Anda di halaman 1dari 16

PENGUKURAN

VENTILASI PARU
Group IV
? Ventilasi Paru
Ventilasi paru adalah proses keluar masuknya udara
kedalam paru. Pada proses ini oksigen dari udara
luar masuk ke dalam paru melalui saluran napas
atas, trakea, bronkus, dan cabang-cabangnya saat
inspirasi. Selain itu karbondioksida yang ada dalam
paru dikeluarkan ke udara luar pada saat ekspirasi.
Pada orang dewasa normal setiap menitnya terjadi
12-18 kali inspirasi dan ekspirasi, setiap kali
inspirasi akan masuk udara sebanyak 400 - 500 ml.
Dengan demikian dalam 1 menit besarnya ventilasi
berkisar antara 5-8 liter pada pernapasan atau
respirasi normal.
Faktor yang Mempengaruhi Sistem Pernafasan

Saluran Pernapasan
Secara fungsional saluran pernapasan dibagi menjadi dua bagian, yaitu: Zona Konduksi : terdiri atas
hidung, faring, trakea, bronkus serta bronkiolus terminalis. Zona ini mempunyai fungsi untuk menyediakan
sarana mengalirnya udara ke dan dari paru dan mempersiapkan udara yang masuk (pembersihan,
pelembaban, penghangatan).

Elastisitas Pernapasan
Elastisitas pada sistem respirasi dibagi menjadi dua macaam, yaitu: elastisitas paru dan elatisitas toraks.
Selama fase inspirasi diperlukan daya elastisitas yang aktif, sedangkan pada fase ekspirasi diperlukan daya
elastisitas yang pasif.

Otot-Otot Pernapasan
Otot-otot insirasi lainnya adalah m. intercostalis externus, m. levator costae, m. serratus posterior superior, m.
intercartilagineus (otot reguler/ekstrinsik) dan m. scaleni, m. sternocleidomastoideus, m. serratus anterior, m. pectoralis
mayor et minor, m. latissimus dorsi (otot auxiliar).
Otot-otot ekspirasi diperlukan pada proses ekspirasi dalam. Otot ekspirasi terdiri atas otot reguler/intrinsik (m.
intercostalis internus, m. subcostalis, m. transversus thoracis, m. serratus posterior inferior) dan otot auxiliar (m. obliquus
internus et eksternus abdominis, m. transversus abdominis, m. rectus abdominis).
Proses ventilasi di pengaruhi oleh beberapa faktor

1. Saluran nafas berawal dari saluran nasal (hidung).


2. Udara yang masuk melalui saluran hidung akan membuka faring (tenggorokan) yang
berfungsi sebagai saluran bersama untuk sistem pernapasan dan pencernaan
3. Trakea akan dilalui udara untuk menuju paru-paru dan esofagus akan dilalui makanan untuk
menuju lambung.
4. Laring atau dapat dikatakan voice box terletak di pintu trakea. Pada pintu masuk di laring
terdapat dua jaringan pita elastik yang melintang yang disebut pita suara. Pada pita suara
terdapat lipatan yang dapat direnggangkan dan diposisikan dalam berbagai bentuk oleh otot
laring.
5. Bronkus tersebut terus bercabang-cabang menjadi saluran nafas yang sempit dan banyak
seperti cabang pada pohon. Cabang yang lebih kecil disebut dengan bronkiolus.
6. Alveolus adalah kelompok-kelompok kantung yang mirip seperti anggur dengan dinding
yang tipis dan dapat mengembang di ujung cabang saluran napas. Alveolus dikelilingi oleh
pembuluh kapiler paru.
JENIS-JENIS VENTILASI PARU
1. Ventilasi Pulmoner
Ventilasi pulmonal adalah pernapasan yang dimulai dari hidung
hingga saluran napas dan alveolus (jaringan napas) atau merupakan perpindahan
udara secara fisik keluar masuk paru-paru. Fungsi utamanya menjaga
keseimbangan ventilasi alveolus, karena tekanan atmosfer memiliki peran
penting dalam ventilasi pulmoner. 4 tekanan yang mempengaruhi ventilasi
pulmonal, yaitu:
a. Tekanan Atmosfer; Tekanan yang ditimbulkan oleh berat udara atmosfer pada
benda dipermukaan bumi. Pada ketinggian permukaan laut = 760 mmHg.
b. Tekanan Pleura; Tekanan cairan diruang sempit antara pleura paru dan pleura
dinding dada. Tekanan pleura yang normal pada awal inspirasi (-5 cm air)
merupakan nilai isap (tekanan negative) mempertahankan paru agar tetap
terbuka sampai istirahat. Pengembangan rangka dada akan menarik paru
kearah luar dengan kekuatan lebih besar = tekanan jadi lebih negative (-7 cm
air).
JENIS-JENIS VENTILASI PARU

c. Tekanan Alveoli; Tekanan alveoli bersifat positif dalam keadaan tidak ada udara
masuk atau keluar dari paru yaitu saat akhir ekspirasi biasa, tekanan alveoli ini
sama dengan tekanan atmosfer. Tekanan alveoli harus lebih rendah dari tekanan
udara luar saat permulaan inspirasi. Pada akhir inspirasi maksimal, tekanan
alveoli 11 menjadi lebih tinggi dari udara luar dan saat ini dimulailah proses
ekspirasi.
d. Tekanan Transpulmonal; Perbedaan yang ada diantara tekanan alveolus dan
pleura pada permukaan luar paru = nilai daya lenting (elastic).

2. Ventilasi Alveolar
Tidak semua udara inspirasi masuk ke dalam alveoli. Dari sekitar
500 ml udara yang masuk (Volume tidal atau VT), sekitar 350 ml dapat mencapai
alveoli dan 150 ml hanya sampai saluran nafas dan tidak pernah mencapai alveoli
sehingga tidak ikut dalam pertukaran udara dengan darah. Hal ini disebut dengan
anatomic dead space, disimbolkan dengan VD.
MEKANISME VENTILASI PARU

Paru Seperti telah diketahui pergerakan udara


masuk dan keluar paru-paru dengan merubah
volume paru-paru. Perubahan volume paru-paru
terjadi melalui kontraksi 20 otot-otot skeletal,
khususnya yang berinsersi pada tulang rangka iga,
dan otot diafragma pada saat inspirasi. Selain hal
tersebut, sifat paru-paru yang elastis (elastic
recoil) sehingga dapat diregangkan dan dapat
kembali ke posisi semula pada saat ekspirasi juga
turut berperan dalam siklus pernapasan.
VOLUME DAN KAPASITAS PARU

1. Volume
a. Volume Tidal (VT); adalah volume udara yang masuk dan keluar paru-paru selama ventilasi normal
biasa. VT pada dewasa muda sehat berkisar 500ml untuk laki-laki dan 380ml untuk perempuan.
b. Volume Cadangan Inspirasi (VCI); adalah volume udara ekstra yang masuk ke paru-paru dengan
inspirasi maksimum diatas inspirasi tidal. CDI berkisar 3100ml pada laki-laki dan 1900ml pada perempuan.
c. Volume Cadangan Ekspirasi (VCE); adalah volume ekstra udara yang dapat dengan kuat dikeluarkan
pada akhir ekspirasi tidal normal. VCE biasanya berkisar 1200ml pada laki-laki dan 800ml pada
perempuan.
d. Volume Residual (VR); adalah volume udara sisa dalam paruparu setelah melakukan ekspirasi kuat.
Volume residual penting untuk kelangsungan aerasi dalam darah saat jeda pernapasan. Rata-rata volume ini
pada laki-laki sekitar 1200 ml dan pada perempuan 1000 ml.
VOLUME DAN KAPASITAS PARU
2. Kapasitas
a. Kapasitas Residual Fungsional (KRF); adalah penambahan volume residual dan volume
cadangan ekspiras ( KRF = VR + VCE). Kapasitas ini merupakan jumlah udara sisa dalam sistem
respiratorik setelah ekspirasi normal. Nilai rata-ratanya adalah 2200 ml.
b. Kapasitas Inspirasi (KI); adalah penambahan volume tidal dan volume cadangan inspirasi
( KI = VT + VCI). Nilai rata-ratanya adalah 3500 ml.
c. Kapasitas Vital (KV); adalah penambahan volume tidal, volume cadangan inspirasi, dan
volume cadangan ekspirasi ( KT = VT + VCI + VCE). Karena diukur dengan spirometer,
kapasitas vital merupakan jumlah udara maksimal yang yang dapat dikeluarkan dengan kuat
setelah inspirasi maksimum. Kapasitas vital dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti postur,
ukuran rongga toraks, dan komplians paru tetapi nilai ratanya sekitar 4500 ml.
d. Kapasitas Total Paru (KTP); adalah jumlah total udara yang dapat ditampung dalam paru-
paru dan sama dengan kapasitas vital ditambah volume residual (KTP = KV + VR). Nilai
rataratanya adalah 5.700 ml.
PEMERIKSAAN VENTILASI PARU

Auskultasi

Untuk mendengar suara khususnya suara nafas. Bunyi


nafas normal dan abnormal terjadi akibat gerakan udara di
airway selama inspirasi dan expirasia. Menggunakan
stetoskop untuk mengevaluasi.
Posisi duduk comfortable dan rileks , stetoskop diletakkan
sesuai dengan titik dinding dada kiri dan kanan bagian
anterior dan posterior thorax lalu anjurkan pasien deep
inspirasi dan ekspirasi dengan perlahan.
PEMERIKSAAN VENTILASI PARU
Bunyi Abnormal Ventilasi Paru
1. Crackles adalah bunyi yang berlainan, non kontinu akibat penundaan pembukaankembali jalan napas yang
menutup. Penyebab : (Ins) Udara melewati daerah yang lembab di alveoli atau bronchioles /penutupan jalan napas
kecil. Suara seperti rambut yang digesekkan. (Eks) Terdapatnya cairan atau sekresi pada jalan nafas yang besar.
Mungkin akan berubah ketika klien batuk.
2. Wheezing/Mengi adalah bunyi seperti bersiul, kontinu, yang durasinya lebih lama darikrekels. Terdengar selama :
inspirasi dan ekspirasi, secara klinis lebih jelaspada saat ekspirasi. Penyebab : akibat udara melewati jalan napas
yang menyempit/tersumbatsebagian. Dapat dihilangkan dengan batuk.Dengan karakter suara nyaring,suara terus
menerus yang berhubungan dengan aliran udara melalui jalannafas yang menyempit (seperti pada asma dan
bronchitis kronik).
3. Ronchi adalah bunyi gaduh yang dalam. Terdengar selama : ekspirasi. Penyebab : gerakan udara melewati jalan
napas yang menyempit akibat obstruksi napas. Obstruksi: sumbatan akibat sekresi, odema, atau tumor. Biasanya
terdengar seperti orang ngorok.
4. Pleural Friction rub adalah suara tambahan yang timbul akibat terjadinya peradangan padapleura sehingga
permukaan pleura menjadi kasar.Karakter suara : kasar, berciut, disertai keluhan nyeri pleura. Terdengarselama :
akhir inspirasi dan permulaan ekspirasi. Tidak dapat dihilangkandengan dibatukkan. Terdengar seperti bunyi
gesekan jari tangan dengan kuat di dekat telinga, jelas terdengar pada akhir inspirasi dan permulaan ekspirasi.
PEMERIKSAAN VENTILASI PARU

Perkusi

Suatu metode pemeriksaan fisik dengan cara melakukan


pengetukan pada bagian tubuh dengan menggunakan jari,
tangan, atau alat kecil untuk mengevaluasi ukuran,
konsistensi, batas atau adanya cairan dalam organ tubuh.
Perkusi pada bagian tubuh menghasilkan bunyi yang
mengindikasikan tipe jaringan di dalam organ. Perkusi
penting untuk pemeriksaan dada.
PENGUKURAN VENTILASI PARU
Pengukuran Sangkar Thoraks Pengukuran Fungsi Paru
Meteran atau midline adalah salah satu alat ukur yang Spirometri adalah metode untuk mengukur fungsi paru
sangat penting dimiliki oleg fisioterapi dengan tujuan seseorang dengan alat spirometer yang dapat mengukur
untuk mengukur kemampuan mobilitas dada pada saat dengan tepat parameter-parameter seperti Force vital
inspirasi maupun ekspirasi . bagian yang dihitung capacity (FVC), Forced expiratory volume in 1 second
merupakan bagian upper, middle dan lower thoraks. Cara (FEV1) dan peak expiratory flow. Spirometer tidak dapat
pengukurannya adalah selisih saat inspirasi dikurangi membuat diagnosis spesifik namun dapat menetukan
ekspirasi. Regio yang diukur, yaitu: adanya gangguan obstruktif ataupun restriktif serta dapat
1) Expansi Upper Lobus (Axilla), memberi perkiraan derajat kelainan.
2) Expansi Middle Lobus (Papilla Mamae)
3) Expansi Lower Lobus (Xypoid)
Intrepetasi normal Ins-Eks = 3,5 – 5
PENGUKURAN KAPASITAS PARU
SEDERHANA
1.Alat dan Bahan

a. Botol Bekas b. Ember Plastik c. Selang Plastik

d. Pewarna e. Gelas Takar


Langkah-langkah:
a. siapkan air yang sudah diberi pewarna di dalam botol
b. ember di isi air sudah diberi takaran mulai dari 100, 500, 1000 dan 1500 ml
c. pastikan didalam botol tadi tidak ada gelembung udaranya
d. botolnya dimasukkan kedalam ember secara pelan-pelan, mulut botolnya ditutup
rapat dengantangan agar udara tidak masuk
e. selangnya dimasukkan kedalam mulut botol secara pelan2 sampai menyentuh ujung
botol, usahakan tidak ada air dari botol tersebut yang keluar
f. untuk meniupkan udara kita melakukan inspirasi maksimal
g. tutup hidung, jangan sampai ada udara yang kluar dari hidung saat kita melakukan
ekspirasi
h. keluarkan nafas melalui mulut secara maksimal
i. tutup mulut botol lalu angkat ke atas untuk mendapatkan sisa air volume cadanagan
ekspirasi dalam botol tadi
j. lalu kita hitung sisa air tadi menggunakan gelas ukur
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai