Anda di halaman 1dari 40

Ns. Machmudah, M.Kep, Sp.Kep.

Mat
 Ibu hamil mencapai akhir kehamilan dalam keadaan sehat atau
bahkan lebih sehat dibandingkan masa sebelum hamil.
 Deteksi dan terapi dini masalah fisik atau psikologi yang muncul
selama kehamilan.
 Pencegahan dan deteksi dini serta penatalaksanaan yang memadai
terhadap komplikasi kehamilan.
 Persalinan bayi yang sehat.
 Memberikan kesempatan pada ibu dan atau keluarga untuk
melakukan diskusi mengenai hal-hal yang mencemaskan atau
mengkhawatirkan dalam kehamilan maupun persalinan.
 Informasi pada ibu hamil mengenai rencana penatalaksanaan
kehamilan dan persalinan berikut alasannya secara terinci.
 Pasangan suami istri dipersiapkan untuk menghadapi proses
persalinan, perawatan bayi termasuk pemberian informasi mengenai
gizi, perawatan anak dan keluarga berencana.
 Kehamilan adalah suatu peristiwa alami dan
fisiologis yang terjadi pada wanita yang
didahului oleh suatu peristiwa fertilisasi
pembentukan zigot dan akhirnya menjadi
janin yang mengalami proses pertumbuhan
dan perkembangan di dalam uterus sampai
proses persalinan.
Peristiwa prinsip pada terjadinya kehamilan
 Pembuahan / fertilisasi : bertemunya sel telur /
ovum wanita dengan sel benih / spermatozoa
pria.
 Pembelahan sel (zigot).hasil pembuahan
tersebut.
 Nidasi / implantasi zigot tersebut pada dinding
saluran reproduksi (pada keadaan normal :
implantasi pada lapisan endometrium dinding
kavum uteri).
 Pertumbuhan dan perkembangan zigot – embrio –
janin menjadi bakal individu baru.
 Estrogen
 Progesteron
 Human Somatomamatropin
 Human Chorionic Gonadotropin (hCG)
 Prolaktin
 Menebalkan dinding otot uterus
 Meningkatkan suplai darah uterus
 Perkembangan payudara
 Perkembangan embrio
 Mencegah ovulasi
 Perkembangan endometrium
 Relaksasi dinding otot uterus sampai proses
persalinan dimulai
 Perkembangan sel-sel payudara  proses
laktasi
 adalah hormon aktif khusus yang dihasilkan
oleh villi korionik, berperan selama awal
masa kehamilan, berfluktuasi kadarnya
selama kehamilan.
 Dapat dideteksi pd 8-9 hari setelah fertilisasi
(awal amenorhea – 2 minggu).
Diagnosa kehamilan didasarkan pada :
 Riwayat amenorea
 Pembesaran uterus
 Tes kehamilan positif
 Keluhan subjektif lain yang mungkin terjadi
selama kehamilan : mual, muntah dan rasa
berat pada payudara
 Dugaan kehamilan (presumptive)
 Kemungkinan kehamilan (probable)
 Diagnosa pasti kehamilan (positive)
 Amenorhea
 Mual muntah & morning sickness  6-16 mgg
 Sering BAK
 Perubahan payudara (nyeri tekan)
 Persepsi gerakan janin “quickening”  mulai
16 mgg
 Perubahan warna biru kehitaman pd
membran mukosa vagina (Tanda chadwick)
 8-10 mgg
 Keletihan
 Pembesaran abdomen
 Perubahan ukuran, bentuk & konsistensi
uterus (tanda Hegar)
 Garis bentuk janin  palpasi abdomen,
adanya ballotement
 Pelunakan serviks (goodell)
 Kontraksi Braxton Hicks
 Suara DJJ  doppler : 8-10
mgg (120-160 x/mnt)
 Gerakan janin dapat diraba
oleh pemeriksa
 Visualisasi janin dg USG atau
foto Rontgen
TIDAK HAMIL
HAMIL
Panjang 6,5 cm 32 cm

Lebar 4 cm 24 cm

Kedalaman 2,5 cm 22 cm

Volume 2 ml > 1000 ml

Berat 50 gr 1000 gr

Ketebalan 1 cm 2 cm (menipis sampai 5


dinding mm saat aterm)
 Uterus
Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat
pertumbuhan isi konsepsi intrauterin.
 Estrogen menyebabkan hiperplasi jaringan, progesteron
berperan untuk elastisitas / kelenturan uterus.
 Usia 12-14 mgg  keluar dr rongga panggul, dpt dipalpasi
diatas simpisis.
 Taksiran kasar perbesaran uterus pada perabaan tinggi
fundus :
– tidak hamil / normal : sebesar telur ayam (+ 30 g)
– kehamilan 8 minggu : telur bebek
– kehamilan 12 minggu : telur angsa
– kehamilan 16 minggu : pertengahan simfisis-pusat
– kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat
– kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat
– kehamilan 28 minggu : sepertiga pusat-xyphoid
– kehamilan 32 minggu : pertengahan pusat-xyphoid
– 36-42 minggu : 3 sampai 1 jari bawah xyphoid
 Ismus uteri, bagian dari serviks, batas anatomik
menjadi sulit ditentukan, pada kehamilan trimester I
memanjang dan lebih kuat.
 Pada kehamilan 16 minggu menjadi satu bagian
dengan korpus, dan pada kehamilan akhir di atas 32
minggu menjadi segmen bawah uterus. Vaskularisasi
sedikit, lapis muskular tipis, mudah ruptur, kontraksi
minimal  berbahaya jika lemah, dapat ruptur,
mengancam nyawa janin dan nyawa ibu.
 Serviks uteri mengalami hipervaskularisasi akibat
stimulasi estrogen dan perlunakan akibat progesteron
(tanda Hegar),
 warna menjadi livide / kebiruan  Chadwick
 Sekresi lendir serviks meningkat pada kehamilan
memberikan gejala keputihan
 Diastasis rectus abdominis
 Primigravida  kepala janin masuk masuk ke
rongga panggul 2-4 mgg sebelum persalinan
 mengurangi tekanan pd diafragma &
meningkatkan frekuensi BAK
 Lightening  penurunan kpl janin ke pelvis
 Pembesaran uterus  lordosis, ketegangan
otot & ligamen punggung dan paha  sakit &
nyeri diakhir kehamilan
 Peningkatan progesteron  relaksasi ligamen
yg menopang sendi sakroiliaka & simp pubis
 instabilitas pelvis  ketegangan pd
punggung & paha  wadding gait
 Normal berat badan meningkat sekitar 6-16 kg
 Terdiri dari:
– Berat janin + 2.5-3.5 kg
– Berat plasenta + 0.5 kg
– Cairan amnion + 1.0 kg
– Berat uterus + 1.0 kg
– Penambahan volume sirkulasi maternal + 1.5 kg
– Pertumbuhan mammae + 1 kg
– Penumpukan cairan interstisial di pelvis dan ekstremitas + 1.0-1.5
kg
• Pada TM I BB bisa turun ataupun naik
 Peningkatan kebutuhan insulin  kadar GDP rendah 
DMG
 Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh
estrogen dan progesteron, warna merah
kebiruan (tanda Chadwick).
 Sejak kehamilan 6 minggu, fungsi diambil
alih oleh plasenta, terutama fungsi produksi
progesteron dan estrogen.
 Selama kehamilan ovarium
tenang/beristirahat. Tidak terjadi
pembentukan dan pematangan folikel baru,
tidak terjadi ovulasi, tidak terjadi siklus
hormonal menstruasi.
 Estrogen  hiperplasia sistem duktus dan
jaringan interstisial payudara.
 Hormon laktogenik plasenta (diantaranya
somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi
dan pertambahan sel-sel asinus payudara, serta
meningkatkan produksi zat-zat kasein,
laktoalbumin, laktoglobulin, sel-sel lemak,
kolostrum.
 Mammae membesar dan tegang, terjadi
hiperpigmentasi kulit serta hipertrofi kelenjar
Montgomery, terutama daerah areola dan papilla
akibat pengaruh melanofor.
• TM I terasa penuh,nyeri,duktus dan alveoli membesar
pada usia kehamilan 3-4 minggu
• Setelah 6 minggu payudara mulai membesar
• Setelah 8 minggu vaskularisasi meningkat
• Pada 12 minggu puting susu membesar dan menonjol,
areola meluas, terjadi pigmentasi
• Pada 16 minggu terdapat pengeluaran kolostrum
• TM III terdapat striae (50% wanita hamil)
 Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%,
selain itu diafragma juga terdorong ke
kranial  terjadi hiperventilasi dangkal (20-
24x/menit) akibat kompliansi dada (chest
compliance) menurun.
 Volume tidal meningkat.
 Volume residu paru (functional residual
capacity) menurun.
 Kapasitas vital menurun
 Estrogen dan hCG meningkat  mual dan
muntah-muntah, selain itu terjadi juga
perubahan peristaltik dengan gejala sering
kembung, konstipasi, lebih sering lapar /
perasaan ingin makan terus (mengidam),
juga akibat peningkatan asam lambung.
 Pada keadaan patologik tertentu dapat
terjadi muntah-muntah banyak sampai lebih
dari 10 kali per hari (hiperemesis
gravidarum).
 Epulis  gusi mjd hiperemik & lunak
• Herniasi bagian atas
lambung (hiatus hernia)
terjadi setelah bulan ke-7
atau ke-8 kehamilan
• Nyeri ulu hati (pirosis)
• Peningkatan waktu
pengosongan dan
pengentalan empedu
• Terjadi
hiperkolesterolemia ringan
Perubahan HEMODINAMIK maternal, meliputi :
 Retensi cairan, bertambahnya beban volume dan curah jantung
 Anemia relatif
 Akibat pengaruh hormon, tahanan perifer vaskular menurun
 Tekanan darah arterial menurun
 Curah jantung bertambah 30-50%, maksimal akhir trimester I,
menetap sampai akhir kehamilan
 Volume darah maternal keseluruhan bertambah sampai 50%
 Volume plasma bertambah lebih cepat pada awal kehamilan,
kemudian bertambah secara perlahan sampai akhir
kehamilan
 Ureter membesar, tonus otot-otot saluran
kemih menurun akibat pengaruh estrogen
dan progesteron.
 Poliuria  Tr I dan Tr III
 laju filtrasi meningkat sampai 60%-150%.
 Dinding saluran kemih dapat tertekan oleh
perbesaran uterus  dilatasi ureter 
hidroureter dan mungkin hidronefrosis
sementara.
 Kadar kreatinin, urea dan asam urat dalam
darah menurun.
 BMR meningkat sampai 15%, terjadi juga
hipertrofi tiroid.
 Kebutuhan karbohidrat meningkat sampai 2300
kal/hari (hamil) dan 2800 kal/hari (menyusui).
 Kebutuhan protein 1 g/kgbb/hari untuk
menunjang pertumbuhan janin.
 Kadar kolesterol plasma meningkat sampai 300
g/100ml.
 Kebutuhan kalsium, fosfor, magnesium, cuprum
meningkat.
 Ferrum dibutuhkan sampai kadar 800 mg, untuk
pembentukan hemoglobin tambahan.
 Peningkatan aktifitas
melanophore
stimulating hormon 
hiperpigmentasi pada
wajah (kloasma
gravidarum),
payudara, linea alba
(linea negra), striae
lividae pada perut.
 Kelj sebasea & kelj
keringat lebih aktiv
 Persepsi kehamilan :
- Kehamilan sebuah peristiwa
sosial
- Kehamilan mrp proses
perubahan status yg normal
- Kehamilan sbg tnda bencana
- Kehamilan mrp krisis
- Kehamilan mrp transisi peran
 Tahap awal (antisipasi)  pend formal, model
peran atau dg memperhatikan org lain 
penerimaan peran
 Tahap bulan madu  keintiman & eksplorasi dg
mencocokkan kepribadian dg tuntutan peran
 Tahap plateau  validasi keadekuatan peran 
mampu/tdk mampu melaksanakan peran
 Tahap pelepasan / terminasi  terminasi peran
yg aktual, msl : peran berhenti krn
kematian/perceraian dg pasangan, kehamilan
berakhir dg persalinan
1. Meyakini bahwa dia
sedang hamil dan
menyatukan janin
kedalam citra tubuhnya
2. Mempersiapkan
pemisahan fisik
(kelahiran)
3. Mempersiapkan transisi
peran dan fungsi
keluarga setelah
kelahiran
 Tr I  Penerimaan thd
kehamilan
 Tr II  belajar thd
perubahan peran
 Tr III  masa krisis bg
ayah  partisipasi dlm
persiapan & proses
persalinan
 Trimester I  Trimester II
1. Ambivalensi 1. Perasaan sejahtera
2. Ketakutan & fantasi
2. Memikirkan diri
sendiri
 Trimester III
3. Kelabilan alam
1. Ketdknymanan fisik
perasaan dan emosi
2. Perluasan dimensi
psikososial
3. Peningkatan perhatian
thd diri sendiri
4. Perenungan ttg peran
maternal
 Komposisi keluarga : usia,
tempat tinggal, hub sosial
 Stressor perkembangan
normatif
 Stressor situasional
 Alokasi dan adaptasi peran
 Lingkungan : aman & sehat
utk kehamilan
 Status kes ibu & life style
 Rencana thd kehamilan
 Persiapan sibling
 Perubahan proses keluarga b/d kesulitan kelg
dalam mengintegrasi peran baru
 Ketdkefektifan koping keluarga b/d
kekhawatiran keuangan terkait dg
pertumbuhan kelg
 Perilaku sehat, ketrampilan mjd orangtua

Anda mungkin juga menyukai