Anda di halaman 1dari 28

PSIKOLOGI EKSPERIMEN

T. Dicky Hastjarjo
FAKULTAS PSIKOLOGI UGM
@2012
1
MERANCANG EKSPERIMEN

• 1. Menemukan dan merumuskan


problem
• 2. Merumuskan hipotesis
• 3. Merumuskan variabel
• 4. Mengendalikan variabel luar (extraneous
variables/nuisance variables)
• 5. Memilih desain yang cocok dengan problem
• 6. Menentukan tehnik analisis data
• 7. Menulis laporan
• 8. Mempublikasi laporan
2
PSIKOLOGI EKSPERIMEN &
METODE ILMIAH
Ilmu/Sains berasal dari kata Science (Inggris) atau
scientia (Latin) yang berarti pengetahuan.

Ilmu berarti:
(1)Isi (content): kumpulan pengetahuan terpadu,
(2)Proses (process): kegiatan menemukan variabel –variabel
penting di alam, menghubungkan variabel tersebut, dan
menjelaskan hubungan tadi (hukum ilmiah),
(3)Gabungan isi dan proses: Kumpulan pengetahuan yang
terpadu secara sistematik dan diperoleh dg metode ilmiah

3
(Diambil dari Townsend, J. C. (1953). Introduction to
4
Experimental Psychology, hal.4)
KARAKTERISTIK
PENGETAHUAN MODERN

1. MEMILIKI MENTALITAS ILMIAH


2. MENGUMPULAN DATA EMPIRIS
3. MENCARI PRINSIP UMUM
4. BERPIKIR YANG BAIK
5. MELAKUKAN KOREKSI-DIRI
6. MEMPUBLIKASIKAN HASIL
7. MEREPLIKASI
5
PENJELASAN ILMIAH DALAM
PSIKOLOGI
• MENJELASKAN BERARTI
MENENTUKAN ANTESEDEN DARI
SUATU PERILAKU

• ANTESEDEN ADALAH KEADAAN


YANG ADA ATAU TERJADI
SEBELUM PERILAKU YANG AKAN
DIJELASKAN
6
MEMBANDINGKAN KONDISI-
KONDISI PERLAKUAN

• 1. Tidak semua anteseden dapat


diidentifikasi untuk suatu perilaku,
sehingga kita memfokuskan pada
anteseden-anteseden tertentu
2. Dalam sebuah eksperimen, kita
menciptakan seperangkat kondisi
anteseden yang dinamai perlakuan
(treatment )
7
MEMBANDINGKAN KONDISI-
KONDISI PERLAKUAN (sambungan)

• 3. Kita memperlakukan sejumlah subjek


secara berbeda dibandingkan dengan
sejumlah subjek yang lain

• 4. Kita membandingkan pengaruh


kondisi anteseden yang berbeda ini
terhadap perilaku
8
MENENTUKAN SEBAB-AKIBAT

• Dalam eksperimen, kita dapat


menyimpulkan suatu hubungan sebab-
akibat antara anteseden dengan perilaku
– Ada hubungan temporal: Perlakuan
mendahului perilaku
– Hanya ada satu faktor yang boleh bervariasi
(perlakuan itu sendiri). Faktor lain konstan.
– Kondisi perlakuan dengan sengaja kita
munculkan
9
KONDISI NECESSARY DAN
SUFFICIENT

• Sebuah eksperimen hanya meneliti


kondisi anteseden yang sufficient (cukup)
dari perilaku. Misal, program latihan
diet memang mengurangi berat badan.
Namun program latihan senam, yoga,
akupuntur juga bisa mengurangi berat
badan. Maka program latihan diet hanya
kondisi cukup untuk mengurangi berat
badan. 10
KONDISI NECESSARY DAN
SUFFICIENT (sambungan)

• Sebuah eksperimen psikologi tidak


mencari penyebab primer/utama/mutlak
(kondisi necessary) dari sebuah perilaku.
Kondisi necessary merupakan kondisi
yang wajib ada atau penyebab dari
segala penyebab.

11
RUMUSAN EKSPERIMEN

• Eksperimen melibatkan manipulasi satu


atau lebih variabel independen serta
mengendalikan variabel luar (extraneous
variable) untuk menentukan efek
manipulasi variabel independen itu
terhadap variabel dependen.

12
RUMUSAN EKSPERIMEN
• Variabel independen adalah variabel
yang secara sengaja dimanipulasi
• Variabel dependen adalah variabel
yang diamati atau diukur apakah
terpengaruh oleh manipulasi
variabel independen.

13
ARTI MEMANIPULASI VARIABEL
INDEPENDEN

• Memanipulasi variabel independen


berarti sengaja mengatur
kemunculan variasi variabel itu, bisa
berbentuk kuantitas berbeda atau
kualitas berbeda dari variabel itu.

14
ARTI MEMANIPULASI VARIABEL
INDEPENDEN

• Variabel independen yang variasinya


kuantitatif artinya variabel itu variasinya
berbeda dalam jumlah/besar
• Variabel independen yang variasinya
kuanlitatif artinya variabel itu variasinya
berbeda dalam jenis/macam/tipe

15
MEMANIPULASI VARIABEL
INDEPENDEN

• Memanipulasi variabel independen


kuantitatif. Misalnya,
– variabel tingkat kebisingan dimunculkan
variasi 20 db, 40 db dan 60 db;
– variabel tingginya suhu dimunculkan variasi
10, 20, dan 30 derajad Celcius;
– Variabel lama terapi dimunculkan variasi 1
minggu, 2 minggu, 3 minggu, dan 4 minggu.

16
MEMANIPULASI VARIABEL
INDEPENDEN
Memanipulasi variabel independen kualitatif.
Misalnya,
-variabel cara penyajian informasi dimunculkan
variasi cara penyajian visual, auditif dan
audiovisual.
-variabel jenis terapi dimunculkan terapi CBT,
terapi psikodinamika, dan terapi humanistik.
-Variabel jenis musik dimunculkan variasi musik
pop, musik klasik, musik dangdut dan musik
campursari.
17
PERLAKUAN DAN KONDISI
PERLAKUAN

• Treatment/perlakuan menunjuk pada


variabel independen yang secara sengaja
dimanipulasi
• Treatment conditions/kondisi perlakuan
menunjuk pada variasi berbeda
(kuantitatif atau kualitatif) dari variabel
independen yang dimunculkan (sering
disebut level of IV)
18
PERLAKUAN DAN KONDISI
PERLAKUAN
Variabel independen/ Variasi/Level Variabel
Independent Variable/ Independen/Level of IV/
Treatment/ Treatment conditions/
Perlakuan Kondisi perlakuan
Jenis musik Pop, klasik, keroncong
Lamanya terapi 8 sesi, 10 sesi, 12 sesi
Tingkat kesulitan tugas Mudah, sedang, sulit

19
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
INDEPENDEN

• Merumuskan tentang apa yang


peneliti lakukan untuk menciptakan
berbagai kondisi perlakuan,
termasuk tahapan-tahapan yang
peneliti buat dalam menciptakan
kondisi perlakuan tersebut.

20
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
INDEPENDEN (sambungan)
• Misalnya, orientasi penyajian kata
merupakan perlakuan; sedangkan
kondisi perlakuan ada dua yaitu:
penyajian horizontal dan vertikal.
Definisi operasional eksperimental
mencakup prosedur penyajian kata,
besar huruf, tipe huruf, pencahayaan
ruangan, jarak subjek dengan tempat
penyajian, lama penyajian
21
MENGENDALIKAN VARIABEL
LUAR/PENGANGGU
(EXTRANEOUS/NUISANCE VARIABLE)

• A. Mengendalikan variabel fisik


dengan:
1. Eliminasi
2. Membuat kondisi konstan
3. Balancing
22
MENGENDALIKAN VARIABEL
LUAR/PENGANGGU
(EXTRANEOUS/NUISANCE VARIABLE) (Samb.)

• B. MengendalikanVariabel Subjek
1. Demand characteristics dengan
teknik Single blind,
2. Experimenter Bias & demand
characteristics dengan teknik
Double- blind.
23
RANCANGAN EKSPERIMEN
• I. RANCANGAN ANTAR-SUBJEK
(BETWEEN-SUBJECTS DESIGN )
• II. RANCANGAN SAMA SUBJEK
(WITHIN SUBJECT DESIGN)
• III. RANCANGAN CAMPURAN)
(MIXED DESIGN)

24
I. RANCANGAN ANTAR-SUBJEK
(BETWEEN-SUBJECTS DESIGN)

• A. SATU VARIABEL INDEPENDEN


1. DUA KELOMPOK
a. Kelompok Independen
b. Kelompok berdasar matching
2. KELOMPOK JAMAK
a. Kelompok Independen
b. Kelompok berdasar matching
25
I. RANCANGAN ANTAR-SUBJEK
(sambungan)
• B. LEBIH DARI SATU VARIABEL
INDEPENDEN (DESAIN FAKTORIAL)
* Variabel independen disebut
faktor
* Ada efek utama, yaitu efek
masing-masing faktor/var independen
pada variabel dependen
* Ada efek interaksi antar faktor.
26
II. RANCANGAN SAMA SUBJEK
(WITHIN-SUBJECTS DESIGN)

• Setiap subjek mendapatkan semua


kondisi perlakuan
• Sering disebut rancangan amatan
ulangan (repeated measures design)
A. SATU VARIABEL INDEPENDEN
B. LEBIH SARI SATU VARIABEL
INDEPENDEN
27
III. RANCANGAN CAMPURAN
(MIXED DESIGN)
• FAKTOR/VARIABEL INDEPENDEN atau
PERLAKUAN LEBIH DARI SATU (Desain
faktorial). Misalnya ada 2 VI
• SATU FAKTOR/VI DILAKUKAN DENGAN
RANCANGAN ANTAR SUBJEK (BETWEEN-
SUBJECT DESIGN)
• FAKTOR /VI LAIN DILAKUKAN DENGAN
RANCANGAN SAMA SUBJEK (WITHIN-
SUBJECT DESIGN)
28

Anda mungkin juga menyukai