Azief Fatwa
Azief Fatwa
LOGI
L A T A R
B E L A K A N G
Cyberbullying
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN PENELITIAN
I A
Menurut Santrock (2012), masa remaja dimulai pada sekitar
S usia 10 sampai 12 dan berakhir pada usia tahun 18 sampai 22 tahun.
Pada masa ini remaja akan mulai untuk melakukan segala sesuatu
I secara mandiri dan mulai mencari jatidirinya. Peralihan menuju masa
dewasa ditandai dengan berkembangnya aspek kognitif seperti
berkembangnya pola pikir seseorang menjadi lebih abstrak dan
idealis. Selain itu perubahan masa remaja juga mencakup perubahan
pada aspek biologis dan sosio-emosional yang mencakup
perkembangan fungsi seksual dan kemandirian seseorang (Santrock,
2012).
D
C Y B E R B U L L Y I N G
a. Pelecehan (Harassment)
b. Kritik (Denigration) Aspek-aspek
c. Menyalahkan (Flaming) Cyberbullying
d. Peniruan (Impersonation)
e. Menyamar (masquerading)
f. Nama samaran (Pseudonyms)
g. Tipuan (Outing)
h. Pengintaian (Cyberstalking)
KONTROL DIRI
A S P E K
DeRidder, dkk (Malihah & Alfiasari, 2018) menyatakan bahwasannya A S P E K
kontrol diri berkaitan dengan cara individu mengendalikan emosi serta
dorongan dari dalam dirinya sehingga mampu membuat keputusan dan
mengambil tindakan yang efektif sesuai dengan standar ideal, nilai-nilai a. Kontrol Perilaku
moral dan harapan. (Behavior Control)
b.Kontrol Kognitif
Kontrol diri (self control) merupakan kemampuan seseorang untuk (Cognitive Control)
menahan suatu respon yang dianggap negatif dan mengarahkannya c.Kontrol Keputusan
kepada respon lain yang lebih baik dalam lima faktor yaitu peforma (Decisional Control)
kerja, perilaku impulsif, penyesuaian psikologis, hubungan interpersonal
dan emosi moral (Tangney Baumeister, &Boone, dalam Malihah &
Alfiasari, 2018). Hofmann, dkk (Malihah & Alfiasari, 2018) menyatakan
bahwa kontrol diri adalah kemampuan individu untuk menahan diri atau
mengarahkan diri ke arah yang lebih baik ketika dihadapkan dengan
godaan-godaan.
D E F F I N I S I
H V
Kontrol diri pada remaja juga berhubungan negatif signifikan dengan
U A perilaku cyberbullying pada remaja. Hal tersebut juga menunjukkan
A bahwa semakin tinggi kontrol diri pada remaja maka semakin
B R menurunkan perilaku cyberbullying pada remaja. Hal ini sejalan
N
dengan penjelasan Santrock (2007) yang menjelaskan bahwa
U I
T kontrol diri mempunyai peran penting dalam kenakalan remaja.
N A Kontrol diri yang rendah membuat individu tidak mampu mengatur
A dan mengarahkan perilakunya. Hal ini tidak dialami oleh remaja
G B karena self-control yang tinggi akan berkorelasi dengan kualitas
R
hubungan yang lebih baik, meningkatkan empati serta kesediaan
A E
untuk memaafkan kesalahan orang lain (Tangney, Baumeister, &
N L Boone, dalam Malihah & Alfiasari, 2018).
Remaja di kota Surabaya K
K O
Kontrol diri
(Self E N
Control)
R S
A E
N P
Kontrol diri Kontrol diri
Positif Negatif G T
K U
Kecenderungan Kecenderungan A A
melakukan melakukan
Cyberbullying Cyberbullying L
2. Identifikasi
Variabel: 4. Teknik 6. Teknik Analisis
Pengambilan :
1.Variabel terikat
(Y) : Cyberbullying
Sampel :
2.Variabel bebas Data Korelasi
(X) : Kontrol diri Accidental Product Moment
(Self control) Sampling
K E R J A
Variabel – variabel
Fenomena perilaku
Rumusan a. Cyberbullying
cyberbullying pada
remaja di Surabaya Masalah b. Kontrol diri
padarem remaja di
Reliability Statistics
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items Cronbach's Alpha N of Items
.818 12 .637 7
Kolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig.
ANOVA Table
Sum of Mean
Squares df Square F Sig.
Deviation from
1008.159 10 100.816 1.230 .274
Linearity
KONTROL
CYBERBULLY DIRI
N 204 204
N 204 204
(p < 0,05) maka keismpulannya ada hubungan yang signifikan antara variabel M
bebas dengan variabel terikat, jadi hipotesis dari penelitian ini diterima.
B
Hal lain ditunjukkan pada tabel uji normalitas dengan menggunakan One Sample
Kolmogorov-Smirnov, yang menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,001 untuk A
variabel cyberbullying. Nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05, maka dapat
H
disimpulkan bahwa penyebaran data pada cyberbullying dalam penelitian ini
adalah tidak normal. Hal yang sama ditunjukkan pada hasil dari sebaran data A
variabel kontrol diri yang juga memiliki nilai siginifkansi sebesar 0,000. Nilai
S
siginikansi tersebut juga menunjukkan dibawah atau kurang dari angka 0,05,
maka dapat disimpulkan bahwa penyebaran data pada variabel kontrol diri dalam A
N
Berdasarkan hasil uji korelasi product moment pada variabel kontrol diri dan
antara kontrol diri dengan perilaku cyberbullying pada remaja di kota Surabaya
ditunjukkan dengan koefisien korelasi rxy = 0,360 dan nilai p = 0.000 dengan taraf
K E S I M P U L A N
PSIKO
LOGI
2
THANKS
0
2
S
K R
I P S I
1