Anda di halaman 1dari 23

KEPATUHAN

Disampaikan Oleh :
Apt. Fajar Amirulah, S.Si, M.Farm
Arti Kepatuhan

• Kepatuhan didefinisikan sebagai sejauh mana


pasien mengambil obat sesuai dengan resep.
• Dalam kepatuhan mengakui peran bersama
antara penyedia layanan kesehatan (tenaga
kesehatan) dan pasien dalam pengambilan
keputusan.
Latar Belakang

• Secara global, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)


memperkirakan kira-kira 50% pasien yang mengonsumsi
obat untuk kondisi kronis dengan kategori sedang tidak
patuh dalam menjalani pengobatan.
• Ketidakpatuhan akan mengakibatkan penyakit semakin
memburuk, fungsi organ menurun, terjadi penurunan
kualitas hidup, bahkan sampai terjadi kematian dini.
FAKTOR YANG MENYEBABKAN
TERJADI KETIDAKPATUHAN
1. USIA 7. DEPRESI

8. BIAYA PENGOBATAN
2. STATUS PENDIDIKAN
9. FREKUENSI DOSIS
3. JENIS KELAMIN
10. GAYA HIDUP
4. GAYA HIDUP 11. RAS-ETNIK

5. EFEK SAMPING OBAT 12. KEPUASAN DALAM


PELAYANAN KESEHATAN
6. SOSIAL-EKONOMI
TABEL 1. FAKTOR YANG MENYEBABKAN TERJADI KETIDAKPATUHAN
METODE UNTUK MENGUKUR
KEPATUHAN

1.METODE LANGSUNG

2.METODE TIDAK LANGSUNG


METODE LANGSUNG

Tabel 2. Contoh Metode Langsung


METODE TIDAK LANGSUNG

Tabel 3. Contoh Metode Tidak Langsung


STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN
KEPATUHAN

• Kenali kepatuhan yang buruk yaitu :


- Identifikasi penanda ketidakpatuhan (janji dan referensi yang terlewat)
-Tidak responsif terhadap pengobatan
- Menanyakan tentang hambatan kepatuhan
• Menyampaikan pentingnya kepatuhan dengan regimen pengobatan yang ada.
• Mendengarkan keluhan pasien dan memodifikasi regimen pengobatan sesuai kebutuhan pasien.
• Memberikan konsultasi terkait pengobatan kepada keluarga, teman dekat atau lingkungan
sekitar yang dapat mendukung kepatuhan menjadi lebih baik.
• Memberikan tekanan terhadap perilaku atau gaya hidup pasien dan berikan hasil yang
didapatkan.
• Pertimbangkan formulasi obat yang bekerja lebih lama jika kepatuhannya tidak pasti • Obat
pelepasan yang berkelanjutan • Depot suntikan • Pengobatan transdermal
KONSELING*
TERHADAP KEPATUHAN
• Membangun Hubungan Baik Dengan Pasien
• Evaluasi Pengetahuan Dasar Pasien Terhadap
Penyakit dan Pengobatannya
• Menggunakan Komunikasi Secara Lisan dan
Visual
• Verifikasi Pengetahuan Dan Pemahaman Pasien
Tentang Penggunaan Obat.

*Catatan : Fokus pada Edukasi dan Konsultasi.


Membangun Hubungan Baik Dengan Pasien

 Perkenalkan diri Anda sebagai Tenaga


Kefarmasian.
 Bahasa lisan sebagai Bahasa yang utama.
 Jelaskan tujuan dan lamanya sesi yang
diharapkan.
 Dapatkan persetujuan pasien untuk
berpartisipasi.
Evaluasi Pengetahuan Dasar Pasien
Terhadap Penyakit dan Pengobatannya

 Ajukan pertanyaan terbuka tentang tujuan setiap pengobatan.

 Tentukan apa yang diharapkan pasien dari minum obat.

 Minta pasien untuk mendeskripsikan atau menunjukkan bagaimana dia


akan menggunakan obat tersebut.
 Minta pasien untuk mendeskripsikan masalah terkait kekhawatiran atau
ketidakpastian tentang pengobatan mereka.
Menggunakan Komunikasi
Secara Lisan dan Visual

Buka wadah obat untuk menunjukkan warna, ukuran, bentuk, dan


tanda pada sediaan obat.
Tunjukkan tanda dosis pada alat ukur untuk obat dalam bentuk cair
dan suntikan.
Peragakan cara penggunaan obat (misalnya, inhaler).
Memberikan dokumentasi tertulis sebagai komunikasi tambahan
membantu mengingat pasien dalam menggunakan obat.
Verifikasi Pengetahuan Dan Pemahaman
Pasien Tentang Penggunaan Obat.

Minta pasien untuk mendeskripsikan atau


menunjukkan bagaimana mereka akan
menggunakannya obat-obatan dan
mengidentifikasi efeknya.
Amati kemampuan dan akurasi penggunaan
obat oleh pasien, dan catat sikap mereka
terhadap penggunaan rejimen pengobatan
dan rencana pemantauan.
MATERI TERKAIT EDUKASI
DAN KONSELING OBAT

Tabel 4. MATERI TERKAIT EDUKASI DAN KONSELING OBAT


Analisis Faktor Tingkat Kepatuhan Minum Obat Pasien Diabetes
Melitus di Puskesmas Pancoran Mas Periode Maret–April 2019

Jasmine, N. S., Wahyuningsih, S., & Thadeus, M. S. Analisis Faktor Tingkat Kepatuhan Minum Obat Pasien Diabetes Melitus
di Puskesmas Pancoran Mas Periode Maret–April 2019. Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia, 8(1), 61-66.
Analisis Faktor Tingkat Kepatuhan Minum Obat Pasien Diabetes
Melitus di Puskesmas Pancoran Mas Periode Maret–April 2019

Jasmine, N. S., Wahyuningsih, S., & Thadeus, M. S. Analisis Faktor Tingkat Kepatuhan Minum Obat Pasien Diabetes Melitus
di Puskesmas Pancoran Mas Periode Maret–April 2019. Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia, 8(1), 61-66.
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara jenis

kelamin, status pendidikan, lama menderita, jumlah obat, dan pengetahuan tentang DM

terhadap tingkat kepatuhan minum obat pada pasien DM di Puskesmas Pancoran Mas.

Faktor jenis kelamin merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap tingkat

kepatuhan minum obat pada pasien DM di Puskesmas Pancoran Mas

Jasmine, N. S., Wahyuningsih, S., & Thadeus, M. S. Analisis Faktor Tingkat Kepatuhan Minum Obat Pasien Diabetes Melitus
di Puskesmas Pancoran Mas Periode Maret–April 2019. Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia, 8(1), 61-66.
KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN DIABETES
MELITUS TIPE 2 DISERTAI HIPERTENSI DENGAN
MENGGUNAKAN METODE MMAS-8

Mokolomban, C. (2018). Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
Disertai Hipertensi Dengan Menggunakan Metode MMAS-8. PHARMACON, 7(4).
KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN DIABETES
MELITUS TIPE 2 DISERTAI HIPERTENSI DENGAN
MENGGUNAKAN METODE MMAS-8

Mokolomban, C. (2018). Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
Disertai Hipertensi Dengan Menggunakan Metode MMAS-8. PHARMACON, 7(4).
KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN DIABETES
MELITUS TIPE 2 DISERTAI HIPERTENSI DENGAN
MENGGUNAKAN METODE MMAS-8

Mokolomban, C. (2018). Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
Disertai Hipertensi Dengan Menggunakan Metode MMAS-8. PHARMACON, 7(4).
KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PASIEN DIABETES
MELITUS TIPE 2 DISERTAI HIPERTENSI DENGAN
MENGGUNAKAN METODE MMAS-8

Karakteristik Patuh Tidak patuh

n (%) n (%)
Jumlah Obat

1 sampai 2 3 27,27 8 72,73

3 sampai 4 8 33,3 16 66,67

≥5 6 60 4 40
Mokolomban, C. (2018). Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2
Disertai Hipertensi Dengan Menggunakan Metode MMAS-8. PHARMACON, 7(4).
Sumber Pustaka :
1. Jasmine, N. S., Wahyuningsih, S., & Thadeus, M. S. Analisis
Faktor Tingkat Kepatuhan Minum Obat Pasien Diabetes
Melitus di Puskesmas Pancoran Mas Periode Maret–April
2019. Jurnal Manajemen Kesehatan Indonesia, 8(1), 61-66.
2. Mokolomban, C. (2018). Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien
Diabetes Melitus Tipe 2 Disertai Hipertensi Dengan
Menggunakan Metode MMAS-8. PHARMACON, 7(4).
3. Wiffen, P. (2009). Oxford American handbook of clinical
pharmacy. Oxford University Press.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai