REKAYASA
GEOTEKNIK I
3. Index Properties Tanah
PRESENTED BY
Muhammad Qinthara Aghnat, ST., MT.
INDEX PROPERTIES TANAH
Berat dan Volume pada Sampel Tanah
• Volume Sampel Tanah
Location Depth Sample Determination of Water Content - Specific Gravity Volumetric Unit
2. Berat Volume/ Unit Weight () No
of of Type Weight
Sample Wn gm gd Void Porosity Sr
Sample Specific
3. Void Ratio (e) Ratio Gravity
(%) (gr/cm3) (gr/cm3) e n (%)
4. Porositas (n) (Meter)
1 BH - 1 1,00 - 1,55 UDS 49,31 1,66 1,11 1,34 0,57 96,05 2,60
5. Derajat Kejenuhan/Degree of Saturation (S) 2
3
BH
BH
-
-
1
1
3,00
5,00
-
-
3,55
5,55
UDS
UDS
43,20
46,02
1,78
1,70
1,24
1,16
1,09
1,28
0,52
0,56
100,00
95,20
2,60
2,65
4 BH - 2 1,00 - 1,55 UDS 45,74 1,76 1,21 1,15 0,54 100,00 2,60
6. Specific Gravity (Gs) 5 BH - 2 3,00 - 3,55 UDS 42,83 1,74 1,22 1,15 0,53 97,72 2,61
6 BH - 2 5,00 - 5,55 UDS 48,80 1,77 1,19 1,19 0,54 100,00 2,61
7 BH - 3 2,55 - 3,55 UDS 37,19 1,82 1,33 1,00 0,50 98,94 2,65
8 BH - 4 1,00 - 1,55 UDS 45,74 1,61 1,11 1,36 0,58 87,75 2,62
9 BH - 4 3,00 - 3,55 UDS 52,78 1,58 1,03 1,58 0,61 89,02 2,67
10 BH - 5 3,00 - 3,55 UDS 37,46 1,90 1,37 0,93 0,48 100,00 2,67
INDEX PROPERTIES TANAH
Hubungan Berat
• Hubungan berat yang paling sering digunakan yaitu: Kadar Air (w) dan Berat
Volume/Unit Weight ()
a. Kadar Air (w): Rasio antara berat air terhadap berat solid
• Fungsi: Sebagai kontrol pemadatan tanah, dll
b. Berat Volume/Unit Weight (): Berat tanah per satu satuan volume (berat/volume)
• Fungsi: Sebagai kontrol parameter timbunan, sebagai input beban timbunan/lereng, dll
INDEX PROPERTIES TANAH
b. Berat Volume/Unit Weight (): Berat tanah per satu satuan volume (berat/volume)
c. Derajat Kejenuhan (S): Rasio antara volume air terhadap volume void (air dan udara)
INDEX PROPERTIES TANAH
Nilai Tipikal
INDEX PROPERTIES TANAH
Specific Gravity (Gs)
• Merupakan perbandingan antara berat volume tanah terhadap berat volume air
dengan volume yang sama pada suhu 20C.
• Specific Gravity dari tanah dapat dikorelasikan untuk mendapatkan parameter tanah
lainnya.
• Fungsi: Untuk klasifikasi tanah
INDEX PROPERTIES TANAH
Korelasi
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
REKAYASA
GEOTEKNIK I
3. 1 Materi Praktikum Index Properties
PRESENTED BY
Muhammad Qinthara Aghnat, ST., MT.
1. KADAR AIR
Tujuan
• Untuk menentukan kadar air tanah melalui metode pengujian di laboratorium
• Kadar air adalah perbandingan berat air yang terkandung dalam tanah dengan berat solid
pada tanah.
• Fungsi kadar air adalah sebagai data dasar dalam berbagai pengujian parameter tanah,
seperti untuk mencari kadar air optimum untuk pemadatan tanah dan mencari batas
Atterberg (batas plastis dan batas cair) tanah.
1. KADAR AIR W1 W2
W 100%
Perhitungan
W2 W3
Berat cawan + tanah basah = W1 gram
Berat cawan + tanah kering = W2 gram
Berat cawan kosong = W3 gram
Prosedur Singkat
Ambil sample
Siapkan 3 buah Timbang berat
sebanyak 20-30 gr
cawan, timbang cawan + tanah
untuk setiap cawan
• Berat volume adalah perbandingan berat suatu sampel tanah (termasuk air dan
udara) dengan volume suatu wadah.
Jenis-Jenis
1.Moist unit weight () atau () adalah berat volume tanah saat kondisi normal atau kondisi
aslinya ()
2.Dry unit weight () adalah berat volume tanah saat kondisi kering ( )
3.Saturated unit weight () adalah berat volume tanah saat tanah jenuh dengan air
(saturated) ()
2. BERAT VOLUME
Perhitungan Berat volume tanah basah: (dicari nilai rata-ratanya)
Perhitungan
Dimana,
Vp = Volume piknometer
Mpw,c = Berat rata-rata piknometer dan air saat suhu kalibrasi
Mp = Berat piknometer kosong
w,c = Berat jenis air pada suhu kalibrasi
3. SPECIFIC GRAVITY
Perhitungan
Hitung berat jenis tanah (Gs) menggunakan rumus:
Dengan:
Dimana,
Mps,t = Berat piknometer dan tanah kering oven pada saat pengujian
Ms = Berta tanah kering oven
Mpw,t = Berat piknometer dan air pada saat pengujian
w,t = Berat jenis air pada saat pengujian
Gs = Berat jenis tanah
Mpws,t = Berat piknometer, tanah dan air pada suhu pengujian
V’p = Volume piknometer rata-rata
M’p = Berat piknometer rata-rata
3. SPECIFIC GRAVITY
Prosedur
Analisis
Analisis Saringan Hidrometer
4.1 ANALISIS SARINGAN
Prosedur Oven 24 jam
• Pastikan tidak mengoven
Tanah sampel lebih dari Cuci tanah di atas
dengan terlalu banyak air.
200 gram saringan no. 200 Tiriskan dahulu jika terlalu
banyak.
Metode Perhitungan
1. Tentukan massa tanah tertahan pada setiap saringan
2. Tentukan massa total tanah
3. Tentukan massa kumulatif tertahan setiap saringan
4. Tentukan jumlah tanah yang lewat pada setiap saringan
dan hitung persentasenya
4.1 ANALISIS SARINGAN
• Perlu dihitung parameter distribusi:
1. ukuran efektif (effective size),
2. koefisien keseragaman (uniformity coefficient), dan
3. koefisien gradasi (coefficient of gradation).
• Diameter dalam kurva ditribusi ukuran butiran yang bersesuaian dengan 10%
lolos ayakan didefinisikan sebagai ukuran efektif (D10). Begitupun untuk 30%
dan 60%.
• Nilai-nilai D dapat diketahui dari kurva % Lolos vs Diameter Partikel (mm).
Koefisien keseragaman dan koefisien gradasi masing-masing dinyatakan
sebagai:
Dimana,
Cu = Koefisien keseragaman
Cc = Koefisien gradasi
D60 = Diameter yang bersesuaian dengan 60% lolos ayakan
D30 = Diameter yang bersesuaian dengan 30% lolos ayakan
4.2 ANALISIS HIDROMETER
Prosedur
Masukkan ke tabung,
Rendam selama Tambah air lalu aduk
Tanah lolos saringan berikan larutan
minimal 16 jam dan dengan mechanical
no. 200 sebanyak 50gr pendispersi sebanyak
maksimal 2 hari stirrer
125 ml
Masukkan hidrometer
Baca skala pada tabung kembali ke sampel,
untuk mendapatkan Ra baca di interval yang
telah ditentukan
4.2 ANALISIS HIDROMETER
Perhitungan Faktor Koreksi Alfa
Gs Faktor
1. Persentase Tanah Lolos 2,95 0,94
2,9 0,95
2,85 0,96
Di mana,
2,8 0,97
P = persentase tanah lolos 2,75 0,98
R = bacaan hidrometer pada sampel 2,7 0,99
Ra = bacaan hidrometer pada air 2,65 1
= faktor koreksi terhadap Gs (dari table Faktor 2,6 1,01
Koreksi) 2,55 1,02
2,5 1,03
Wc = berat tanah kering pada uji hidrometer (gr)
2,45 1,05
2. Ukuran Diameter
Di mana,
D = diameter partikel (mm)
K = Liat tabel (bergantung kepada Gs)
L = kedalaman efektif hidrometer (cm). Kedalaman efektif berubah-ubah
untuk setiap bacaan hidrometer. (Lihat Tabel Kedalaman Efektif Hidrometer)
T = interval pembacaan hidrometer (menit)
4.2 ANALISIS HIDROMETER
Di mana,
D = diameter partikel (mm)
K = Liat tabel (bergantung kepada Gs)
L = kedalaman efektif hidrometer (cm). Kedalaman efektif berubah-ubah
untuk setiap bacaan hidrometer. (Lihat Tabel Kedalaman Efektif Hidrometer)
T = interval pembacaan hidrometer (menit)
4.2 ANALISIS HIDROMETER
Perhitungan
3. Persentase Tanah Lolos Terkoreksi
Di mana,
P’ = persentase tanah lolos yang telah dikoreksi (%)
Wc = berat tanah kering pada uji hidrometer (gr)
Ws = berat tanah kering pada analisis saringan dan uji hidrometer (gr)
TUGAS 1
1. BENTUK KELOMPOK DENGAN JUMLAH 5 MAHASISWA
2. BUATLAH RESUME DARI 4 UJI LABORATORIUM: KADAR AIR, BERAT VOLUME,
SPECIFIC GRAVITY, DAN ANALISIS SARINGAN DAN HIDROMETER.
MENCAKUP: TUJUAN, TEORI, ALAT DAN BAHAN, PROSEDUR
3. BUATLAH FORMAT PERHITUNGAN EXCEL SEPERTI SLIDE-SLIDE BERIKUT.
2. Berat Volume
Analisis Saringan
US Standard Sample Cumulative
%Retained %Passing
Diameter No. Retained (gram) Retained
4,76 4 1,06 1,09% 1,09% 98,91%
2 10 4,53 4,66% 5,75% 94,25%
1 18 4,15 4,27% 10,01% 89,99%
0,5 35 11,53 11,85% 21,86% 78,14%
0,25 60 13,87 14,25% 36,12% 63,88%
0,15 100 9,93 10,21% 46,32% 53,68%
0,075 200 2,04 2,10% 48,42% 51,58%
Pan 50,19 51,58% 100,00% 0,00%
Analisis Hidrometer
Time in Minute R 1000 (r-1) Ra 1000 (Ra-1) Temp (C) R-Ra P (%) L (cm) (L/t)^0,5 D (mm) P' (%)
0,5 44 -2 25 46 91,39% 8,8 4,195 0,054 47,14%
1 43 -2 25 45 89,41% 8,9 2,983 0,038 46,12%
2 42 -2 25 44 87,42% 9,1 2,133 0,027 45,09%
15 35 -2 25 37 73,51% 10,2 0,825 0,011 37,92%
30 34 -2 25 36 71,53% 10,4 0,589 0,008 36,89%
60 30 -2 25 32 63,58% 11,1 0,430 0,006 32,80%
250 26 -2 25 28 55,63% 11,7 0,216 0,003 28,70%
1440 19 -2 25 21 41,72% 12,9 0,095 0,001 21,52%