Anda di halaman 1dari 11

ketuban pecah

DosenPengampu :
dini
Mardiaturrahmah, S.Tr.Keb.,M.Keb Nama : Dwi putri ramadani
Nim : 062401S23011
ketuban pecah dini
Ketuban pecah dini atau KPD merupakan kondisi yang terjadi
pada ibu hamil ketika kantung ketuban pecah sebelum waktu
persalinan. Ketuban pecah dapat terjadi pada janin yang belum
sempurna (sebelum memasuki usia 37 minggu kehamilan). Tak
menutup kemungkinan KPD juga dapat terjadi saat
perkembangan janin telah sempurna.
Ketuban pecah wajar terjadi pada ibu hamil yang akan
melahirkan.
CIRI-CIRI KETUBAN
PECAH DINI

Ibu hamil akan merasakan ketuban pecah dini saat air ketuban
keluar dari vagina, yang bisa mengalir secara deras maupun
perlahan. Air ketuban berbeda dengan urin, Ibu tidak dapat
menahannya. Supaya yakin bahwa yang keluar merupakan air
ketuban, Ibu bisa menggunakan pembalut untuk menyerap cairan.
Kemudian lihat dan cium baunya. Air ketuban tidak berwarna dan
berbau amis, dan tidak berbau pesing seperti urin.
Selain itu, ciri-ciri ketuban pecah dini biasanya disertai gejala lain,
seperti panggul terasa tertekan, keputihan atau vagina terasa lebih
basah, pendarahan melalui vagina, dan demam.
penyebab ketuban pecah
dini
Kebanyakan kasus ketuban pecah dini penyebabnya tidak diketahui. Ketuban
pecah dini dapat disebabkan oleh melemahnya membran ketuban(amnion)
secara alami atau dari tekanan saat kontraksi. Faktor-faktor lain yang
berkaitan dengan ketuban pecah dini sebagai berikut:
• Infeksi menular seksual, seperti klamidia dan gonore
• Kelahiran prematur sebelumnya
• Pendarahan vagina
• Merokok
• Pernah menjalani operasi atau biopsi serviks
• Lebih banyak tekanan pada membran ketuban
• Penyebab yang tidak diketahui
cara mencegah diagnosis ketuban pecah
dini
Sebenarnya tidak ada cara untuk mencegah
Dokter akan menanyakan kondisi kehamilan pasien dan
ketuban pecah dini atau KPD. Anda hanya perlu
melakukan pemeriksaan fisik terutama pada bagian leher rahim
menjaga kehamilan Anda tetap sehat dengan rutin untuk memastikan ketuban pecah. Jika diperlukan dokter juga
melakukan pemeriksaan kehamilan, konsumsi melakukan pemeriksaan berupa:
makanan bergizi, dan menghindari rokok. • Tes pH berguna memeriksa tingkat keasaman cairan vagina
Penggunaan rokok dan mengembangkan risiko yang lebih tinggi daripada kondisi normal.
ketuban pecah dini serta komplikasi kehamilan • USG kehamilan berguna memeriksa kondisi rahim dan
lainnya. janin.
FAKTOR INTERNAL
• . Infeksi: infeksi intrauterin merupakan penyebab atau merupakan akibat dari KPD. Terdapat bukti tidak
langsung bahwa infeksi saluran genital menjadi pencetus pecahnya selaput ketuban. Dan infeksi
intauterin menjadi preisposisi pecahnya selaput ketuban melalui beberapa mekanisme, semuanya
menyebabkan degradasi dari matriks ekstraseluler.
• Hormon: hormon progesteron dan estradiol dapat menekan proses remodeling matriks ekstraseluler
pada jaringan reproduktif. Relaksin merupakan suatu hormon protein yang mengatur remodeling
jaringan ikat, yang dihasilkan wears localoleh desidua dan plasenta dan melawan efek inhibisi dari
estradiol dan progesteron dengan meningkatkan ekspensi MMP-3 dan MMP-9 dalam selaput ketuban
manusia.
• Apoptosis: selaput ketuban dan korion manusia yang diperoleh pada kehamilan aterm setelah pecah
sebelum waktunya mengandung banyak sel-sel apoptosis di daerah berdekatan dengan daerah raptor dan
sedikit sel apoptosis di daerah lain dari selaput ketuban.
• Regangan Selaput Ketuban Berlebihan: peregangan uterus yang berlebihan seperti pada polihidramnion,
kehamilan ganda dan berat badan bayi besar ( trauma ) dapat menyebabkan regangan selaput ketuban
dan meningkatkan resiko KPD.
FAKTOR
EKSTERNAL
Defisiensi gizi atau nutrisi ibu, kebutuhab nutrisi dan gizi maningkat pada masa kehamilan.
Keadaan sosial ekonomi, hal ini menentukan tingkat kesejahteraan ibu hamil.
Beban kerja ibu hamil, merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan produksi hormon
prostaglandin serta menimbulkan perubahan serviks dan uterus uriteble yang berakibat
meningkatnya oksitosin intern dan menyebabkan terjadinya ketuban pecah dini.
Paritas. Ibu multipara sudah pernah mengalami persalinan lebih dari satu kali, hal itu dapat
mempengaruhi berkurangnya kekuatan otot-otot uterus dan abdomen untuk menahan cairan
ketuban, sehingga tekanan intra uterin meningkat dan menyebabkan selaput cairan ketuban
lebih rentan untuk pecah.
Trauma yang di dapat, misalnya karena hubungan seksual, pemeriksaan dalam tanpa adanya
indukasi, maupun amniosintesis menyebabkan terjadinya KPD karena kemungkinan disertai
adanya infeksi.
GEJALA
KETUBAN PECAH
Ketuban pecah dini di tandai dengan keluarnya air ketiban melalui
DINI vagina. Air yang keluar ini dapat mengalir secara perlahan atau deras.
Berbeda dengan urine, bocornya air ketuban tidak dapat ditahan
sehingga akan tetap mengalir keluar.
Untuk lebih memastikan apakah cairan tersebut urine atau air ketuban,
maka dapat digunakan pembalut untuk menyerap cairan yang keluar.
Selanjutnya, lihat dan cium bau pembalut tersebut. Air ketuban memiliki
ciri-ciri tidak berwarna dan tidak berbau pesing seperti urine.
Jika disertai dengan infeksi, ketuban pecah dini dapat menimbulkan
beberapa gejala lain, yaitu:
• Demam
• Nyeri perut
• Keputihan yang terjadi terus-menerus dan berbau tidak sedap atau
menyengat
• Detak jantung janin cepat
PENGOBATAN KETUBAN PECAH
DINI

Setelah ketuban pecah, dokter akan memeriksa apakah janin sudah siap dilahirkan. Hal ini karena
menunda kelahiran setelah ketuban pecah berisiko menimbulkan infeksi. Apabila belum ada tanda-
tanda akan melahirkan, dokter akan menyarankan induksi untuk mempercepat persalinan.
Namun, apabila ketuban pecah dini terjadi sebelum usia kehamilan mencapai 34 minggu, janin
belum siap untuk dilahirkan. Hal ini karena pada saat itu paru-paru janin belum terbentuk dengan
sempurna.
Pada kondisi tersebut, dokter akan meresepkan kortikosteroid untuk mempercepat pematangan
paru-paru agar janin dapat secepatnya dilahirkan. Dokter juga akan memberikan antibiotik untuk
mencegah infeksi.
Setelah janin dirasa sudah siap untuk dilahirkan, barulah dokter akan melakukan prosedur induksi.
KESIMPULAN
• Ketuban pecah dini (KPD) terjadi saat selaput ketuban pecah sebelum
persalinan.
• Komplikasi ini dapat menyebabkan persalinan prematur dan
meningkatkan risiko infeksi pada janin.
• Penanganan KPD melibatkan tindakan medis, termasuk induksi
persalinan, pemberian antibiotik, dan obat kortikosteroid untuk
mematangkan paru-paru janin.
• Komplikasi ini bisa dicegah dengan mengonsumsi vitamin C,
menghindari paparan asap rokok, dan rutin memeriksakan diri dengan
dokter kandungan.
Terima kasih!!!

Anda mungkin juga menyukai