Anda di halaman 1dari 28

PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA MASA

NIFAS

BY ANIS NIKMATUL NIKMAH.,SST.BD.M.KES.


• Proses adaptasi psikologis pada seorang ibu dimulai
sejak dia hamil
• Perasaan gembira bercampur dengan kekhawatiran dan
kecemasan menghadapi perubahan peran dari anak
menjadi istri kemudian menjadi ibu
• Timbul rasa memiliki pada janinnya sehingga ada rasa
ketakutan akan kehilangan bayinya atau perasaan
cemas mengenai kesehatan bayinya
• Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan
perubahan tubuh yang dialami seorang wanita juga
mempengaruhi kondisi psikologisnya
• Menjelang persalinan kecemasan wanita
bertambah tentang proses persalinannya
• Setelah persalinan merupakan pengalaman unik
yang dialami ibu, masa nifas juga merupakan
salah satu fase yang memerlukan adaptasi
psikologis
KONSEP DASAR PERUBAHAN PSIKOLOGIS IBU MASA NIFAS

1. PERUBAHAN PERAN
Terjadinya perubahan peran, yaitu menjadi orang tua setelah kelahiran anak.
Sebenarnya suami dan istri sudah mengalami perubahan peran mereka sejak masa
kehamilan. Perubahan peran ini semakin meningkat setelah kelahiran anak.
Pada awalnya, orang tua belajar mengenal bayinya dan sebaliknya bayi belajar
mengenal orang tuanya lewat suara, bau badan dan sebagainya. Orang tua juga
belajar mengenal kebutuhan-kebutuhan bayinya akan kasih sayang, perhatian,
makanan, sosialisasi dan perlindungan.
CON’T

2. PERAN MENJADI ORANG TUA SETELAH MELAHIRKAN


Selama periode postpartum, tugas dan tanggung jawab baru muncul
dan kebiasaan lama perlu diubah atau ditambah dengan yang baru.
Ibu dan ayah, orang tua harus mengenali hubungan mereka dengan
bayinya. Bayi perlu perlindungan, perawatan dan sosialisasi. Periode
ini ditandai oleh masa pembelajaran yang intensif dan tuntutan untuk
mengasuh. Lama periode ini bervariasi, tetapi biasanya berlangsung
selama kira-kira empat minggu.
CON’T
3. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ORANG TUA
 Orang tua harus menerima keadaan anak yang sebenarnya dan tidak terus
terbawa dengan khayalan dan impian yang dimilikinya tentang figur anak
idealnya. Hal ini berarti orang tua harus menerima penampilan fisik, jenis
kelamin, temperamen dan status fisik anaknya.
 Orang tua harus yakin bahwa bayinya yang baru lahir adalah seorang
pdibadi yang terpisah dari diri mereka, artinya seseorang yang memiliki
banyak kebutuhan dan memerlukan perawatan.
 Orang tua harus bisa menguasai cara merawat bayinya. Hal ini termasuk
aktivitas merawat bayi, memperhatikan gerakan komunikasi yang
dilakukan bayi dalam mengatakan apa yang diperlukan dan member
respon yang cepat
 Orang tua harus menetapkan criteria evaluasi yang baik dan dapat dipakai
untuk menilai kesuksesan atau kegagalan hal-hal yang dilakukan pada
bayi.
Tujuan asuhan kebidanan pada ibu masa nifas:
1. Menjaga kesehatan ibu dan bayinya baik fisik
maupun psikologisnya
2. Melaksanakan skrining komprehensif, mendeteksi
masalah, serta mengobati atau merujuk bila terjadi
komplikasi pada ibu maupun bayinya
3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan
kesehatan diri, nutrisi, KB, menyusui, serta
pemberian imunisasi kepada bayinya dan perawatan
bayi sehat
4. Memberikan pelayanan KB
Fisik

Psikologi
Hal-hal yang
harus dipenuhi
selama masa
nifas Sosial

Psikososial
Hal-hal yang dapat membantu ibu dalam
beradaptasi pada masa nifas adalah:

1. Fungsi yang memengaruhi untuk sukses


dan lancarnya masa transisi menjadi orang
tua
2. Respon dan dukungan dari keluarga dan
teman dekat
3. Riwayat obstetric sebelumnya
4. Harapan, keinginan dan aspirasi ibu saat
hamil juga melahirkan
Dalam menjalani adaptasi setelah melahirkan, ibu
akan mengalami fase-fase sebagai berikut :

1. Fase taking in
2. Fase taking hold
3. Fase letting go
FASE TAKING IN

• Periode ketergantungan
•Berlangsung hari 1-2 post partum
• Ibu berfokus pada dirinya sendiri
• Ibu berulang kali menceritakan proses
persalinan yang dialami dari awal sampai
akhir
•Ketidaknyamanan fisik yang dialami ibu
seperti rasa mules, nyeri pada jahitan,
kurang tidur dan kelelahan
Gangguan psikologis yang mungkin
dirasakan ibu:

1. Kekecewaan karena tidak mendapatkan


apa yang diinginkan tentang bayinya
2. Ketidaknyamanan sebagai akibat dari
perubahan fisik yang dialami ibu
3. Rasa bersalah karena belum bisa menyusui
bayinya
4. Suami atau keluarga yang mengkritik ibu
tentang cara merawat bayi dan cenderung
melihat saja tanpa membantu
FASE TAKING HOLD

•Berlangsung antara 3-10 hari setelah


melahirkan
•Timbul rasa khawatir akan ketidakmampuan
dan rasa tanggung jawabnya dalam
merawat bayi
•Mempunyai perasaan sangat sensitif
sehingga mudah tersinggung dan gampang
marah
• Pada fase ini merupakan kesempatan baik
untuk memberikan penyuluhan dan
pendidikan kesehatan pada ibu nifas
FASE LETTING GO

• Periode menerima tanggung jawab akan


peran barunya
• Berlangsung 10 hari setelah melahirkan
• Ibu lebih mandiri dalam memenuhi
kebutuhan diri dan bayinya
• Suami dan keluarga dapat membantu
merawat bayi, mengerjakan urusan rumah
tangga sehingga ibu tidak terlalu terbebani
POST PARTUM BLUES

•Masa transisi mood setelah melahirkan yang sering


terjadi pada 50-70% wanita
• Gejala-gejala post partum blues:
© Reaksi depresi / sedih / disforia
© Sering menangis
© Mudah tersinggung (iritabilitas)
© Cemas
© Labilitas perasaan
© Cenderung menyalahkan diri sendiri
© Gangguan tidur dan gangguan nafsu makan
© Kelelahan
© Mudah sedih
© Cepat marah
© Mood mudah berubah, cepat menjadi sedih
dan cepat pula gembira
© Perasaan terjebak, marah kepada
pasangan dan bayinya
© Perasaan bersalah
© Sangat pelupa
Faktor penyebab timbulnya post partum blues:

1. Faktor hormonal
estrogen turun pasca salin estrogen
memiliki efek supresi aktifitas enzim
nonadrenalin maupun serotin yang berperan
dalam suasana hati dan kejadian depresi
2. Ketidaknyamanan fisik yang dialami wanita
(payudara bengkak, nyeri jahitan, rasa
mules)
3. Ketidakmampuan beradaptasi terhadap
perubahan fisik dan emosional yang
kompleks
4. Faktor umur dan paritas
5. Latar belakang psikososial wanita yang
bersangkutan seperti tingkat pendidikan,
status perkawinan, kehamilan yang tidak
diinginkan, sosial ekonomi, riwayat
gangguan kejiwaan sebelumnya
6. Dukungan dari keluarga dan suami
7. Stress dalam keluarga
8. Stress yang dialami ibu itu sendiri
9. Kelelahan pasca melahirkan
10. Perubahan peran yang dialami ibu
11. Rasa memiliki bayi yang terlalu dalam
12. Problem anak (sibling rivalry)
Cara Mengatasi Post Partum Blues

1. Komunikasikan segala permasalahan


2. Bicarakan rasa cemas yang dialami
3. Bersikap tulus ikhlas dalam menerima
aktivitas dan peran baru setelah melahirkan
4. Bersikap fleksibel dan tidak terlalu
perfeksionis dalam mengurus bayi
5. Belajar tenang dengan menarik nafas
panjang dan meditasi
6. Istirahat cukup
7. Olahraga
8. Bergabung dengan kelompok ibu-ibu baru
9. Dukungan tenaga kesehatan
10. Dukungan suami, keluarga, teman, teman
sesama ibu
11. Konsultasi pada dokter
Kiat mengurangi resiko terjadinya post
partum blues:
1. Persiapan diri yang baik
2. Olahraga dan nutrisi yang cukup
3. Support mental dari lingkungan sekitar
4. Ungkapkan apa yang dirasakan
5. Mencari informasi tentang post partum blues
6. Menghindari perubahan hidup yang drastis
7. Melakukan pekerjaan rumah tangga
DEPRESI BERAT

Gejala-gejala depresi berat:


1. Perubahan mood

2. Gangguan pola tidur dan pola makan

3. Perubahan mental dan libido

4. Fobia

5. Perasaan sedih dan kecewa

6. Sering menangis

7. Merasa gelisah dan cemas


8. Kehilangan ketertarikan terhadap hal-hal yang
menyenangkan
9. Nafsu makan menurun
10. Kehilangan energi dan motivasi untuk
melakukan sesuatu
11. Tidak bisa tidur insomnia)
PENATALAKSANAAN DEPRESI BERAT

1. Dukungan keluarga dan lingkungan sekitar


2. Terapi psikologis dari psikiater dan psikolog
3. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian anti
depresan
4. Pasien dengan percobaan bunuh diri sebaiknya
tidak ditinggal sendirian di rumah
5. Jika diperlukan lakukan perawatan di rumah
sakit
6. Tidak dianjurkan untuk rooming in dengan
bayinya
PSIKOSIS POST PARTUM

Faktor pemicu psikosis post partum :

1. Adanya riwayat keluarga menderita kelainan


psikiatri
2. Riwayat penyakit dahulu menderita penyakit
psikiatri
3. Adanya masalah keluarga dan perkawinan
Gejala Psikosis Post Partum

1. Gangguan tidur
2. Cepat marah
3. Gaya bicara yang keras
4. Menarik diri dari pergaulan
Penatalaksanaan Psikosis Post Partum

1. Pemberian anti depresan atau lithium


2. Sebaiknya menyusui dihentikan karena
anti depresan disekresi melalui ASI
3. Perawatan di RS
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai