Pengertian Kalimat • Kalimat adalah satuan bahasa yang mengungkapkan pikiran secara utuh baik lisan maupun tulisan. • Unsur sebuah kalimat minimal terdiri atas subjek (S) dan predikat (P). • Kalimat yang hanya memiliki sebuah subjek dan predikat disebut kalimat tunggal. • Kalimat yang memiliki lebih dari satu subjek dan predikat disebut kalimat majemuk. Subjek • Subjek merupakan salah satu unsur utama kalimat. Penempatan subjek yang tidak tepat atau tidak berurut dapat mengaburkan makna sebuah kalimat. Perhatikan contoh kalimat berikut! • Rumput memakan sapi. • Kalimat di atas menjadi kabur maknanya atau tidak logis. Seharusnya yang menjadi subjek dalam kalimat tersebut yaitu sapi. Sehingga susunan kalimatnya menjadi: • Sapi memakan rumput. • Subjek pada sebuah kalimat dapat ditelusuri dengan menggunakan kata tanya siapa/apa+…predikat. • Contoh: Siapa yang memakan rumput? Jawaban: sapi • Sebuah subjek dalam kalimat tidak boleh didahului oleh preposisi/kata depan: di, dalam, pada, kepada, bagi, untuk, dari, menurut, berdasarkan, dan lain-lain. Lihat contoh kalimat di bawah ini! • Menurut BMKG menyatakan bahwa bulan Desember curah hujan semakin tinggi. • Kalimat di atas salah karena penempatan preposisi di awal kalimat (menurut) sehingga subjek (BMKG) berubah menjadi keterangan. Predikat • Predikat adalah bagian yang memberitahukan tindakan subjek (S) pada sebuah kalimat. Selain sebuah tindakan, predikat dapat menyatakan sifat, keadaan, dan jumlah yang dimiliki oleh subjek. • Perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini! (1) Kambing merumput. (2) Putri Indonesia cantik jelita. (3) Kucingku belang tiga. (4) Kota Jakarta hiruk pikuk.
Predikat pada sebuah kalimat dapat ditelusuri dengan
menggunakan kata tanya bagaimana/sedang apa+…subjek. • Predikat pada sebuah kalimat tidak boleh diawali dengan kata yang. Hal ini dapat menyebabkan predikat berubah fungsi menjadi perluasan subjek. Perhatikan dan bedakan kedua kalimat di bawah ini! (1) Dokter bekerja di rumah sakit. (2) Dokter yang bekerja di rumah sakit. Kesalahan dalam Kalimat • Kesalahan Struktur • Kesalahan Diksi • Kesalahan Ejaan Kesalahan Struktur 1. Kalimat aktif tanpa subjek/penempatan preposisi di depan subjek. Contoh: Menurut ahli gizi menyatakan bahwa nasi mengandung karbohidrat yang tinggi. Seharusnya: Ahli gizi menyatakan bahwa nasi mengandung karbohidrat yang tinggi.
2. Kalimat tanpa unsur predikat yang jelas.
Contoh: Guru yang mengajar di kelas. (…) Seharusnya: Guru mengajar di kelas. 3. Penempatan preposisi di depan objek pada kalimat aktif transitif. Contoh: Mereka mendiskusikan tentang solusi sampah di ruang rapat. Seharusnya: Mereka mendiskusikan solusi sampah di ruang rapat.
4. Penempatan kata penghubung intrakalimat pada awal
kalimat. Contoh: Ia pandai. Sehingga selalu mendapat beasiswa. Seharusnya: Ia pandai sehingga selalu mendapat beasiswa. 5. Kesalahan pengurutan kata dalam kalimat. Contoh: Novel itu saya sudah baca. Seharusnya: Saya sudah membaca novel itu.
6. Ketidakpararelan bentuk predikat dalam kalimat.
Contoh: Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah pengecatan tembok, memasang saluran air, dan pengaturan tata ruang. Seharusnya: Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah pengecatan tembok, pemasangan saluran air, dan pengaturan tata ruang. 7. Ketidaklogisan/kesalahan penalaran. Contoh: Kuda menunggangi ayah di kebun binatang. Seharusnya: Ayah menunggangi kuda di kebun binatang.