Anda di halaman 1dari 17

Batam, 31 Agustus 2016

Oleh
MEKANISME
Yusmi Pranawati ST, MSi
PERSETUJUAN SUBSTANSI RENCANA TATA RUANG

DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN
Pandangan Umum
1. Persetujuan Substansi
Persetujuan yang diberikan oleh Menteri yang menyatakan bahwa rancangan peraturan daerah
tentang rencana tata ruang wilayah dan rencana rinci tata ruang provinsi dan kabupaten/kota telah
memenuhi RTRWN, kebijakan nasional, dan kaidah teknis bidang penataan ruang.
2. Rencana Tata Ruang Wilayah
Hasil perencanaan tata ruang pada wilayah yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap
unsur terkait yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif.
3. Rencana Tata Ruang
Hasil perencanaan tata ruang.
4. Perencanaan Tata Ruang
Suatu proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang berupa penyusunan dan dan
penetapan rencana tata ruang.

DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN
OUTLINE
Persetujuan Substansi Penetapan RTR

I. Kedudukan Rencana Tata Ruang (RTR) Dalam Sistem Penataan


Ruang
II. Landasan Hukum Persetujuan Substansi RTR
III. SOP Persetujuan Substansi RTR
III. Proses Legalisasi Raperda RTR Pasca Persetujuan Substansi

DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN
Kedudukan RTR Dalam Sistem Penataan Ruang

RENCANA UMUM RENCANA RINCI

RTR PULAU
RPJP NASIONAL RTRW NASIONAL RTR KAWASAN STRATEGIS
NASIONAL

RPJM NASIONAL

RTR KAWASAN STRATEGIS


RPJP PROPINSI RTRW PROPINSI PROPINSI

RPJM PROPINSI

RDTR KABUPATEN
RPJP RTRW
RTR KAWASAN STRATEGIS
KABUPATEN/KOTA KABUPATEN KABUPATEN

RDTR KOTA
RPJM RTRW KOTA RTR KAWASAN STRATEGIS KOTA
KABUPATEN/KOTA
Landasan Hukum Persetujuan Substansi RTR

Pasal 18 UU 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang


Menyebutkan bahwa penetapan Raperda mengenai rencana tata ruang terlebih dahulu harus
mendapatkan persetujuan substansi dari Menteri.

Pasal 12 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 11/PRT/M/2009


Tentang Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana
Tata Ruang Wilayah Provinsi dan Rencana Tata Ruang Wilayah KabupatenKota Beserta Rencana
Rincinya

Pasal 56 Peraturan Pemerintah No.15 Tahun 2010 Tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
Menyebutkan bahwa persetujuan substansi Raperda tentang rencana tata ruang dapat di
dekonsentrasikan kepada Gubernur

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2013


Tentang Pelimpahan Kewenangan Pemberian Persetujuan Substansi dalam Penetapan Rancangan
Peraturan Daerah Tentang Rencana Rinci Tata Ruang Kabupaten Kota

DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN
SOP Persetujuan Substansi

Persetujuan Substansi Prov/Kab/Kota

Proses Persetujuan Substansi dokumen


RTR Provinsi dan Kabupaten/Kota

DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN
Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang Provinsi

Persetujuan
Penyusunan Persub bersama antara Evaluasi Penetapan Perda
Raperda Menteri Gubernur Kemendagri oleh Gubernur
dengan DPRD

DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN
Persetujuan Substansi Rencana Tata Ruang Kab/Kota

Evaluasi
Kemendagri

Persetujuan
Penyusunan Rekomendasi bersama antara Evaluasi
Persub Perda
Raperda Gubernur Kepala Daerah Gubernur
dengan DPRD

DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN
Proses dan Prosedur Penetapan Raperda RTR
Kabupaten/Kota
PROSES SEBELUM RAPERDA RTR DIAJUKAN
UNTUK MENDAPATKAN PERSETUJUAN
SUBSTANSI

PROSES REKOMENDASI GUBERNUR

PROSES & SOP PERSETUJUAN SUBSTANSI


RAPERDA RTR
PROSES LEGISLASI/PENETAPAN RAPERDA RTR
SETELAH PERSETUJUAN SUBSTANSI DARI
MENTERI ATR/KEPALA BPN
KELENGKAPAN DOKUMEN PERSETUJUAN
SUBSTANSI
Proses Sebelum Raperda RTR Diajukan Untuk Mendapatkan Persetujuan
Substansi

Beberapa hal yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota yang akan


mengajukan Persetujuan Substansi Raperda RTR Kabupaten/Kota antara lain:
• Pembentukan tim teknis RTR Kabupaten/Kota
• Konsultasi/Pembahasan Raperda RTR dengan DPRD bersama Pemerintah
Kabupaten/Kota
• Konsultasi Publik
• Konsultasi peta ke BIG
• KLHS
• Perbaikan atau finalisasi Raperda RTR Kabupaten/Kota

DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN
Proses Rekomendasi Gubernur

Sebelum Raperda RTR diajukan permohonan persetujuan substansi oleh Menteri


ATR/KEPALA BPN, terlebih dahulu harus mendapatkan surat Rekomendasi Gubernur
sesuai amanat Pasal 18 UUPR No. 26/2007, yaitu:
• Pengajuan surat permohonan untuk mendapatkan rekomendasi Gubernur atas
Raperda RTR yang ditujukan kepada Gubernur oleh Walikota/ Bupati
• Pembahasan Raperda RTR dalam forum BKPRD Provinsi
• Penyampaian perbaikan Raperda RTR
• Pemberian Rekomendasi Gubernur atas Raperda RTR Kab/Kota

DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN
Proses Legislasi/Penetapan Raperda RTR Setelah Persetujuan Substansi
dari Menteri ATR/Kepala BPN

Secara garis besar proses penetapan perda rencana tata ruang kabupaten/kota setelah
mendapatkan persetujuan substansi adalah :
• Pengajuan Raperda Kabupaten/Kota tentang RTR dari walikota kepada Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten/Kota
• Pembahasan Raperda RTR oleh DPRD bersama Pemerintah Kabupaten/Kota
• Penyampaian Raperda RTR kepada Gubernur untuk dievaluasi
• Penetapan Raperda Kabupaten/Kota tentang RTR oleh Kepala Daerah

DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN
PROSES PERSETUJUAN SUBSTANSI RAPERDA
RENCANA TATA RUANG

1 Diagram Alir Prosedur Operasional


Standar Persetujuan Substansi Raperda
RTR >>
Subdit Pembinaan Wilayah

Subdit Pembinaan Wilayah


( Penyempurnaan materi muatan teknis RTR)
Menteri 9
ATR/Kepala BPN 9
2 Subdit Pembinaan
Wilayah Sesditjen PR
( Pembuatan Checklist Substansi dan
Subdit Pembinaan Wilayah Pemeriksaan Kelengkapan Dokumen
Dirjen Tata Ruang ( Pemeriksaan materi muatan teknis oleh Bagian Hukum serta Proses
3 RDTR dan penyiapan bahan Rakor Pemarafan Persub RTR di Lingkungan
Pokja Teknis BKPRN oleh Tim Plt.) Dirjen Tata Ruang
Ditjen Taru
Evaluasi) 10
10
Direktur Pembinaan 6
Perencanaan Tata
Ruang Daerah Dirjen Tata Ruang
4
( Penandatanganan Surat Persub RDTR
oleh Dirjen Taru a.n Menteri ATR dan
Subdit Pembinaan Penyampaian kepada Pemda Kab/Kota )
Wilayah 77
5
11
11

88 12
12
Rancangan Pedoman Persetujuan Substansi Dalam Rangka Penetapan
Raperda tentang RTRW Beserta Rencana Rincinya
Proses Persetujuan Substansi Dokumen RTR Provinsi dan
Kabupaten/Kota

Tahapan Pelaksanaan :
1. Pengajuan surat permohonan persetujuan substansi RTR oleh daerah
2. Disposisi Menteri kepada Dirjen
3. Disposisi Dirjen kepada Direktur
4. Disposisi Direktur kepada Subdit Pembinaan Wilayah
5. Pelaksanaan sidang BKPRN (BA dan Masukkan Anggota BKPRN)
6. Perbaikan oleh Pemerintah Daerah
7. Pembahasan Clearance House (CH) sekaligus pemeriksaan masukan BKPRN
8. Penyempurnaan Dokumen Substansi
9. Persiapan Pengajuan Dokumen Persetujuan Substansi
10. Persetujuan Substansi dan Proses paraf Direktur, Sesditjen (acc Kabag Hukum, Kepegawaian dan
ORTALA), dan Dirjen.
11. Penyampaian draft surat persetujuan substansi dan dokumen pendukung kepada Biro Hukum
Kementerian ATR/BPN (Kabiro Hukum dan Humas , Kabag Perundang-undangan) untuk
ditandatangani oleh Menteri
12. Surat Persetujuan Substansi diberikan kepada daerah

DIREKTORAT JENDERAL TATA RUANG


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BPN
Kelengkapan Proses Persetujuan Substansi RTRW Kabupaten/Kota di
Kementerian ATR

• Surat permohonan persetujuan substansi


• Surat rekomendasi gubernur
Kelengkapan • BA konsultasi publik 2x
• BA kesepakatan dengan daerah berbatasan
administrasi • Surat rekomendasi BIG
• Dokumen KLHS

• Raperda RTRW
Kelengkapan • Materi teknis (fakta dan analisa, rencana) RTRW
• Album peta RTR
dokumen • Peta SHP RTRW
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai