MKI-02

MANAJEMEN ALA RASULULLAH

M.K. : MANAJEMEN KEISLAMAN

PASCASARJANA ILMU MANAJEMEN UNISKA
Banjarbaru, SABTU 14 Oktober 2023
Dr. Ir. H. SANUSI M.I.Kom.
• NABI MUHAMMAD ADALAH SEORANG PEDAGANG
YANG JUJUR DAN ADIL DALAM DUNIA BISNIS.
• BELIAU TIDAK PERNAH MEMBUAT PARA
PELANGGANNYA KOMPLAIN.
• BELIAU SELALU MENJAGA JANJI DAN
MENYERAHKAN BARANG-BARANG YANG DIPESAN
TEPAT WAKTU.
• BELIAU SENANTIASA MENUNJUKKAN RASA
TANGGUNGJAWAB YANG BESAR DAN INTEGRITAS
YANG TINGGI DENGAN SIAPAPUN
• MENERAPKAN APLIKASI NILAI ADIL DAN AMANAH
• SELALU MENJAGA ETIKA DAN AKHLAQ  AKHLAQ
BELIAU ADALAH AL QURAN
• TIDAK PERNAH MELUPAKAN ADANYA KEUNTUNGAN
(PROFIT ORIENTED) BUAH DARI KEJUJURAN
• BISNIS TAK LEPAS DARI SIFAT “STAF” ( SHIDIQ,
TABLIGH, AMANAH, DAN FATONAH).
• RASULULLAH SAW, PEBISNIS TANGGUH SUDAH
IKUT BERDAGANG BERSAMA PAMANNYA ABU
THALIB PADA UMUR 12 TAHUN.
• UMUR 25 TAHUN MENJADI PENGELOLA
PERDAGANGAN SITI KHADIJAH  WANITA TERKAYA
• SIFAT JUJUR (SHIDIQ) AKAN MELAHIRKAN SIFAT
KEYAKINAN DAN KEBERANIAN UNTUK
MENGHADAPI UJIAN, APAPUN BENTUKNYA.

• TABLIG (KOMUNIKATIF) SEORANG PEBISNIS

HARUS MENJADI MARKETER YANG HEBAT, JUGA
HARUS MENJADI SEORANG PEMBICARA YANG
UNGGUL.
• AMANAH, MENDORONG SESEORANG BERTANGGUNG
JAWAB TERHADAP DIRINYA SENDIRI, MASYARAKAT,
DAN LINGKUNGANNYA. SELANJUTNYA MAMPU
MEMBANGUN KEKUATAN DIRI DAN MEMPERBAIKI
KUALITAS HUBUNGAN SOSIAL.
• FATHONAH (CERDIK) SEORANG PEBISNIS HARUS
MEMILIKI KEMAMPUAN MELIHAT SESUATU DARI
SUDUT PANDANG YANG BERBEDA.
•    SELANJUTNYA, MUNCULLAH KREATIVITAS,
IDE, DAN WAWASAN. PADA AKHIRNYA, PRODUK
ATAU JASA YANG DIKELUARKAN MENJADI PRODUK
UNGGULAN (SEMPURNA). SEHINGGA PELANGGAN
SENANG DAN MENARUH KEPERCAYAAN
• BERAPA STRATEGI YANG DIRUMUSKAN NABI
BERSAMA SAHABAT:
• PELAKSANAAN HIJRAH DILAKUKAN PADA WAKTU
MALAM HARI
• JALUR HIJRAH MELEWATI JALAN ALTERNATIF
• SAAT BERHIJRAH, TIDAK MEMBAWA HARTA BENDA
YANG AKAN MENIMBULKAN KEGADUHAN DAN
KECURIGAAN PENDUDUK MEKKAH.
• SEBELUM BERANGKAT, HARUS DIPASTIKAN
TERLEBIH DAHULU BAHWA PENDUDUK MADINAH
BERSEDIA MENERIMA PARA SAHABAT SEBAGAIMANA
PERJANJIAN AQABAH I DAN II.
• PEMBAGIAN TUGAS BERKAITAN DENGAN PROSES
PENENTUAN DAN PEMBAGIAN TUGAS SERTA BAGAIMANA
TUGAS ITU DIKOORDINASIKAN :
• SYAIDINA ALI DITUGASKAN U/ TIDUR DIKAMAR
RASULULLAH.
• ASMA’ BINTI ABU BAKAR DITUGASKAN UNTUK
MEMBAWA BEKAL MAKANAN SAAT BELIAU DAN ABU
BAKAR BERADA DI GUA THUR.
• GOLONGAN ANSHAR JUGA DITUGASKAN UNTUK
MENYAMBUT DAN MENJAGA KESELAMATAN
GOLONGAN MUHAJIRIN YANG IKUT BERHIJRAH KE
MADINAH.
• RASULULLAH MEMBAGI TUGAS, SEHINGGA :
 ADA PENDELEGASIAN  SESUAI KOMPETENSI
• PEMIMPIN SBG MOTIVATOR DAN DUKUNGAN KEPADA
ANGGOTA KELOMPOK AGAR BERSAMA-SAMA BERUSAHA DAN
BEKERJA SAMA MENCAPAI TUJUAN ORGANISASI.
• PEMIMPIN MERUPAKAN KUNCI UTAMA KEBERHASILAN
SEBUAH ORGANISASI JUJUR, TRANSPARAN, ISTIQOMAH
• MEMILIKI PEMAHAMAN YANG JELAS TERHADAP VISI DAN MISI
ORGANISASI (VISIONARY)
• MEMILIKI KEMAMPUAN DALAM MEMPENGARUHI ORANG LAIN
(CHARISMATIC).
• MEMPUNYAI KEMAHIRAN YANG TINGGI (COMPETENCY)
• RASULULLAH SUDAH MEMBUKTIKANNYA, TIDAK ADA
PEMIMPIN DI DUNIA YG SEMUA TINDAKAN DAN PERKATAAN
TEREKAM DALAM TULISAN LENGKAP (HADITS)
• PENGAWASAN ADALAH PROSES MENGAWASI
KINERJA SEBUAH ORGANISASI.
• CARANYA DENGAN MENGEVALUASI RENCALA AWAL DAN
KENYATAAN YANG TERJADI. KALAU DITEMUKAN MASALAH,
LANGKAH-LANGKAH PERBAIKAN BISA DILAKUKAN DENGAN
CEPAT DAN TEPAT.
• DALAM SETIAP PENGAWASAN HARUS DIBARENGI
DENGAN PROSES PEMILIHAN SOLUSI PENYELESAIAN
MASALAH (PROBLEM SOLVING) YANG TERBAIK.
• UMAR PERNAH MENGATAKAN: “HISABLAH
(INTROSPEKSILAH) DIRIMU SEBELUM NANTI
DIHITUNG DI AKHIRAT.”
• RASULULLAH MEMBERI PETUNJUK BAGI PEBISNIS MUSLIM,
DI ANTARANYA :
• PERTAMA, JANGAN PENIPU. Q.S AL-MUTHAFIFIN [83]:1-3).
• KEDUA, TIDAK MELAKUKAN RIBA. Q.S AL-BAQARAH [2]:
275.
• KETIGA, HARUS RAMAH PADA PELANGGAN. “TIDAK
SEMPURNA IMAN SESEORANG JIKA IA TIDAK MENGHORMATI
TAMU” (HR MUSLIM).
• KEEMPAT, HARUS BERTERUS TERANG. “PEDAGANG YANG
JUJUR AKAN BERADA DIBAWAH NAUNGAN ‘ARSY PADA HARI
KIAMAT,” (HR DAILAMI).
• KELIMA, JANGAN MENUNGGAK PEMBAYARAN.
“KURANGILAH HUTANG SUPAYA HIDUPMU TENANG”(HR
IBNU MUNDZIR).
• KEENAM, TIDAK MENEPATI JANJI. NABI MUHAMMAD
MENGGAMBARKAN SIFAT ORANG MUNAFIK ADALAH APABILA
BERJANJI IA MENGINGKARI. (HR. AN-NASA’I), & Q.S. AL-
MA’IDAH (5): 2.
• KETUJUH, TIDAK MELAKUKAN KEBAIKAN. SEPERTI QS AL-
MAIDAH [5]:2.
• KEDELAPAN, JANGAN MONOPOLI. HR: “SIAPA SAJA YANG
MEMONOPOLI BAHAN MAKANAN SELAMA EMPAT PULUH
HARI, MAKA SESUNGGUHNYA IA TELAH BERLEPAS DIRI DARI
ALLAH DAN ALLAH BERLEPAS DIRI DARINYA,” (HR AHMAD).
• KESEMBILAN, MENJUAL HARGA YANG SANGAT MAHAL. NABI
MUHAMMAD BERSABDA, “SIAPA SAJA YANG TIDAK
MENGASIHI, IA TIDAK DIKASIHI”(HR BUKHARI)
• KEGIATAN EKONOMI ISLAM TIDAK BISA DIPISAHKAN DARI
FIKIH MUAMALAH, DAN HARUS DIKAWAL / DIPANDU OLEH
FIKIH MUAMALAH.
• SALAH SATU KONSEP DALAM FIKIH MUAMALAH ADALAH
ADANYA SIKAP SALING RELA ATAU ANTARADHIN MINKUM.
• AL-TARADI (SUKA SAMA SUKA) DALAM KONTRAK
MERUPAKAN PERSYARATAN YANG PALING MENDASAR
DALAM SEMUA KONTRAK KOMERSIAL DALAM HUKUM ISLAM.
• PERSETUJUAN SECARA RIDA (CONSENT) UNTUK
MELAKUKAN IJAB DAN QABUL HANYA DAPAT DILAKUKAN
OLEH ORANG YANG TELAH MEMILIKI KECAKAPAN
(AHLIYYAH) YAITU BALIGH DAN BERAKAL.
• PERSETUJUAN SECARA RIDA (CONSENT) JUGA HARUS BEBAS
DARI INTIMIDASI, PENIPUAN, DAN KETIDAKADILAN SERTA
1. PAKSAAN/INTIMIDASI (IKRAH/DURESS) Q.S. AL-NISA’ (4):29)
ADALAH TIDAK SAH.
‫َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء ا ُنو۟ا اَل َتْأُك ُلٓو ۟ا َأْم َٰو َلُك م َبْيَنُك م ٱْلَٰب ِط ِل ٓاَّل َأن َتُك وَن ِتَٰج َر ًة َع ن َتَر ا ِّم نُك ْم ۚ َو اَل َتْقُتُلٓو ۟ا‬
‫ٍض‬ ‫ِإ‬ ‫ِب‬ ‫َم‬
‫َأنُفَس ُك ْم ۚ ِإَّن ٱَهَّلل َك اَن ِبُك ْم َرِح يًم ا‬

Artinya:
WAHAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN, JANGANLAH KAMU
MEMAKAN HARTA SESAMAMU DENGAN CARA YANG BATIL
(TIDAK BENAR), KECUALI BERUPA PERNIAGAAN ATAS DASAR
SUKA SAMA SUKA DI ANTARA KAMU. JANGANLAH KAMU
MEMBUNUH DIRIMU. SESUNGGUHNYA ALLAH ADALAH MAHA
PENYAYANG KEPADAMU
2. PENYAMARAN HARGA BARANG (GHUBN/GHISYSY/FRAUD); Q.S. AL-
MUTAFFIFIN (83): 1-4 DAN HADIS RASULULLAH SAW YANG MENYATAKAN
BAHWA ORANG YANG MELAKUKAN PENYAMARAN HARGA ADALAH BUKAN
DARI GOLONGAN NABI MUHAMMAD (UMAT MUHAMMAD).

‫ َو ۡي ٌل ِّلۡل ُم َطِّفِفۡي َن‬CELAKALAH BAGI ORANG-ORANG YANG

CURANG (DALAM MENAKAR DAN MENIMBANG)

‫( اَّلِذ ۡي َن ِاَذ ا اۡك َتاُلۡو ا َع َلى الَّناِس َيۡس َتۡو ُفۡو َن‬Yaitu) ORANG-ORANG YANG
APABILA MENERIMA TAKARAN DARI ORANG LAIN MEREKA MINTA DICUKUPKAN,

‫ َو ِاَذ ا َك اُلۡو ُهۡم َاْو َّو َز ُنۡو ُهۡم ُيۡخ ِس ُر ۡو َؕن‬DAN APABILA MEREKA MENAKAR
ATAU MENIMBANG (UNTUK ORANG LAIN), MEREKA
MENGURANGI.
‫ َااَل َيُظُّن ُاوٰٓلِٕٮَك َاَّنُهۡم َّم ۡب ُع ۡو ُثۡو َن‬TIDAKKAH MEREKA ITU MENGIRA, BAHWA
SESUNGGUHNYA MEREKA AKAN DIBANGKITKAN,
3. PENIPUAN (AL-KHILABAH/DECEPTION).
“JIKA KAMU BERTRANSAKSI JUAL BELI,
KATAKAN: “TIDAK ADA PENIPUAN! DAN
BAGIKU ADA KHIYAR SELAMA 3 HARI”(H.R. AL-
HAKIM) .