Presentasi Perilaku Kekerasan
Presentasi Perilaku Kekerasan
ASUHAN KEPERAWATAN
PERIlAKU KEKERASAN
kel 3;
adrianto pratama putra
salsabila rahmawati
definisi perilaku kekerasan
Stuart dan Laraia (2005), menyatakan bahwa perilaku kekerasan adalah hasil dari marah yang
ekstrim (kemarahan) atau ketakutan (panik) sebagai respon terhadap perasaan terancam baik
berupa ancaman serangan fisik atau konsep diri.
Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk melukai seseorang
secara fisik maupun psikologis (Keliat, 2002).
Sehingga dapat dikatakan bahwa perilaku kekerasan merupakan :
1. Respon emosi yang timbul sebagai reaksi terhadap kecemasan yang meningkat dan
dirasakan sebagai ancaman.
2. Ungkapan perasaan terhadap keadaan yang tidak menyenangkan (kecewa, keinginan tidak
tercapai, tidak puas).
3. Perilaku kekerasan dapat dilakukan secara verbal, diarahkan pada diri sendiri, orang lain,
dan lingkungan.
Respon adaptif adalah respon individu dalam penyesuaian
masalah yang dapat diterima oleh norma-norma social dan
kebudayaan, sedangkan respon maladaptif, yaitu respon
individu dalam penyelesaian masalah yang menyimpang
dari norma-norma social dan budaya lingkungannya.
Respon melawan dan menentang merupakan respon yang maladaptif, yang
timbul sebagai akibat dari kegagalan sehingga menimbulkan frustasi. Hal ini
akan memicu individu menjadi pasif dan melarikan diri atau respon melawan
dan menentang. Perilaku kekerasan yang ditampakkan dimulai dari yang
rendah sampai tinggi, yaitu agresif yang memperlihatkan permusuhan keras
dan menuntut, mendekati orang lain dengan ancaman, memberikan kata-kata
ancaman tanpa niat melukai sampai pada perilaku kekerasan atau gaduh
gelisah.
Rentang kemarahan dapat berfluktasi dalam rentang adaptif
sampai maladaptif. Rentang respon kemarahan (Keliat, 2003)
dapat digambarkan sebagai berikut :
ETIOLOGI
2 . FA K T O R P R E S I P I TA S
1 . FA K T O R P R E D I S P O S I S I
Secara umum, seseorang akan mengeluarkan respon
a. Faktor Psikologis
marah apabila merasa dirinya terancam. Ketika
b. Faktor Sosial Budaya
seseorang merasa terancam, mungkin dia tidak
c. Faktor Biologis menyadari sama sekali apa yang menjadi sumber
d. Perilaku kemarahannya.
a. Psikofarmaka adalah terapi menggunakan obat dengan tujuan untuk mengurangi atau menghilangkan gejala
gangguan jiwa. Menurut Depkes RI (2000), jenis obat psikofarmaka adalah :
a.Clormromazine (CPZ, Largactile)
Indikasi untuk mensupresi gejala-gejala psikosa : agitasi, ansietas, ketegangan, kebingungan, insomnia,
halusinasi, waham dan gejala-gejala lain.
Keliat (2002) mengemukakan cara khusus yang dapat dilakukan keluarga dalam mengatasi marah klien, yaitu :