Askep Trauma Kepala Suci.a-1
Askep Trauma Kepala Suci.a-1
START HERE
1
PEMBAHASAN
01 02 03
04 05 06
ASUHAN KEPERAWATAN
PATHWAY DAN
TN.E DENGAN CEDERA
PERDARAHAN YANG KESIMPULAN
KEPALA BERAT DIRUANG
SERING DITEMUKAN
ICU RSUD KRAMAT JATI
1. Pengertian
2.Etiologi
Kelainan metabolisme
Cidera otak primer Cidera otak sekunder
Kontusio
Laserasi Kerusakan Sel otak
2.Subdural Hematoma
Terkumpulnya darah antara duramater dan jaringan otak,
dapat terjadi akut dan kronik. Terjadi akibat pecahnya
pembuluh darah vena / jembatan vena yang biasanya
terdapat diantara duramater, perdarahan lambat dan sedikit.
Periode akut terjadi dalam 48 jam - 2 hari atau 2 minggu
dan kronik dapat terjadi dalam 2 minggu atau beberapa
bulan.
3.Perdarahan Subarachnoid
Perdarahan di dalam rongga subarachnoid akibat
robeknya pembuluh darah dan permukaan otak, hampir
selalu ada pada cedera kepala yang hebat.
5
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. E DENGAN KASUS CEDERA
KEPALA BERAT DI RUANG ICU RSUD KRAMAT JATI
A.PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 19 September 2023
Ruang : ICU
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama : Tn. E
Umur : 23 tahun
Tempat, tanggal lahir : jln dana prasetya,jakarta timur, 15 november tahun 2000
Pendidikan : SMK
Agama : Islam
Suku : Betawi
6
Alamat : jln dana prasetya , kec gedong pasar rebo , jaktim
a. Identitas Penanggung
Nama : Tn. B
Umur : 50 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
Agama : Islam
Suku : Betawi
1. Riwayat Penyakit
b. Keluhan masuk RS :
Klien post KLL pada tgl. 19 September 2023, terdapat luka lebam pada pipi sebelah kanan, brill
hematoma pada kedua mata. Kesadaran menurun, terdengar suara napas tambahan (gurgling), , tampak
sesak nafas dan takipneu, bedrest total, infus sementara di aff karena plebitis, gerakan ekstremitas tidak
terkoordinasi, terdapat akumulasi produksi sekret pada saluran pernapasan, febris, hyperventilasi.
Klien rujukan dari Puskesmas pasar rebo, masuk dalam keadaan tidak sadar akibat KL. Perdarahan aktif
telinga kanan, hematoma pada kepala kanan atas ukuran 3 x 3 cm, hematoma pada alis kiri ukuran 4 x 5
cm + luka robek ukuran 2 x 1 cm, lecet pada pipi kiri ukuran 1 x 1 cm, lecet pada bibir atas, perdarahan
dari hidung.
7
A.HASIL LABORATORIUM
Tanggal pemeriksaan : 18 September 2023
•Laboratorium :
Nilai
Jenis Pemeriksaan Hasil Pemeriksaan
Rujukan/Normal
- WBC H 29,4 3,5 – 10,0 mg/dl
- HGBP H 12,9 L : 11,5 – 16,5 g/dl
- Grand H 25,5 1,2 – 8,0 mg/dl
- Mid H 1,6 0,1 – 1,5 mg/dl
- Lim % L 8,0 15,0 – 50,0 %
- Gra % H 86,7 35,0 – 80,0 %
•Hasil Rontgen/CT-scan :
Tanggal pemeriksaan : 18 September 2023
Kesan :
1. Sub Dural Hematoma (SDH)
2. Fraktur maxilla dextra
•USG :
Tanggal pemeriksaan : Tidak ada pemeriksaan
8
B.PENGKAJIAN PRIMER
C: Circulation dengan kontrol perdarahan
pada bagian belakang kepala perdarahan sedikit,pada telinga sebelah kanan ada sedikit pengeluaran
darah, berkeringat, turgor kulit baik CRT < 2 detik , mukosa mulut lembab , TD : 120/60 mmHg,
N : 103 x/mnt, teraba panas, S : 38,9⁰C ,
A: Airway
Patensi jalan nafas tidak dekuat, Obstruksi jalan nafas adanya cairan atau sputum, suara nafas
gurgling. terdapat akumulasi produksi sekret pada saluran pernapasan
Pergerakan dada simetris, irama nafas tidak teratur dan cepat/ hyperventilasi , irama regular,tampak
sesak nafas dan takipneu,RR 32 x/menit, Perkusi dada sonor, terpasang O2 nasal 3 lpm.
D: Disability
E: Explosure
terdapat luka lebam pada pipi sebelah kanan, brill hematoma pada kedua mata.,Terpasang tampon
pada telinga sebelah kanan, ,ada sedikit pengeluaran darah , luka lecet pada dahi kiri dan di atas
mulut, deformitas tidak ditemukan , edema tidak ada, decubitus tidak ada.
9
F: Folley kateter
Terpasang pampers dan kateter tetap , Produksi urine rata-rata : 500 cc/hari, warna
kuning muda, distensi kandung kemih negative, hematuria negative, tanda rupture
dan striktur uretra tidak ditemukan.
G: Gastrointestinal
Terpasang NGT, 3 x sehari/tiap shift,
H: Heart monitor
HR/Nadi: 103 x / menit, TD : 120/60 mmHg,RR : 32 x/mnt,tidak ada bunyi
jantung tambahan/abnomal
a. Riwayat alergi (obat dan makanan) :
Menurut keluarga, klien tidak ada riwayat alergi pada makanan dan obat-obatan.
10
1. Genogram
† †
† † † † †
Pasien Tn.E
Keterangan :
: Laki-laki = Menikah
: Perempuan
: Meninggal
11
No. Keterangan Sebelum Sakit Setelah Sakit
- Pola Minum :
3. Pola Istirahat/Tidur :
12
5.
Pola Eliminasi :
- BAB :
2-3 x sehari Terpasang pampers dan
Frekuensi kateter tetap, Produksi urine
Coklat rata-rata : 500 cc/hari, warna
Warna
Lunak kuning muda.
Konsistensi
- BAK :
4-5 x sehari
Frekuensi
Kuning
Warna
Jumlah urine
10. Pola Nilai Kepercayaan Klien rajin shalat 5 waktu Tidak dapat melakukan
Spiritual ibadah
13
C.PENGKAJIAN SEKUNDER
Pengkajian kepala, leher, dan wajah
3.Pemeriksaan Fisik
BB Sebelum Sakit : 65 kg , BB Saat ini : 60 kg TB : 162
cm
Kesadaran : Sopor
Tanda-tanda vital : TD : 120/60 mmHg,
N : 103 x/mnt,
S : 38,9 ⁰C,
RR : 32 x/mnt
b.Telinga
Inspeksi : Terpasang tampon pada telinga sebelah kanan,
ada sedikit pengeluaran darah
Palpasi : Tidak teraba adanya benjolan 14
c.Mata
Inspeksi : Ada refleks cahaya, respon mata 2,
tampak brill hematoma pada kedua mata. pupil isokor
Palpasi : Tidak teraba adanya peninggian bola mata,
d.Hidung
Inspeksi : Terpasang NGT, terpasang O2 nasal 3 lpm
Palpasi : Tidak ada kelainan/krepitasi pada tulang hidung
e.Mulut
Inspeksi : Luka lecet di atas bibir, gigi depan patah 1 buah
f.Leher
Inspeksi : Ada penumpukan akumulasi sekret
Palpasi : Tidak teraba adanya fraktur atau kelainan pada tulang
leher, tidak teraba adanya benjolan kelenjar tyroid 15
g.Dada
Jantung
Inspeksi : Tidak tampak gerakan iktus kordis,tampak sesak nafas dan takipneu
Auskultasi: Irama cepat, reguler, tidak ada bunyi jantung tambahan
Paru-paru
Inspeksi : Tampak penggunaan otot-otot napas tambahan
Palpasi : Vokal fremitus tidak bisa dilakukan
Perkusi dada : sonor
Auskultasi : Terdengar bunyi napas tambahan (gurgling)
h.Abdomen
Inspeksi : Tidak ada jejas, tidak tampak adanya distensi atau
penggunaan pernapasan otot perut
Palpasi : Tidak teraba adanya massa
Perkusi : Bunyi tymphani
Auskultasi: Terdengar bising usus 23x/menit
i.Genitalia
Inspeksi : Terpasang kateter dan pampers
16
j.Ekstremitas Atas
Inspeksi : Terpasang manset, tampak luka-luka lecet pada kedua
tangan, gerakan motorik tidak terkoordinasi
Palpasi : teraba panas, berkeringat, nadi radialis teraba
k.Ekstremitas Bawah
Inspeksi : Tampak luka lecet pada kedua kaki
Palpasi : teraba panas, berkeringat, gerakan motorik 3.
l.Kulit
Inspeksi : warna sawo matang, berkeringat, memerah
Palpasi : teraba panas, turgor baik, S : 38,9⁰C
m.Tulang belakang
Inspeksi : tampak simetris,tidak terdapat kelainan atau abnormal pada tulang belakang
Palpasi : tidak terdapat benjolan dan tidak ada deformitas
n.Psikososial : Tidak bisa dikaji
17
MONITOR HEMODINAMIK
GCS : (6) E2 V1 M3
Kesadaran : Sopor
20
DATA PENYEBAB MASALAH
- Terpasang tampon
pada telinga kanan,
ada pengeluaran Kerusakan sel otak
cairan
- Febris, S : 38,9⁰C
Ggn metabolisme
- N : 103 x/menit
As. Laktat ↑
Oedema otak
21
DS : Tidak Bisa dikaji Cedera kepala
DO : - Bedrest total
- Hyperventilasi
edema/hemoragik
- tampak sesak nafas dan
takipneu
Refleks batuk ↓
22
DS : Tidak bisa dikaji Cedera kepala Hypertermi
DO : - Bedrest total
- N : 103 x/menit
Hypertermi
- WBC :29,4 mg/dl
23
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN BERDASARKAN PRIORITAS
MASALAH
24
PERENCANAAN
N DIAGNOSA
TUJUAN DAN INTERVENSI IMPLEMENTASI EVALUASI
o. KEPERAWATAN
KRITERIA HASIL
1 Gangguan perfusi TUJUAN : 1. Monitor dan Pkl. 10.00 Pkl. 13.45
jaringan serebral Setelah dilakukan dokumentasikan 1. Memonitor dan
berhubungan dengan tindakan keperawatan status neurologis mendokumentasika S
adanya hemoragik selama 2 x 24 jam, klien dengan GCS n status neurologis
O
tidak akan 2. Monitor TTV dengan GCS. Hasil
menunjukkan tanda- setiap 30 menit :E2 V1 M3 - GCS : E2V1M3
tanda peningkatan TIK. 3. Pertahankan posisi 2. Memonitor TTV
KRITERIA HASIL : kepala sejajar dan setiap 30 menit. - Posisi kepala 15⁰
1. GCS normal (E4 tidak menekan Hasil akhir : lebih tinggi dari
V5 M6) 4. Observasi TD : 120/60 mmHg kaki
2. Tanda-tanda vital pemberian oksigen N : 103 x/menit
dalam batas normal sesuai indikasi S : 38,9⁰C, tampak sesak - TD : 145/68
5. Berikan obat- nafas dan takipneu mmHg
obatan sesuai RR : 32 x/menit, tampak
- N : 100 x/menit
instruksi pada sesak nafas dan takipneu
lembar observasi 3. Mempertahankan - S : 38,9⁰C
posisi sejajar dan
tidak menekan - RR : 23 x/menit
4. Mengobservasi
pemberian oksigen - O2 nasal terpasang
sesuai indikasi 4 lpm
5. Memberikan obat-
A
obatan sesuai
Tujuan belum tercapai
instruksi pada
lembar observasi
P
dan memberikan
Lanjutkan semua
tanda lingkaran
intervensi
setelah
dilaksanakan :
Ranitidine 1 amp/IV
Ketorolak 1 amp/IV
Phenitoin 100
mg/IV
Manitol 100 cc
Sonde ensure 100
Kcal
PERENCANAAN
DIAGNOSA
No. IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN TUJUAN DAN INTERVENSI
KRITERIA HASIL
- Inj. Ceftriaxone 1
gr/IV
- O2 nasal 3 lpm
26
PERENCANAAN
N DIAGNOSA
TUJUAN DAN INTERVENSI IMPLEMENTASI EVALUASI
o. KEPERAWATAN
KRITERIA HASIL
3 Hypertermia TUJUAN : 1. Kaji dan Pkl. 10.15 Pkl. 14.00
berhubungan dengan Setelah dilakukan dokumentasikan 1. Mengkaji dan
penekanan pada daerah tindakan selama 2 x 24 tanda-tanda vital mendokumentasika S
hypothalamus jam, suhu tubuh klien 2. Lakukan perawatan n tanda-tanda vital.
dalam batas normal luka secara Hasil : -
kontinue - TD : 120/60 mmHg
KRITERIA HASIL : 3. Berikan kompres - N : 103 x/menit O
1. Suhu tubuh 36,5 - hangat - S : 38,9⁰C
- TD : 120/60 mmHg
37⁰C 4. Lakukan balance - 32 x/menit
Tidak ada tanda-tanda cairan setiap shift 2. Melakukan - N : 103 x/menit
infeksi 5. Lanjutkan instruksi perawatan luka
medis pada lembar secara kontinue : - S : 38,9⁰C
observasi dan beri - Membersihkan luka
tanda setelah - Mengoles luka lecet - RR : 23 x/menit
dilakukan tindakan dengan salep
Bioplacenton - Kulit masih teraba
- Mengganti tampon panas dan memerah
di telinga
3. Memberikan - Balance cairan +
kompres hangat 288 cc
pada daerah leher
dan ketiak A
4. Melakukan balance
cairan setiap shift. Tujuan belum tercapai
Hasil :
P
Input :
- RL : 400 cc
Lanjutkan semua
- Sonde : 250 cc
intervensi
Total : 650 cc
Output :
- Urine : 100 cc
- IWL : 262 cc
Total : 362 cc
Balance : + 288 cc
5. Melanjutkan
instruksi medis pada
lembar observasi
dan memberi tanda
setelah dilakukan
tindakan.
- Injeksi Ceftriaxone
1 gr/IV
Drips DD=2:2 dalam RL
500 cc 20 tts/menit
27
H.IMPLEMENTASI DAN CATATAN PERKEMBANGAN HARI I
E2 V1 M5 O: - GCS : E2V1M5
- TD : 110/60 mmHg
- RR : 20 x/menit
A: Gerakan motorik meningkat, klien mulai bisa melokalisasi nyeri
3. Melanjutkan instruksi medis pada lembar observasi dan memberi tanda setelah
dilakukan tindakan
28
CATATAN PERKEMBANGAN HARI I
O: - RR : 20 x/menit
2. Mengobservasi ketat frekuensi dan kepatenan jalan napas. Hasil : - Tidak ada penumpukan akumulasi sekret
- Tidak ada bunyi ngorok A: Tujuan tercapai, klien memiliki kepatenan jalan napas
1. Melakukan pengisapan lendir dengan suction tidak lebih dari 15 detik P : Lakukan pengisapan lendir bila ada produksi sekret
bila ada penumpukan sekret
- Manitol 100 cc
29
CATATAN PERKEMBANGAN HARI II
Hari/Tanggal : 22 September 2023
- N : 93 x/menit
- S : 39,5⁰C
O: - TD : 110/60 mmHg
- P : 20 x/menit
Input : 500 cc
Output : 400 cc
A: Tujuan belum tercapai
Balance : + 100 cc
3. Melanjutkan terapi sesuai instruksi dan memberi tanda pada lembar observasi setelah
melakukan tindakan : P: Lanjutkan semua intervensi
- Injeksi Ceftriaxone 1 gr/IV
2. Diagnose Keperawatan
Pada tahap diagnosa keperawatan yang ditemukan pada kasus adalah tiga,yaitu :
Gangguan perfusi jaringan cerebral b/d hemoragi pada daerah subdural, Ketidakefektifan
bersihan jalan napas b/d peningkatan akumulasi produksi sekret, Hypertermi b/d penekanan
pada daerah hypothalamus
31
3. Intervensi
Intervensi yang telah ditetapkan sesuai dengan diagnosa yang ada dan
semuanya dapat dilaksanakan.dapat dilaksanakan. Hal ini antara lain
karena dukungan dari keluarga, perawat ruangan dan pembimbing.
4. Implementasi
Implementasi dilakukan sesuai dengan diagnosa yang ditegakkan perawat
dan intervensi yang telah disusun baik tindakan keperawatan mandiri
maupun kolaborasi.
5. Evaluasi
Pada evaluasi keperawatan semua masalah keperawatan yang diangkat
pada
kasus belum teratasi.
32
Thank You
33