Anda di halaman 1dari 21

MODIFIKASI BAHAN

PERKERASAN JALAN
LENTUR
“Pengaruh Penggunaan Bahan Limbah Polimer Sebagai
Campuran Aspal Modifikasi Terhadap Kinerja Marshall “

UNIVERSITAS MERCU BUANA | PRODI TEKNIK SIPIL


TUGAS BESAR 1 | MATA KULIAH PERENCAANAAN PERKERASAN
KELOMPOK
JALAN 5

Source: Limbah polimer


KELOMPOK 5

BAYU SETIANA 41122110062


TEGAR BAGUS MAHENDRA 41122110064
FENDY ADI NUGRAHA 41122110015
MULYASA 41122110020
KURNIA ANGGRAENI 41122110012
LATAR BELAKANG
Kerusakan konstruksi pada jalan aspal dapat dipengaruhi berbagai faktor, seperti perencanaan awal, pelaksanaan
pekerjaan maupun lalu lintas yang tidak sesuai dengan perencanaan awal. Material perkerasan jalan sangat
mempengaruhi kekuatan dari konstruksi jalan tersebut. Salah satu cara mendapatkan kualitas aspal yang baik yaitu
dengan cara melakukan modifikasi terhadap bahan campuran aspal. Dengan cara ini, kualitas kinerja aspal akan
meningkat dan akan meingkatkan stabilitas walaupun mengutangi jumlah kebuthuan aspal.

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi mendapatkan bahan polimer adalah sebagai modifier aspal. Bahan
aditif berjenis polimer yang ditambahkan dalam jumlah kecil ke dalam aspal terbukti dapat meningkatkan kinerja
aspal dan memperpanjang umur kekuatan/masa layanan perkerasan tersebut. Polimer dapat meningkatkan daya tahan
perkerasaan terhadap berbagai kerusakan, seperti deformasi permanen, retak akibat perubahan suhu, fatigue damage,
serta pemisahan atau pelepasan material

Pada penelitian ini limbah Ethylene Vinyl Acetate digunakan sebagai bahan tambah terhadap campuran beraspal.
Limbah jenis ini digunakan mengingat ethylene vinyl acetate merupakan limbah polimer serta termasuk limbah
anorganik dan sulit terurai yang ditambahkan dengan campuran beraspal baik menggunakan cara kering maupun cara
basah, lalu keduanya dibandingkan berdasarkan hasil kualitasnya melalui uji marshall. Diharapkan dari penelitian ini
mampu memberikan hasil yan baik serta menjadi alternatif pemanfaatan limbah polimer yang dapat digunakan pada
bidang konstruksi.

Source: Contoh kerusakan jalan


RUMUSAN MASALAH

• Mencari metode pengerjaan terbaik antara cara


kering atau basah untuk pencampuran aspal
dengan limbah Ethylene Vinyl Acetate

TUJUAN
• Melakukan pengujian marshall terhadap campuran
aspal dengan limbah Ethylene Vinyl Acetate
dengan menggunakan cara kering ataupun basah,
sehingga dapat menentukan hasil pengujian yang
lebih baik diantara keduanya. Source: Pengujian marshall
TINJAUAN PUSTAKA
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan pustaka perkerasan jalan akan mencakup berbagai studi, riset, dan literatur terkait dengan topik ini. Di bawah ini adalah contoh
tinjauan pustaka yang mencakup beberapa topik relevan:
1. Perkerasan Jalan Konvensional:
Perkerasan jalan konvensional, yang umumnya menggunakan campuran aspal (beton aspal) sebagai lapisan permukaan, telah menjadi
standar dalam konstruksi jalan raya. Hal ini dikarenakan daya tahan terhadap beban dan kondisi cuaca yang baik. Namun, perkerasan
jalan konvensional memiliki beberapa kelemahan, seperti ketidakmampuan untuk menahan deformasi akibat suhu tinggi dan
ketidakstabilan terhadap bahan kimia tertentu.
2. Perkembangan Bahan Polimer:
Seiring dengan kemajuan teknologi, bahan polimer modifikasi aspal telah muncul sebagai alternatif yang menjanjikan dalam perkerasan
jalan. Bahan-bahan ini, seperti SBS (Styrene-Butadiene-Styrene) dan SBR (Styrene-Butadiene Rubber), telah dikenal dapat meningkatkan
kinerja perkerasan jalan. Mereka membantu meningkatkan ketahanan terhadap deformasi termal dan ketahanan terhadap crack.
3. Keuntungan Penggunaan Polimer dalam Perkerasan Jalan:
Berbagai penelitian menunjukkan manfaat penggunaan bahan polimer dalam perkerasan jalan. Salah satunya adalah peningkatan daya
tahan terhadap beban berat. Selain itu, penggunaan bahan polimer dapat meningkatkan usia pakai perkerasan jalan, mengurangi
perawatan, dan mengurangi biaya keseluruhan perbaikan jalan.
TINJAUAN PUSTAKA
4. Penerapan Bahan Polimer dalam Proyek Jalan Raya:
Studi kasus menunjukkan penggunaan yang sukses dari bahan polimer dalam proyek jalan raya. Sebagai contoh, proyek perkerasan jalan
di [nama kota] menggunakan campuran polimer XYZ berhasil meningkatkan ketahanan terhadap retak dan deformasi, serta mengurangi
biaya perawatan.
5. Pengujian dan Karakterisasi Campuran Polimer:
Penelitian terbaru telah fokus pada pengujian dan karakterisasi campuran polimer. Metode uji termasuk uji kekuatan tarik, uji ketahanan
terhadap deformasi, uji keausan, dan lainnya. Hasil dari pengujian ini memungkinkan perbaikan desain campuran polimer dan pemilihan
bahan yang tepat.
6. Aspek Lingkungan:
Penggunaan bahan polimer dalam perkerasan jalan juga memiliki dampak lingkungan yang harus dipertimbangkan. Beberapa studi telah
mengevaluasi dampak lingkungan penggunaan bahan polimer, termasuk daur ulang campuran dan emisi gas rumah kaca.
7. Regulasi dan Standar:
Proyek perkerasan jalan dengan campuran polimer harus mematuhi regulasi dan standar yang berlaku. Ini mencakup persyaratan teknis
dan kualitas yang harus dipenuhi untuk memastikan kinerja yang baik dan keselamatan.
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Pengujian kinerja beton aspal padat dilakukan melalui pengujian
Marshall yang dikembangkan pertama kali oleh Bruce Marshall dan
dilanjutkan oleh U.S. Corps Engineer. Kinerja beton aspal padat
ditentukan melalui pengujian benda uji yang meliputi: 1) Pengujian
berat volume benda uji; 2) pengujian nilai stabilitas; 3) Pengujian
kelelehan (flow); 4) perhitungan Kuosien marshall; 5) Perhitungan
berbagai jenis volume rongga dalam beton aspal padat (VIM, VMA dan
VFA) dan 6) Perhitungan tebal selimut atau film aspal.
Dari keenam butir pengujian yang umum dilakukan untuk menentukan
kinerja beton aspal, hanya nilai stabilitas dan flow yang ditentukan
dengan menggunakan alat marshall, sedangkan parameter lainnya
ditentukan melalui penimbangan benda uji dan perhitungan. Alat
Marshall merupakan alat tekan yang dilengkapi dengan cincin penguji
(proving ring) dan flowmeter

Source: Uji coba aspal campuran plastik multilayer


PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Adapun hasil pengujian marshall untuk setiap variasi sebagai berikut :

• Nilai hasil pengujian stabilitas dengan cara kering maupun cara basah yang dapat memenuhi persyaratan nilai stabilitas adalah variasi 0%
yaitu sebesar 1008,4%
• Nilai hasil pengujian flow dengan cara kering bahwa nilai flow tertinggi terdapat pada kadar campuran polimer 1% yaitu sebesar 4,48mm
dan dengan cara basah nilai flow tertinggi terdapat pada kadar campuran polimer 4% dengan nilai sebanyak 5,7 mm. Jika ditinjau dari
persyaratan yang ditentukan untuk nilai flow yaitu sebesar 2 - 4 mm , maka nilai flow tidak ada yang memenuhi spesifikasi.
• Nilai hasil pengujian VIM yang memenuhi dengan cara kering yaitu dengan persentase 1% sebesar 4,72%. Untuk cara basah pada
persentase variasi 1% sebesar 4,2192 %, dimana persyaratan spesifikasi yang ditentukan yaitu sebsar 3 – 5 %.
• Nilai hasil VMA pengujian Cara kering persentase 1% (18,76), 2%(25,7), 3%(28,82), 4%(29,91). Cara basah 1%(18,3313), 2%(22,9885),
3%(24,8594), 4%(27,259) semua variasi persentase bahan tambah ethylene vinyl acetate memunuhi ketentuan spesifikasi yang
disyaratkan sebesar > 15.
• Nilai VFA pengujian dengan nilai minimum 65, variasi yang dapat memenuhi spesifikasi adalah pada persentase 0%(71,41) cara kering
maupun cara basah dan juga 1%(69,57) pada cara kering, 1%(71,09) pada cara basah.
Secara umun simpulan pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa nilai
VMA (Void In Mineral Aggregate) memenuhi semua standar ketentuan.
Sedangkan untuk hasil nilai dari karakteristik marshall selain dari nilai VMA,
hanya pada prosentase 1% saja yang dapat memenuhi standar ketentuan baik
nilai stabilitas, flow, VIM maupun VFA baik menggunakan cara kering
maupun cara basah.

KESIMPULAN
Menurut reviewer, alangkah baiknya apabila pengujian ini juga dapat
membandingkan antara polimer ethylene vinyl acetate dengan campuran
polimer lainnya, seperti Bahan Polipropilena Bekas dan Karet SIR-20 atau dll.

SARAN
DAFTAR PUSTAKA

V. A. P. I. W. D. S. Putra, “Identifikasi Jenis Kerusakan Pada Perkerasan Lentur (Studi Kasus


Jalan Soekarno-Hatta Bandar Lampung).”

P. & H. A. & S. D. Pratomo, “Aspal Modifikasi dengan Penambahan Plastik Low Liniear
Density Poly Ethylene (LLDPE) Ditinjau dari Karakteristik Masrhall dan Uji Penetrasi pada
Lapisan Aspal Beton (AC-BC)

Suherman, “PENGARUH POLIMER EVA (ETHYLENE VINYL ACETATE) TERHADAP


KINERJA CAMPURAN LAPIS ANTARA (AC-BC)

https://iptek.its.ac.id/index.php/jmaif/article/view/6832
Thank you for listening!

Anda mungkin juga menyukai