(4,5) Perencanaan Dan Pengadaan
(4,5) Perencanaan Dan Pengadaan
OBAT RUMAH
SAKIT
TIM DOSEN MANAJEMEN FARMASI
LATAR BELAKANG
1. Obat merupakan sarana intervensi penting dlm
pelayanan medis
2. Pembelanjaan obat di RS merupakan komponen
pembiayaan yg paling besar.
3. Umumnya penerimaan dana dari sektor obat di
rumah sakit swasta merupakan penunjang utama
bagi pemasukan dana rumah sakit.
4. Banyak dijumpai inefisiensi pengelolaan dan
penggunaan obat di RS.
5. Masih adanya mis-persepsi ttg pengg. obat di RS.
TUJUAN PENGELOLAAN
OBAT DI RUMAH SAKIT
1. Agar obat tersedia di saat diperlukan
2. Kuantitas mencukupi
3. Mutu terjamin
4. Mendukung “Good Quality Care” di rumah
sakit.
5. Menambah pendapatan Rumah Sakit (Swasta).
SELEKSI
Apa yang
Berapa
harus
estimasinya
disediakan
• Pentingnya seleksi obat
• Personalia yg terlibat
• Prinsip umum
• Kriteria Seleksi
• Metode estimasi
• Proses seleksi
PENTINGNYA SELEKSI OBAT
Banyaknya jenis obat dapat mempersulit seleksi
70% obat adalah produk me-too, duplikatif atau non essensial drug.
Obat yg toksisitasnya sangat besar dibanding khasiatnya, harus
merupakan pilihan sekunder.
Informasi tentang khasiat dan toksisitas obat baru relatif kurang
memadai.
PERSONALIA YANG TERLIBAT
Dapat berupa :
Tim yang ditunjuk
Komite yang dibentuk/PFT
Keuntungan :
Meminimumkan kepentingan pribadi
Pemilihan lebih tepat dan sempurna karena ada personalia dg latar belakang
yg tepat dan pengalaman yg luas.
KRITERIA SELEKSI
Persiapan seleksi
Determinasi penyakit yang umumnya ada dan
menganalisa kecenderungan
Misal :
Digeneratif, Infeksi pernafasan, Infeksi saluran gastroin
testinal, Infeksi saluran uriner, Luka (injuries).
Karakteristik pasien (anak, orang dewasa, ibu hamil, dll)
Tingkat pengetahuan dan keterampilan petugas kesehatan
Telaah kebijakan pelayanan kesehatan (Asuransi
Kesehatan, Askin dll)
KRITERIA WHO UNTUK
SELEKSI OBAT ESENSIAL
Sesuai dg kebutuhan penyakit
Efektif dan aman
Bermutu dari sisi ketersediaan hayati dan stabilitas
Memenuhi kriteria cost-benefit ratio terhadap biaya pengobatan total
Jenis obat telah dikenal betul, mempunyai perilaku farmakokinetik
yang baik
Obat diproduksi di negara sendiri
Obat tunggal
PEDOMAN SELEKSI OBAT
Obat yang dipilih harus bermutu
Jenis obat sesedikit mungkin. Hindari duplikasi dan kesamaan jenis
dan bentuk sediaan obat.
Obat baru hanya dipakai bila lebih besar keuntungannya dibanding
obat yang sudah ada.
Kombinasi obat dipakai bila lebih menguntungkan dibanding obat
tunggal.
Pilih obat yang merupakan drug of choice penyakit yang ada.
Kontraindikasi, efek samping harus diamati agar diperoleh gambaran
rasio risiko dan keuntungan produk
Upayakan jenis obat termasuk sediaan obat generik
Penggunaan obat tradisional sangat dimungkinkan apabila ada
permintaan khusus.
PRINSIP UMUM SELEKSI OBAT
1. Pilih jenis obat seminimum mungkin
Tergantung dari jenis penyakit
Sesuai data epidemiologi
2. Utamakan obat generik daripada obat paten
3. Pilih satu sediaan obat untuk setiap jenis obat
4. Gunakan daftar obat sesuai dg tingkat penggunaan (level of use)
5. Gunakan standar normal pengobatan yang umum.
IMPLIKASI SELEKSI OBAT DI
RS
1. Formularium Rumah Sakit
2. Penerapan sistem formularium
METODE PERENCANAAN
Metode Konsumsi
Metode Epidemiologi
Kombinasi Metode Konsumsi dan Epidemiologi
PEDOMAN PERENCANAAN
DOEN, Formularium Rumah Sakit, Standar Terapi Rumah Sakit,
Ketentuan setempat yang berlaku.
Data catatan medik
Anggaran yang tersedia
Penetapan prioritas
Siklus penyakit
Sisa persediaan
Data pemakaian periode yang lalu
Rencana pengembangan
METODE EPIDEMIOLOGI
Metode Perencanaan berdasarkan pada
epidemiologi morbiditas, yang bertujuan untuk
Mengetahui kebutuhan perbekalan kesehatan suatu populasi masyarakat
tertentu (obat program KB, obat program imunisasi)
Memperkirakan kebutuhan obat atas dasar data epidemiologi
Data yang diperlukan berupa : morbiditas, jenis penyakit yang
penting, problem kesehatan, jumlah episode setiap penyakit per
periode, kebutuhan obat yang mudah diperkirakan dengan rata-rata
standard terapi.
Sangat cocok bila ada data statistik kesehatan yang lengkap dan
program kesehatan yang mapan, standar terapi yg mantap.
Tidak cocok apabila data statistik kesehatan tidak baik dan variasi
kondisi antar daerah sangat besar, standar terapi yang kurang dipatuhi
LANGKAH-LANGKAH
PERENCANAAN METODE
EPIDEMIOLOGI
1. Susun daftar masalah kesehatan/penyakit utama yang terjadi
2. Lakukan pengelompokan pasien misal : umur
Anak 0 - 4 tahun
Anak 5 - 14 tahun
Wanita 15 - 44 tahun
Laki-laki 15 - 44 tahun
Orang tua > 45 tahun
Prinsip penggolongan umur harus sesederhana mungkin
3. Tentukan frekuensi tiap penyakit per tahun/per periode
4. Susun standard terapi rata-rata/terapi ideal
5. Dengan mengetahui data epidemiologi, estimasikan tipe dan
frekuensi pengobatan yang diperlukan.
Contoh : untuk kasus diarrhea, estimasikan :
90% kasus diberi oral rehidrasi
10% kasus diberi cairan intra vena
5% kasus perlu metronidazole untuk amuba
10% kasus perlu antibiotik untuk disentri basiler dan kolera.
Susun daftar obat yang dikuantifikasikan
Hitung jumlah episode pengobatan untuk setiap penyakit
Hitung kuantitas obat yang dibutuhkan
Hitung safety stock, atau jumlah obat diperkirakan hilang
METODE KONSUMSI
Keterangan :
CT = Kebutuhan per periode waktu
CA = Kebutuhan rata-rata waktu (bulan)
T = Lama kebutuhan (bulan/tahunan)
SS = Safety stock
KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN
METODE KONSUMSI DAN
EPIDEMIOLOGI
KELEBIHAN KEKURANGAN
Konsumsi - Tidak dapat dijadikan dasar
- Tak perlu data epidemologi & dalam mengkaji pengguna-an
standard pengobatan obat & perbaikan pres-kripsi
- Bila data konsumsi lengkap & - Tidak dapat diandalkan jika
pola preskripsi tak ber-ubah, terjadi kekurangan stock obat
pola perskripsi relatif konstan lebih dari 3 bulan, obat
maka kelebihan stock sangat berlebih, atau adanya
kecil kehilangan
- Tak perlu catatan pola penyakit
yang baik.
kelebihan kekurangan
Konsumsi - Data konsumsi harus akurat
- Mudah - Penggunaan obat yang
- Sederhana berlebih dapat terjadi
- Dapat diandalkan bila data - Obat macet
konsumsi di catat dg baik
KELEBIHAN KEKURANGAN
Epidemologi - Rumit
- Mendorong pencatatan - Lama
epidemioligi yang baik, - Harus dilaksanakan oleh tenaga
profesional
pemantapan standar terapi
KELEBIHAN KEKURANGAN
Epidemologi - Butuh waktu lama
- Perkiraan kebutuhan mendekati - Data penyakit sulit di peroleh
kebenaran dengan pasti mungkin karena tak
- Dapat digunakan pada program melapor/diagnosis tak ditulis
baru. dengan lengkap, atau penyakit
tidak terdaftar dalam daftar
penyakit.
- Pola penyakit & pola preskripsi
tidak selalu sama
- Dapat terjadi kekurangan obat
karena ada wabah atau
kebutuhan insidentil
- Variasi obat terlalu luas
PENERAPAN PERENCANAAN
OBAT DI RS
1. Menggunakan kombinasi : konsumsi dan epidemologi
Misal : - Infus cairan dasar
- Injeksi antibiotika generik dll
- Alat kesehatan habis pakai spuit,
infuset, IV Cateter dll.
Tahap-tahap pembelian:
1. Meninjau jenis obat yang 5. Pilih metode pembelian
akan dipesan. 6. Memiliki pemasok
2. Menentukan alokasi anggaran 7. Penyiapan dokumen kontrak
yang kemungkinan ada 8. Memantau status pemesanan
penyediaan
9. Penerimaan dan pemeriksa-
3. Determinasi jml obat yang
an barang
dibutuhkan
10. Pembayaran, Penyimpanan
4. Penyusunan alokasi
anggaran yang ada 11. Pengumpulan
data/penggunaan konsumsi
obat
PEMILIHAN METODE PEMBELIAN
1. Tender terbuka :
- berlaku untuk semua rekanan terdaftar, sesuai kriteria.
- butuh konsolidasi dan team yang kuat.
2. Tender terbatas/lelang tertutup
- Berlaku untuk rekanan tertentu/terbatas dan punya
reputasi baik.
- Harga dpt dikendalikan, beban kerja lebih ringan daripada
lelang terbuka.
3. Pembelian negosiasi dan kontrak kerja
- Dilakukan pendekatan langsung dengan rekanan terpilih
untuk tawar-menawar untuk mencapai persyaratan spesifik,
harga, penetapan jumlah penetapan service dilivery.
4. Pengadaan langsung ke distribusi untuk persediaan yang perlu
segera tersedia.
PENGADAAN MODERN (JUST IN TIME)
1. Pengadaan negosiasi & kontrak
- Spesifikasi
- harga dalam jangka waktu yang disepakati bersama.
- Penetapan jumlah total periode tertentu
- Penetapan jumlah pengiriman
- Kesempatan dilivery time
2. Pemanfatan Teknologi Informasi (on line) di kedua belah pihak dan
terbuka.
3. Fasilitas evaluasi bersama
PENGADAAN ALKES HABIS PAKAI/OBAT DI RS
Dapat menggunakan metode JIT diperlukan
kondisi :
1. Penerapan standard terapi yang mantap
2. Pola konsumsi pasti
3. Trend dapat diprediksi dengan mantap
Keuntungan :
4. Harga murah
5. Tak membutuhkan gudang besar
6. Ada jaminan kualitas barang
7. Ada jaminan dilivery obat dengan jumlah yang pasti (cegah
kekosongan obat)
8. Ada keterbukaan kedua belah pihak untuk bersama-sama
memperbaiki kualitas pelayanan.
3. PEMILIHAN PEMSOK
Pemasok : lembaga yang menyediakan/ memasok produk kepada konsumen.
Pemasok obat untuk rumah sakit : industri farmasi dan pedagang besar farmasi
(PBF).
Agar memperoleh obat yang bermutu baik perlu pemilihan pemasok yang baik
dan produk yang memenuhi semua persyaratan dan spesifikasi mutu.
KRITERIA UMUM PEMILIHAN PEMASOK
1. Telah memiliki persyaratan hukum untuk
melakukan produksi dan penjualan.
2. Telah terakreditasi sesuai persyaratan CPOB dan
atau lembaga terkait (ISO 9000)
3. Reputasi baik
- tak melanggar hukum
- tak memproduksi obat yg tidak memenuhi
syarat.
- telah melaksanakan penjagaan mutu penjualan
4. Mampu memenuhi kewajiban sesuai kesepakatan.
PROSES INDENTIFIKASI PEMASOK OBAT
1. Mengevaluasi sistem mutu yang ditetapkan pemasok melalui
evaluasi dokumen & evaluasi lapangan.
2. Menganalisis informasi tentang unjuk kerja pemasok
3. Untuk pemasok baru, maka perlu inspeksi visual sampel sediaan
obat, kemasan dan pengadaan.
4. Menguji mutu sediaan di laboratorium (jika ada)
5. Mengkaji pengalaman pemasok yg dipublikasikan
6. Mengkaji mutu produk kerja, harga, service dilivery,
risponsibility.
7. Mengkaji kepuasan konsumen (dokter, perawat).
8. Menilai sertifikasi pemasok (terkait dengan kekuatan finansial,
kemampuan logistik) dan lokasi.
Proritas :
- Sole distributor lingkup nasional
- Lakukan evaluasi kinerja pemasok dengan merit rating
(boleh sederhana).
4. PEMANTAUAN STATUS PESANAN
Tujuan : untuk mempercepat pengiriman seba-
gai efisensi suplai dapat ditingkatkan.
Pemantauan berdasarkan :
Sistem VEN, dimana V harus diprioritaskan
dipantau ktersediaan didistributor.
Status pemesanan dipantau secara berkala.
Disusun dalam daftar atau bagan berisi nama
obat, kemasan, jumlah obat yang telah
diterima/belum diterima, batas dead line.
5. PENERIMAAN DAN PEMERIKSAAN OBAT
Merupakan kegiatan untuk menerima perbekalan
farmasi yang telah diadakan sesuai dengan
aturan kefarmasian melalui pembelian,
konsinyasi atau hibah.
Pedoman dalam penerimaan perbekalan farmasi :
1. Ada dokumen pengiriman barang yang syah
(faktur lengkap, ada obat, jumlah, bach, ED)
2. Dari distributor utama/yang ditunjuk.
3. Disertai material safety data sheet (MSDS)
4. Khusus untuk alkes/kedokteran
5. Harus mempunyai certifikate of origin
6. ED minimal 2 tahun.
Terima Kasih