Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PENYULUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

PADA KELOMPOK LANSIA

DENGAN HIPERTENSI

DI KEBAYORAN LAMA JAKARTA SELATAN

Disusun Oleh :

Nama : Suci Apriyanti

Nim : 42010122494

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN CIREBON

2023
LAPORAN HASIL KEGIATAN

PENYULUHAAN KEPADA KELOMPOK LANSIA DENGAN HIPERTENSI

DI DAERAH KEBAYORAN LAMA , JAKARTA SELATAN

Nama petugas : Suci apriyanti

Waktu pelaksanaan : 13.00-13.30 WIB

Tanggal pelaksanaan : Hari minggu 03 Desember 2023

Tempat / lokasi : jln hankam , kebayoran lama / Jakarta selatan

Sasaran : kelompok lansia dengan hipertensi

Jumlah peseerta : 5 orang lansia

Tujuan pelaksanaan : Meningkatkan pengetahuan lansia tentang penyakit hipertensi

Hasil pelaksanaan :

a) Proses pelaksanaan :
 Penyuluhan penyakit hipertensi di daerah kebayoran lama dihadiri oleh 5 orang
peserta terdiri dari perempuan semua
 Pemberi penyuluhan dilakukan oleh petugas penyuluhan tentang penyakit
hipertensi. penyuluhan dilakukan selama 30 menit ( 20 menit penjelasan materi ,
dan 10 menit sesi pertanyaan ).
 Metode yang digunakan menggunakan leaflet
 Terdapat beberapa pertanyaan dari peserta kelompok lansia tentang makanan yang
dilarang,dan diperbolehkan oleh penderita hipertensi
 Cara mencegah penyakit hipertensi , olahraga apa yang baik bagi penderita
hipertensi
 Dan seluruh pertanyaan sudah di jawab dengan baik oleh petugas pelaksana.
Lampiran 12
FORMAT PENGKAJIAN KELOMPOK LANSIA

Target group: 5 orang lansia

No Nama Usia Jenis Suku Tingkat tumbuh Masalah kesehatan Riwayat im


. kelamin kembang/ maturasi utama yang lazim:
kelompok:
1 Ny.H 69 th Perempuan Betawi Bb : 63Kg ,Tb : 157 Hipetensi Imunisasi po
cm
2 Ny.J 61 th Perempuan Betawi Bb : 67 Kg,Tb : 160 Hipetensi,katarak Imunisasi po
cm campak
3 Ny.E 67 th Perempuan Jawa Bb : 70 Kg ,Tb : 158 Hipetensi Imunisasi po
cm
4 Ny.D 65 th Perempuan Sunda Bb : 60 Kg , Tb : Hipetensi Imunisasi po
159 cm campak
5 Ny.P 71 th Perempuan jawa Bb : 70 Kg, Tb :155 Hipetensi Imunisasi po
cm
I. Dimensi biologis

II. Dimensi psikologis


1. Gambaran diri kelompok:
Kelompok ini memiliki kepedulian yang baik satu sama lain karna masih berada
dalam satu lingkungan yang sama , dan mereka biasanya saling menegur satu sama
lain.
2. Keterampilan koping:
Biasanya mereka saling curhat tentang masalah yang dihadapinya kepada salah satu
kelompok atau kepada salah satu anggota keluarganya.
3. Insiden dan prevalen masalah psikologis:
Dari kelompok hipertensi harusnya dilakukan prevalensi terkait pencegahan
hipertensi , hal ini untuk mencegah terjadinya resiko masyarakat yang lain supaya
tidak terkena penyakit hipertensi, prevalensi jadi hal yang wajib yang dilaksanakan
oleh puskesmas di masing-masing wilayah, hal ini penting untuk bahan evaluasi
puskesmas dalam meningkatkan kesehatan bagi masyarakat
4. Stressor psikologis di dalam masyarakat
Tidak ada yang berpendapat yang negative , mereka menganggap bahwa jika usia
sudah menua maka sangat wajar terjadinya penyakit hipertensi atau terkena penyakit
lainnya.
III. Dimensi fisik
1. Lokasi/ tempat target group:
Di jln hankam , kebayoran lama / Jakarta selatan
2. Kondisi lingkungan yang dapat membahayakan (polusi,
pertukaran cuaca, penyakit/ wabah, dll):
Pada saat dilakukan penyuluhan terdapat polusi dari pembakaran
sampah dan lingkungan area sekitar agak kurang baik sehingga
dapat mempengaruhi kondisi kesehatan lansia.
3. Kondisi perumahan/ pemukiman:
Saat dilakukan penyuluhan tampak kondisi pemukiman padat penduduk
IV. Dimensi lingkungan sosial
1. Sikap komunitas terhadap target group:
Sikap dan respon pada saat penyuluhan sangat baik,terbuka dan tampak antusias
2. Status sosial dan ekonomi target group:
Dari semua kelompok masing-masing dari mereka sudah memiliki anak dan
keluarga masing-masing(cucu), dan mereka berpendapat bahwa pendapatan mereka
cukup untuk membeli kebutuhan sehari-hari.
3. Pendidikan:
1) Ny.H dengan lulusan SD
2) Ny.J dengan lulusan SMP
3) Ny.E dengan lulusan SD
4) Ny.D dengan lulusan SMP
5) Ny.P dengan lulusan SD
Rata-rata kelompok dengan lulusan SD
4. Pekerjaan:
1)Ny.H (berdagang)
2)Ny.J (tidak bekerja)
3)Ny.E (tidak bekerja)
4)Ny.D (tidak bekerja)
5)Ny.P (berdagang)
5. Pelayanan kesehatan yang bersifat proteksi:
Terdapat puskemas terdekat yang berada dilingkungan sekitar
6. Transportasi (termasuk khusus):
Mereka mengatakan bahwa Biasanya memakai busway atau naik angkutan
umum,masing-masing dari semua kelompok , hanya Ny.P dan Ny.H yang memiliki
kendaraan motor
V. Dimensi perilaku
1. Kebutuhan nutrisi:
Kelompok lansia ini memiliki nutrisi yang cukup baik , karna biasa memakan
sayuran dan lauk setiap hari .
2. Merokok:
dari semua kelompok hanya Ny.J yang memiliki kebiasaan merokok
3. Gerak badan:
Dari masing-masing kelompok tidak ada yang memakai alat bantu untuk berjalan ,
mereka mengatakan bahwa masih mampu untuk berjalan dan belum terlalu
membutuhkan alat bantu
4. Aktivitas rekreasi:
Menonton TV , bermain bersama cucu mereka , dan bercerita satu sama lain , karna
mereka memiliki rumah yang saling berdekatan
5. Perlindungan khusus yang digunakan:
Tidak ada perlindungan khusus yang di gunakan dalam kelompok ini
VI. Dimensi Kesehatan
1. Pelayanan kesehatan yang dibutuhkan:
untuk saat ini mungkin pelayanan yang dibutuhkan adalah pelayanan promosi
kesehatan , dan pelayanan kesehatan lansia
2. Sikap terhadap kesehatan dan pelayanan kesehatan:
Mereka mengatakan bahwa selalu menjaga kesehatan dengan baik , karna semua
kelompok dari masing-masing keluarga , anaknya memberikan makan yang cukup
serta selalu menjaga mereka, adapun sakit yang mereka derita, menganggap bahwa
hal ini sudah lazim terjadi , untuk pelayanan kesehatan , mereka selalu berobat ke
puskesmas dan RS terdekat.
3. Jaminan pemeliharaan kesehatan:
Semua anggota kelompok memiliki BPJS nya masing-masing.
Lampiran 13

Dokumentasi Penyuluhan Kelompok Lansia Dengan Kasus Hipertensi


PENUTUP

A. Kesimpulan :
Antusias dan ketepatan dalam kedatangan lansia untuk mendengarkan dan datang
pada penyuluhan sangat baik.hal ini dapat dibuktikan feed back positif dari peserta
penyuluhan .
B. Saran :
Lebih banyak penyuluhan yang dilakukan oleh petugas kesehatan dari puskemas
maupun kader kesehatan sehingga pemahaman dan pengetahuan tentang penyakit
hipertensi dapat meningkat.

Anda mungkin juga menyukai