Anda di halaman 1dari 15

Musyawara Masyarakat

Desa Abar-Abir
Oleh:

1. Akhmad Ikhwan Baidlowi, S.ked


2. Dalilati Adliah Adani, S.ked
3. Devy Mutia Pisesha, S.ked
4. Helmina, S.ked
5. Erni Mariana Tjahyadi, S.ked
HASIL PEMBELAJARAN

Dari kuesioner yang dibagikan pada


warga tanggal 2 desember 2014,
didapatkan hasil:
1. Tingkat pengetahuan warga tentang
hipertensi :
Baik : 48,57 %
Sedang : 48,57 %
Rendah : 2,86 %
Tingkat pengetahuan warga tentang
hipertensi

baik
sedang
rendah
2. Perilaku Masyarakat Terhadap
Resiko Terjadinya Hipertensi
Kebiasaan merokok :
Ya : 3%
Tidak :97%
Kebiasaan minum kopi :
Ya : 28,5%
Tidak : 71,5%
Kebiasaan konsumsi makanan sehat:
Ya : 62,8%
Tidak : 37,2%
Kebiasaan olahraga :
Ya : 45,7%
Tidak : 54,3%
3. Sikap Masyarakat
terhadap Posyandu Lansia
Sikap respnden terhadap adanya
posyandu lansia 100% menunjukkan
respon positif
Rumusan Masalah Terhadap Tingginya
Angka Hipertensi di Puskesmas Bungah

1. Kurangnya pengetahuan masyarakat


tentang hipertensi
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat
tentang gizi
3. UKBM di desa Abar-Abir kurang berjalan
dengan baik
4. Kegiatan posyandu lansia kurang efektif
5. Senam lansia berhenti
6. Kurangnya CHN
Intervensi Terhadap
Masalah yang Ditemukan
1. Meningkatkan promosi kesehatan dan penyuluhan
tentang hipertensi. Memotivasi kader untuk
meningkatkan program promosi kesehatan
2. Meningkatkan konsultasi gizi pada setiap program
UKBM. Mengaktifkan pojok gizi di Puskesmas
3. Lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif
di samping upaya kuratif
4. Posyandu lansia dilakukan lebih sering
5. Senam lansia dilanjutkan
6. Memotivasi kader untuk lebih giat lagi melakukan
kunjungan rumah untuk mengontrol dan
memberikan penyuluhan tentang hipertensi
Pada MMD ini kita lebih menekankan
tentang kegiatan posyandu lansia
yang harus lebih ditingkatkan lagi
Apa itu Posyandu Lansia ?
yaitu salah satu bentuk UKBM yang
dikelola dan diselenggarakan dari,
oleh, dan untuk masyarakat yang
bertujuan untuk memperdayakan
masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan kepada lansia
yang mengutamakan aspek promotif
dan preventif
Mengapa Posyandu Lansia penting ?
Karena pada usia lanjut rentan
terhadap penyakit
degeneratif/penyakit tua, penyakit
degenatif merupakan penyakit yang
tidak dapat disembuhkan tetapi dapat
di kontrol agar tidak terjadi komplikasi
Langkah langkah pembetukan
Posyandu Lansia :
1. Pertemuan tingkat desa
2. Survey mawas diri
3. MMD
4. Pelatihan kader
5. Pelaksanaan upaya kesehatanoleh
masyarakat
6. Pembinaan dan pelestarian kegiatan
Tempat Posyandu Lansia
Posyandu Lansia tidak harus
mempunyai gedung khusus, namun
bisa menempati yang sudah disepakati
oleh masyarakat
Struktur organisasi posyandu lansia
terdiri dari :
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Bendahara
d. Kader Posyandu Lansia yang
merangkap sebagai anggota
Pelaksana Posyandu Lansia
Pelaksana Posyandu Lansia adalah
masyarakat yang bersedia dan dibina
oleh petugas kesehatan setempat.
Jumlah kader minimal 4 orang
Kegiatan yang Dilaksanakan di Posyandu Lansia
a. Tahap pertama : Pendaftaran anggota kelompok usia
lanjut sebelum pelaksanaan pelayanan
b. Tahap kedua : Pencatatan kegiatan sehari-hari yang
dilakukan usila, serta penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan
c. Tahap ketiga : Pengukuran tekanan darah,
pemeriksaan kesehatan dan pemeriksaan status
mental
d. Tahap keempat : Pemeriksaan air seni dan kadar
darah ( laboratorium sederhana )
e. Tahap kelima : Pemberian penyuluhan dan konseling

Anda mungkin juga menyukai