Anda di halaman 1dari 11

KALIMAT EFEKTIF

Oleh Bunyamin Fasya


Pengertian Kalimat
• Kalimat adalah satuan bahasa yang
mengungkapkan pikiran secara utuh baik lisan
maupun tulisan.
• Unsur sebuah kalimat minimal terdiri atas
subjek (S) dan predikat (P).
• Kalimat yang hanya memiliki sebuah subjek dan
predikat disebut kalimat tunggal.
• Kalimat yang memiliki lebih dari satu subjek
dan predikat disebut kalimat majemuk.
Subjek
• Subjek merupakan salah satu unsur utama kalimat.
Penempatan subjek yang tidak tepat atau tidak
berurut dapat mengaburkan makna sebuah kalimat.
Perhatikan contoh kalimat berikut!
• Rumput memakan sapi.
• Kalimat di atas menjadi kabur maknanya atau tidak
logis. Seharusnya yang menjadi subjek dalam kalimat
tersebut yaitu sapi. Sehingga susunan kalimatnya
menjadi:
• Sapi memakan rumput.
• Subjek pada sebuah kalimat dapat ditelusuri dengan
menggunakan kata tanya siapa/apa+…predikat.
• Contoh: Siapa yang memakan rumput? Jawaban: sapi
• Sebuah subjek dalam kalimat tidak boleh
didahului oleh preposisi/kata depan: di,
dalam, pada, kepada, bagi, untuk, dari,
menurut, berdasarkan, dan lain-lain. Lihat
contoh kalimat di bawah ini!
• Menurut BMKG menyatakan bahwa bulan
Desember curah hujan semakin tinggi.
• Kalimat di atas salah karena penempatan
preposisi di awal kalimat (menurut)
sehingga subjek (BMKG) berubah menjadi
keterangan.
Predikat
• Predikat adalah bagian yang memberitahukan tindakan
subjek (S) pada sebuah kalimat. Selain sebuah tindakan,
predikat dapat menyatakan sifat, keadaan, dan jumlah
yang dimiliki oleh subjek.
• Perhatikan kalimat-kalimat di bawah ini!
(1) Kambing merumput.
(2) Putri Indonesia cantik jelita.
(3) Kucingku belang tiga.
(4) Kota Jakarta hiruk pikuk.

Predikat pada sebuah kalimat dapat ditelusuri dengan


menggunakan kata tanya bagaimana/sedang apa+…subjek.
• Predikat pada sebuah kalimat tidak boleh
diawali dengan kata yang. Hal ini dapat
menyebabkan predikat berubah fungsi
menjadi perluasan subjek. Perhatikan dan
bedakan kedua kalimat di bawah ini!
(1) Dokter bekerja di rumah sakit.
(2) Dokter yang bekerja di rumah sakit.
Kesalahan dalam Kalimat
• Kesalahan Struktur
• Kesalahan Diksi
• Kesalahan Ejaan
Kesalahan Struktur
1. Kalimat aktif tanpa subjek/penempatan preposisi di depan
subjek.
Contoh:
Menurut ahli gizi menyatakan bahwa nasi mengandung
karbohidrat yang tinggi.
Seharusnya:
Ahli gizi menyatakan bahwa nasi mengandung karbohidrat yang
tinggi.

2. Kalimat tanpa unsur predikat yang jelas.


Contoh:
Guru yang mengajar di kelas. (…)
Seharusnya:
Guru mengajar di kelas.
3. Penempatan preposisi di depan objek pada kalimat aktif
transitif.
Contoh:
Mereka mendiskusikan tentang solusi sampah di ruang
rapat.
Seharusnya:
Mereka mendiskusikan solusi sampah di ruang rapat.

4. Penempatan kata penghubung intrakalimat pada awal


kalimat.
Contoh:
Ia pandai. Sehingga selalu mendapat beasiswa.
Seharusnya:
Ia pandai sehingga selalu mendapat beasiswa.
5. Kesalahan pengurutan kata dalam kalimat.
Contoh:
Novel itu saya sudah baca.
Seharusnya:
Saya sudah membaca novel itu.

6. Ketidakpararelan bentuk predikat dalam kalimat.


Contoh:
Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah pengecatan
tembok, memasang saluran air, dan pengaturan tata
ruang.
Seharusnya:
Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah pengecatan
tembok, pemasangan saluran air, dan pengaturan tata
ruang.
7. Ketidaklogisan/kesalahan penalaran.
Contoh:
Kuda menunggangi ayah di kebun binatang.
Seharusnya:
Ayah menunggangi kuda di kebun binatang.

Anda mungkin juga menyukai