Anda di halaman 1dari 14

Publish by.

TUJUAN MATERI
materi ini bertujuan untuk
mengajak pegiat desa untuk
lebih aktif dalam berpartisipasi
mengawal perencanaan
pembangunan inklusif di desa.

Publish
Publish
by.by.
Pengertian: Apa yang dimaksud dengan inklusi sosial ?
proses peningkatan kemampuan serta martabat individu atau kelompok rentan dan
peningkatan kondisi lingkungan yang memungkinkan bagi individu atau kelompok rentan
tersebut untuk berpartisipasi secara penuh dalam pengambilan keputusan, kehidupan
ekonomi, sosial, politik, dan budaya.

inklusi sosial kemampuan serta Peningkatan


martabat individu/ (improvment) kondisi Partisipasi
merupakan proses kelompok rentan lingkungan

Lingkungan yang dimaksud


Inklusi sosial bertujuan untuk
adalah situasi sosial,
Sebagai proses, inklusi sosial meningkatkan kemampuan Keterlibatan langsung setiap
infrastruktur, dan kebijakan
merupakan upaya yang terdiri individu (life-skill dan warga desa dalam proses
desa yang mendukung bagi
dari rangkaian proses agar pengetahuan) serta martabat politik, ekonomi, dan sosial
terwujudnya partisipasi
terwujud kondisi inklusif. setiap kelompok rentan yang budaya di desa.
kelompok rentan dalam
terkucil. kehidupan desa.

Publish by.
Publish by.
Argumentasi: mengapa inklusi
sosial penting diwujudkan?
 Inklusi sosial merupakan mandat/amanat UU Desa (Pasal 24).
Melalui konsep dan asas tersebut, UU Desa menegaskan komitmen
negara dalam menggerakkan pembangunan dan pemberdayaan
desa secara utuh.
 Inklusi sosial bukan saja harus diwujudkan dalam kehidupan desa,
melainkan juga harus menjadi sifat perencanaan pembangunan
desa. Dengan kata lain, perencanaan pembangunan (yang) inklusif
merupakan prasyarat dari terwujudnya desa inklusif.

Publish
Publish
by.by.
Apa yang dimaksud perencanaan
pembangunan inklusif ?
Perencanaan pembangunan inklusif ialah perencanaan pembangunan yang telah memuat agenda-
agenda pembangunan yang mengarah pada tiga hal berikut:
 Peka dan merangkul keberadaan individu dan/atau kelompok rentan yang tersisih baik sebagai
pelaku maupun sasaran pembangunan desa;
 Berorientasi meningkatkan kompetensi dan kapasitas individu dan/atau kelompok rentan yang
tersisih agar semakin mampu menjalankan peran dalam pengambilan keputusan, kehidupan
ekonomi, sosial, politik, dan budaya di tingkat desa.
 Berorientasi meningkatkan standar fasilitas/infrastruktur publik yang mendukung partisipasi
individu dan/atau kelompok rentan yang tersisih dalam kegiatan sosial, budaya, ekonomi, dan
politik desa;
 Berorientasi meningkatkan kondusifitas sosial dan budaya melalui penerbitan kebijakan yang
mendukung peran dan partisipasi individu dan/atau kelompok rentan yang tersisih dalam
kehidupan desa.
Publish by. Publish by.
Langkah-langkah menuju perencanaan pembangunan inklusif

 Bertujuan untuk mengetahui kondisi dan keberadaan individu dan/atau kelompok


rentan di desa.
Memetakan  Dapat menggunakan sejumlah teknik analisis sosial, misalnya observasi, wawancara
inklusifitas desa
mendalam, FGD, dll.
 Memetakan keberadaan atau ketiadaan agenda inklusi dalam dokumen rencana
pembangunan desa.

Menyusun agenda
prioritas agenda Terkait menyusun skala prioritas agenda
inklusi inklusi

Integrasi agenda Mengintegrasikan atau memasukkan


inklusi ke dalam
perencanaan
agenda inklusi ke dalam (dokumen)
pembangunan desa perencanaan pembangunan

Publish by. Publish by.


Langkah 1: Pemetaan inklusivitas desa
Pemetaan inklusivitias desa ditujukan untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi dan keberadaan
individu dan/kelompok rentan di desa. Pemetaan inklusivitas dapat dilakukan dengan mengkombinasikan
dua pendekatan:

Studi lapangan Studi dokumen


 Observasi dan wawancara  Membaca intensif dokumen
mendalam dengan pembangunan desa atau
individu/kelompok rentan. rancangannya untuk
 FGD dengan tokoh-tokoh mengkaji keberadaan
kunci terkait kondisi dan agenda inklusi.
keberadaan individu
dan/atau kelompok rentan.

Publish
Publish
by.by.
Output pemetaan inklusivitas desa
Informasi sistematik mengenai kondisi
Suatu daftar tentang individudan/atau kelompok rentan baik
keberadaan individu dan/atau dalam konteks sosial (pergaulan sosial),
kelompok rentan di tengah partisipasi politik desa, ekonomi (nafkah),
mobilitas (terkait dukungan
masyarakat infrastruktur).

Keberadaan agenda-agenda yang Keberadaan indikasi adanya


mendukung inklusi dalam dokumen kebijakan yang mendukung
pembangunan desa atau inklusi yang akan diterbitkan
rancangannya. oleh Pemerintah Desa.

Publish by.
Publish by.
Langkah 2: Penyusunan
Prioritas Agenda
Pembangunan Inklusi
Penyusunan prioritas agenda pembangunan inklusi ialah kegiatan penilaian dan penentuan prioritas
atau skala pengutamaan atas sejumlah temuan hasil pemetaan inklusivitas desa. Kegiatan ini dapat
dilakukan antara lain dengan meletakkan output pemetaan dalam pengukuran kualitatif sebagai
berikut :

NO AGENDA KESEGERAAN SIGNIFIKANSI KETERANGAN

Kurang Kurang
Mendesak Signifikan
mendesak signifikan
1 Agenda 1 √ - √ - Agenda prioritas 1
2 Agenda 2 √ - - √ Agenda prioritas 2
3 Agenda 3 - √ √ - Agenda prioritas 3
4 Agenda 4 - √ - √ Agenda prioritas 4

Catatan:
 Teknik penyusunan dalam slide sebelumnya merupakan alternatif. Sesuai situasi lokal, memanfaatkan prosedur teknis yang tersedia, atau bahkan
dapat saja mengembangkan teknik-teknik baru.
 Pada prinsipnya, prioritas agenda inklusi perlu dirumuskan. Dengan prioritas tersebut, pengawalan dan monitoring agenda inklusi dalam
Publish by.
perencanaan pembangunan desa lebih mungkin dilakukan.
Output Daftar prioritas kondisi kerentanan yang perlu diperhatikan
penyusunan secara khusus beserta rumusan agenda pembangunan yang
prioritas direkomendasikan.

Publish by.
Langkah 3: Integrasi agenda inklusi ke dalam perencanaan
pembangunan desa dan pengawalannya

Integrasi agenda inklusi pada prinsipnya ialah proses pengawalan


agenda prioritas ke dalam dokumen perencanaan pembangunan. Pada
langkah ini, pegiat desa diharapkan dapat berpartisipasi mengusung
dan mengawal agenda prioritas (output langkah sebelumnya) sehingga
masuk ke dalam dokumen perencanaan pembangunan desa.

Publish
Publish
by.by.
Forum Aktor
• Musyawarah Desa • Pemerintah Desa
• Penguatan individu dan/kelompok • BPD
rentan untuk berpartisipasi secara • Tokoh masyarakat
aktif dalam Musdes. • Perwakilan kelompok masyarakat
• Lobby ke pihak terkait
• FGD dengan pihak-pihak terkait

• Proses integrasi pada puncaknya ialah memperjuangkan agenda inklusi dalam


Musyawarah Desa, dan seterusnya mengawal aspirasi tersebut. Dalam hal ini
diperlukan lobby dengan pihak-pihak terkait di desa atau bahkan FGD.
• Sementara beberapa aktor kunci di desa juga penting untuk didekati (antara lain
melalui lobby). Mereka misalnya ialah unsur-unsur Pemerintah Desa, BPD, tokoh
masyarakat, serta perwakilan kelompok masyarakat.
Publish by.
PENUTUP

 Perencanaan pembangunan inklusif di desa padamerupakan dokumen perencanaan


yang berbasis pada kondisif actual desa. Di dalamnya, dokumen perencanaan memberi
perhatian khusus kepada individudan/atau kelompok rentan sebagai subyek yang perlu
diinklusi.
 Dalam konteks ini, peran pegiatdesasangat penting sebagai pihak organic desa yang
secara progressif selalu berusaha untuk mencari dan merumuskan jalan bagi
kebaikandesa. Agenda mewujudkan perencanaan pembangunan inklusif merupakan
salah satu hal yang penting dan strategis menjadi perhatian.

Publish by.
Publish by.

Anda mungkin juga menyukai