Laporan Kasus Khairunnisa
Laporan Kasus Khairunnisa
Preseptor :
dr. Noviana Zara, MKM, Sp.KKLP
BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN KELUARGA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
PUSKESMAS MATANGKULI
ACEH UTARA
2023
ABSTRAK
Berdasaran Riskesdas 2018 prevalensi Diabetes Melitus berdasarkan diagnosis dokter pada
penduduk semua umur menurut 34 provinsi di Indonesia, persentasi paling tinggi di pegang oleh provinsi
DKI Jakarta sebanyak 2,6% dan Aceh sebanyak 1,7%, dengan paling banyak mengenai usia diatas 50 tahun
dengan jenis kelamin laki-laki. Tujuan penelitian ini untuk menerapkan pelayanan kedokteran keluarga
berdasarkan evidence based medicine pada pasien dengan mengidentifikasi faktor risiko, masalah klinis,
serta tatalaksana pasien berdasarkan kerangka penyelesaian masalah dengan pendekatan patient centered,
family approach dan community oriented. Studi yang dilakukan adalah Case Report dengan pasien laki laki
berusia 52 tahun mengeluhkan keluhan sering buang air kecil terutama di malam hari, merasa haus
sepanjang waktu, sering merasa lapar, dan mengalami penurunan berat badan yang dirasakan beberapa
hari sebelumnya. Keluhan tersebut muncul pada malam hari. Pasien memiliki pola hidup yang tidak sehat
yaitu seringkali mengkonsumsi makanan dan minuman yang manis seperti teh manis, pisang goreng, dan
juga jarang berolahraga. Pasien didiagnosis dengan Diabetes Melitus pada tahun 2021. Terapi yang
digunakan pada pasien yaitu Metformin 1x500mg. Data primer di dapatkan dari anamnesis dan pemeriksaan
fisik dengan melakukan kunjungan rumah, melengkapi family folder, dan berkas pasien yang diperoleh
melalui wawancara. Penilaian diperoleh dari diagnosis holistik awal, proses, dan akhir kunjungan. Hasil
penelitian ini yaitu melalui penatalaksanaan holistik berupa intervensi dengan menggunakan metode
ceramah, dan adanya peningkatan pengetahuan, perilaku dan sikap pasien mengenai penyakitnya.
Kesimpulan penelitian ini adalah penegakan diagnosis dan penatalaksanaan pada pasien telah dilakukan
secara patient centered, family approach dan community oriented dengan pendekatan kedokteran keluarga.
Pada proses perubahan perilaku, pasien sudah mencapai tahap trial.
Review Sistem
Riwayat Penyakit Keluarga
Sistem Respirologi : Tidak Ada Kelainan
Pasien mengatakan bahwa tidak ada
Sistem Kardiolovaskular : Tidak Ada Kelainan
keluarganya yang memiliki keluhan yang
Sistem Endokrinologi : Polidipsi, polifagia
sama seperti pasien.
Sistem Genitourinary : Poliuria
Sistem Gastrointestinal : Tidak Ada Kelainan
Sistem Reproduksi : Tidak Ada Kelainan
Sistem Neurologi : Tidak Ada Kelainan
Sistem Dermatomuskular : Tidak Ada Kelainan
Pengalaman Sakit Pasien
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Pasien
: Serumah
Bentuk Keluarga
Peta Keluarga
A. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum = Baik
2. Kesadaran = Compos Mentis
3. Tanda Vital = Tekanan darah : 136/70 mmHg, RR : 24 x/menit,
HR : 96 x/menit, T: 36,5°C
4. Antropometri =
Tinggi Badan :165 cm Indeks Massa Tubuh (IMT)= [BB (kg)/ TB (m)2] PEMERIKSAAN PENUNJANG
Berat Badan : 70 kg = 70 kg/ (1,65) m2
= 42,42 kg/m2
(Obesitas Kelas 2) Tanggal pemeriksaan: 6-3 - 2023
Lingkar Pinggang : 129 cm
JENIS H A SIL NILAI SATUAN KETERANGAN
Lingkar Panggul : 130 cm Waist-Hip Ratio: 129/130 = 0,99 (Obesitas sentral) PEMERIKSAAN RUJUKAN
Lingkar Lengan Atas : 34 cm KIMIA KLINIK
Status Gizi : Obesitas Kelas 2
LEMAK DARAH
5. Pemeriksaan Umum KGDS 449 <200 mg/dL
Kepala :
Mata : Kongjungtiva tidak anemis, Sklera tidak ikterik
Hidung : PCH (-), Sekret ( - )
Telinga : Tidak ada kelainan
Mulut : Tidak ada kelainan
Leher :
Tidak teraba pembesaran KGB
JVP Normal
DIAGNOSIS
Tidak teraba pembesaran Thyroid
Thoraks :
Pulmo : Bentuk dan gerak Simetris, nyeri tekan (-), Massa (-), Sonor, BPH (batas
Diabetes Melitus Tipe 2
Paru Hepar) di ICS V, VBS (vesiculer breath sounds) Kanan = Kiri, Ronchi -/-,
Wheezing -/-
Cor : Pulsasi Ictus cordis teraba di ICS V garis midclavicula sinistra, Bunyi jantung
reguler
Abdomen
Bentuk simetris, pergerakan dinding abdomen simetris dan normal, kelainan kulit (-),
nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba, Tympani (+) DIAGNOSIS BANDING
Anogenital : Tidak dilakukan pemeriksaan
Ekstremitas :
Sianosis (-), kekuatan Tonus (5/5), Akral hangat, Reflek Bisep dan trisep normal,
reflek patella dan Achilles (+), CRT <2 detik, tidak ada tanda-tanda edema
Diabetes Melitus Tipe 1
Ekstremitas
DIAGNOSIS HOLISTIK
Aspek Klinis :
- Diagnosa Klinis 1 : Diabetes Melitus Tipe 2
- Diagnosa Klinis 2 : Obesitas Kelas 2
Aspek Personal :
- Alasan kedatangan : Merasa haus sepanjang waktu, sering merasa lapar, dan
mengalami penurunan berat badan
- Kekhawatiran : sakit bertambah buruk dan mengganggu aktivitas
- Harapan : penyakit bisa sembuh dan tidak timbul keluhan maupun
perburukan penyakit
b. Upaya Kuratif
1. Metformin 1x500 mg
c. Upaya Rehabilitatif
1. Kontrol ulang ke fasilitas pelayanan kesehatan dalam hal ini adalah
puskesmas Matangkuli
2. Monitoring yang dilakukan meliputi:
a) Memantau kadar gula darah secara berkala
b) Interaksi obat dan efek samping
Perhitungan koreksi kebutuhan gizi pasien Tn. M (berdasarkan Perki, 2017)
Untuk menghitung status gizi, maka pada pasien ini dipakai rumus Brocca, yaitu:
BBI = 90% x (TB dalam cm -100) x 1 kg
= 0.9 x 65 x 1
= 58,5 kg
Kebutuhan energi
Energi Basal = BBI x 30 kkal
= 58,5 kg x 30 kkal
= 1755 kkal
Community-Oriented
No. HP Status
Kedudukan
No Nama Gender Umur Pekerjaan Kesehatan
dalam keluarga
Diabetes
1. Tn. M Kepala Keluarga L 52 th Transportasi
Melitus
2. Ny. R Istri P 52 th IRT Sehat
3. Lingkungan Pekerjaan
Pasien sebagai supir
INDIKATOR PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)