Anda di halaman 1dari 32

FARMAKOLOGI

OBAT
SEDATIF-
HIPNOTIK

Apt. ARIKHA AYU SUSILOWATI, M.Farm


PENDAHULUAN
 Sedatif hipnotik → golongan obat depresan SSP,
memberikan efek menenangkan, menyebabkan
kantuk, hingga hilangnya kesadaran.
 Pada dosis terapi obat sedatif menekan aktivitas,
menurunkan respons terhadap rangsangan emosi
dan menenangkan.
 obat hipnotik menyebabkan kantuk dan
mempermudah tidur.
PENGERTIAN
 Sedatif adalah substansi yang memiliki aktifitas moderate
yang memberikan efek menenangkan, sementara hipnotik
adalah substansi yang dapat memberikan efek mengantuk dan
yang dapat memberikan onset serta mempertahankan tidur
(Tjay, 2002).
PENGGUNAAN KLINIS OBAT
SEDATIF-HIPNOTIK
 Tata laksana nyeri akut dan kronik
 Penatalaksanaan kejang (antiepilepsi)
 Serta insomnia
 Tindakan anestesi
 Antiansietas
 Antidepresan
PENGERTIAN
Hipnotik sedatif adalah istilah untuk obat-obatan yang
mampu mendepresi sistem saraf pusat.

Hipnotika adalah obat yang Sedatif adalah obat yang


diberikan pada malam hari, diberikan menekan
mempermudah tidur atau aktivitas, emosi dan
menyebabkan tidur menenangkan
PENGGOLONGAN

Sedativ-Hipnotik

Sedatif-Hipnotik
Benzodiazepin Barbiturat
Lain
PENGGOLONGAN OBAT
SEDATIF-HIPNOTIK
1. Benzodiazepin : alprazopam, klordiazepoksid,
klorazepat,diazepam, flurazepam, lorazepam, midazolam,
demoksepam, flumazenil, klordiazepoksid, klonazepam,
lorazepam, oksazepam, dsb
2. Barbiturat : amobarbital, pentobarbital, fenobarbital,
sekobarbital, tiopental, aprobarbital, butabarbital, mefobarbital,
metoheksital, talbutal, tiamilal.
3. Golongan obat nonbarbiturat-nonbenzodiazepin : meprobamat,
ketamin, propofol, dekstrometorphan, buspiron, kloralhidrat
(Ganiswarna, 1995).
JENIS DAN DURASINYA
 Golongan Benzodiazepin :
a) Long action : Klorasepat, Klordiasepoksid, Diazepam,
Flurazepam
Durasi : 1-3 hari
b) Intermediate action : Alprazolam, Lorasepam
Durasi : 10-20 jam
c) short action : Temazepam, Oxazepam, Triazolam
Durasi : 3-8 jam
JENIS DAN DURASINYA
 Golongan Barbiturat
a) Durasi sangat pendek (menit), yaitu thiofental,
b) Durasi pendek (jam), yaitu fenobarbital, secobarbital,
danamobarbital,
c) Durasi panjang (hari), adalah fenobarbital
Obat Hipnotik-Sedatif

Benzodiazepin Barbiturat Obat lain

Buspiron, kloral hidrat,


Short Ultra short etklorvinol, glutetimid,
action action metiprilon, meprobamat,
paraldehid, dsb.
Intermediate Short
action action
Long Long
action action
MEKANISME OBAT
SEDATIF-HIPNOTIK
Benzodiazepin
Interaksinya dengan reseptor penghambat neurotransmiter yang
diaktifkan oleh asam gamma amino butirat (GABA)
Benzodiazepin berikatan langsung pada sisi spesifik (subunit γ)
reseptor GABA A reseptor kanal ion klorida kompleks
Pengikatan ini akan menyebabkan pembukaan kanal klorida,
memungkinkan masuknya ion klorida ke dalam sel,
menyebabkan peningkatan potensial elektrik sepanjang membran
sel dan menyebabkan sel sukar tereksitasi→hiperpolarisasi
CONTOH OBAT
BENZODIAZEPIN
MEKANISME OBAT
SEDATIF-HIPONOTIK

 Barbiturat

Barbiturat mekanisme kerjanya sama dg BZD, melalui interaksi dg


reseptor barbiturat yg ada dlm kompleks reseptor GABA
α,yang menyebabkan peningkatan durasi pembukaan kanal ion
Cl yg masuk ke dalam neuron
meningkat→hiperpolarisasi→memperkuat kerja inhibisi GABA
Farmakokinetik barbiturat
 Absorpsi : barbiturat & piperinedion mrpk asam lemah,
sgt cepat diabsorpsi dari lambung ke darah, juga usus
halus
 Distribusi : tiobarbiturat, sgt larut dlm lemak, kecepatan
masuk SSP tinggi
 Biotransformasi : semua tingkat 2azmetabolisme di hati
tergantung masing-2 obat, kecuali tiobarbiturat biasanya
lambat
 Ekskresi : fenobarbital diekskresikan dlm urin dlm btk
tdk berubah s/d jlh tertentu
CONTOH OBAT
BARBITURAT
RESEPTOR GABA
FARMAKOKINETIKA OBAT
SEDATIF-HIPNOTIK
Absorpsi dan Distribusi
kebanyakan obat sedatif hipnotik  banyak obat gol BZD
larut dalam lemak dan mudah diubah menjadi metabolit
diabsorpsi di saluran pencernaan,
terdistribusi dg baik ke otak aktif dg waktu paruh yg
obat yang memiliki kelarutan dlm panjang & setelah bbrp
lemak paling tinggi(spt tiopental) hari terapi menyebabkan
masuk ke SSP dg cepat & dapat
digunakan sbg anestetik sedasi yg berlebihan
Metabolisme dan Ekskresi  gol barbiturat semuanya
obat sedatif hipnotik dimetabolisme
sebelum dieliminasi dari dimetabolisme, kecuali
tubuh,terutama oleh enzim hati. fenobarbital yg diekskresi
sebagian dlm bentuk asli
FARMAKODINAMIKA
 Benzodiazepin berkaitan dengan bagian tertentu dari reseptor
GABA yang berakibat pada peningkatan hambatan SSP.
Terkaitnya BDZ pada tempat itu meningkatkan afinitas GABA
terhadap reseptornya, hasilnya adalah kanal Cl lebih sering
terbuka (Priyanto, 2008).
FARMAKODINAMIKA
 Barbiturat bekerja dengan cara meningkatkan fungsi GABA
diSSP, peningkatan aktivitas GABA menyebabkan sering
terbukanya kanal Cl-. Masuknya Cl- menyebabkan
hiperpolarisasi yang selanjutnya akan menekan aksi potensial.
(Priyanto,2008).
Farmakodinamik obat hipnotik-sedatif
 Efek terhadap organ
 Sedasi
 Hipnotis
 Anestesi : hipnotik-sedatif tertentu,dlm dosis
tinggi, menekan SSP (stadium III anestesi
umum)
 Efek antikonvulsi : menghambat
perkembangan & penyebaran aktivitas
epileptiformis dlm SSP
 Efek terhadap organ
 Relaksasi otot : bbrp hipnotik-sedatif, mpy
efek inhibisi atas refleks polisinapik
 Efek fungsi respirasi : hipnotik-sedatif dlm
dosis terapi dpt menimbulkan depresi
pernafasan
 Efek kardiovaskuler : hipnotik-sedatif dlm
dosis normal dpt menimbulkan depresi
kardiovaskuler pd hipovolemik, payah
jantung kongestif
Penggunaan klinik hipnotik-sedatif
 Untuk menghilangkan ansietas
 Hipnosis
 Untuk sedasi dan amnesia sebelum tindakan medis dan
bedah
 Pengobatan epilepsi & keadaan bangkitan kejang
 Pemberian IV sbg komponen utk balans anestesi
Penggunaan klinik hipnotik-sedatif
 Untuk mengontrol keadaan putus obat etanol atau putus
obat hipnotik-sedatif lainnya
 Untuk relaksasi otot pd kelainan neuromuskular spesifik
 Sebagai bantuan diagnostik atau untuk terapi pada
psikiatri
Dosis dari obat yg lazim digunakan utk sedasi

obat dosis
Alprazolam 0,25-0,5mg 2-3 kali sehari
klordiazepoksid 10-20mg 2-3 kali sehari
Klorazepad 5-7,5mg 2 kali sehari
Diazepam 5mg 2 kali sehari
Lorazepam 1-2mg,1 atau 2 kali sehari
Oksazepam 15-30mg 3-4 kali sehari
Fenobarbital 15-30mg 2-3 kali sehari
Prazepam 10-20mg 2-3 kali sehari
Dosis dari obat yg lazim digunakan utk
hipnosis

obat dosis
Kloral hidrat 500-1000mg
Flurazepam 15-30mg
Lorazepam 2-4mg
Pentobarbital 100-200mg
Sekobarbital 100-200mg
Temazepam 10-30mg
Triazolam 0,125-0,5mg
Interaksi obat

Barbiturat,me kecepatan
metabolisme dikumarol, fenitoin,
senyawa digitalis, griseofulvin
Simetidin melipatgandakan waktu
paruh eliminasi diazepam
Kloral hidrat me efek anti koagulan
warfarin
OBAT NON BENZODIAZEPIN
DAN NON BARBITURAT
 Propofol
 Ketamin
 Dekstromethorpan
 Meprobamat
 Buspirone ( Katzung, 1997).
Uji aktivitas farmakologi hipnotik
 Pengujian dengan Metode Holebord Pengamatan dilakukan
terhadap jumlah gerakan spontan pada mencit saat mencit
memasukkan kepala hingga kedua telinga ikut masuk
dalam lubang papan kau 8 dengan diameter 1 cm dan
kedalaman 2 cm secara berulang yang mengindikasikan
suatu perilaku eksplorasi (File and Wardril, 1975).
 Pengujian dengan Metode Evasion Box
Pada awalnya mencit dimasukkan ke dalam kotak kayu dan
ditutup dengan papan selama 10 detik, kemudian papan
tersebut disandarkan miring di dalam kotak untuk
memberikan jalan mencit keluar dari kotak melalui papan
tersebut (Turner, 1965)
 Pengujian dengan Metode Platform

Metode ini dilakukan dengan cara mencit diletakkan di atas


platform, kemudian dilakukan pengamatan pada aktivitasnya
dalam menjengukkan atau menundukkan kepala sampai
keluar dari tepi platform. Dilakukan pencatatan terhadap
jumlah jengukan pada tepi platform (Harun et al., 1986).
 Pengujian dengan Metode Rotarod
Mencit diletakkan di atas silinder yang dapat diatur kecepatan
putarannya dan di bawah silinder tersebut terdapat papan
panel yang merupakan tombol penghitung waktu lamanya
mencit bertahan di atas silinder yang berputar. Bila mencit
jatuh, mencit akan menekan papan panel sehingga
menghentikan hitungan waktu. Mencit normal akan bertahan
di atas silinder selama lebih dari 300 detik. Jika Mencit jauh
dalam waktu kurang dari 3 menit (180 detik), maka mencit
tersebut mengalami efek sedasi.
 Metode uji chimneytest :

Mencit ditempatkan di dalam suatu silinder sepanjang 30 cm


yang diberi tanda pada ketinggian 30 cm dan diameter tabung
2,8 cm. Silinder ditegakkan dalam posisi vertikal dan tikus
akan berusaha memanjat dinding silinder. Pada mencit yang
normal, mencit akan memanjat sampai batas tanda dalam
waktu 30 detik.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai