensi ortostatis
• Efek antiserotonin
• Kelainan darah
• dosis : 25-50 mg 3x sehari
a) Imipramin • Kontra Indikasi : Infark miokard akut
• Perhatian : kombinasi dengan MAO, gangguan
kardiovaskular, hipotensi, ibu hamil dan menyusui.

• dosis : 10mg, max 250 mg sehari


• Kontra Indikasi : Infark miokard, pemberian
bersamaan dengan MAO, gagal jantung, kerusakan
b) Klomipramin hati yang berat, glaukoma sudut sempit.
• Perhatian : terapi bersama dengan preparat tiroid,
konstipasi kronik, kombinasi dengan obat
antihipertensi.
• dosis : 25 mg, max 150-300 mg sehari.
• Kontra Indikasi : penderita koma, diskrasia
darah, gangguan depresif sumsum tulang,
c) Amitriptilin kerusakan hati, penggunaan bersama dengan
MAO.
• Perhatian : ganguan kardiovaskular,
kehamilan, menyusui.

• dosis 400-1200 mg dosis tunggal.


• Kontra Indikasi : kehamilan, laktasi, gagal
d) Lithium ginjal, hati dan jantung.
• Perhatian : Monitor asupan diet dan cairan,
karbonat penyakit infeksi, demam, influenza,
gastroentritis.
2. Antidepresan Generasi ke-2
Contoh : Fluoxetin, Sertralin, Citalopram,
Fluvoxamine, Mianserin, Mirtazapin,
Venlafaxine.

 Efek samping :
• Efek seretogenik
• Sindroma serotonin
• Efek antikolinergik
• dosis : 20 mg sehari, max 80 mg/hari.
• Kontra Indikasi : hipersensitif terhadap
fluoxetin, gagal ginjal berat, penggunaan
a) Fluoxetin bersama MAO.
• Perhatian : penderita epilepsi, kerusakan
hati, ginjal, gagal jantung.

• dosis : 50 mg/hari, max 200 mg/hari.


• Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap
b) Sertralin sertralin.
• Perhatian : pada gangguan hati, terapi
elektrokonvulsi, hamil, menyusui.
• dosis : 20 mg/hari, max 60 mg /hari.
• Kontra indikasi : hipersensitif terhadap
obat ini.
c) Citalopram • Perhatian : kehamilan, menyusui,
gangguan mania, kecenderungan bunuh
diri.

• dosis : 50mg /hari, max 300 mg.


• Perhatian : tidak direkomendasikan
d) Fluvoxamine untuk anak dan epilepsi, hamil dan
laktasi.
• dosis : 30-40 mg malam hari.
e) Mianserin • Kontra Indikasi : mania, gangguan fungsi hati.

• dosis : 15-45 mg / hari menjelang tidur.


• Kontra Indikasi : Hipersensitif terhadap mitrazapin.
f) Mirtazapin • Perhatian : penghentian terapi secara mendadak,
lansia, hamil, laktasi.

• dosis : : 75 mg/hari.
• Efektif untuk pengobatan ansietas .
g) Venlafaxine • Kontra Indikasi : penggunaan bersama MAO, hamil
dan laktasi, anak < 18 tahun.
3. Antidepresan MAO
Inhibitor Monoamin Oksidase (Monoamine Oxidase
Inhibitor, MAOI)

Indikasi
diindikasikan pada penderita dengan depresi
atipikal (eksogen) dan pada beberapa penderita
yang tidak berespon terhadap terapi antidpresif
lainnya. jarang dipakai.
Kontraindikasi
Gagal jantung kongestif; riwayat penyakit liver atau fungsi liver
abnormal; gangguan ginjal parah; gangguan serebrovaskular;
penyakit kardiovaskular; hipertensi; riwayat sakit kepala.

Peringatan
• Memburuknya gejala klinik serta risiko bunuh diri: Penderita
dengan gangguan depresif mayor, dewasa maupun anak-anak,
dapat mengalami perburukan depresinya dan/atau munculnya
ide atau perilaku yang mengarah pada bunuh diri (suicidality).
• Krisis hipertensif : tidak dianjurkan untuk menggunakan MAOI
pada penderita lanjut usia.
Terapi psikososial

a) Terapi Kognitif
b) Terapi Interpersonal
c) Terapi Perilaku
d) Terapi orientasi-psikoanalitik
e) Terapi Keluarga
Terapi Fisik dan Terapi Perubahan
Perilaku
• Electro Convulsive Therapy adalah terapi dengan
melewatkan arus listrik ke otak.
• Sering digunakan pada kasus depresif berat.
ECT

• Psikoterapi merupakan terapi yang digunakan


untuk menghilangkan atau mengurangi keluhan-
Psik keluhan dan mencegah kambuhnya gangguan
oter psikologik atau pola perilaku maladaptif.
api
KESIMPULAN
• Obat golongan Antidepresan Klasik (Trisiklik & Tetrasiklik) yang tidak
direkomendasikan bagi ibu hamil & laktasi : Imiprami, Amitriptilin & Lithium
karbonat kontraindikasi utk hamil & menyusui .

• Obat golongan Antidepresan Generasi ke-2 yg tidak direkomendasikan utk


ibu hamil & laktasi : Sertralin & Citalopram. Sedangkan, Fluvoxamine &
Venlafaxine selain berbahaya bagi ibu hamil, laktasi juga tidak
dikrekomendasikan utk anak. Mirtazapin tidak berbahaya utk anak, tetapi
tidak direkomendasikan pada lansia, ibu hamil & laktasi.

• Penderita lanjut usia tidak dianjurkan untuk menggunakan MAO. Antidepresan


MAO juga tidak direkomendasikan pada pasien yg Memburuknya gejala klinik
serta risiko bunuh diri baik dewasa maupun anak-anak.

• SSRI & antidepresan trisiklik umumnya lebih aman karena penghambat MAO
kurang efektif dan menunjukkan interaksi yang membahayakan dengan
beberapa jenis obat dan makanan.

Anda mungkin juga menyukai