Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN BERKELANJUTAN

(CONTINUI TY OF CARE) PADA IBU


BERKEBUTUHAN KHUSUS
NI MADE DEWIANTI
Continuity of care dalam kebidanan adalah serangkaian
kegiatan peladenan yang berkelanjutan dan menyeluruh
mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, pelayanan bayi
baru lahir serta pelayanan keluarga berencana yang
menghubungkan kebutuhan kesehatan perempuan
khususnya dan keadaan pribadi setiap individu
ASUHAN YANG BERKESINAMBUNGAN
Asuhan yang diberikan seorang bidan terhadap
klien/pasien mulai dari masa pra konsepsi, masa
kehamilan, nifas, dan KB.
Asuhan berkesinambungan adalah bagian integral dari
pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan yang telah
terdaftar (teregister) yang dapat dilakukan secara mandiri,
kolaborasi atau rujukan.
Pelayanan Kebidanan merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan, yang diarahkan untuk mewujudkan
kesehatan keluarga, sesuai dengan kewenangan dalam
rangka tercapainya keluarga kecil bahagia, dan sejahtera.
Model asuhan kebidanan komprehensif bertujuan untuk
meningkatkan asuhan yang berkesinambungan selama
periode tertentu.
Asuhan kebidanan komprehensif dimana bidan sebagai
tenaga profesional, memimpin dalam perencanaan,
organisasi dan pemberian asuhan selama kehamilan,
kelahiran, periode postpartum, termasuk bayi dan program
keluarga berencana, mampu memberikan kontribusi untuk
kualitas asuhan yang lebih baik
Filosofi model continuity of care menekankan pada
kondisi alamiah yaitu membantu perempuan agar
mampu melahirkan dengan intervensi minimal dan
pemantauan fisik, kesehatan psikologis, spiritual dan
sosial perempuan dan keluarga
Continuity of Care meliputi pelayanan terpadu bagi
ibu dan anak dari prakehamilan hingga persalinan,
periode postnatal dan masa kanakkanak. Asuhan
disediakan oleh keluarga dan masyarakat melalui
layanan rawat jalan, klinik, dan fasilitas kesehatan
lainnya.
Dimensi pertama dari continuity of care yaitu dimulai
saat kehamilan, pra kehamilan, selama kehamilan,
persalinan, serta hari-hari awal dan 2 tahun kehidupan.
Dimensi kedua dari continuity of care yaitu tempat
pelayanan yang menghubungkan berbagai tingkat
pelayanan mulai dari rumah, masyarakat, dan sarana
kesehatan.
Tujuan Continuity Of Care :
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan
kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik,
mental, dan sosial ibu dan bayi
3. Mengenal secara dini adanya ketidaknormalan atau
komplikasi yangmungkin terjadi selama hamil,
termasuk riwayat penyakit secara umum,kebidanan,
dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan
dengan selamatibu maupun bayinya dengan trauma
seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal
dan pemberian ASI eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam
menerima kelahiran bayiagar dapat tumbuh
kembang secara optimal.
7. Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan
perinatal.
Manfaat Continuity of care
COC dapat diberikan melalui tim bidan yang berbagi
beban kasus, yang bertujuan untuk memastikan bahwa
ibu menerima semua asuhannya dari satu bidan atau
tim praktiknya.
bidan dapat bekerja sama secara multi disiplin dalam
melakukan konsultasi dan rujukan dengan tenaga
kesehatan lainnya
PRINSIP-PRINSIP POKOK ASUHAN KEHAMILAN
Kehamilan dan kelahiran adalah suatu proses yang
normal, alami dan sehat.
Pemberdayaan Ibu adalah pelaku utama dalam asuhan
kehamilan. bidan harus memberdayakan ibu (dan
keluarga) dengan meningkatkan pengetahuan &
pengalaman mereka melalui pendidikan kesehatan agar
dapat merawat dan menolong diri sendiri pada kondisi
tertentu.
Otonomi Pengambil keputusan adalah ibu & keluarga.
Untuk dapat mengambil suatu keputusan mereka
memerlukan informasi.
Intervensi (campur tangan/tindakan) bidan yang terampil
harus tahu kapan ia harus melakukan sesuatu dan
intervensi yang dilakukannya haruslah aman berdasarkan
bukti ilmiah.
Tanggung jawab asuhan kehamilan yang diberikan bidan
harus selalu didasari ilmu, analisa, dan pertimbangan yang
matang. Akibat yang timbul dari tindakan yang dilakukan
menjadi tanggungan bidan.
KOMPONEN MODEL PELAYANAN PERSALINAN
BERKELANJUTAN
Persalinan difasilitasi yang memenuhi standar.
Menjamin penduduk miskin untuk bersalin di fasilitas
kesehatan.
Membangun jaringan rujukan antara fasilitas kesehatan
dan rumah sakit (pemerintah mau pun swasta).
Menerapkan kebijakan penjaminan kualitas pelayanan di
Rumah Sakit.
Menjalankan strategi promosi.
Menjalankan sistem surveilans kematian ibu dan
neonatal (komunitas dan fasilitas).
Membangun sistem reditasi untuk standar pelayanan
persalinan dan rujukan di fasilitas kesehatan.
 KEBIJAKAN PEMERINTAH
 Berikut ini adalah peraturan yang berkaitan dengan Continuity of
Care (COC), yaitu pada Peraturan Mentri Kesehatan Nomor 97
tahun 2014 dijelaskan bahwa:
 Pasal 13
 Pelayan kesehatan pada masa kehamilan dilakukan sekurang
kurangnya 4 kali selama masa kehamilan yang dilakukan :
 1 kali pada trimester pertama
 1 kali pada trimester kedua
 2 kali pada trimester ketika
 Pasal 14
 Persalinan harus dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan dan
sesuai dengan standar Asuhan Persalinan Normal (APN).
 Pasal 15
Pelayanan kesehatan setelah melahirkan meliputi
pelayanan pada ibu dan anak
Pelayanan kesehatan pada ibu nifas dilakukan minimal
3 kali selama masa nifas, yaitu:
1 kali pada periode 6 jam- 3 hari pasca persalinan
1 kali pada periode 4-28 hari pasca persalinan
1 kali pada periode 29-42 hari pasca persalinan
Menurut Peraturan Mentri Kesehatan Nomor
HK.02.02/MENKES/ 149/2010:
Pasal 9
Pelayan kebidanan yang diberikan merupakan pelayanan
yang diberikan kepada ibu dan bayi,
Pelayanan kebidanan pada ibu diberikan pada masa
kehamilan, masa persalinan, masa nifas dan menyusui,
Pelayanan kebidanan pada bayi diberikan pada bayi baru
lahir normal sampai bayi berusia 28 hari,
Pasal 10
 Pelayanan kebidanan pada ibu yang dimaksud pada pasal 9b
meliputi:
 Penyuluhan dan konseling
 Pemeriksaan fisik
 Pelayanan antenatal pada kehamilan normal
 Pertolongan persalinan normal
 Pelayanan ibu nifas normal
 Pelayanan kebidanan pada bayi yang dimaksud pada pasal 9c
meliputi:
 Pemeriksaan bayi baru lahir
 Perawatan tali pusat
 Perawatan bayi
 Resusitasi pada bayi baru lahir
 Pemberian imunisasi bayi dalam rangka menjalankan tugas
pemerintas
 Pemberian penyuluhan

Anda mungkin juga menyukai